Jumat, 22 Januari 2016

mobil seken

 Membeli mobil bekas, hati-hati dapat kendaraan bekas terendam banjir. Jangan sampai kepingin untung malah buntung gara-gara tergiur harga murah, tetapi belakangan buang uang untuk reparasi.

"Mobil yang sudah pernah terendam banjir pasti nanti ada masalah, apakah korslet atau masalah lainnya, meski sudah diperbaiki," ungkap Chief Operation Officer mobil88 Halomoan Fischer Lumbantoruan.

Pembeli akan dihadapkan dengan mesin dan kerangka yang berkarat, turun mesin, sistem engine control unit (ECU) rusak, dan masalah kebersihan dalam mobil.

"Komponen-komponen yang harus diganti itu biayanya mahal,” ujar Fischer.

Hitungan reparasi
Membeli mobil bekas tentu saja sah bila menyiapkan dana untuk reparasi. Bisa jadi, ada aksesori yang ingin diganti karena beda selera dengan pemilik lama. Atau, malah sekalian mau upgrade tampilan ataupun kemampuan kendaraan, mumpung dapat harga lebih murah daripada beli baru. Tinggal dihitung seberapa banyak dana itu yang layak dipertimbangkan.

Untuk usia mobil bekas di bawah dua tahun, estimasi perbaikan kurang lebih Rp 1 juta sampai Rp 2 juta. Adapun untuk usia 3 tahun sampai 4 tahun, mobil biasanya sudah mengalami sedikit gangguan di ban, karet pintu, kanvas rem, baret pada bodi, sarung jok, atau kaki-kaki. Estimasi biaya perbaikan bisa mencapai Rp 5 juta sampai Rp 10 juta.

Hitungan biaya itu adalah harga untuk mobil bekas tak bermasalah. Nah, bagi mobil bekas terendam banjir nominalnya bisa berlipat kali karena ada ongkos untuk perbaikan atau bahkan penggantian komponen.

Penggantian ECU—komponen paling rawan rusak karena terendam banjir—saja butuh biaya minimal Rp 1,5 juta. Pada akhirnya, total biaya perbaikan dan penggantian komponen gara-gara mobil pernah terendam banjir bisa puluhan juta rupiah, hanya untuk kembali layak laju.

Harga mobil bekas yang ketahuan pernah terendam banjir akan lebih rendah hingga 40 persen dibandingkan pasaran. Itulah alasan bagi calon pembeli untuk mewaspadai penawaran mobil bekas yang terlalu murah.

Jaminan dan detail
Untuk meminimalkan risiko salah beli mobil bekas “sisa” rendaman banjir, Fischer menyarankan calon pembeli cermat mencari tempat penjualan yang memberi jaminan keamanan, termasuk untuk urusan terkait banjir, dokumen, dan kondisi kendaraan. Dia pun menegaskan, tempat usahanya memberikan jaminan semacam itu.

KOMPAS.com / Dani J Tiga komplek perumahan di seputaran Jalan Manunggal Kelurahan Damai Balikpapan dihantam banjir sepanjang hari setelah hujan deras selama dua jam mengguyur kota Balikpapan.


“Di tempat kami, konsumen tidak perlu khawatir, semua mobil sudah kami saring sedemikian rupa. Kalaupun masih bermasalah, perusahaan kami siap mengganti mobil atau mengembalikan uang pembelian,” kata Fischer.

Selain tempat membeli, calon pembeli harus pula memeriksa mobil secara mendetail. Pertama, cek bodi mobil dari bagian tengah hingga ke bawah. Rendaman banjir biasanya meninggalkan bekas garis pada mobil.

Kedua, cek interior mobil. Rendaman banjir meninggalkan aroma tidak enak dan kabin kendaraan terasa lembab. Sayangnya, ciri ini lebih susah ketahuan karena rata-rata pemilik lama kendaraan sudah membersihkan dan mendandani mobil itu.

Ketiga, jangan segan membuka karpet dalam mobil termasuk di bagasi. Bila pernah terendam banjir, biasanya masih ada sisa lumpur atau pasir kering di sana. Karpetnya pun bisa jadi penanda, karena kerak bekas banjir tetap tertera sekalipun karpet sudah dicuci berkali-kali.

Selanjutnya, untuk meyakinkan, cek juga Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Lihat identitas dan alamat pemilik lama mobil, ketahui wilayah tempat tinggalnya. Dari situ, periksa apakah domisili pemilik lama ada di wilayah banjir atau bukan.

Terakhir, bandingkan komponen yang ada di mobil incaran dengan gambar di buku petunjuk pemakaian (manual book) atau informasi produk. Bila terlihat berbeda berarti komponen sudah diganti, yang kemungkinan besar karena pernah bermasalah serius.

Senin, 11 Januari 2016

KARYA ILMIAH

Skripsi dijadikan syarat kelulusan di program S-1  dengan maksud memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menunjukkan bahwa dia dapat menerapkan langkah-langkah pendekatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan dan melaporkannya secara tertulis.  Biasanya, dalam skripsi tidak dituntut adanya sintesis baru atau penemuan baru.Thesis dijadikan syarat kelulusan di program S-2 dengan maksud memberikan kesempatan kepda mahasiswa untuk menunjukkan bahwa dia dapat mebuat suatu sintesis baru atau penerapan pengetahuan yang sudah ada, dan melaporkannya secara tertulis.Disertasi dijadikan syarat kelulusan di program S-3 dengan maksud memberikan kesempatan kepda mahasiswa untuk menunjukkana bahwa dia memahami (mengikuti) perkembangan mutakhir pengetahuan ilmiah di bidang ilmunya  dan memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu itu melalui penemuan baru yang orisinal yang dilaporkannya secara tertulis (http://www.pendidikanislam.net/index.php/untuk-siswa-a-mahasiswa/40-penelitian/60-skripsi-apakah-itu).
Pada dasarnya skripsi mahasiswa S1 merupakan ajang latihan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian secara obyektif. Oleh karena baru pertama sekali meneliti maka mahasiswa S1 ini sangat membutuhkan bimbingan dosen agar tidak melakukan kesalahan fatal yang menyebabkan mereka harus mengulang. Tesis S2 merupakan ajang peningkatan kemampuan mahasiswa dalam meneliti dan diharapkan mahasiswa sudah mampu meneliti dengan bimbingan yang minimal dari dosen. Desertasi S3 merupakan pembuktian kemampuan mahasiswa S3 dalam meneliti secara mandiri.
Secara sederhana, skripsi itu menjawab apa, tesis menjawab apa dan mengapa, Dan disertasi itu menjawab apa, mengapa dan bagaimana. Contoh tentang penelitian daun katuk dalam menurunkan kolesterol telur. Skripsi hanya menjawab pertanyaan apakah daun katuk menurunkan kolesterol telur? Tesis itu menjawab dua pertanyaan, yaitu a) apakah daun katuk menurunkan kolesterol telur dan; b) mengapa daun katuk menurunkan kolesterol. Disertasi menjawab 3 pertanyaan, yaitu: a) apakah daun katuk menurunkan kolesterol telur?; b) mengapa daun katuk menurunkan kolesterol telur? Dan; c) bagaimana cara (mekanisme) daun katuk menurunkan kolesterol telur?
Seringkali dosen pembimbing lupa akan hal tersebut, sehingga sering meminta mahasiswa meneliti lebih dari seharusnya. Apa alasannya? Pertama, mungkin dikarenakan ketidaktahuannya dan pengalamannya sebagai mahasiswa dulu juga seperti itu. Sebagai contoh, dosen pembimbing meminta mahasiswa S1 untuk menjawab selain apa juga mengapa. Kedua, dosen pembimbing sudah tahu hal ini tetapi dikarenakan ia menginginkan data penelitian lebih, maka ia memaksakannya pada mahasiswa bimbingannya. Mungkin sang dosen bermaksud data tersebut akan dipublikasikan dimana ia sebagai penulis utamanya. Mungkin juga dosen mempunyai alasan yang lain.
Apapun alasannya, sesungguhnya dosen tidak dibenarkan untuk memaksa mahasiswa di luar ketentuan atau kesepakatan yang berlaku. Jika menginginkan data yang lebih akurat dan lebih banyak untuk menjawab permasalahan yang ada, maka sebaiknya dosen membuat proposal penelitian sendiri dan mengajukannya ke Dikti atau ke penyandang dana lainnya. Ia harus berkompetisi untuk memperoleh dana penelitian.
Tabel 1.  Perbedaan Umum antara Skripsi, Tesis dan Disertasi
NoAspekSkripsiTesisDisertasi
1JenjangS1S2S3 (tertinggi)
2PermasalahanDapat diangkat dari pengalaman empirik, tidak mendalamDiangkat dari pengalaman empirik, dan teoritik, bersifat  mendalamDiangkat dari kajian teoritik yang didukung fakta empirik, bersifat sangat mendalam
3Kemandirian penulis60% peran penulis, 40% pembimbing80% peran penulis, 20% pembimbing90% peran penulis, 10% pembimbing
4Bobot IlmiahRendah – sedangSedang – tinggi.  Pendalaman / pengembangan terhadap teori dan penelitian yang adaTinggi, Tertinggi dibidang akademik.   Diwajibkan mencari terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan
5PemaparanDominan deskriptifDeskriptif dan AnalitisDominan analitis
6Model AnalisisRendah – sedangSedang – tinggiTinggi
7Jumlah rumusan masalahSekitar 1-2Minimal 3Lebih dari 3
8Metode / Uji statistikBiasanya  memakai uji Kualitatif / Uji deskriptif, Uji statistik parametrik (uji 1 pihak, 2 pihak), atau Statistik non parametrik (test binomial, Chi kuadrat, run test), uji hipotesis komparatif, uji hipotesis asosiatif, Korelasi, Regresi, Uji beda, Uji Chi Square, dllBiasanya memakai uji Kualitatif  lanjut  /  regresi ganda, atau korelasi ganda, mulitivariate, multivariate lanjutan (regresi dummy, data panel, persamaan simultan, regresi logistic, Log linier analisis,  ekonometrika static & dinamik, time series ekonometrik) Path analysis, SEMSama dengan tesis dengan metode lebih kompleks, berbobot yang bertujuan mencari terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan
9Jenjang Pembimbing/ PengujiMinimal MagisterMinimal Doktor dan Magister yang berpengalamanMinimal Profesor dan Doktor  yang berpengalaman
10Orisinalitas penelitianBisa replika penelitian orang lain, tempat kasus berbedaMengutamakan orisinalitasHarus orisinil
11Penemuan hal-hal yang baruTidak harusDiutamakanDiharuskan
12Publikasi hasil penelitianKampus Internal dan disarankan nasionalMinimal NasionalNasional dan Internasional
13Jumlah rujukan / daftar pustakaMinimal 20Minimal 40Minimal 60
14Metode / Program statistik yang biasa digunakanKualitatif / Manual, Excel, SPSS dllKualitatif lanjut / SPSS, Eview, Lisrel, Amos dllKualitatif lanjut / SPSS, Eview, Lisrel, Amos dll