Kamis, 03 Desember 2015

Renovasi Rumah

Bila Anda memiliki rencana membangun / renovasi rumah, mungkin artikel dibawah ini bisa membantu dalam menentukan cara menghitung biaya bangun & renovasi rumah Anda, sebelum melangkah lebih lanjut dari rencana yang sudah diputuskan.
Dalam suatu proyek Pembangunan Rumah atau Tempat Tinggal, pemilik bangunan umumnya menghendaki pengeluaran biaya yang sehemat mungkin, tetapi dapat memperoleh rumah tinggal dengan kualitas tinggi dan sesuai yang di harapkan. Biaya atau dana berperan sangat penting dalam suatu proyek pembangunan rumah.
Dengan penyusunan perhitungan suatu rancangan bangunan biasanya dilakukan 2 (dua) tahapan yaitu :
Estimasi Biaya Kasar, yaitu penaksiran biaya secara global dan menyeluruh yang dilakukan sebelum rancangan bangunan dibuat.
Perhitungan Anggaran Biaya, yaitu penghitungan biaya secara detail dan terinci disesuaikan dengan perencanaan yang ada.
Tahapan Estimasi Biaya
Penaksiran anggaran biaya yang dilakukan adalah melakukan proses perhitungan volume bangunan yang akan dibuat, harga  satuan standar dari tipe bangunan dan kualitas finishing bangunan yang akan dikerjakan.
Karena taksiran dibuat sebelum dimulainya rancangan bangunan, maka jumlah biaya yang diperoleh adalah taksiran kasar biaya bukan biaya sebenarnya atau actual, sebagai contoh:
Jenis bangunan dengan standar bangunan kelas A, maka harga satuan standarnya adalah @ Rp 1.500.000,-/m2, Luas bangunan 100 m2, maka asumsi biaya yang dibuat adalah : luas bangunan dikalikan dengan harga satuan standar, yaitu: 100 x @Rp 1.500.000,-/m2 = Rp 150.000.000,-
Tahapan Perhitungan Anggaran Biaya
Perhitungan anggaran terperinci dilakukan dengan cara menghitung volume dan harga-harga dari seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan, agar nilai bangunan dapat dipertanggung jawabkan  secara benar dan optimal. Cara penghitungan yang benar adalah dengan menyusun semua komponen pekerjaan mulai dari tahapan awal pembangunan (Pekerjaan persiapan) sampai dengan tahapan penyelesaian pekerjaan (Pekerjaan Finishing), contoh:
Pekerjaan Persiapan terdiri dari: pembersihan lahan, cut and fill, pagar pengaman, mobilisasi dan demobilisasi.
Pekerjaan Sipil, terdiri dari pondasi, sloof, kolom, dinding dan rangka penutup atap.
Pekerjaan finishing, terdiri dari lantai, dinding, plafond dan penutup atap.
Pekerjaan Instalasi Mekanikal, Elektrikan dan Plumbing, terdiri dari jaringan listrik, telepon, tata suara, tata udara, air bersih dan air kotor.
Pekerjan luar/halaman, terdiri dari perkerasan jalan, jalan setapak, pagar halaman dan taman.
Cara penghitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) setiap item pekerjaan tersebut di atas biasanya dibuat berdasarkan jenis material dan komponen pekerjaan, misalnya :
Komponen beton, cara penghitungannya dilakukan dengan membuat perhitungan volume secara satuan isi (m3), dikalikan dengan harga satuan per m3 yang disusun berdasarkan analisa penggunaan material per m3 @ Rp m3)
Komponen material lantai, dinding dan plafond dilakukan dengan menghitung luasan area yang ada (m2) dikalikan dengan harga satuan per m2 yang disusun berdasarkan analisa penggunaan bahan per m2 ( @ Rp/m2)
Komponen material pekerjaan finishing seperti tali air, talang air, jaringan pipa dan pengkabelan dilakukan dengan menghitung panjang bahan yang dipakai (m1) dikalikan dengan harga satuan material perm1 (@ Rp/m1)
Komponen material besar seperti daun pintu, jendela dan peralatan dilakukan dengan menghitung jumlah material yang dipakai (unit) dikalikan dengan harga satuan material per-unitnya (@ Rp/unit), bisa juga dengan perhitungan volume secara detail, yaitu : kusen (m3), daun pintu (m2), kaca (m2), daun jendela (m2), material lainnya (bh). termasuk finishing.
Komponen material yang sulit dihitung tetapi harus dikerjaan dilakukan dengan menentukan status lumpsum (ls), artinya untuk pekerjaan itu nilai besaran ditentukan berdasarkan cakupan pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan yang dikekendaki oleh perancang, biasanya komponen ini tidak ada harga satuannya tetapi langsung menyebutkan nilai total dari komponen pekerjaan tersebut
Usahakanlah untuk menghitung biaya bangun & renovasi rumah secara detail karena akan lebih akurat dan cenderung hemat.
Cara Menghitung Biaya Bangun & Renovasi Rumah pada umumnya dibuat berdasarkan 5 hal pokok, yaitu:
Taksiran biaya bahan-bahan, Harga bahan-bahan yang dipakai biasanya harga bahan-bahan di tempat pekerjaan, jadi sudah termasuk biaya transportasi atau angkutan, biaya bongkar muat.
Taksiran biaya pekerja. Biaya pekerja sangat dipengaruhi oleh: panjangnya jam kerja, keadaan tempat pekerjaan, ketrampilan dan keahlian pekerja yang bersangkutan terutama dalam hal upah pekerja.
Taksiran biaya peralatan, Biaya peralatan yang diperlukan untuk suatu jenis konstruksi haruslah termasuk didalamnya biaya pembuatan bangunan-bangunan sementara (bedeng), mesin-mesin, dan alat-alat tangan.
Taksiran biaya tak terduga atau overhead cost, Biaya tak terduga biasanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu: biaya tak terduga umum dan biaya tak terduga proyek.
Taksiran Keuntungan atau Profit, Biaya keuntungan untuk pemborong atau kontraktor dinyatakan dengan prosentase dari jumlah biaya total yang berkisar antara 8-15%.

Cara menghitung rencana anggaran biaya atau disingkat RAB bisa dilakukan dengan cara menganalisa harga satuan dan m2 bangunan, mari kita tengok bagaimana proses perhitungannya. Masing-masing metode ini memiliki keunggulan dan kelemahan sendiri-sendiri, misalnya sistem m2 akan lebih cepat dari segi waktu perhitungan tetapi dari segi keakuratan akan lebih baik bila menggunakan sistem analisa harga satuan bangunan, dibawah ini akan saya jelaskan mengenai dua metode perhitungan tersebut.

Menghitung biaya bangunan sistem m2
Pada cara perhitungan ini kita analisa luas bangunan yang akan dibangun dan harga bangunan per m2 pada waktu dan lokasi proyek pembangunan. Keunggulan cara ini adalah tidak memakan banyak waktu dalam perhitungan RAB  sebab tidak membutuhkan waktu bayak untuk pencarian data dan proses berpikir, contoh perhitungannya sebagai berikut:
Contoh :  Kita akan membangun sebuah bangunan sederhana di surabaya dengan ukuran lebar depan 6 m dan panjang kebelakang 10 m harga bangunan per m2 rumah sederhana +/- Rp.2.500.000,00 ( nilai harga ini hanya sebagai contoh yang pada kondisi sebenarnya dapat bervariasi menyesuaikan spesifikasi penggunaan bahan material dan lokasi pembangunan rumah) berapa biaya bangunan sederhana tersebut?
Jawab : Luas bangunan  6m x 10 m = 60m2, jadi rencana anggaran biaya bangunan tersebut sebesar 60m2 x Rp.2.500.000,00 =  Rp.150.000.000,00 ( Terbilang : seratus lima puluh juta rupiah )
Menghitung biaya bangunan dengan metode analisa harga satuan
Urutan perhitungan RAB bangunan secara akurat adalah
  1. Membuat gambar bangunan yang akan dibangun.
  2. Membuat spesifikasi bahan material.
  3. Membuat rincian daftar perkerjaan yang akan dilaksanakan.
  4. Menghitung volume masing – masing item pekerjaan.
  5. Mencari daftar harga upah dan bahan terbaru.
  6. Menghitung analisa harga satuan setiap item pekerjaan.
  7. Mengalikan volume dengan analisa harga satuan.
  8. Membuat jumlah harga secara keseluruhan.
  9. Menambahkan angka hasil perhitungan rencana anggaran biaya bangunan dengan PPN 10% dan nilai keuntungan borongan yang akan diberikan kepada kontraktor.

Contoh: jika kita hendak membangun sebuah rumah atau banguan sederhana maka kita harus bikin gambarnya terlebih dahulu dan rencana bahan material yang akan dipakai kemudian dapat membuat rincian item pekerjaan yang akan dihitung harga satuannya, secara umum  misalnya:
  • persiapan ( pembersihan lahan, pendatangan bahan material dll )
  • pondasi ( galian tanah, pemasangan pondasi batu, dll )
  • struktur beton bertulang seperti sloof, kolom dan balok.
  • dinding meliputi pasangan dinding batu bata berikut plesteran dan acian.
  • rangka atap dan finishing penutup atap rumah.
  • Pekerjaan plafond rumah.
  • Pekerjaan lantai rumah.
  • Instalasi plumbing dan listrik rumah.
  • Pengecatan dan finishing.
Masing-masing item pekerjaan tersebut kemudian dihitung jumlahnya berdasarkan gambar bangunan yang sudah disertai ukuran, kemudian menghitung harga satuan pekerjaan diakhiri dengan mengalikan vollume x harga satuan = harga item pekerjaan.
Contohnya: pada item pekerjaan pasangan batu kita hitung jumlahnya sebesar 10 m3 dengan harga satuan sebesar Rp.400.000,00 maka biaya pekerjaan pasangan batu adalah 10m3 x Rp.400.000,00 = Rp.4.000.000,00.
Nah.. setelah hasilnya diketahui maka bisa dijumlahkan secara total RAB rencana anggaran biaya bangunan utuh.

1 komentar: