Selasa, 27 Mei 2014

Jenis Kayu di Indonesia

Indonesia adalah sebuah negara yang dikenal sebagai penghasil berbagai macam sumber daya alam, termasuk sumber daya alam hasil hutan berupa kayu-kayuan. Kayu yang ada di Indonesia sangat banyak sekali macam dan jenisnya. Dan dari jenis-jenis itu ada yang tidak memiliki nilai jual dan ada juga yang memiliki nilai jual ( laku dijual ). Untuk jenis-jenis kayu yang memiliki nilai jual tergolong banyak jumlahnya, dan diantara jenis-jenis kayu tersebut bahkan memiliki nilai jual ( nilai komersial ) yang lumayan tinggi ( mahal ) di pasaran, baik domestik maupun Internasional. Dan bagi anda yang ingin mengetahui jenis-jenis kayu apa saja yang memiliki nilai komersial, berikut ini adalah daftar 131 jenis kayu di Indonesia yang memiliki nilai komersial di pasaran :


Kayu komersial bernilai jual

1. agathis
2. Akasia
3. Ampupu
4. Bakau
5. Balau
6. Balsa
7. Bangkirai
8. Bawang
9. Bayur
10. Bedaru
11. Balangeran
12. Benuang
13. Benuang laki
14. Berumbung
15. Bintangur
16. Bongin
17. Bugis
18. Bungur
19. Cemara
20. Cempaga
21. Cempaka
22. Cendana
23. Cengal
24. Dahu
25. Damar laut
26. Dungun
27. Durian
28. Eboni
29. Gadog
30. Gelam
31. Gerunggang
32. Gia
33. Giam
34. Gisok
35. Gofasa
36. Jabon
37. Jangkang
38. Jati
39. Jelutung
40. Jeungjing
41. Johar
42. Kamper
43. Kapuk hutan
44. Kapur
45. Kecapi
46. Kedemba
47. Kelapa
48. Kemenyan
49. Kemiri
50. Kempas
51. Kenanga
52. Kenari
53. Keranji
54. Keruing
55. Ketapang
56. Kolaka
57. Kuku
58. Kulim
59. Kupang
60. Laban
61. Lara
62. Lasi
63. Leda
64. Mahang
65. Mahoni
66. Malas
67. Matoa
68. Medang
69. Melur
70. Membacang
71. Mendarahan
72. Menjalin
73. Mensira gunung
74. Mentibu
75. Merambung
76. Meranti Merah
77. Meranti Kuning
78. Meranti Putih
79. Merawan
80. Merbau
81. Merpayang
82. Mersawa
83. Mindi
84. Nyatoh
85. Nyirih
86. Palapi
87. Pasang
88. Patin
89. Pelawan
90. Perepat darat
91. Perepat laut
92. Perupuk
93. Petaling
94. Petanang
95. Pilang
96. Pimping
97. Pinang
98. Pinus
99. Pulai
100. Punak
101. Puspa
102. Putat
103. Ramin
104. Rengas
105. Rengas burung
106. Resak
107. Salimuli
108. Sampang
109. Saninten
110. Sawo
111. Sendok-sendok
112. Sengon
113. Simpur
114. Sindur
115. Sonokeling
116. Sonokembang
117. Sungkai
118. Surian
119. Tanjung
120. Tembesu
121. Tempinis
122. Tepis
123. Teraling
124. Terap
125. Terentang
126. Tingi
127. Trembesi
128. Tualang
129. Tusam
130. Ulin
131. Weru
Dikutip dari berbagai sumber

Pembibitan Jati

Cara Pembuatan Bibit Jati yang Mudah dan Murah

Untuk menjawab persoalan poin 3, maka Puslitbang Bioteknologi dan Pemulyaan Tanaman Hutan dari Dinas Kehutanan Propinsi DIY mencoba melakukan riset mendalam demi mendapatkan teknik pemulyaan dari bibit jati.
Anda tahu, bibit jati yang selama ini selalu mendapat cap bibit jati unggulan sebenarnya hanya varietas jati tipe jati mas. Jati mas memiliki keunggulan lebih cepat dalam pertumbuhan. Tapi jati mas memiliki kelemahan berupa kualitas kayu yang tidak sebaik kualitas jati biasa.
Menurut hasil riset tersebut, terdapat 3 teknik vegetatif bibit jati yang cukup efektif dan mudah yakni : Sistem jati pangkas, Stek pucuk jati dan Okulasi jati.
bibit jatiSistem jati pangkas adalah dengan membuat kebun jati khusus yang bertujuan sebagai lahan penyemaian, yakni untuk mendapatkan tunas dari arteri tanaman jati yang akan menjadi indukan. Hasil dari sistem kebun jati pangkas ini dapat membentuk 40 tunas siap pangkas yang nantinya akan menjadi bibit jati baru.
Tunas baru yang muncul harus menjadi cukup dewasa untuk kemudian akan menjalani proses seperti proses cangkok biasa. Hasil dari persemaian ini akan menjadi bibit jati yang cukup masuk dalam kualifikasi. Tingkat kesulitan dalam sisitem ini justru dalam masa persiapan, karena Anda seperti membesarkan jati seperti layaknya budidaya jati biasa.
Anda juga harus sangat selektif dalam memilih bibit yang Anda tanam dalam kebun pangkas, karena nantinya akan menjadi indukan Anda. Untuk menjamin kualitas, sebaiknya pilih bibit jati dari hasil vegetatif.
Stek pucuk jati pada dasarnya sama dengan Anda melakukan teknik stek biasa, dengan menumbuhkan perkecambahan dari tunas terluardari jati pada bidang persemaian. Tahapan yang perlu Anda lakukan disini adalah pengguntingan stek dari pucuk terluar jati, pemberian hormon pertumbuhan, penanaman stek, aklimatisasi dan pemeliharaan stek.
Anda perlu memastikan indukan stek cukup sehat dan cukup umur, Pertumbuhan stek juga sangat bergantung pada kondisi cuaca dan udara lokasi persemaian. Meski prosesnya lebih rumit, tapi potensi keberhasilannya cukup efektif dan tentu saja mudah dan murah.
Teknik okulasi jati yakni penempelan mata tunas dari scion (tumbuhan yang diambil mata tunasnya) pada rootstock (tanaman yang ditempeli mata tunas). Okulasi memanfaatkan fungsi kambium pada batang kayu jati untuk menjadi pendukung pertumbuhan. Biasanya nanti kambium dari rootstock dan scion akan menyatu.
Karenanya tingkat keberhasilan cara ini adalah dengan memastikan kerekatan dan kedua bagian ini. Batang rootstock harus berasal dari jati usia 9 bulan dengan ukuran setidaknya 80 cm. Sekitar 7 cm dari bawah Anda buat sesetan dan Anda tempelkan dengan scion lalu ikat dengan tali rafia kuat-kuat. Scion berupa ranting pucuk yang berasal dari jati yang memiliki keunggulan berbeda dari rootstock.
Berikut tadi 3 metode dalam membuat bibit jait secara buatan. Untuk petunjuk teknis dalam pembuatan ketiga metode vegetatif bibit jati ini Anda bisa mengunjungi web resmi dinas kehutanan DIY. (Baca Artikel Tentang Budidaya Sengon, Apakah Menjanjikan ? Temukan Jawabannya Disini !)
bibit jati
bibit jati
bibit jati
Pohon Jati merupakan salah satu komoditi kayu yang baik untuk investasi masa depan Anda karena jati adalah penghasil kayu bermutu tinggi dan tidak disangsikan lagi kayu jati termasuk kualitas kayu yang istimewa sehingga harganya mahal. Pohonnya besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40cm dan berdaun besar.
Kayu jati memiliki harga yang mahal tetapi dari sisi pembudidayaan atau proses perawatan pohon jati cukup mudah dilakukan dan juga ketahanan pohon yang baik terhadap hama dan berbagai cuaca. Kelebihan investasi pohon jati yang paling menonjol serta mempunyai nilai ekonomis yang tinggi adalah kekuatan atau ketahanan dan keindahan serat yang dihasilkan menyebabkan kayu jati menjadi bahan baku utama untuk membuat perabotan rumah tangga.
Kami membudidayakan bibit jati dalam bentuk biji, bibit cabutan, bibit stek pucuk, dalam polybag, tersedia dalam jumlah besar dengan usia dan ukuran yang bervariasi, dari usia 1 bulan hingga usia 1 tahun dan variasi ukuran mulai dari 7-100cm. Kami melayani kerjasama dengan instansi pemerintah/swasta untuk program reboisasi, reklamasi pasca tambang, maupun program reboisasi umum serta kami memberikan konsultasi dan pelatihan penanaman bibit jati bagi Anda pembeli bibit dari kami.
Informasi dan Pemesanan Bibit Jati Hubungi :
Tani Sejahtera
Telp : 0812 160 5732 atau 0858 5359 5509
Desa Tanjung Kalang
Kec. Ngronggot
Nganjuk Jawa Timur
Web : www.jualbibitunggul.com
Email : Tanisejahtera1@gmail.com

Kategori Harga Bibit JUN

Harga Bibit Jati Dari Jenis Jati Unggul Nusantara

bibit jatiBila selama ini Anda mengenal tanaman komoditas jati hanya bisa Anda panen pada saat usia tanaman mencapai belasan hingga puluhan tahun, kini hadir tanaman Jati Unggul Nusantara yang berani menjanjikan panen hanya dalam waktu 5 tahun. Dengan usia demikian pendek, harga bibit jati jenis ini tetap terjangkau dan tidak jauh berbeda dari bibit jati jenis lain.
Jati unggul nusantara ini adalah hasil riset dari Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) dari Departemen Kehutanan. Dengan mengawinkan beberapa jenis jati dari kawasan tropis, riset ini menghasilkan jati dengan kualitas yang mendekati kualitas jati berusia puluhan tahun meski hanya Anda panen pada usia 5 tahun. Pada usia 5 tahun pohon jati unggul nusantara ini sudah berukuran diameter sekitar 20 cm.
Bicara soal harga, bibit jati unggul nusantara ini berada pada kisaran Rp 4 ribu hingga Rp 30 ribu. Harga bibit jati ini memang masih bervariasi di pasaran karena masing-masing daerah memiliki potensi pasar yang beragam dan kondisi pasar masing-masing.
Pada kawasan yang sudah aktif membudidayakan jati unggul nusantara, jati unggul nusantara ini mulai memiliki pasar yang baik. Ini menyebabkan harga bibit jati cukup tinggi. Tingginya permintaan kayu jati terutama untuk ekspor membuat pelaku usaha pertanian jati bekerja ekstra untuk memenuhi permintaan. Dengan berproduksi cukup dengan 5 tahun saja memungkinkan produsen lebih cepat dalam memenuhi permintaan pasar.
Tingginya minat inilah memicu harga bibit jati unggul nusantara. Tapi harga bibit jati di kawasan luar daerah budidaya memang berbeda. Karena tujuan utamanya masih pada tahap perkenalan. Jadi perlu harga bibit jati yang lebih rendah untuk memikat petani. Pasalnya masih banyak petani yang tidak yakin akan kualitas dari kayu jati unggul nusantara ini.
Karena faktor perbedaan daerah, di pasaran harga bibit jati sendiri terbagi dalam 3 kelompok yakni :
  1. Jenis tunas muda. Ukuran bibit hanya sekitar 5 -10 cm. Akar tunggang sudah muncul tapi daun baru sekitar 3 lembar berukuran panjang tidak lebih dari ½ cm. Baik akar maupun batang bibit masih lunak dan lemah. Biasanya usia sekitar 3 -4 bulan. Jenis ini tidak bisa Anda tanam langsung pada lahan terbuka, karena akar belum terlalu kuat. Anda perlu merawatnya dulu dalam polybag hingga setidaknya berukuran 20 cm untuk Anda tanam pada lahan terbuka dengan tegakan ajir penahan. Harga bibit jati ini sekitar Rp 4 ribu.
  2. Jenis sosisan. Pada jenis ini, bibit jati sudah berukuran sekitar 10 – 40 cm. Jenis ini sudah memiliki akar tunggang yang mengeras dan daun muda sekitar 5 – 8 lembar dengan ukuran sekitar 10 cm. Pada usia ini batang bibit sudah mulai mengandung kambium sehingga sudah mulai mengeras dan kokoh. Usia dari bibit ini 5 bulanan dan siap untuk langsung Anda tanam pada lahan terbuka dengan tegakan ajir sebagai penahan. Harga bibit jati dari jenis ini mencapai Rp 15 ribu.
  3. Jenis batangan. Jenis batangan memang termasuk jenis bibit yang langka. Pasalnya tidak banyak supplier bibit tanaman keras yang bersedia merawat bibit hingga berukuran besar seperti ini. Ukuran bibit jati mencapai 1m dengan diameter mencapai 2 – 3 cm. Daun sudah mulai tumbuh lebat dengan akar tunggang yang sangat kokoh. Pada jenis bibit ini Anda bisa menemukan karakter khas dari tanaman jati seperti daun berbulu kesat dan batang bergalur coklat. Anda bisa langsung menanam bibit jati ini pada lahan terbuka dengan resiko gagal lebih kecil karena memiliki daya tahan dan daya adaptasi yang lebih baik. Bicara soal harga bibit jati dari jenis ini mencapai angka Rp 25 ribu – 30 ribu per batangnya.
bibit jatiSecara umum, harga bibit jati dari jenis unggul nusantara ini memang di atas jenis jati lain seperti jati emas dan jati solomon. Dikarenakan jenis jati unggulan ini tetap perlu waktu belasan tahun untuk panen. Tapi soal kualitas, konon banyak yang meyakini para pedagang bahkan sulit membedakan mana jati unggul nusantara dengan jati jenis lain.
Ini karena dari sisi galur kayu, kayu jati unggul nusantara tidak ubahnya dengan kayu jati lainnya termasuk kayu jati tua. Tapi bila Anda bandingkan kekerasan kayu dari jati unggul solomon dengan jati tua berusia diatas 30 tahun tentu tetap berbeda.
Dan bila kita bicara dari sisi ekonomis, tentu saja Anda harus sedikit lebih besar mengeluarkan biaya pembelian bibit jati unggul nusantara. Harga bibit jati unggul nusantara ini tetap saja menguntungkan karena Anda tetap bisa menjual dengan harga bibit jati yang sama tingginya dengan jati jenis lain yang perlu usia belasan tahun untuk panen. Jadi potensi ekonomisnya tetap tinggi bukan?

Pohon Jati JUN ( Jati Unggul Nusantara )

Peluang usaha Jati Unggul Nusantara terbukti 5 tahun panen

1. Bibit JUN diproduksi oleh PT.Setyamitra Bhaktipersada :
- Dari klon – klon unggul hasil seleksi pohon jati dengan menggunakan teknokogi DNA
- Melalui pembiakan (propagasi) vegetatif (kloning) dengan stek pucuk.
- Dengan bioteknologi dilakukan modifikasi sistem perakaran sehingga menghasilkan akar tunjang majemuk.
2. Ciri-ciri bibit JUN
- Berasal dari materi genetik (klon-klon unggul) yang jelas asal usulnya.
- Memiliki sistem perakaran tunjang majemuk.
- Menghasilkan tanaman jati yang cepat tumbuh, kokoh dan dapat dipanen mulai umur 5 tahun dengan hasil kayu bundar (logs) 0,2 m3/pohon.
3. Kemanfaatan
a. Pilihan tepat untuk investasi bagi perorangan, kelompok tani / masyarakat, pemerintah maupun swasta, karena 3 keuntungan sekaligus :
- ekonomi (memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi )
- lingkungan (kemampuan lebih menahan longsor, banjir dan kekeringan serta penyerapan carbon (CO2) yang sangat tinggi).
- dan sosial (mensejahterakan masyarakat)
b. Solusi dalam mendayagunakan lahan-lahan terlantar, reklamasi areal bekas tambang, rehabilitasi tanah-tanah kritis dan DAS, yang menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi.
c. Terbukanya kesempatan membangun hutan kecil (small forest) dengan daur (rotasi tebang) 5 tahun yang
menghasilkan keuntungan tahunan yang besar dari kayu jati yang dihasilkan.1. Bibit JUN diproduksi oleh PT.Setyamitra Bhaktipersada :
- Dari klon – klon unggul hasil seleksi pohon jati dengan menggunakan teknokogi DNA
- Melalui pembiakan (propagasi) vegetatif (kloning) dengan stek pucuk.
- Dengan bioteknologi dilakukan modifikasi sistem perakaran sehingga menghasilkan akar tunjang majemuk.
2. Ciri-ciri bibit JUN
- Berasal dari materi genetik (klon-klon unggul) yang jelas asal usulnya.
- Memiliki sistem perakaran tunjang majemuk.
- Menghasilkan tanaman jati yang cepat tumbuh, kokoh dan dapat dipanen mulai umur 5 tahun dengan hasil kayu bundar (logs) 0,2 m3/pohon.
3. Kemanfaatan
a. Pilihan tepat untuk investasi bagi perorangan, kelompok tani / masyarakat, pemerintah maupun swasta, karena 3 keuntungan sekaligus :
- ekonomi (memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi )
- lingkungan (kemampuan lebih menahan longsor, banjir dan kekeringan serta penyerapan carbon (CO2) yang sangat tinggi).
- dan sosial (mensejahterakan masyarakat)
b. Solusi dalam mendayagunakan lahan-lahan terlantar, reklamasi areal bekas tambang, rehabilitasi tanah-tanah kritis dan DAS, yang menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi.
c. Terbukanya kesempatan membangun hutan kecil (small forest) dengan daur (rotasi tebang) 5 tahun yang menghasilkan keuntungan tahunan yang besar dari kayu jati yang dihasilkan
1. Persyaratan lahan yang optimum

  • Ketinggian hingga 400 m dari permukaan laut.
  • Drainase tanah baik, tidak becek dan tidak tergenang.
  • Tingkat keasaman atau pH antara 6,- - 7,5 ( pH tanah yang lebih rendah memerlukan perlakuan tertentu).
  • Hindari daerah rawa, gambut atau padang pasir.




2. Cara Penanaman


  • Idealnya jumlah tanaman 1.100 pohon per Ha ( Jarak tanam : 3 X 3 m).
  • Buat lubang tanam berukuran 40 X 40 X 40 cm.
  • Gunakan pupuk dasar yaitu pupuk kandang yang telah matang 3-5 kg/ pupuk organik granule
  • 2 kg pupuk kimia ZA dan SP 36 @ 100 gram atau NPK 200 gram.
  • pH tanah 6 - 7,5, bagi tanah-tanah yang asam dengan pH rendah tambahkan kapur
  • pertanian atau dolomit 1kg/ lubang tanam.
  • Bibit J U N ditanam tegak lurus, ditimbun dengan tanah galian yang diremahkan.
  • Buat piringan dangir mengelilingi tanaman hingga sedikit cembung.

PEMELIHARAAN


1. Penyiangan

Lakukan penyiangan dan pembersihan gulma secara periodik sekitar tanaman dengan radius 1 hingga 2 meter.



2. Pemupukan

Pemupukan dilakukan setelah penyiangan dan pendangiran.
Pemupukan NPK sekali dalam setahun pada awal musim hujan:

· Umur 12 bulan : 400 gram
· Umur 24 bulan : 600 gram
· Umur 36 bulan : 800 gram
· Umur 48 bulan :1.000 gram


Untuk meningkatkan kualita pertumbuhan disarankan untuk setiap kali pemupukan ditambahkan pupuk kandang (3-5 kg per pohon) / pupuk organik granule 1 – 2 kg per pohon.


Cara Ternak Lele Sangkurian

Cara Ternak Lele Sangkuriang Di Kolam Terpal Untuk Pemula

Cara Ternak Lele Sangkuriang Di Kolam Terpal Untuk Pemula - Ternak lele untuk sebagian orang adalah kegiatan yang menyenangkan. Tidak saja menghasilkan uang untuk para petani lele, ternak lele juga bisa melepas rasa jenuh selesai bekerja bagi para profesional yang menggeluti kesibukan lain.
Ternak lele sebenarnya cukup mudah dan relatif murah. namun tidak banyak orang yang sangat memahami cara beternak lele, sehingga kegiatan yang seharusnya menjadi menyenangkan, justru akhirnya membuat stres dikarenakan lele-lele peliharaannya banyak yang mati.
Berikut ini merupakan langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mulai melaksanakan kegiatan ternak lele di lingkungan sekitar anda secara benar dan tanpa beban stres. Langkah-langkah ini dibuat untuk para peternak lele pemula yang menginginkan ternak lele yang menghasilkan dan tidak memerlukan banyak biaya.
Persiapan Kolam Ikan Lele
Ikan Lele membutuhkan media untuk habitat hidup. Untuk menyediakan kolam lele dengan ukuran kecil dan murah, anda dapat menggunakan kolam terpal sebagai habitat hidup ikan lele. Besar ukuran kolam lele tidak ada patokan, semua tergantung pada luas lahan yang dimiliki. Kolam terpal rumahan pada umumnya memiliki ukuran 2 x 4 meter terkadang 3 x 5 meter sesuai kebutuhan.
Namun kolam terpal juga memiliki keunggulan maupun kerugian. Setelah anda memahami keunggulan maupun kelemahan kolam terpal, sebaiknya anda juga harus mengetahui kriteria kolam lele yang relatif ideal. Kolam ikan lele yang relatif ideal harusl memiliki konstruksi yang tepat, memiliki kualitas air yang tepat, dan memiliki perawatan yang tepat pula. Yang perlu diIngat adalah kualitas kolam ikan lele anda akan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam usaha ternak lele anda.
Penggunaan kolam tanah untuk ternak lele sangkuriang juga harus diperhatikan perihal kualitas kolamnya. Dinding kolam ikan lele harus keras supaya kolam ikan lele tidak bocor. Mengeraskan kolam ikan lele dapat dilakukan dengan cara memukul-mukul dinding kolam ikan lele dengan menggunakan balok kayu supaya dinding kolam tanah mengeras dan padat.
Memberikan kapur ke dalam kolam ikan lele juga diperlukan guna memberantas hama penyakit di kolam ikan lele. Dosis kapur yang dianjurkan adalah 20 sampai dengan 200 gram/m2, dan tergantung juga dengan tingkat keasaman kolam ikan lele. Bila PH atau tingkat keasamannya rendah maka semakin banyak kapur yang harus ditaburkan. Sebelum benih ikan lele ditebarkan kedalam kolam, pemasangan pintu penyaringan dan pemupukan dengan pakan ternak juga perlu dilakukan .
Persiapan Bibit dan Jenis Ikan Lele
Setelah anda mempersiapkan kolam untuk ikan lele anda, kini saatnya anda mempersiapkan bibit ikan lele yang berkualitas untuk kolam ikan lele anda. Bibit ikan lele dengan kualitas bagus sama pentingnya dengan proses dalam mempersiapkan kolam untuk ikan lele. Pastikan bibit ikan lele yang anda beli tidak memiliki cacat, memiliki warna berkilau, dan bergerak lincah.
Untuk bibit ikan lele yang berkualitas, anda bisa mendapatkannya dari petani lele di sekitar lingkungan anda atau anda dapat membeli bibit ikan lele secara langsung dipenjual bibit ikan lele agar memperoleh bibit ikan lele yang berkualitas namun murah dan memiliki garansi.
Bibit ikan lele yang berkualitas biasanya merupakan dari jenis ikan lele yang berkualitas pula. Saran untuk itu adalah ikan lele tipe phyton untuk dipelihara atau diternakkan lebih utama dari jenis lele lainnya. Bibit ikan lele yang sehat tidak akan segera menjanjikan kesuksesan bagi anda jika anda tidak mengetahui cara merawatnya. Selain itu anda juga harus mempelajari mengenai bagaimana cara merawat bibit ikan lele, cara menebarkan bibit ikan lele, waktu penebaran bibit ikan lele yang benar, dan lain-lain yang berhubungan dengan cara menebar bibit ikan lele.
Penebaran benih ikan lele sangkuriang sebelum ditebarkan sebaiknya dilakukan sterilisasi dari berbagai macam hama dengan menggunakan larutan KM5N04. Larutan tersebut dipergunakan untuk campuran dalam merendam bibit lele selama kurun waktu 10 menit. Penebaran benih ikan lele sangkuriang sebaiknya dilakukan pada waktu pagi atau sore hari disaat suhu udara dalam keadaan normal dan tidak terlalu panas. Sebelum bibit ikan lele dimasukkan ke dalam kolam, terlebih dahulu benih diaklimatisasi yaitu dengan cara memasukkan air kolam secara perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit.
Pemberian pakan seperti pelet juga diperlukan agar memberikan nutrisi yang cukup pada ikan lele. Takaran banyaknya pakan bisa sebanyak 2 sampai dengan 5 % per hari sesuai berat total ikan yang telah tersebar di kolam
Pemanenan ternak lele sangkuriang merupakan tahap akhir setelah ikan lele mencapai ukuran konsumsi yaitu sekitar 15 sampai dengan 20 inchi dengan berat sekitar 200 sampai dengan 250 gr. Pemanenan dapat dilakukan dengan cara menyurutkan air kolam dan anda dapat mempergunakan pipa atau bambu yang telah dipersiapkan di dalam kubangan kolam supaya ketika air surut, ikan lele dapat ditangkap dengan mudah.
Demikan posting singkat cara ternak lele sangkuriang di kolam terpal untuk pemula. Semoga bermanfaat.

Kamis, 22 Mei 2014

Menngetahui KehendakNYA

Sekarang Waktunya

Setiap anak Tuhan harus mengambil keputusan-keputusan. Kita sangat jarang melewati satu hari tanpa berhadapan dengan banyak pilihan keputusan—sebagian mudah, sebagian lagi sulit. Apakah ada jaminan kita akan selalu mengambil keputusan yang benar?
Banyak orang tidak tertarik dengan mencari kehendak Tuhan sampai mereka dihadapkan dengan pengambilan keputusan yang sangat penting. Saat itu mungkin sudah terlambat. Kita mempersiapkan diri kita untuk menghadapi pengambilan keputusan hidup yang penting dengan memutuskan hal-hal kecil dengan benar. Jadi cara mempersiapkan diri bagi persimpangan dimasa depan adalah dengan mulai belajar dari sekarang ini. Saat untuk memikirkan hal itu adalah sekarang.
Pertolongan Tuhan tersedia. FirmanNya dipenuhi dengan nasihat yang praktis untuk mengambil pilihan yang tepat. Buku ini mencoba membawa informasi itu agar anda mendapat kekuatan dan bimbingan. Dalam perkataan nabi Yesaya, “Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya” (Isaiah 30:21).
Taxonomy upgrade extras: 
Biblical Topics: 
Ad Category: 

BAGIAN PERTAMA: RENCANA TUHAN YANG SEMPURNA

Bab 1:
Rencana Permainan

Ahli manajemen mengatakan pada kita tentang pentingnya perencanaan hidup. “Tentukan Tujuan anda sendiri,” kata mereka. “Putuskan anda ingin jadi apa dan apa yang ingin anda lakukan satu tahun dari sekarang, 5 tahun dari sekarang, 10 tahun dari sekarang. Petakan suatu rencana untuk kesana dari sini, dan mulai menjalankan rencana itu dengan tekun.”
Mereka bahkan mengusulkan agar rencana kita sampai kejadwal kita sehari-hari, sehingga hal yang kita lakukan hari itu akan berkaitan dengan pencapaian tujuan utama kita. Kata mereka, setiap hari kita harus membuat daftar hal yang kita ingin capai dalam urutan prioritas, kemudian usahakan apa yang ada didaftar itu. “Rencanakan pekerjaan anda dan kerjakan rencana anda” merupakan kalimat yang digunakan untuk mendorong kita. Diikuti oleh peringatan penting: “Gagal merencanakan yaitu merencanankan kegagalan.”
Sebagian besar dari kita ingin berhasil dalam setiap tindakan kita. Kita menikmati rasa hormat yang ada saat berhasil dan rasa kepuasan yang menemani keberhasilan. Kita bisa mendengarkan para ahli, merencanakan hidup kita, menjalankan apa yang direncanakan, dan tetap gagal. Kenapa? Karena bagi anak Tuhan ada factor lain yang dipertimbangkan: Tuhan juga memiliki rencana bagi hidup kita.
Keberhasilan sejati dari sudut pandang Tuhan hanya bisa dicapai kalau kita mengikuti rencanaNya daripada rencana kita.
Kita mungkin mencapai setiap tujuan yang kita buat bagi diri kita, dan kita mungkin menerima penghormatan dari semua teman kita dan rasa hormat dari rekan kerja kita, tapi tetap merasa ada kekosongan dalam diri kita jika kita tidak menghiraukan rencana Tuhan.
Anda bisa lihat, Tuhan menyelamatkan kita agar kita mengetahui dan melakukan kehendakNya. Dalam pesannya bagi sorang petobat baru bernama Saulus dari Tarsus, Ananias berkata, “Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya.”1 Paulus dipilih oleh Tuhan untuk bisa mengerti dan menjalankan kehendakNya. Dia menjalani seluruh kehidupannya dengan sadar mentaati rencana Tuhan bagi dirinya.
Kesadaran itu membuat perbedaan besar. Sekitar 25 tahun setelah pertobatannya, saat menghadapi penganiayaan yang berat, Paulus dengan yakin berkata, “Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.”2 Kata “jalur” digunakan dalam perlombaan lari untuk diikuti oleh pelari, rencana perlombaan yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh para juri. Keinginan Paulus yang terbesar adalah mengikuti jalur Tuhan dalam hidupnya.
Dia memang melakukannya. Saat akhir hidupnya dia merenungkan kembali hidupnya yang lalu sebagai orang percaya dan berkata, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.”3 Dan dia menggunakan kata yang sama ditahun sebelumnya. Dia menulis saat itu, mendekati kematian dalam penjara Roma. Dia akan menjadi martir karena imannya. Tapi kehidupannya berhasil; dia memiliki sukacita penuh dan rasa puas karena dia telah menyelesaikan jalur yang Tuhan bentangkan baginya. Dia telah melaksanakan kehendak Tuhan.
Sebagian akan berkata, “Tunggu sebentar; itu Paulus seorang yang luar biasa. Pastilah Tuhan memiliki rencana bagi hidupnya, tapi bagaimana dengan saya?” Baiklah, langsung saja. Tuhan juga memiliki rencana bagi hidup anda. Sampai anda yakin Dia memilikinya, anda tetap akan menjalankan rencana anda dan memilih jalan anda sendiri. Dan suatu hari anda melihat kebelakang dan berkata, “Yah, inilah saya, ditempat saya seharusnya. Tapi kenapa saya merasa kosong?”
Jadi kita harus membangun konsep Alkitab ini sebelum kita berjalan lebih jauh yaitu: Tuhan memiliki rencana bagi hidup anda.

    Terlalu Baik untuk jadi Kenyataan?

Prinsip ini paling jelas dinyatakan dalam ayat ini: “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”4 Tidak ada keraguan tentang bagaimana kita diselamatkan. Kita adalah karya Allah; kita ciptaan baru dalam Kristus Yesus melalui karya regenerasi dari RohNya.5 Dia melakukannya dari anugrahnya. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”6 Tapi ada satu alasan penting kenapa Tuhan melahir barukan kita dalam Kristus Yesus. Agar kita melakukan pekerjaan baik.
“Jadi bagaiman?” anda mungkin bertanya. “Bukankah setiap orang seharusnya melakukan pekerjaan baik? Jadi apa istimewanya?”
Keistimewaan dari pekerjaan baik yang Tuhan ingin setiap kita lakukan adalah mereka dipilih Tuhan sebelumnya. Mereka “dipersiapkan sebelumnya” artinya, mereka direncanakan oleh Tuhan bahkan sebelum kita dilahirkan. Dan sekarang tanggung jawab kita adalah menjalankan pekerjaan baik apa yang Tuhan bentangkan bagi kita sejak lama sebelumnya.
Saat seorang pelatih bola bersiap untuk pertandingan penting, dia membentangkan apa yang disebut rencana permainan, strategi untuk pertandingan. Sebelum pertandingan dimulai dia mengetahui dengan tepat apa yang mau dia lakukan terhadap pemainnya dan bagaimana mereka berespon terhadap situasi tertentu. Mereka bisa memilih strategi lain, tapi pelatih tahu kalau mereka akan bertanding dengan baik jika mereka mengikuti rencana permainan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Demikian juga, ada banyak rencana yang bisa kita pilih untuk hidup kita, kita menjalankan banyak arah yang berbeda. Tapi hanya satu rencana yang menyediakan kesempatan untuk melakukan semua pekerjaan baik dari pelatih Ilahi untuk kita capai.
Hanya ada satu jalan yang membawa kita berhubungan dengan semua orang yang Dia inginkan kita temui dan pengaruhi. Hanya ada satu arah dalam segala keadaan untuk membentuk dan memperkaya hidup kita. Kita berfungsi dengan baik saat kita tetap pada rencana permainanNya, saat kita berjalan dijalur yang dipaparkan didepan kita dan melakukan semua hal yang telah Dia rencanakan bagi kita sebelumnya.
Sebagian orang Kristen yakin kalau mereka terlalu kecil dan tidak penting bagi Tuhan sehingga Dia tertarik pada mereka. “Orang seperti Paulus, pasti. Tapi saya? Tidak mungkin!” Apakah anda tidak sadar apa yang Tuhan katakana dalam bagian ini? Setiap kita sangat penting bagiNya sehingga Dia membuat suatu rencana bagi setiap hidup sebelum kita lahir. Untuk memikirkan bahwa dia begitu memperhatikan kita hampir terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Dan itu bukan hanya bagian tertentu dalam Alkitab. Mari kita melihat bagian lainnya.
Daud berkata, “mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya!”7 Konteks itu meyakinkan kita bawa saat kita masih dalam kandungan ibu kita, Tuhan sudah memperhatikan, membimbing perkembangan kita.8 Tapi yang sangat menarik adalah Dia sudah mengetahui semua hari-hari didepan kita. Sebelum saat kita pertama kali melihat cahaya, dia telah membuat arah dalam hidup kita yang Dia ingin kita jalankan dan peristiwa yang Dia ingin mengisi hari-hari kita.
Lihat kembali dalam Mazmur. “TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.”9 Jalur hidup orang percaya telah ditetapkan oleh Tuhan. Dan suatu kesukacitaan besar bagi Tuhan saat kita mengikuti rencana yang sudah diaturNya bagi kita. Hidup kita berkenan padaNya. Apakah masih ada keraguan dalam pikiran anda? Tuhan memiliki rencana bagi setiap orang percaya. Dia memiliki rencana bagi anda.

    Suatu Urutan Kesaksian

Pemaparan kenyataan sederhana ini cukup untuk meyakinkan kita, tapi ada bukti lebih lanjut. Tuhan memberi kita suatu contoh hidup yang menakjubkan untuk menyatukan kebenaran ini dengan jiwa kita. Setiap bagian Alkitab yang menunjuk pada seseorang yang melakukan kehendak Tuhan meneguhkan kembali kenyataan bahwa Tuhan benar-benar memiliki rencana bagi dia, suatu rencana untuk ditaatinya. Ada banyak contoh seperti itu dalam Alkitab, yang akan kita lihat dalam bab-bab berikut. Kita akan melihat beberapa yang luar biasa.
Pertama adalah Yesaya. Dimana tidak ada keraguan bahwa nubut nabi Yesaya tentang Pelayan Yehova menunjuk pada Tuhan Yesus Kristus, Yesaua mungkin berbicara dari pengalamannya sendiri saat dia berkata: “Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku…… Maka sekarang firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya--maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan Allahku menjadi kekuatanku.”10
Tuhan memanggil Yesaya untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu. Dia membentuk Yesaya sejak dari kandungan ibunya untuk melakukan misi khusus, yaitu menyadarkan orang Israel kembali kepada Tuhan.. Tuhan meyakinkan Yesaya kalau Dia akan memberikannya kebutuhan yang diperlukan dalam tugasnya. Tuhan memiliki rencana dalam hidup Yesaya.
Kita akan melihat salah seorang nabi besar lainnya. Perhatikan perkataan Tuhan kepada Yeremia. “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”11 Yeremiah menolaknya. “Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda”12
Kita seringkali melakukan hal yang sama saat kita mendapatkan rencana Tuhan bagi kita. “Siapa saya Tuhan? Engkau pasti salah orang. Saya tidak bisa melakukan itu.” Tapi Tuhan memiliki jawaban. “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.……Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam.”13
Yeremiah seringkali harus melihat kebelakang saat dia pertama kali belajar tentang rencana Tuhan bagi dirinya. Orang yang dia layani mencemooh dia, menolak pesannya, menyebarkan fitnah tentang dia, membuang dia kedalam penjara, dan menghancurkan hatinya dengan pemberontakan dan dosa mereka. Cukup sudah penindas Yeremia. Sebagian kecil dari kita yang ingat nama mereka walau hanya membaca sekilas. Tapi nama Yeremia disebut dengan hormat karena dia mengikuti rencana Tuhan dalam hidupnya.
Mari kita kembali ke rasul Paulus sebentar. Kita melihat kalau Tuhan menyelamatkan Paulus untuk melakukan kehendakNya, tapi ada bukti lebih lanjut bahwa Tuhan telah meletakan jalur hidupnya sebelum dia lahir. Ini penjelasannya: “Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya, berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia14
Sebelum Paulus menghembuskan nafas pertamanya, Tuhan sudah merencanakan pemenjaraannya untuk pemberitaan injil bagi dunia non Yahudi. Misi Ilahi itu memberikan dia kepercayaan diri dan keberanian diseluruh kehidupan pelayanan dan sebagai orang Kristen. Dalam 5 suratnya dia memperkenalkan dirinya sebagai rasul Yesus Kristus oleh kehendak Tuhan.15 Dia tahu kalau sudah melakukan sesuai dengan keinginan Tuhan. Dia telah memenuhi rencana Tuhan dalam hidupnya.
Bagaimana bisa kita bicara tentang rencana hidup tanpa membahas tentang Anak Tuhan dibumi? Rencana Bapa untuk kehidupan Yesus jelas sudah ditetapkan sebelum dunia dijadikan,16 dan detil rencananya memenuhi kitab dalam PL. Disuatu peristiwa Yesus berkata, “segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi.”17 Itu semua harus digenapi. Itu semua merupakan bagian dari rencana Bapa, dan Kristus datang untuk melakukan kehendak Bapa. Dia dengan yakin berkata, “Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.”18 Melakukan kehendak Bapa merupakan sukacita dan kebahagiaan terbesar. Bagi Dia itu lebih penting daripada makanan.
Apakah anda ingat peristiwa sumur Yakub di Sikar? Para murid baru kembali dari kota dengan perbekalan, dan mereka mendesak Guru mereka yang sudah lapar dan lelah itu untuk makan. “Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal.”19 Saat mereka mendesakNya lebih jauh, DIa menjelaskan pernyataannya. “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.”20
Menyelesaikan pekerjaan BapaNya, mengikuti rencana Bapanya, memenuhi tujuan BapaNya—merupakan tujuan tertinggi Kristus. Penulis Ibrani menyatakan perasaan Juruselamat seperti berikut: “Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku.’”21
Tapi sekali lagi, kita bicara tentang para nabi dan rasul dan diatas semuanya Anak Allah sendiri. Apakah disana tidak ada orang kecil yang menjadi teladan—orang tidak berarti seperti kita?
Bagaimana dengan pengemis tak dikenal yang bahkan tidak bisa melihat? Jika Tuhan memiliki suatu rencana bagi hidupnya, apakah anda merasa Tuhan lebih tertarik memiliki rencana bagi hidup anda? Orang ini dilahirkan buta, dan pemimpin agama pada masanya selalu meyalahkan hal seperti ini sebagai dosa. Jadi ketika Yesus dan muridNya meliha dia, para murid bertanya, “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?”22
Inilah jawaban Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.”23 Tuhan mengijinkan orang itu mengalami tahun – tahun tidak bisa melihat agar saatnya tiba dia tidak hanya mendapat penglihatannya kembali tapi juga disingkirkannya kebutaan rohaninya dari jiwa serta menyediakan kesaksian bagi yang lain tentang pribadi dan kuasa Yesus Kristus. Itu merupakan bagian dari rencana Tuhan untuk hidupnya. Dan setelah dia mengalami sukacita mengenal Kristus dan kebebasan dari pengampunan dosa, menurut saya dia pasti tidak menyesali tahun-tahun kebutaannya.

    Tidak Ada Orang Lain Seperti Anda

Jika Tuhan memiliki suatu rencana bagi pengemis buta, Dia pasti memiliki rencana bagi anda. Dan saya bisa meyakinkan anda bahwa rencanaNya adalah membentuk anda agar siap secara pribadi. Tidak ada yang seperti itu. Dan karena itu untuk anda, maka itu adalah rencana terbaik yang bisa anda ikuti.
Anda bisa lihat, Tuhan tidak pernah membuat manusia persis sama. Anda unik dan berbeda dari seluruh ciptaan lain. Dan karena Dia yang menciptakan anda, hanya Dia yang mengenal anda secara sempurna dan lengkap. Dia lebih mengenal anda dari diri anda sendiri. Maka dari itu, Dia satu-satunya yang bisa merencanakan hidup anda dengan menggunakan seluruh potensi maksimum anda.
Tuhan tahu kelebihan dan kekurangan anda. “TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku.”24 Dia tahu beberapa hal yang mungkin anda pikir sebagai kelebihan sebenarnya kelemahan, dan sebagian hal yang anda pikir kekurangan bisa dipakainya dengan sangat luarbiasa. Karena Dia yang menciptakan anda, Dia membangun rencana yang sesuai dengan kepribadian dan kemampuan anda. Rencannya lebih baik dari semua hal yang bisa anda rencanakan. Sebenarnya, rencanaNya sempurna. Itulah yang dikatakan Paulus: “apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”25
Dia tidak hanya mengenal anda; dia juga mengetahui masa depan. Sebagian besar kita ingin hidup kita berjalan dengan baik, dan kita tahu bahwa keputusan yang kita buat akan berdampak pada hal itu. Kita juga ingin suatu yang baik bagi orang yang kita kasihi, dan kita tahu keputusan kita akan berdampak pada mereka. Jadi kita membuat rencana dan pilihan kita atas dasar apa yang terbaik bagi semua hal diatas. Tapi sayangnya kita tidak selalu tahu apa yang terbaik karena kita tidak mengetahui masa depan. Seperti kata Yeremia, “Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.”26
Kita betul-betul tidak tahu apa yang sebenarnya akan terjadi kemudian. Tapi Tuhan tahu. Dia mengenal kita dan dia mengetahui semua akibat pilihan yang kita buat. Jadi tidak masuk akal selain memilih rencanaNya. Itulah satu-satunya cara yang kita tahu pasti akan berjalan baik.
Jika anda berjalan melalui hutan rimba yang berbahaya dan tidak tahu dimana anda berada atau kemana anda harus melangkah, anda pasti bodoh kalau anda lari dari pembimbing anda dan coba menjalani jalan anda sendiri. Dia yang tahu jalannya. Dia bisa membimbing anda dengan aman. Seperti diatas, lebih bodoh lagi kalau anda mencoba membuat jalur sendiri dalam hidup kita. Pembimbing Ilahi kita mengetahui jalannya. Jalani rencanaNya akan membawa keberhasialan dan kepuasan bagi kita dan kemuliaan bagiNya.

Bab 2:
Seluruh Jalan Anda

Keputusan, keputusan dan keputusan—hidup dipenuhi dengan keputusan. Hanya sedikit hal yang lebih membuat frustrasi dari banyaknya pertanyaan yang membutuhkan keputusan. Itu semua langsung dimulai saat anda membuka mata dan meletakan kaki anda dipagi hari. Baju apa yang akan dipakai? Apa makan pagi anda? Apakah anda harus membuat makan pagi bagi anak-anak anda atau hanya memberikan uang untuk membeli makan pagi mereka? (anda tidak suka membuatnya dan anda tidak punya uang untuk membelinya setiap hari.)
Apakah anda harus mengendarai mobil atau naik bus? Jika anda mengemudi, apakah anda mengijinkan tetangga anda bersama anda atau sendirian saja ? (anda butuh uang mobil tapi anda tidak mau membuang waktu dikemacetan dan mengantar dia serta menjemputnya kembali setelah bekerja.) Apakah anda harus menerima undangan makan malam untuk besok malam—merupakan hal yang sudah anda tunggu lama—atau anda pergi keopen house sekolah anak anda?
Dan orang muda tidak luput dari pergumulan pengambilan keputusan setiap hari. Jack mencoba memutuskan apakah dia akan mengundang Jeannie atau Joannie kepesta. Jeannie berpikir apakah dia menerima undangan Jack atau menunggu yang lain. Semakin lama keputusan semakin sulit. Apakah anda akan kencan kembali dan semakin serius? Apakah anda pasangan hidupnya ? apakah anda berencana menikahinya?
Ada juga masalah pendidikan. Jalur apa yang ingin anda ambil di sekolah menengah? Kalau sudah, dimana? Apa konsentrasi pelajarannya? Panggilan hidup apa yang harus anda persiapkan? Bagaimana anda mencari pekerjaan? Dimana anda akan hidup? Bagaimana dengan kemungkinan karir dipelayanan Kristen? Sebagian keputusan penting kita buat saat kita diawal 20-an.
Kemudian saat kita berpikir semua sudah baik dan semua keputusan penting sudah dibuat, tiba-tiba kita menghadapi hal-hal seperti membeli rumah baru, atau kemungkinan pekerjaan yang berbeda, atau perpindahan konsentrasi pelajaran dinegara lain, atau keputusan bisnis penting dalam hidup kita, atau tentang memiliki anda kembali.
Bukankah baik memiliki seseorang yang bersama dengan kita setiap waktu dan mengetahui hal yang tepat untuk dilakukan disetiap situasi dan yang bisa mengatakan keputusan apa yang harus kita ambil? Ya, kita punya! Dia tidak membisikan telinga kita dan berkata, “jangan beli mobil itu; itu sudah rusak,” atua Dia berteriak, “bergabung dengan gereja itu; itu yang terbaik dikota.” Tapi Dia disana, dan Dia memperhatikan setiap detil kehidupan kita, dan Dia ingin memberikan nasihat tentang apapun yang kita mau.

    Siapa yang Berwenang Disini?

Hampir setiap orang mencari bimbingan, dan ada banyak tempat yang bisa menolong dalam dunia ini. Ada horoscopes, peramal nasib, pembaca tangan, dan perantara roh—semuanya dikutuk Alkitab.27 Ada juga pusat konseling professional dan bimbingan klinik, sebagian menolong sebagian lagi tidak.
Baik untuk mengetahui bahwa sumber utama bimbingan orang Kristen adalah Tuhan yang tidak hanya mengetahui masa depan tapi bisa melakukan sesuatu terhadap masa depan. Sebenarnya, kata Alkitab kita hidup dalam dunia milikNya. Dia menciptakannya, dia membentuk, mengaturnya, dia tertarik dengan semua didalamnya, dan dia mengontrol semua kejadian dalamnya.
Rasul Paulus memberikan kita pandangan tentang kebenaran Tuhan saat dia menyatakannya sebagai “The Apostle Paul gave us a profound insight into this magnificent truth about God when he referred to him as the one “yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya.”28 Dua kata dalam ayat ini membantu kita mengerti subjek kehendak Tuhan. Pertama adalah counsel (boule„). Kata boule„ menunjuk pada suatu pertimbangan hati-hati dari suatu rencana dan tujuan. Tidak ada seorangpun yang bisa menghalangi kehendak Tuhan, disain atau keputusan kedaulatanNya. Karena dia Tuhan, Dia tidak bisa dikalahkan. Dan Paulus berkata bahwa Tuhan terus bekerja dialam ini kearah pencapaian rencanaNya. Dia akan menggunakan semua yang terjadi untuk memenuhi tujuanNya.29 Tujuan itu tidak berubah30 dan tidak tertahankan.31 Sebagai contoh, Tuhan pasti mengalahkan setan, menghancurkan dosa, membangun pemerintahaan kebenarannya diatas bumu, dan dimuliakan oleh umatnya selama kekekalan. Tidak ada yang bisa menghentikan Dia.
Tapi Paulus berkata kalau keputusan Tuhan datang dari kehendaknya. Dia menyebutnya “keputusan kehendaknya” (thele„ma), suatu kata yang umum digunakan untuk menunjuk pada keinginan Tuhan, apa yang dimauiNya, kehendakNya. Thele„ma merupakan kata umum bagi kehendak Tuhan dalam PB. Penting untuk dimengerti bahwa itu tidak hanya berhubungan dengan keputusan, seperti kata sebelumnya, tapi keinginannya untuk kita, apa yang dia inginkan untuk kita. Saat kita bicara tentang kehendak Tuhan atau rencana Tuhan bagi hidup kita, kita umumnya menunjuk pada apa yang dia ingin kita lakukan, bukan apa yang dia sudah putuskan kita lakukan. “Rencana Tuhan” bisa berarti keputusan kehendakNya, tidak bisa ditolak, maksud utamaNya; Tapi itu juga bisa menunjuk pada desireNya pada kita, dan karena itulah kita menggunakan kata “Rencana Tuhan” dalam buku ini.
Sementara Tuhan akan bekerja disetiap kesempatan untuk memenuhi tujuanNya dan setiap keputusannya berasal dari kehendakNya, dia tidak langsung menyelesaikan keinginannya. Dia tidak memaksa keinginanNya pada kita, juga Dia melanggar keinginanNya sendiri saat mencipta kita.
Singkatnya, Tuhan ingin semua diselamatkan. Itulah keinginan kehendakNya. Dia mengatakan demikian.32 Tapi Dia tidak ingin memaksa setiap orang untuk menerima tawaran pengampunan dan hidup. Sebagian besar akan menolak sehingga binasa selamanya.33
Lebih jauh, Tuhan ingin semua orang percaya menjalankan harapanNya bagi hidup mereka, untuk menemukan dan mengikuti rencanaNya bagi mereka, dan Dia mengatur keadaan kita sehingga menolong kita untuk melakukan kehendakNya. Tapi Dia tidak pernah memaksakan itu pada kita. Itu tetap merupakan keputusan kita. Kita bisa membuang kehendakNya jika kita mau.
Dan karena sebagian besar orang percaya dan tidak menolak kehendak Tuhan dan menolak rencanaNya, ada banyak kesakitan dan penderitaan dalam dunia. Kita tidak hanya merasakan pemberontakan kita, tapi sering juga hasil menyebarnya dosa individu dan bangsa lain.
Tapi dari semua itu satu kebenaran tetap berdiri: Tuhan akan menggunakan “semua hal”—setiap keadaan baik senang atau tidak, setiap detil kehidupan seseorang, setiap tindakan semua bangsa dibumi, setiap dosa ketidaktaatan, semuanya—untuk mencapai tujuanNya. Tuhan kita mengatur segalanya.

    Jadi Warna Kaos Kaki Apa yang Harus Saya Pakai?

Jika Tuhan adalah Tuhan “segala sesuatu,” maka logis kalau dia memperhatikan setiap hal dalam hidup kita. Dengan kata lain, rencanaNya bagi kita sampai kedetil kehidupan sehari-hari. Itu merupakan konsep baru bagi sebagian orang dan biasanya membuat perdebatan sengit. “Apakah anda ingin mengatakan bahwa Tuhan peduli terhadap warna kaos kaki yang saya pakai setiap pagi?” Itulah yang saya maksud. Tapi tunggu sebentar! Jangan buang buku ini dulu. Dengar saya dulu. Dan mulai melihat pada Firman Tuhan. Buktinya sangat banyak.
“TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.”34 Tuhan sama tertariknya terhadap hal kecil dan tidak penting saat kita keluar dan masuk, Dia juga mengawasi kita sebaliknya. Seperti pemazmur katakana,” Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN. Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku.”35
Tuhan peduli saat kita duduk dan saat kita berdiri, dan bukankah itu hal biasa dalam hidup? Saat kita berjalan dia disamping kita setiap langkah, dan dia peduli saat kita berhenti dan setiap kata yang kita keluarkan. Ayub berkata bahwa Dia bahkan menghitung langkah kita.36 Nabi Yesaya berkata: “dan Tuhan akan terus membimbing engkau.”37 BimbinganNya tersedia setiap waktu untuk apapun.
Dengar kata Tuhan Yesus: “Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.”38
Jika Tuhan peduli pada hidup burung seduit dua ekor, dia pasti peduli akan detil kehidupanmu. Dia peduli sampai mengetahui setiap helai rambut dikepalamu. Hal itu bisa menjadi masalah mendalam bagi beberapa orang, tapi sebagian orang masuk kedalam kategori umum seperti warna kaos kaki mereka, atau saat mereka akan masak, atau saat mereka akan pergi mencuci mobil mereka. Anda lihat, Tuhan tertarik dalam setiap hal.
Rasul Paulus menambahkan kesaksiannya. “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”39 Paulus yakin kita tahu hal ini, tapi saya temukan tidak semua orang Kristen tahu. Mereka percaya bahwa ada keadaan dalam hidup mereka dimana Tuhan tidak mengatur, bahwa Dia tidak peduli terhadap keadaan mereka yang sukar. Bahwa Tuhan akan membuat segalanya mendatangkan kebaikan terlihat jauh dalam pikiran mereka. Tapi dia bisa, dan Dia mau, dan itu berlaku untuk “semua hal”—setiap hal kecil dalam hidup kita.
“Baiklah, saya percaya,” kata anda. “Saya percaya Tuhan tertarik terhadap setiap detil kehidupan saya. Sekarang apakah itu berarti saya perlu kuatir tentang pasangan kaos kaki mana yang Dia inginkan saya pakai pagi ini?”
Tidak, tentu tidak. Itu akan menjadi tekanan dan penindasan. Tuhan tidak ingin kita khawatir tentang apapun. Dia ingin kita hidup dalam sukacita kebebasan dari Roh Kudus. Menganggap kita harus menjalankan rencana Tuhan disetiap hal non moral akan membawa kita kesuatu halangan, dan sebagian orang mengambil jalur ini sampai kepada kehancuran emosi. Tuhan mengijinkan kita memilih pilihan kita dalam kerangka seperti diatas. Dia senang memasukan kebebasan memilih ini dalam rencanaNya bagi kita.
Kemudian apa dampak rencana Tuhan?

    Kebijakan Pintu Terbuka

Biarlah Salomo menjelaskannya. “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”40
Lihat kembali kata-kata dalam janji itu: “Akuilah Dia dalam setiap lakumu.” Kita sering melewatkan bagian itu sehingga kita kehilangan hal yang penting. Mengakui Dia secara literal berarti memperhatikan dia, sadar akan kehadiranNya, sadar bahwa Dia ada disana bersama dengan kita.
Dan seberapa sering kita menyadari kedekatan Tuhan? Dalam setiap laku kita, setiap tindakan kita dalam hidup, baik kecil maupun besar. Tuhan ingin kita mengingat Dia disetiap waktu, dalam setiap hal. Jadi bukan masalah khawatir tentang apa yang dia ingin kita lakukan. Itu hanya suatu kesadaran terus menerus bahwa Tuhan yang kekal hidup dalam tubuh kita melalui RohNya, sehingga Dia tertarik dengan setiap detil hidup kita, dan Dia ingin mengatur kita sepenuhnya. Dari titik itu, bimbingan dijamin. Dia berjanji akan membimbing langkah kita.
Seumpama anda tidak bisa mengambil keputusan tentang baju mana yang akan anda pakai pagi hari. Apa yang harus anda lakukan? Saya akan menganjurkan agar anda menyampaikannya pada Teman anda—yang bersama anda setiap waktu, yang peduli tentang segalanya dalam hidup anda, yang berjanji memberikan saran tentang semua hal yang ingin anda ketahui.
Sekarang disini saya bingung. “Maksud anda saya harus mengganggu Tuhan untuk hal bodoh seperti sepasang kaos kaki?” Itulah yang dikatakan Paulus kepada kita. “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”41 Bicaralah kepadaNya tentang itu dan Dia akan memberikan kepastian dari dalam.
Kembali perhatikan, berapa banyak hal Tuhan mengundang kita bicara kepadaNya. Setiap hal! Tuhan menerapkan peraturan pintu terbuka. Karena dia ingin kita tidak khawatir tentang keputusan kecil, dia membuat dirinya terbuka setiap waktu bagi kita. Dia siap mendengar dan menolong kita walau hal kecil. Dan dia selalu ada. Dia tidak tertidur.42 Dia ingin kita membiasakan diri membawa masalah kita kepadaNya kapanpun kita mau.
Sebagai tambahan agar anda tidak ragu, Petrus menambahkan kesaksiannya: “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”43
Banyak orang Kristen sering berpikir bahwa Tuhan hanya tertarik pada masalah besar dalam hidup kita seperti perkawinan, pekerjaan, dan lokasi. Mereka mencari bimbingan Tuhan saat mereka menghadapi keputusan penting dipersimpangan hidup mereka, tapi tidak mengindahkan Dia setiap waktu.
Kita mungkin melewati peristiwa paling menarik dalam rencana Tuhan bagi hidup kita kecuali kita mengembangkan suatu cara hidup baru, suatu cara pandang yang berkata, “Tuhan, aku mengakui Engkau bahwa Enkau bersama dengan aku dan tertarik dengan setiap hal yang aku lakukan. Apa keinginanMu untuk saya hidupi sekarang ? Bimbing setiap langkahku.”
Dengarkan doa Paulus untuk Kolose. “Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.”44
Doa itu bisa terjawab dalam kehidupan kita seperti dalam mereka. Kita bisa menyenangkan Tuhan dalam segala cara. Setiap menit bisa menyenangkanNya. Akui Dia dalam setiap hal. Berbagi semua hal bersamanya. Biarkan Dia menjadi bagian dari semua tindakan anda. Jika kita berharap menemukan bimbingan Tuhan dalam pilihan sulit hidup, kita perlu mengakui Dia sekarang disaat biasa.

Bab 3:
Dia Akan Menjadi Pembimbing Kita

Domba adalah binatang yang unik—takut, tidak bisa melindungi diri, dan tidak terkenal karena kepintaran mereka. Sebaliknya, mereka bodoh. Mereka tidak tahu kemana mereka harus pergi, mereka tidak tahu apa yang baik bagi mereka, dan mereka berjalan tanpa pikir, menempatkan diri mereka dalam bahaya. Saya membaca tentang sekelompok domba yang masuk jurang, bertumpuk-tumpuk, kepada kematian. Domba jelas memerlukan gembala untuk membimbing mereka.
Bukankah menarik kalau Tuhan menyamakan umatNya dengan domba?45 Itu bukan suatu yang membanggakan, tapi benar. Kita tidak selalu tahu apa yang terbaik bagi kita. Bergantung pada hikmat kita, kita pasti menempatkan diri kita dalam masalah. Kita perlu seorang gembala untuk membimbing kita, dan kita perlu mengetahui keinginannya.
Saat inilah sebagian orang Kristen keluar dari permainan. Mereka percaya Tuhan memiliki rencana bagi hidup mereka dan mereka setuju bahwa rencanaNya termasuk setiap detil hidup kita, tapi mereka tidak yakin kalau Dia mau atau akan mengkomunikasikan rencanaNya dengan mereka. Mereka terlalu lama dalam gelap sehingga mereka berpikir Tuhan dengan sengaja menyembunyikan kehendaknya dari mereka. Atau kehendakNya merupakan suatu yang dalam, rahasia gelap yang hanya sebagian orang Kristen super yang bisa menemukannya. Mungkin karena kita bicara tentang mencari kehendak Tuhan sehingga mereka mendapat pemikiran kalau itu hilang atau tersembunyi atau Tuhan bermain petak umpet surgawi dengan mereka.
Rencana Tuhan bagi hidup kita terlalu penting dibanding kebodohan itu. Dia tidak senang menyulitkan kita. Dia ingin menunjukan kepada kita kehendaknya lebih daripada keinginan kita untuk mengetahuinya. Jika kita belum menemukannya, itu salah kita, bukan Tuhan. Menemukan kehendak Tuhan bukan seperti mencari suatu yang tersembunyi. Itu mengikuti Gembala Ilahi, dan tidak ada yang misterius dengan hal itu.
Kegagalan mengikutinya adalah kebodohan. Itulah maksud Paulus berkata pada jemaat Efesus. “Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”46 Kegagalan mengerti rencana Tuhan untuk hidup kita adalah kebodohan, suatu kata yang berarti “tidak punya otak” atau seperti kata kita hari ini, bodoh, tolol.
Jika Tuhan ingin memanggil kita karena kita mengetahui kehendakNya, maka dia pasti menyatakannya itu pada kita. Kita dibawa kekesimpulan yang pasti bahwa kita bisa mengetahui rencana Tuhan dalam hidup kita. Jadi marilah kita melihat beberapa bukti.

    Reputasi Dipertaruhkan

Pertama lihat mazmur terkenal berikut.
TUHAN adalah gembalaku,
takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang benar
oleh karena nama-Nya.47
Dalam ayat diatas dua kali disebut tentang bimbingan Gembala. Pertama, “Dia membimbing aku ke air yang tenang”—secara literal, “air ketenangan.” Sisi hidup bisa berbatu-batu, membahayakan, kering, tidak berbuah. Tapi gembala kita mengetahui dimana tempat peristirahatan yang tenang disamping anak sungai yang tenang, menyegarkan, dan kita bisa mempercayakan dia untuk membimbing kita saat kita butuh.
Kedua, “Dia menuntun aku dijalan yang benar oleh karena namaNya.” “Jalan kebenaran” bisa juga berarti “jalur yang benar” atau “jalur kebenaran.” Apapun yang terjadi, alasan dia membimbing kita adalah untuk namaNya. NamaNya berhubungan dengan karakterNya, reputasiNya.
Gembala masa lalu harus membangun reputasi agar dipercaya dan bisa diandalakan. Kalau dia membimbing kawanan domba kejalan yang salah dan menghilangkan mereka, atau membimbing mereka dekat serigala dan kemudian mati, tidak ada pemilik domba yang mempercayakan domba mereka lagi kepada mereka. Dia melakukan pekerjaannya dengan baik untuk reputasinya. Tuhan menjaga reputasi yang sempurna dalam kesetiaanNya membimbing umatnya, dan dia tidak akan menghancurkannya sekarang. Kita bisa percaya pada kehandak rencananya kepada kita. KarakterNya memastikan itu.
Bisakah anda membayangkan seorang gembala, dimana sumber kehidupannya dari menjaga domba itu, mencoba mencuri dan menyembunyikan mereka atau menyesatkan mereka? Itu menggelikan ! Bagaimana kita berpikir seperti itu pada gembala ilahi? Pertimbangkan analogi yang lain. Bisakah anda membayangkan orangtua, yang sedang menantikan kelahiran anak mereka, menolak mengatakan pada mereka apa yang diingikan untuk mereka? Itu menggelikan. Bagaimana kita pikir itu kepada gembala ilahi? Yesus berkata, “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya!”48 Kita punya hak mengharapkan pemberian yang baik dari bimbingan Tuhan karena kita anakNya. “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.”49 Kita bisa mengetahui kehendak Tuhan bagi hidup kita.
Aspek lain dipertaruhkannya reputasi Tuhan adalah dalam menjawab doa. Seperti yang kita lihat, Paulus berdoa untuk Kolose agar dipenuhi pengetahui akan kehendak Tuhan.50 Epaphras bergabung dalam doa agar mereka “berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah”51 Keduanya dipimpin oleh Roh dalam membuat permohonan itu, karena Paulus diisnpirasi oleh Roh untuk menulisnya bagi kita. Apakah Tuhan menjawab doa kita? Dia menyatakannya.52 Apakah dia menjawab permohonan untuk mengetahui kehendakNya? Pasti. ReputasiNya sebagai Tuhan yang menjawab doa dipertaruhkan.
Anda bisa berdoa dengan yakin seperti pemazmur, “Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.”53 Dan anda bisa mengharapkan jawabanNya.

    Bersandar pada Janji

Jika pernyataan tentang nature Tuhan cukup, ini bukti selanjutnya. Kita tahu bahwa Tuhan akan menunjukan pada kita rencanaNya dalam hidup kita karena dia berkata demikian. Apakah anda percaya pada perkataan Tuhan? Alkitab dipenuhi dengan janji bimbingan ilahi. Mari lihat beberapa..
“Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.”54 Menggunakan 3 kata berbeda untuk meyakinkan kita bahwa Dia akan menyatakan kehendakNya. Dia tidak hanya berkata akan mengajar kita atau membimbing kita, tapi dia akan menasihati kita, berarti dia akan membuat kita mengerti. Sebagian orang percaua Tuhan mampu menyatakan kehendakNya, tapi mereka tidak yakin mereka mampu menerimanya. Tuhan berkata dia akan memampukan kita; Dia akan menolong kita untuk mengerti itu.
Kemudian dia berkata bahwa dia akan menasihati kita dengan matanya tertujua pada kita. Dia akan memberikan kita nasihat sempurna, kemudian dengan lemah lembut mengawasi kita sewaktu kita menjalankannya. Suatu janji yang luar biasa! Kita bodoh jika tidak mengambil tawaran Tuhan.
Itulah yang dimaksud dalam ayat berikut. “Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau”55 Saya suka dibandingkan dengan bagal walau lebih memilih domba. Tapi itulah saya jika menolak bimbingan Tuhan.
Berapa lama Tuhan tetap menyatakan kehendakNya? Pemazmur berkata, “Sesungguhnya inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan untuk selamanya! Dialah yang memimpin kita!”56 Tidak peduli setua apa kita. Dia tetap membimbing jalan kita sampai akhir hidup.
“baik,” kata anda, “itu waktu yang baik untuk meninggalkan saya—dipintu kematian.” Tapi saat itu Dia tidak meninggalkan kita. “Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan”57 Saat kita ada dalam dunia, Dia membimbing kita langsung kepada kemuliaan kekekalannya. Kita tidak bisa meminta lebih baik dari itu.
Kitab Amsal berisi beberapa janji pimpinan. Sebagai contoh, sebagai tambahan Proverbs 3:6 bahwa Tuhan akan membimbing jalan kita, Salomo membuat penyelidikan yang menarik: “Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata.”58 Tuhan menerangi jalan orang percaya dan menunjukan jalannya. Itulah Tuhan kita. Kita bisa bergantung pada kita untuk meratakan jalan kita.
Yesaya bersaksi tentang itu. “Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.”59 Anda bisa melihat bahwa Dia Tuhan yang menuntun.
Sebagian tetap berkeras, “Tapi, dia juga membimbing yang lain kejalan yang seharusnya, tapi hidupku terlalu kusut dan membingungkan. Tidak ada harapan bagi saya.” Yesaya punya jawaban bagi anda. “Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan.”60
Tuhan tidak ingin membuat anda tersandung dalam kegelapan. Dia ingin menuntun kita kepada terang. Setan tahu hidup anda akan membawa kemuliaan bagi Tuhan saat anda mengetahui dan melakukan kehendak Tuhan, jadi dia akan menjauhkan anda dari hal itu. Tapi dia tidak bisa berhasil jika anda tidak mengijinkannya. Janji Tuhan tetap: “Aku akan menuntun,” “Aku akan membimbing,” “Aku akan membuat gelap jadi terang.” Percayalah padaNya!

    Tindakan dan Janji

“Janji, janji—itu semua hanya kata-kata,” kata anda. “Saya ingin tindakan.” Selidiki sejarah hubungan Tuhan dengan manusia, dan anda akan melihat gambaran dimana Tuhan menyatakan kehendakNya. Tidak hanya janji, karakterNya yang meyakinkan tapi tindakanNya membuktikan semuanya. Lihat beberapa contoh.
Tidak mudah bagi Abraham untuk meninggalkan ibukotanya di Ur dan pergi ketempat yang belum ditentukan, tapi Tuhan berjanji membimbing dia ketempat yang diinginkanNya.61 Dan Tuhan melakukannya. Saat Abraham mencapai Kanaan, Tuhan membimbing dia kebukit tinggi dan mengundangnya untuk melihat sejauh mungkin disemua arah. Semua yang dilihatnya adalah miliknya. Tuhan telah memberikan itu kepada dia dan keturunannya.62 Dia setia pada janjiNya. Dia membimbing Abraham ketanah perjanjian.
Abraham kemudian mengirim pelayannya sejauh 500 mil untuk mencari calon pendamping Isak. Dan Abraham berjanji kepada pelayan itu bahwa malaikat Tuhan akan menuntun jalannya.63 Orang itu tidak punya bayangan kemana dia harus mencari, tapi Tuhan menuntunny kegadis yang telah dipersiapkan bagi Isak. Dan dia tahu gadis itu yang dipilih. Pelayan itu melaporkan: “Kemudian berlututlah aku dan sujud menyembah TUHAN, serta memuji TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang telah menuntun aku di jalan yang benar untuk mengambil anak perempuan saudara tuanku ini bagi anaknya.”64 Tuhan setia pada janjiNya.
Keturunan Abraham kemudian diperbudak diMesir, tapi Tuhan menyelamatkan mereka dengan luar biasa. Sekarang mereka menghadapi bahaya sepanjang perjalanan. Bagaimana mereka tahu mau kemana? Tuhan berjanji akan menunjukannya, Dan Dia melakukannya. Dia menuntun mereka dengan tiang awan saat terang dan tiang api saat malam.65
Beberapa abad kemudian, mereka ditawan kembali di Babilon. Tapi Tuhan menggerakan hati raja Cyrus untuk melepaskan mereka dan mengembalikan mereka ketanah mereka, dan Tuhan menuntun mereka pulang.
Pemazmur meringkas kesetiaan Tuhan pada bangsa Israel disepanjang sejarah mereka dengan: “Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang. Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia,”66
Contoh PL berlimpah. Tapi PL juga memiliki contoh yang luar biasa, Tuhan secara supernatural menuntun seorang pejabat gereja bernama Filipus dari pengabaran injil yang berhasil di Samaria kejalan dipadang gurun dekat Gaza untuk bersaksi kepada orang Etiopia.67 Hanya Tuhan yang tahu dampaknya bagi suatu bangsa. Kita tahu bahwa kekristenan sudah tegak berdiri di Etiopia sejak awal gereja. Itu mungkin hasil dari kesaksian sida-sida itu, dan keterbukaan Filipus terhadap tuntunan Tuhan.
Petrus dituntun, berlawanan dengan keinginannya, untuk bersaksi dirumah prajurit Roma.68 Dan injil Yesus Kristus secara dramatis masuk kedunia non Yahudi. Roh Tuhan kemudian menuntun sekelompok nabi dan pengajar di Antiokia untuk menguduskan Paulus dan Barnabas secara khusus untuk tugas yang telah ditentukan bagi mereka.69 Dan dari saat itu injil Kristus Yesus mulai memasuki dunia yang sebelumnya belum dikenal. Akar dari keselamatan kita bisa dilacak kembali kepernyataan kehendak Tuhan, karena dari situ disebarkan program misi yang sampai membawa injil pada kita.
Dan sekarang Tuhan ingin melanjutkan rencanaNya bagi hidup kita. Kita tidak berbeda dengan rasul Paulus dalam hal ini. Tuhan menyelamatkannya untuk “mengetahui kehendakNya,”70 dan menyelamatkan kita untuk tujuan yang sama. Penulis Ibrani mengatakan bahwa Tuhan bisa “memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya.”71

Bab 4:
Selangkah demi Selangkah

Kita mengetahui dari Alkitab bahwa Tuhan memiliki rencana dalam hidup kita, termasuk detil kehidupan kita sehari-hari, dan kita bisa mengetahui persisnya hal itu. Kalau baegitu kenap banyak orang Kristen memiliki banyak pertanyaan tentang kehendak Tuhan? Kenapa mereka sulit mengerti kehendak Tuhan dan kenapa mereka kurang yakin akan kehendakNya?
Sebagai seorang pastor, saya mungkin memiliki banyak orang yang bertanya tentang hal ini lebih dari orang lain. Saya menyimpulkan bahwa sebagian orang tidak menemukan kehendak Tuhan karena mereka mencari hal yang salah. Mereka berharap Tuhan menunjukan kepada mereka keseluruhan blueprint bangunan hidup mereka saat Dia mencoba menunjukan pada mereka tempat berikut yang harus dipaku. Mereka mungkin mencari jalan lebar dan lurus saat Tuhan ingin mereka belokan mana yang harus diambil.
Jika pikiran mereka terpaku pada keselurahan gambar, mereka akan melewatkan petunjuk detil yang Tuhan coba berikan pada mereka.

    Lampu di Jalan Tol

Prinsip dasar pertama dari bimbingan Ilahi adalah: Tuhan membimbing kita selangkah demi selangkah. Pemazmur berkata, “TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.”72 Bukan suatu kebetulan kalau dia menggunakan kata langkah-langkah untuk menyatakan adanya rencana Tuhan dalam hidup kita. Walau Tuhan memiliki gambar seluruh perjalanan diseluruh waktu, dia menyatakan perjalanan itu sebagai suatu urutan langkah, dan itulah cara Tuhan memberitahu kita.
Prinsip dasar bimbingan ini digambarkan dalam mazmur lainnya: “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”73 Dulu orang yang melakukan perjalanan dimalam hari membawa lampu. Sewaktu dia berjalan, mengayunkan lampu itu kedepan, dia bisa melihat batu-batu dan bekas roda didepannya, sehingga dia bisa menghindarinya. Kadang kala dia mengikat lampu minyak kecil dikakinya sehingga menerangi jalan didepannya, selangkah demi selangkah, saat dia berjalan. Begitulah cara Tuhan menggunakan FirmanNya menuntun kita. Dia tidak menjanjikan sinar besar yang menerangi jalan satu mil kedepan. Dia berjanji ada lampu dikaki kita, cukup terang untuk menerangi langkah kita yang berikut.
Mungkin ilustrasinya lebih bisa dimengerti jika dalam dunia sekarang ini dengan mengendarai mobil saat malam hari. Lampu didepan mobil tidak menerangi bahaya satu mil didepan. Itu hanya membuka sudut jalan berikutnya saja. Tuhan tahu kalau kita melihat terlalu jauh dalam hidup kita. Jika Dia menunjukan seluruh rencanaNya, kita mungkin memutuskan untuk tidak mengikuti rencana itu. Itu mungkin melibatkan lebih banyak pengorbanan dari yang kita inginkan saat itu, atau mungkin terlihat terlalu sulit bagi kita untuk menghadapinya dengan tingkat pertumbuhan rohani saat itu.
Jika Tuhan mengatakan Tuhan berkata pada saya saat disekolah kalau saya suatu hari akan menjadi pastor digereja besar dan mengajar ribuan orang setiap Minggu, Saya mungkin tertawa dan berkata, “Tuhan lebih baik mencari orang yang lebih baik untuk rencana itu, menyuruh orang lain lebih baik dari kepribadian dan tempramen saya.” Saya akan menggeleng dan masuk kedalam kelas. Tapi sekarang saya melayani Firman Tuhan bagi hati-hati yang lapar.
Jika Tuhan telah mengatakan rencananya untuk pindah dari gereja di Texas ke Alabama yang ada perpecahan dan mulai suatu jemaat baru, saya mungkin berkata, “Tidak Tuhan. Saya tidak percaya saya mampu untuk itu. Saya akan tinggal disini dan menunggu kesempatan lain.” Tapi sekarang saat saya melihat kembali pengalaman itu, saya tidak mau menukarnya dengan apapun juga. Itu menguatkan iman saya kepada kedaulatan Tuhan terhadap semua hal. Tapi saya juga mengatakan dengan keyakinan bahwa saya bersyukur saya tidak tahu kemana jalan ini mengarah saat saya melangkah ke Alabama.
Sebagian langkah merupakan langkah yang panjang. Satu keputusan bisa membuat kita berjalan satu tahun kedepan mungkin seumur hidup. Tapi betapa besarnya itu, tetap satu langkah. Dan itu akan diikuti oleh beberapa langkah kecil lainnya bersama dengan gembala Ilahi hari demi hari. Jika kita melihat kelangkah berikut kita menemukan diri kita dalam gelap lagi.
Umat Israel dituntun melalui padang belantara dari hari kehari. Mereka mengikuti bimbingan tiang dari Tuhan kemanapun itu pergi. Saat itu bergerak, mereka bergerak. Saat itu berhenti, mereka menyiapkan kemah. Jika itu menetap selama satu hari, mereka tinggal satu hari. Jika itu menetap satu tahun, mereka tinggal satu tahun. Tapi ketika itu terangkat lagi, mereka membongkar kemah dan mengikutinya.74 Mereka tidak pernah tahu pasti kemana itu membawa mereka, tapi mereka percaya Gembala yang setia menuntun mereka kejalan yang benar. Dan kepercayaan mereka tidak pernah disalahgunakan. Dia menuntun mereka dengan aman ketanah perjanjian.

    Bukti A

Ini juga cara Tuhan menuntun Rasul Paulus. Hari dia bertemu Kristus, dia bertanya, “Apa yang harus aku lakukan, Tuhan?” dan jawabannya, “Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu.”75 Dia taat dan mengambil satu langkah ke Damaskus, dan disana Tuhan mengatakan tuntunan umumNya bagi hidup Paulu. Dia harus menjadi saksi Kristus kepada semua manusia tentang semua yang telah dia dengar dan lihat.76
Tapi setelah gambaran luas rencana Tuhan, detilnya datang selangkah demi selangkah. Sebgai contoh, 3 tahun setelah pertobatannya dia pergi ke Yerusalem bertemu dengan para rasul dan bersaksi kepada Yahudi Yunani tentang Kristus.77 Saat dia disana, dia pergi keBait untuk berdoa dan Tuhan berbicara kepadanya kembali: “Lekaslah, segeralah tinggalkan Yerusalem, sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang Aku.”78
Semua itu bagi Paulus tidak masuk akal. Setiap orang disini tahu kalau sebelumnya dia telah menindas orang Kristen. Pasti mereka percaya bahwa suatu yang supernatural telah terjadi dalam hidupnya dan menerima kesaksianya. Dia coba berdebat dengan Tuhan, tapi tidak berhasil. Perkataan Tuhan datang lagi: “Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain.”79 Jadi Paulus mengambil langkah berikut dalam rencana Tuhan tanpa mengetahui sedikitpun kemana itu akan membawanya, kecuali kebangsa-bangsa lain.
Pertama Tuhan menuntun dia ke Syria dan Cilicia, dimana beberapa tahun dia mengabarkan injil jauh dari pusatnya di Tarsus.80 Disanalah Barnabas menemukannya saat dia membawanya keAntiokia untuk membantu pelayanan disana.81 Itu menjadi tempat pelayanan berikut dalam pernyataan rencana Tuhan yang bertahap.

    Di Perjalanan

Langkah berikut dinyatakan saat Roh Tuhan berbicara pada para nabi dan pengajar di Antiokia dan memerintahkan mereka menguduskan Paulus dan Barnabas untuk tugas khusus. Tidak ada petunjuk kemana Tuhan ingin mereka pergi, tapi dia membimbing mereka dalam perjalanan. Dan saat mereka kembali ke Antiokia, “mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.”82 Sangat menarik melihat Tuhan menuntun mereka selangkah demi selangkah kepada orang yang siap menerima pesan inji. Mereka mengalami hal yang sama dialami pelayan Abraham ketika mencari pasangan hidup untuk Isak. Dia tidak tahu kemana harus pergi, tapi setelah sampai dia bisa dengan yakin berkata, “TUHAN telah menuntun aku di jalan.”83
Satu bukti tuntunan selangkah demi selangkah Tuhan dalam hidup Paulus muncul dalam perjalanan misinya yang kedua. Diperintahkan Tuhan melalui pemimpin diAntiokia dia berjalan bersama Silas melalui Syria dan Cilicia, menguatkan gereja disana. Kemudian dia kembali mengunjungi gereja yang pernah dia dirikan di Galatia pada perjalanan misinya yang pertama.84 Setelah itu kita membaca, “Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia. Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas.”85
Apakah anda melihat mereka kelihatannya mencoba jalan mereka, mencari kesempatan, mundur saat Roh Tuhan menghalangi jalan mereka? Mereka ingin melakukan kehendak Tuhan dan Tuhan tidak ingin mereka salah. Dia tidak ingin mereka mengabarkan injil di Asia, dan Dia bahkan tidak mengijinkan mereka masuk Bitinia. Dan saat itu mereka tidak tahu mengapa. Mungkin mereka pikir hati disana belum siap menerima berita, atau bahaya besar sedang menanti disana. Tapi suatu penghiburan mengetahui bahwa saat kita ingin kehendak Tuhan lebih dari semuanya, Dia akan menuntun langkah kita selangkah demi selangkah, apakah kita tahu atau tidak alasan perjalanan kita.

    Tidak Ada yang Ditakuti

Orang Kristen sering khawatir tentang kemungkinan kehilangan kehendak Tuhan. Itu tidak terjadi pada orang yang benar-benar ingin melakukan kehendakNya. Kita bisa kehilangannya dengan menolaknya, tapi tidak kalau kita ingin menjalankannya.
Yesaya meyakinkan kita bahwa kalaupun kita salah melangkah, Dia akan memanggil kita kembali. “dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya, entah kamu menganan atau mengiri.’”86 Pemazmur setuju: “TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.”87 Paulus juga mengalami hal ini benar. Dia sangat ingin mengabarkan injil di Bitinia, tapi dia lebih ingin melakukan kehendak Tuhan. Jadi Tuhan menjauhkan dia dari kesalahan.
Ini mengganggu dan membingungkan sebagian orang tentang tujuan dan rencana. “Bagaimana kita bisa merencanakan kedepan jika Tuhan hanya menuntun kita selangkah demi selangkah dan kadang mencegah jalan kita serta mengirim kita kearah yang sama sekali berlawanan?”
Salomo memberikan kita jawaban. “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.”88 Kita bisa membuat rencana, mencari hikmat Tuhan. Tapi kita harus menyadari bahwa rencana yang kita buat belum yang terbaik. Tuhan mungkin tidak memberikan kita tuntunan yang jelas dan detilnya sampai kita mencapai persimpangan dan perlu mengetahui arah mana yang harus diambil. Paulus memiliki rencananya saat dia meninggalkan Antiokia diperjalanan misinya yang kedua. Tapi rencananya disesuaikan dengan rencana Tuhan yang selangkah demi selangkah.
Sering pengungkapan langkah berikut lebih luar biasa dari yang lainnya. Itulah yang terjadi dengan langkah Paulus berikutnya.” Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!.”89 Kita akan membahas mimpi dan penglihatan dibab berikut, tapi kita menyebut peristiwa ini untuk menunjukan bahwa tuntunan Tuhan ke Eropa tidak salah. Paulus perlu peneguhan itu, karena dia akan tergoda untuk meragukan bimbingan Tuhan setelah disiksa dengan sangat di penjara Filipi.
Tuhan tidak pernah menjanjikan hidup kita dalam pusat kehendaknya akan seperti liburan di suatu pulau. Pasti ada masalah. Tapi bersama dengan masalah ada kedamaian, sukacita, dan kekuatan. Paulus dan Silas memuji Tuhan dalam penjara dan orang menjadi mengenal Kristus.

    Tepat Waktu

Kapanpun Paulus membutuhkan tuntunan, Tuhan ada disana menyediakan itu. Dia tidak pernah terlambat. Musuh mulai melawan inji di Korintus di perjalan kedua, dan Paulus dipaksa meninggalkan sinagoge. Dia mungkin bertanya apakah harus berhenti dan meninggalkan kota. Dia tidak perlu bertanya lama. “Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini. Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka.”90 Ketika ada pertanyaan, jawaban datang—tepat disaat dibutuhkan.
Tuhan tidak melindungi Paulus dari penyiksaan selamat pelayanannya di Korintus. Tapi tidak selalu begitu. Diakhir perjalanan misinya yang ketiga dia mendapat kesempatan membagikan kebenaran dengan tua-tua di gereja Efesus. Dalam pesannya dia berkata, “Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.”91 Penyiksaan menunggu dia, tapi dia tetap memiliki kepercayaan bahwa Roh Kudus tetap menuntun dia langkah demi langkah.
Dia ditangkap diYerusalem seperti yang diharapkan, dan ketika dia memberikan pembelaan dihadapan Sanhedrin, mereka menjadi sangat marah sehingga pejabat mengira mereka akan menghancurkan dia. Tapi Tuhan tetap menuntun dia. “Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.’”92
Janji itu menopang dia melalui persekongkolan yang membahayakan hidupnya, lebih dari 2 tahun pemenjaraan di Caesarea, penyiksaan dan interogasi berulang-ulang dihadapan pejabat, dan perjalanan dilaut yang berbahaya melibatkan karamnya kapal. Tapi dia akhirnya tiba di Roma dan dengan berani bersaksi tentang Kristus, seperti yang dijanjikan Tuhan.93 Satu langkah kadang mengejutkan dan kadang menyakitkan, tapi hasilnya selalu memuaskan karena langkah-langkah itu dibuat Tuhan.
Saat saya melihat kembali hidup saya, saya melihat bukti tuntunan Tuhan yang sama. Sebagai seorang mahasiswa saya berkata kepada Tuhan saya ingin melakukan kehendakNya, tapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya merasakan kecenderungan yang besar untuk ke Wheaton College, dan Tuhan memungkinkan itu berlawanan dengan perkiraan manusia. Setelah tahun pertama, saya memilih konsenstrasi di bidang Alkitab, percaya bahwa Tuhan mungkin memimpin kepada karir pelayanan Kristen, tapi saat itu tidak tahu itu apa.
Selama tahun-tahun di Wheaton, Tuhan menaruh Dallas Theological Seminary dengan kuat dalam pikiran saya, walau guru saya merekomendasikan seminari lain dan kebanyakan teman saya pergi kesana Tapi saya merasa keyakinan dalam diri saya dan menetapkan hal itu. Saya tahu itu kehendak Tuhan. Tujuan saya di Dallas adalah mempersiapkan diri saya lebih baik lagi melayani Tuhan, tapi tetap tidak tahu apa itu.
Saat kelulusan mendekat, sebagian professor saya mendorong saya untuk melanjutkan kejenjang lebih tinggi. Saya tidak damai dengan melanjutkan studi tanpa pelayanan bersama itu, jadi istri saya dan saya mulai berdoa untuk tuntunan Tuhan yang pasti. Dalam seminggu, sebuah gereja di Fort Worth, yang sedang mencari seorang pelayan dan pastor yang berpengalaman lebih dari setahun, akhirnya memutuskan memilih lulusan seminari yang baru lulus dan memilih saya disamping 2 nama lainnya.
Untuk alasan yang tidak diketahui, mereka mulai memproses saya, dan setelah saya berkotbah bagi mereka di 2 minggu berturut-turut mereka memanggil saya (melalui pecahan persentase yang diharuskan hukum). Jadi saya melayani digereja sambil mengambil gelar doctor secara bersamaan. Pencapaian gelar doctor sudah lama selesai, tapi pelayanan sebagai pastor terus berlanjut ditempat berbeda dimana Tuhan tunjuk, selangkah demi selangkah. Sebagian tuntunanNya biasa, sebagian lain dramatis. Saya sendiri bisa melihat jauh kedepat, tapi Tuhan tidak pernah gagal menerangi langkah berikut kemana dia inginkan.
Pengalaman anda mungkin mirip. Itu mungkin. Dimanapun anda saat ini dalam pengalaman kekeristenan anda, Tuhan siap menunjukan langkah berikutnya dalam rencanaNya bagi hidup anda.

1 Kisah 22:14,15 (NIV)
2 Kisah 20:24 (KJV)
3 II Timothy 4:7 (KJV)
4 Efesus 2:10 (NASB)
5 Cf. 2 Corinthians 5:17; Titus 3:5
6 Efesus 2:8, 9 (NASB)
7 Maz 139:16 (TLB)
8 Cf. Maz 139:13-15
9 Maz 37:23 (NASB)
10 Yesaya 49:1, 5 (TLB)
11 Yeremia 1:5 (NASB)
12 Yeremia 1:6 (NASB)
13 Yeremia 1:7-10 (NASB)
14 Galatia 1:15,16 (NASB)
15 Cf. 1 Corinthians; 2 Corinthians; Efesus; Kolose; 2 Timothy
16 Cf. Wahyu 13:8
17 Luke 18:31 (KJV)
18 Yoh 6:38 (NIV); cf. also Yoh 5:30
19 Yoh 4:32 (NIV)
20 Yoh 4:34 (NIV)
21 Ibrani 10:7 (NIV)
22 Yoh 9:2 (NASB)
23 Yoh 9:3 (NASB)
24 Maz 139:1 (TLB)
25 Roma 12:2 (KJV)
26 Yeremia 10:23 (TLB)
27 Ulangan 18:9-12; Yesaya 8:19; Galatia 5:20
28 Efesus 1:11 (KJV)
29 Cf. Maz 76:10
30 Cf. Ibrani 6:17
31 Cf. Roma 9:19; Boule„ma, a related word translated “will” in KJV.
32 Cf. 1 Timothy 2:4; 2 Petrus 3:9
33 Cf. Matius 7:13; Wahyu 20:15
34 Maz 121:8 (NASB)
35 Maz 139:1-5 (TLB)
36 Ayub 31:4
37 Yesaya 58:11 (TLB)
38 Matius 10:29-31 (NIV)
39 Roma 8:28 (KJV)
40 Amsal 3:5, 6 (Berkeley)
41 Philippians 4:6, 7 (NASB)
42 Cf. Maz 121:4
43 1 Petrus 5:7 (NIV)
44 Kolose 1:9, 10 (NIV)
45 E.g., Maz 100:3; Yoh 10:27
46 Efesus 5:17 (NASB)
47 Maz 23:1-3 (NASB)
48 Matius 7:11 (NIV)
49 Roma 8:14 (KJV)
50 Kolose 1:9
51 Kolose 4:12 (NASB)
52 Cf. Yeremia 33:3; Matius 7:7; Yoh 14:13; et. al.
53 Maz 31:3 (Amp.)
54 Maz 32:8 (NASB)
55 Maz 32:9 (NASB)
56 Maz 48:14 (KJV)
57 Maz 73:24 (TLB)
58 Amsal 15:19 (KJV)
59 Yesaya 48:17 (Berk.)
60 Yesaya 42:16 (Berk.)
61 Kejadian 12:1
62 Kejadian 13,14, 15
63 Kejadian 24:7
64 Kejadian 24:48 (NASB)
65 Keluaran 13:21, 22
66 Maz 107:7, 8 (KJV)
67 Kisah 8:26
68 Kisah 10:19, 20
69 Kisah 13:1, 2
70 Kisah 22:14 (KJV)
71 Ibrani 13:21 (NASB)
72 Maz 37:23 (NASB)
73 Maz 119:105 (Amp.)
74 Bilangan 9:15-23
75 Kisah 22:10 (NASB)
76 Kisah 22:15
77 Kisah 9:26-29; cf. also Galatia 1:18, 19
78 Kisah 22:18 (NIV)
79 Kisah 22:21 (NIV)
80 Kisah 9:30; Galatia 1:21-24
81 Kisah 11:25, 26
82 Kisah 14:27 (NIV)
83 Kejadian 24:27 (NASB)
84 Kisah 15:40-16:1
85 Kisah 16:6-8 (NIV)
86 Yesaya 30:21 (TLB)
87 Maz 25:8, 9 (TLB)
88 Amsal 16:9 (NASB)
89 Kisah 16:9 (NIV)
90 Kisah 18:9-11 (NIV)
91 Kisah 20:22, 23 (NIV)
92 Kisah 23:11 (NIV)
93 Kisah 28:16, 30, 31
Taxonomy upgrade extras: 
Biblical Topics: 
Ad Category: 

BAGIAN KEDUA: PERSIAPAN PRIBADI ANDA

Bab 5:
Mengenal Sang Gembala

Apakah anda percaya bahwa Tuhan memiliki rencana bagi hidup anda, termasuk setiap detil kehidupan sehari-hari anda? Apakah anda percaya bahwa rencanaNya terbaik untuk anda, lebih tinggi dari semua yang bisa anda rencanakan bagi diri anda sendiri? Apakah anda percaya bahwa Tuhan akan menunjukan rencanaNya pada anda selangkah demi selangkah? Jika anda ingin mengetahui kehendak Tuhan, maka anda harus percaya hal-hal diatas.
Itu merupakan kondisi pertama yang Salomo letakan tentang bimbingan Ilahi: “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”94 Percaya—iman—sangat penting. Tanpa itu tidak ada tuntunan. Dan percaya pada tanggung jawab kita. Dalam 4 bab pertama kita membahas sisi Tuhan, rencanaNya bagi hidup kita, dan keinginanNya untuk menuntun kita. Tapi ada persiapan pribadi yang harus kita lakukan sebelum kita mampu mengerti bimbingannya. Persiapan itulah yang menjadi perhatian kita berikutnya.
Hal yang paling penting dari persiapan ini adalah hati yang percaya. Sebagian besar dari kita berkata bahwa kita ingin melakukan kehendak Tuhan dan kita ingin menyenangkan Dia dalam segala hal. Kita tidak bisa melakukan itu tanpa iman. “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia,”95 demikian kata penulis Ibrani. Kita harus percaya bahwa Tuhan ada, Dia tertarik untuk membimbing kita secara pribadi, dan kita bisa mempercayakan hidup kita kepadaNya. Kita harus memiliki iman dalam hikmat, kesetiaan, kebaikan dan kasih Bapa kita disurga. Tanpa iman seperti itu kita tidak bisa berkomitmen terhadap bimbinganNya.
Tapi percaya membutuhkan pengetahuan. Sebagian orang melihat iman hanya sebagai menerima apa yang tidak kita tahu. Mereka pikir iman seperti pengganti pengetahuan. “Jika anda tidak mengetahuinya,” kata mereka, “lakukanlah lompatan buta kedalam gelap dan percayalah.” Itu bukan caranya. Iman yang benar dibangun atas dasar pengetahuan yang benar. Jika kita tidak mengenal seseorang, kita akan kesulitan untuk percaya padanya.
Mari saya jelaskan. Ayah saya merupakan salah satu orang pertama yang mengunjungi Indian Auca setelah Rachel Saint dan Betty Elliot berdiam didaerah itu dan mulai bekerja bersama mereka. Saat ayah disana, Kimo, salah seorang suku disana yang ikut serta dalam pembunuhan 5 misionaris, menawarkan diri mengentarnya kehutan untuk menunjukan bagaimana orang Indian berburu monyet dengan senapan tiup. Jadi mereka pergi, hanya mereka berdua.
Tiba-tiba ayah saya sadar bahwa Kimo menghilang. Dia memanggilnya tapi tidak ada jawaban, hanya suara monyet. Setiap kali dia memanggil suara monyet datang dari berbagai arah. Apakah anda mengerti? Ayah saya sendiri dihutan belantara Ekuador, bersama seorang yang telah dilatih sejak kecil untuk membunuh orang asing. Bagaimana dia bisa kembali?
Ayah mengakui agak takut saat itu—mungkin sangat takut lebih tepatnya. Dia dan Kimo belum menjadi teman baik. Jujur saja, ayah belum mempercayai dia. Seperti yang terjadi, Kimo bermain dengannya untuk membuktikan betapa tidak berdayanya orang kulit putih sendirian ditengah hutan. Tapi itu menjelaskan satu point. Kita tidak bisa mempercayai seseorang yang kita tidak kenal.
Dalam buku ini kita bicara tentang suatu yang lebih serius dari hanya sekedar fisik. Masalah didepan kita mengenai masa depan kita, disaat ini dan dalam kekekalan, kepada Seorang yang menawarkan pimpinan selangkah demi selangkah kepada kita, yang tidak menunjukan seluruh rencananya sebelumnya, juga memberitahu kemana kita akan pergi. Tidak mungkin kita berharap membuat komitmen semacam itu kecuali kita mengenal Dia secara dekat.

    Seberapa Dekat Anda Mengenal Dia?

Ada kesan setiap orang Kristen mengenal Tuhannya. Kita sering menggunakan kata mengenal Tuhan bersama dengan lahir baru, yaitu menjadi orang Kristen sejati. Yesus berkata, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”96 Hanya dengan mengenal Tuhan kita bisa memiliki hidup kekal. Tapi ada tingkatan pengenalan. Saya sering disuruh mengisi surat rekomendasi dari seseorang yang mau masuk sekolah atau mencari pekerjaan. Form itu sering bertanya, “seberapa baik anda mengenal pelamar?” Seringkali saya menulis, “sepintas”; dan kadang saya harus mengakui bahwa saya tidak mengenal orang itu sama sekali. Saya bertanya berapa tinggi kita menilai diri kita kalau ada kuesioner yang bertanya seberapa dekat anda mengenal Tuhan. Sebagian dari kita harus mengakui mereka hanya sepintas saja mengenalNya. Dan sebagian lagi tidak tahu sama sekali. Itulah alasannya kenapa kita cenderung menolak mempercayakan masa depan kita kepadaNya.
Bangsa Israel di Kadesh merupakan contoh utama yang tidak percaya pada Tuhan karena mereka tidak mengenalNya. Mereka menolak masuk ketanah perjanjian karena ada raksasa disana, selain itu mereka kelihatan seperti belalang.97 Betapa suatu hal yang berlebihan! Dan Tuhan disisi mereka. Betapa suatu ketidakpedulian akan kuasa dan kebesaranNya! Tapi Joshua dan Caleb mengenal Tuhan dengan baik. “Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.”98 Tapi mereka menolak mendengarnya, dan gagal mengikuti tuntunan Tuhan. Hasilnya adalah mereka berkelana selama 40 tahun dibelantara. Pikirkan itu. 40 tahun kepedihan hanya karena mereka tidak mengenal Tuhan mereka.
Sebagian dari kita, mungkin mengalami kepedihan karena mereka mengambil jalan mereka sendiri, dan hasilnya berhubungan dengan hal ini. Kita tidak pernah mengambil waktu untuk mengenal Tuhan, da itula alasan kita tidak ingin mempercayakan hidup kita.
Bukankah kesalahan Tuhan kalau kita gagal mengenalNya. Dia menyatakan diri kepada kita dalam berbagai cara. Pertanyaannya adalah respon kita terhadap hal itu. Letakan itu dalam hubungan antar manusia. Mungkin anda bisa ingat seseorang yang mencoba membangun persahabatan dengan anda. Dia terus bersama dan berbagi perasaan dan pertanyaa, berharap anda berespon dan kemudian berbagi bersamanya. Itu membuat anda bertanya dan mengambil keputusan. “inikah orang ingin saya dekat dengannya? Apakah saya bisa membuka diri saya kepadanya? Apakah saya mau memberikan waktu dan tenaga yang dibutuhkan dalam persahabatan dengannya?”
Sebagian orang Kristen menghadapi keputusan yang sama dengan Tuhan, khususnya jika mereka kegereja secara rutin, membaca Alkitab sedikit, berdoa beberapa kali, tapi tidak mengalami komunikasi yang berarti denan Tuhan. Pertentangan datang ditingkatan pertumbuhan yang berbeda dalam kehidupan orang percaya yang berbeda, dan itu terjadi ditempat yang berbeda dan ditengah keadaan yang berbedam tapi itu pasti muncul.
Satu hari kita menyadari bahwa Tuhan coba berbicara secara langsung pada kita melalui FirmanNya. Dia mengatakan kehendakNya dan apa yang Dia inginkan kita lakukan. Dia juga mengatakan pada kita apa yang diinginiNya dan harapanNya. Saat itu kita menghadapi keputusan yang penting: “Apakah saya akan melanjutkan kehidupan Kristen yang sedang-sedang saja, atau mengusahakan dan membina hubungan pribadi saya dengan Tuhan dan mengenalNya secara dekat?” Kita tidak bisa menganggap keputusan ini secara ringan. Seluruh masa depan kita tergantunga dari hal ini. Keinginan kita untuk mempercayakan hidup kita kepada tuntunanNya berkaitan langsung dengan pengenalan kita akan Dia.
Kadang Tuhan membuntukan jalan kita untuk menunjukan dirinya pada kita. Dia melakukannya pada umat Israel di laut merah. Dimana tidak ada jalan lain, dan orang Mesir dibelakang mereka, mereka menggerutu dan komplain. “Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya.’”99 Tuhan memenuhi janjiNya. Orang Mesir dikalahkan. Umat Tuhan diselamatkan.
Tapi bahkan setelah penyelamatan luar biasa itu, mereka gagal untuk mempercayai Tuhan. Dari waktu ke waktu dia membawa mereka ke kebuntuan usaha manusia sehingga Dia bisa menunjukan dirinya berkuasa atas mereka dan membuktikan kesetiaanNya pada mereka. Tidak ada jalan yang lebih baik untuk menunjukan kuasa, kasih dan kesetiaanNya daripada dalam situasi sulit dalam hidup.
Salah satu alasan dia mengijinkan kita mengalami maslaah seperti penyakit, penderitaan, dan kesulitan adalah agar Dia bisa menyatakan dirinya pada kita sehingga kita bisa mengenal dia sepenuhnya. Dia memanggil kita dengan kasih dan kerinduan ditengah krisis, “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah.”100 Hanya kalau kita mengenalNya baru kita bisa mempercayakan diri hidup kita kepadaNya. Setiap usaha untuk mengerti bimbingan Tuhan harus dimulai dari mengenal sang pembimbing.

    Tapi Dia Terlalu Jauh

Bagaimana kita bisa mengenal Tuhan yang hidup disurga, yang tidak memiliki tubuh secara fisik sehingga kita bisa menyentuh dan melihatnya, dan yang tidak bicara dalam bahasa kita ? Ada 2 cara utama—Firman dan Doa. Tuhan menyatakan dirinya dalam Firman. Kita bisa merenungkan kebenaran itu dan berespon padaNya dalam doa dan pujian. Tujuan dari komuni antarpribadi ini, seperti kata J. I. Packer, menjernihkan mental dan visi akan Tuhan dari seseorang, dan membiarkan kebenaranNya berdampak penuh dalam pikiran dan hati seseorang.”101 Dengan itu kita mengenal Dia.
Jika kita ingin mengenal Tuhan, maka kita harus mulai membaca Alkitab kita dengan telinga rohani kita mendengar setiap perkataan Tuhan tentang diriNya. Tempat yang baik untuk memulainya adalah Mazmur. “Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!.”102 “TUHAN adalah terangku dan keselamatanku.”103 “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.”104 Mengetahui hal ini sangat menolong kita mempercayaiNya. Dan mempercayakan Dia membuktikan kebenarannya, membuat iman kita bertumbuh lebih lagi.
Renungkan atribut Tuhan seperti yang dinyatakan dalam Firman. Tuhan Maha Hadir.105 Kemanapun dia memimpin kita, dia akan bersama dengan kita. Tuhan Maha Tahu.106 Dia mengetahui dari awal sampai akhir.107 Tidak sulit mempercayai seorang yang mengetahui apa yang akan terjadi. Tuhan maha kuasa.108Dia mampu menyelesaikan masalah yang kita hadapi saat kita ada dalam pusat kehendakNya. Tuhan itu kasih.109 Kita bisa yakin bahwa apapun yang dia minta kita lakukan atau kemanapun dia pimpin kita, pengalaman yang kita alami adalah ekspresi kasihNya bagi kita. Tuhan itu baik.110 Jalan yang ditunjukannya adalah yang terbaik bagi kita. Tuhan itu setia.111 Dia tidak pernah gagal saat kita mengikuti pimpinanNya. Tidak ada akhirnya pernyataan Tuhan dalam dirman. Itu merupakan tambang kebenaran yang tidak pernah habis. Digali lebih lagi, dan mengenalNya lebih lagi.
Sesuatu akan terjadi pada kita saat kita mengenal Tuhan lebih baik. Semakin jelas kita melihatNya dalam kemuliaanNya, semakin jelas kita melihat kondisi kita yang sebenarnya—lemah, rendah, berdosa, buta, dan tidak berdaya; dan hasilnya, semakin kita membutuhkan Dia. Saat kita mengetahui betapa kita tidak layak, dan betapa kuat dan berkuasa dia, kita lebih ingin mempercayakan hidup kita kepadanya.
Ada alasan lain kenapa melihat Alkitab untuk mengenal Tuhan dan melakukan kehendakNya. Mendengarkan dia berbicara kepada kita melalui FirmanNya akan membiasakan kita mendengar suaraNya.
Banyak suara terdengan ditengah kesulitan. Bagaimana kita mengenal suara Tuhan? Hanya ada satu cara—dengan membiasakan diri dalam pengulangan serta pengalaman. Seorang anak mengenal suara orangtuanya karena dia mendengarnya setiap hari. Saya bisa mengenal suara siulan ayah saya. Itu tidak keras atau melengking, tapi saya bisa mengenalinya disekian ratus orang.
Seekor domba mengenal suara gembalanya karena dia mendengarnya setiap hari. Yesus berkata, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.”112 Bagaiman kita mendapat kebiasaan pengenalan seperti itu dengan gembala kita? Yesus memberikan kita jawaban saat dia berbicara dengan orang Yahudi yang tidak percaya disuatu hari. “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku . . . ”113 Tuhan menyatakan dirinya melalui Alkitab, perkataanNya sendiri. Firman dari mulut Allah.114 Kita akan belajar mengenal suarannya saat kita memberi waktu untuk membaca Firman.

    Menjawab

Tapi setidaknya ada satu langkah penting dalam mengenal Tuhan. Setelah mendengar perkataanNya pada kita melalui firman, kita harus merenungkan dan berdoa, masukan itu dalam pikiran kita, pikirkan kemungkinannya, kemudian aplikasi dalam kehidupan pribadi. Seperti kita lihat dampaknya, kita memuji Tuhan atas kebenaran yang dinyatakan pada kita, kita berbagi dengannya dalam perasaan yang terdalam, dan kita mencari kekuatan untuk bisa melakukannya. Ukuran pengenalan akan Tuhan bukan dari berapa banyak kita mengetahui tentang dia atau banyaknya aktifitas untuknya. Tapi seperti kata Packer, “bagaimana kita berdoa dan apa yang terjadi dalam hati kita.”115
Sebagian orang Kristen memberikan waktu yang sangat sedikut dihadapan Tuhan, tapi pasti lari apdaNya minta tuntunan saat masalah datang. “Ah, tidakkah sudah terlambat, tapi saya harus membuat keputusan sekarang. Bisakah Engkau mengatakan pada saya apa yang harus dilakukan sekali ini saja? Saya berjanji akan mulai saat teduh minggu depan.” Tapi tuntunan tidak seperti itu. Ada yang lebih penting bagi Tuhan daripada kita mengetahui kehendakNya; adalah bagaimana kita mengenal Dia. Dan satu-satunya cara kita mengerti kehendaknya saat pengambilan keputusan adalah dengan menyediakan waktu dihadapannya.
Saat dua orang jatuh cinta, mereka semakin mengerti keinginan pasangannya. Saat hubungan mereka semakin dekat, pengenalan mereka satu sama lain semakin lengkap. Istri saya dan saya lebih sensitive akan kebutuhan kami sekarang ini dari saat kami pertama menikah. Kedekatan hubungan kami lebih dari setahun menghasilkan pengenalan yang lebih baik. Saya mulai mengetahui keinginan dan harapannya sebelum dia menyatakan itu, dan dia mulai mengenal saya.
Apakah anda ingin mengetahui keinginan Tuhan bagi anda? Maka mulailah mengenalNya. Berikan waktu membaca firman. Berbagi denganNya dalam doa. Seperti kata nabi Hosea, “Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.”116

Bab 6:
Bukan Kehendakku

Kuda dan bagal tidak terkenal karena ketaatannya. Mereka mungkin cukup mengenal anda sehingga tidak ada keraguan dipimpin oleh anda. Tapi mereka memiliki masalah: keinginan mereka yang keras, keras kepala. Hal itu selalu ada dan anda tidak tahu kapan akan terjadi. Kuda menyatakannya dengan menolak berhenti. Kadang dia mulai berjalan kerumah dan anda tidak bisa apa-apa. Bagal bisanya menunjukan itu dengan menolak berjalan. Anda bisa mendorong, menarik, mencambuknya, atau menarik dia dengan wortel, tapi saat itu dia tidak mau bergerak. Tidak ada yang bisa mengetahui kemana mereka akan pergi atau apa yang anda ingin mereka lakukan, karena mereka melakukan kehendak mereka sendiri.
Itu sama dengan maksud Tuhan, “Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.”117 Halangan terbesar mengetahui rencana Tuhan bagi hidup kita adalah perlawanan kita sendiri.
Berurusan dengan kekerasan hati menjadi factor penting dalam mengerti dan melakukan kehendak Tuhan. Bagaimana kita mengatasinya? Jawabannya diberikan Paulus: “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”118

    Korban yang Hidup

Subjek dari ayat ini adalah menemukan kehendak Tuhan. Lebih spesifik, subjek itu menguji dan membuktikan kehendak Tuhan itu—mengetahui kehendaknya secara tepat dalam pengalaman kita dan menerimanya sebagai satu-satunya cara hidup. Paulus menunjukan 2 kriteria dasar dalam hal berhubungan dengan kehendak Tuhan. Pertama adalah presentation dan kedua transformation. Mari kita lihat yang pertama dalam bab ini.
“Aku mendesak kamu,” kata Paulus, “memberikan dirimu sebagai korban yang hidup.” Itu secara literal berarti “to place beside.” Itu digunakan orang yang ingin mempersembahkan korban diatas altar sebagai tindakan penyucian Tuhan, menyerahkan semua hak penggunaannya untuk digunakan. Itu bukan miliknya lagi tapi Tuhan. Tuhan memiliki hak melakukan apa yang dia kehendaki dengan korban itu.
Dengan maksud yang sama, Tuhang ingin kita memberikan diri kita, bukan untuk dibunuh dan dibakar dialtar, tapi sebagai “korban yang hidup.” Dia ingin semua hak kita sebagai pribadi. Dia ingin menggunakan kita semauNya. “Berikanlah tubuhmu,” kataNya, “sehingga Aku bisa menggunakannya sebagai alat mencapai tujuanKu.” Dan dengan tubuh kita seluruh keberadaan kita—waktu kita, kemampuan kita, sumber kita, kepribadian kita, rencana kita, keinginan kita. Dia ingin kita memberikan semua itu kepadanya untuk digunakan sesuai dengan keinginanNya.
Dia tidak akan memaksa kita melakukan itu. Dia tidak akan masuk dalam hidup kita dan secara brutal mengatur kita. Dia meminta kita secara sukarela sebagai respon belas kasihan yang diberikan pada kita melalui Kristus. Jika kita ingin mengetahui kehendakNya, maka kita harus menjadi korban yang hidup bagiNya.

    Paman Sam Menginginkanmu!

Tapi kata menawarkan juga berarti “ada disana untuk menolong.” Itu digunakan untuk seorang pelayan yang ada dibawah pengaruh tuannya, yang selalu menuruti keinginan tuannya. Semua permintaan tuannya harus dituruti. Seorang pelayan yang baik harus berserah penuh pada tuannya. Paulus mendorong kita untuk memberikan diri pada Tuhan. Dan kecuali Tuhan yakin kita bisa melakukan pimpinannya, tidak ada alasan baginya untuk mengatakan kemana kita akan pergi.
Misalkan anda sedang berdiri dikantor perekrutan AD US. Walau angkatan bersenjata modern memberikan anda pilihan sebelum anda bergabung, ada banyak hal yang tidak dikatakan perekrut itu kepada anda. Ada ratusan masalah selama karir militer anda, tapi dia tidak akan ada disana dan coba menjelaskan detil rencana hidup anda diangkatan bersenjata, setiap tempat dimana anda dikirim, dan semua yang mereka perintahkan untuk dilakukan. Itu tidak masuk akal. Ketika Paman Sam barkata, “aku menginginkanmu,” itu artinya dia ingin suatu penyerahan diri tak bersyarat dari anda kepadanya. Dan semua rencana tidak akan dibukakan sampai anda bergabung dengannya.
Tuhan ingin anda lebih daripadan Paman Sam. Tuhan memohon, mencari anda, untuk memberikan diri anda kepadaNya. Dan kata kerja menawarkan menunjukan bahwa hal yang dia cari adalah tindakan yang tegas dan mutlak saat itu, mirip dengan tanda titik dikantor perekrutan. Seperti berkata, “ini hidupku Tuhan. Ada banyak hal yang ingin saya lakukan, tapi apa yang ingin Engkau lakukan lebih penting dari keinginanku. Saya menyerahkan sepenuhnya diriku dibawah Engkau sepanjang hidupku.”

    Hal yang Harus Dilakukan

Tidak banyak dari kita yang berpikir jauh kedepan saat kita datang pada Tuhan untuk bimbingan. Kita berdoa dengan licik, “Tuhan, tunjukan kehendakmu,” tapi kita lupa Tuhan menghendaki kita menyerahkan diri kita dibawah perintahNya. Komitmen seumur hidup ini yang bisa meyakinkan dia kalau kita akan melakukan kehendakNya yang telah dinyatakan pada kita.
Anda lihat, kehendak Tuhan adalah suatu yang harus dilakukan, tidak hanya diketahui. Ada banyak bukti diAlkitab yang menunjukan melakukan kehendakNya daripada mengetahui. Sebenarnya, Rasul Yakobus mengingatkan bahwa mengetahui tanpa melakukan adalah dosa.119 Dan saat kita ingin melakukan sekuat mengetahuinya, Tuhan meyakinkan kita kalau kita harus mengetahuinya. Penyerahan diri merupakan kunci mengenal kehendak Tuhan.
Yesus juga menegaskan prinsip ini. Orang Yahudi bertanya bagaimana Dia bisa mengetahui begitu banyak teologi, tapi tidak pernah masuk sekolah rabi. Dia menjawab. Pengajarannya bukan dari dia; itu dari Bapa yang mengutus dia. Dan dia berkata pada mereka bagaimana mereka bisa yakin itu datang dari Tuhan. “Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.”120
Walau pernyataan dalam John 5 menunjuk pada firmanNya, itu juga menunjuk pada kehendakNya, karena kehendakNya dinyatakan melalui FirmanNya. Bagaimana kita mengetahui kita dipimpin oleh Tuhan atau oleh kehendak kita sendiri? Bagaimana kita tahu bimbingan itu dari Tuhan? Jawaban Yesus sederhana: jika keinginan kita melakukan kehendakNya lebih daripada keinginan kita sendiri, maka kita pasti tahu.
Begitu banyak orang Kristen disepanjang abad telah bersaksi tentang kebenaran prinsip Yesus ini. Saat mereka yakin kalau mereka ingin kehendak Tuhan, daripada keinginan mereka maka bimbingan akan datang. Dan bimbingan terus menerus akan datang pada mereka yang menyerahkan diri sepenuhnya untuk diatur oleh Roh didalamnya.
Orang lain mungkin mendapat bimbingan secara sporadis, tapi hanya mereka yang tinggal diam dalam hal ini bisa hidup yakin berjalan tanpa terganggu ditengah rencana Tuhan. Penyerahan kehendak kita kepada Kristus Yesus merupakan keputusan terpenting setelah kita menerima Dia sebagai Juruselamat dosa kita.
Pemazmur membuat dasar yang sama di PL. “Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.”121 Kerendahan hati meliputi penyerahan hak menjalankan hidup kita. Itu meliputi dibuangnya kesombongan dan egoisme. Itu meliputi kehancuran hati dan penyesalan, roh yang bisa diajar. Orang yang bisa diajar merupakan orang yang bisa diajar Tuhan menurut jalanNya.
Saat sebagian besar kita menghadapi suatu keputusan, keputusan itu sendiri memenuhi pikiran kita—dimana kita harus pergi dan lakukan. Tapi Tuhan lebih tertarik pada kondisi hati kita. Dia tertarik pada tidak adanya kekerasan hati, dan keinginan kita yang tulus dibawah bimbinganNya. Hal ini diulangi diayat berikutnya: “Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya.”122 Takut akan Tuhan adalah dengan menghormatiNya, rendah hati dan mau diajar dihadapanNya. Harga pengenalan kehendak Tuhan adalah penyerahan total hidup kita pada Dia.

    Potongan Harga

Sebagian dari kita pintar mencari potongan harga. Salah satu cara adalah dengan memutuskan apa mau kita, dan katakan pada Tuhan kalau kita melakukannya untuk Dia. Kita mengambil harganya, menggambar hal yang kita inginkan, dan meminta Tuhan memberikan cap persetujuan. “Tuhan, saya ingin menjadi pengusaha yang sukses. Saya ingin membuat uang yang banyak dan memberikannya kebadan misi. Saya akan aktif digereja. Menjadi saksi bagi rekan bisnis. Saya akan berbicara dipesta injil. Saya ingin Engkau memberkati saya.”
Atau lebih dari itu: “Tuhan, saya ingin menjadi misionaris. Saya ingin kebelahan bumi yang belum pernah mendengar kesaksian injil dan saya ingin menjadi orang pertama memberitakan injil disana dan membangun karya besar untukMu. Dan saya ingin Engkau memberkati saya.” Itu sama sekali bukan kehendak Tuhan. Dia ingin kita memberikan kertas kosong, dan berkata, “Ini Tuhan, isilah bagi saya. Saya akan lakukan apapun yang Engkau kehendaki.”
Satu lagi pernyataan mengenai komitmen kita. Kita berkata pada Tuhan, “Saya akan melakukan apapun, tapi…” Maksud kita, “Saya ingin pergi kemanapun Engkau mau tapi ke tempat ini.” “Saya ingin apapun yang engkau inginkan tapi berikan Zeb.” Saya akan bekerja sama dengan setiap orang yang engkau tunjuk kecuali orang kusta.” “Saya ingin melakukan apapun yang engkau inginkan kecuali gereja custodian.”
Tapi Tuhan adalah pembuat potnya dan kita adalah tanah litany. Dia ingin kita mudah dibentuk ditanganNya. Kecuali kita menyingkirkan halangannya, kita tidak pernah tahu apa kehendakNya bagi kita.
Sering kita menawar Tuhan. “Baiklah Tuhan, saya mau menjadi seorang misionaris jika engkau mengijinkan aku menikahi Eloise.” Atau, “Saya akan mengambil pekerjaan itu Tuhan, jika itu membayar kerja lebur saya.” Itulah yang coba dilakukan Yakub. Yakub berkata, “Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.123
Tuhan tidak tertarik dengan hubungan seperti itu. Dia ingin menjadi Tuhan atas hidup kita. Yakub bergumul sampai pagi sebelum Tuhan memukul kakinya sehingga kekerasan hatinya hancur.124
Sering kita meminta Tuhan menunjukan kehendakNya, dan kita rasa kita ingin melakukannya, tapi didalam hati kita kita tidak mau. Kita tahu apa keinginan kita dan kita ingin Tuhan menyetujui keinginan kita. Yeremia melayani orang seperti itu, dan itu merupakan pengalaman yang menghancurkan hati! Mereka ingin pergi ke Mesir dari kemarahan Nebukadnesar, Raja Babilon, tapi mereka ingin tahu kehendak Tuhan dulu. Jadi mereka berkata pada Yeremia, “Semoga TUHAN, Allahmu, memberitahukan kepada kami jalan yang harus kami tempuh dan apa yang harus kami lakukan.”125 Mereka bahkan menambahkan, “Maupun baik ataupun buruk, kami akan mendengarkan suara TUHAN, Allah kita.”126
Itu semua kelihatan tulus sehingga Yeremia memohon pada Tuhan, yang kemudian menjawab mereka harus tetap di Yudea. Yeremia menyatakan informasi itu kepada mereka tapi mereka berkata lain. “Engkau berkata bohong! TUHAN, Allah kita, tidak mengutus engkau untuk berkata: Janganlah pergi ke Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana,!”127 “. . . Demikianlah Yohanan bin Kareah dan semua perwira tentara serta seluruh rakyat tidak mau mendengarkan suara TUHAN untuk tinggal di tanah Yehuda.”128
Seorang bernama Balak dalam PL merupakan contoh lain dari orang yang bertanya pada Tuhan apa yang harus dilakukan padahal dia sudah tahu keinginannya. Pembawa pesan dari raj Moab ingin dia pergi bersama mereka dan mengutuk Israel. Tuhan berkata, “Jangan pergi dengan mereka.”129 Itu sangat jelas dan merupakan bimbingan dari Tuhan. Tapi saat pembawa pesan datang kembali untuk memohon dan menawarkan dia uang, Balak menjawab, “baiklah kamupun tinggal di sini pada malam ini, supaya aku tahu, apakah pula yang akan difirmankan TUHAN kepadaku.”130 Dia ingin uang itu dan mencoba menggoda Tuhan untuk menyetujui rencananya.
Kita juga melakukan hal itu! Kita meminta Tuhan menunjukan kehendaknya sementara kita ingin kehendak kita yang jadi. Kita ingin meliha kehendak Tuhan apakah sesuai atau tidak dengan kehendak kita. Dan jika tidak kita memilih jalan kita. Kita pikir kita akan lebih baik dijalan yang kita pilih.
Tapi itu tidak akan terjadi. “Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.”131 Kita tidak bisa hidup menyenangkan diri kita dan tetap berharap berkat Tuhan atas kita. Kecuali diperistiwa yang jarang, seperti Balak dan orang-orang dimasa Yeremia, Tuhan sendiri memberikan tuntunan saat dia tahu kita tidak akan mengikutinya. Contoh utama ketaatan pada Bapa ada dalam Tuhan Yesus Kristus. “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”132 Itu bukan pernyataan kosong. Dia membuktikan itu saat dia menghadapi pengalaman yang paling menakutkan disejarah manusia, menanggung dosa seluruh dunia. Dia berkata, “bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.”133 Dia membuka jalan bagi kita. Sekarang melalui kuasa yang diberikannya, kita bisa mengikuti langkahNya.134

    Bagaimana dengan Keinginanku?

Apakah ini berarti bahwa kita harus menghilangkan semua keinginan kita, menghancurkan semua yang kita sukai? Saya pikir tidak mungkin. Yesus sendiri mengakui bahwa keinginannya berbeda dengan Bapa saat dia berkata, “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku.”135 Dan saya tidak menemukan dalam Alkitab Tuhan ingin kita menyingkirkan semua keinginan hati kita. Dia hanya minta kita agar keinginan kita ada dibawa dia, seperti Yesus lakukan.
Tidak ada bahaya dengan dibawahi seperti itu. Tuhan tidak suka kita menyangkal keinginan kita. KeinginanNya agar kita melakukan hal yang kita inginkan dengan baik, dan dia menyatakan kehendakNya melalui keinginan itu. Dia ingin kita mau pergi kemanapun, melakukan apapun, pengorbanan apapun yang dia minta. Dia mungkin meminta kita memberikan sesuatu, membalikannya dan mengembalikan kepada kita, seperti yang dilakukannya pada Abraham saat mengorbankan anaknya. Tapi dia ingin kita menunjukan penyerahan kita.
Sebagian orang menahan diri dalam penyerahan hidup kepada Tuhan karena mereka takut dia menuntut lebih dari yang ingin mereka lakukan. Mereka yakin dia ingin mereka menyerahkan semua yang mereka sukai, dan melakukan semua yang mereka tidak sukai, seperti orang suci yang membuat semua orang sengsara. Mereka membayangkan diri mereka berakhir tidak kawin dan sendiri, melewati hutan belantara dan dimasak oleh kanibal. Tapi Tuhan seperti itu. Dia ingin memberikan hal yang baik bagi kita.136 Dia senang memberikan kita keinginan dalam hati kita.137 Kepada orang Yahudi dipembuangan diBabel dia mengirim pesan yang bisa juga pada kita: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”138 Pemazmur berkata, “Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya.”139
Jika kita benar-benar berserah padannya, dia akan menyingkirkan semua keinginan yang tidak sesuai dengan kehendakNya dan memberikan kita keinginan baru yang sesuai dengan kehendakNya. Seperti yang dikatakan Paulus, “karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.”140 Kita tidak kehilangan kalau kita berserang. Tuhan memberikan keinginan kita atau memberikan keinginan baru dalam hati kita. Tapi saat keinginan kita diserahkan pada Kristus, kita bisa melakukan apa yang ingin kita lakukan dengan keyakinan bahwa kita dalam kehendak Tuhan.
Mengikuti rencana Tuhan tidak pernah menjemukan; selalu merupakan sukacita terbesar. Kehendak Tuhan “berkenan”141 Kata itu berarti “menyenangkan”—menyenangkan Tuhan dan kita. Seperti perintah Yesus pada muridnya disumur Sychar, melakukan kehendak Tuhan lebih memuaskan daripada makanan.142 Menolak kehendak Tuhan pasti membawa pada penderitaan, tapi penyerahan diri membawa kebahagiaan dan sukacita.
Saat anda memberi diri pada Tuhan untuk digunakan sesuai kehendakNya, anda menemukan prilaku kepatuhan menyelesaikan pergumulan mengetahui kehendaknya. Itulah yang terjadi pada Yesaya. Tuhan berbicara padanya, “Siapa yang akan kuutus pergi?” respon Yesaya sebelum mengetahui detil rencana Tuhan, menyerahkan hidupnya. “Ini aku,” katanya, “utuslah aku.”143 Dan keinginan Tuhan mulai dibukakan dihadapannya.144
Apakah anda siap menyerahkan diri anda pada Tuhan, kepada kehendakNya, menyerahkan diri anda sebagai persembahan yang hidup? Katakan sekarang kalau anda ingin melakukan apapun yang dia inginkan, apapun harganya. Ini mungkin menjadi pengalaman emosional bagi sebagian orang. Bagi yang lain mungkin suatu ketengan. Tapi yang penting kita telah mengikuti rencana Tuhan dalam hidup kita. Anda mungkin ingin menulis tanggal penyerahan diri anda diAlkitab agar tidak lupa. Anda pasti hidup sesuai dengan komitmen anda, berkata pada Tuhan setiap hari tentang keinginan anda melakukan apapun kehendakNya. Maka setiap matahari terbit akan menjadi pengalaman baru berjalan dalam kehendak Tuhan.

Bab 7:
Pikiran yang Diperbaharui

“Bagaimana saya bisa yakin saya ingin melakukan kehendak Tuhan?” Sharon seorang pelajar yang datang kekantor saya untuk meminta nasihat mengenai masa depannya. Dia dengan tulus ingin mencari kehendak Tuhan, tapi dia meragukan penyerahannya pada Kristus. “Apakah saya benar ingin melakukan apapun yang dia minta? Saya rasa ia, tapi bagaimana saya bisa pasti?”
Pertanyaannya sudah ditanyakan banyak orang Kristen lain disuatu waktu dalam hidup mereka. Jika mengetahui kehendak Tuhan tergantugn pada penyerahan total kita kepadanya, bagaimana kita bisa pasti kita melakukan itu dan ingin? Jawabannya datang dimana Paulus menjelaskan prasyarat penting menemukan kehendak Tuhan dalam hidup kita yaitu transformasi. “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”145

    Melakukan Keinginan Anda

Hal pertama yang disebutkan Paulus disini adalah kecenderungan kita untuk menjadi serupa dengan dunia ini. Kecenderungan ini menyebabkan tekanan terhadap transformasi. Kata menjadi serupa berarti menjadi mirip dengan, khususnya penampakan luar. Perkataan Filipus menyatakan hal ini dengan baik: “jangan biarkan dunia sekeliling anda menekan anda sehingga tergabung dengannya.” Kata yang digunakan Paulus menunjukan bahwa hal ini merupakan kecenderungan kita. Secara literal dia berkata, “berhenti seperti dunia ini.”
Jika kita sudah menyerahkan kehendak kita pada Kristus, setan akan mencoba mengaburkan keputusan kita dengan menyatakan keinginan sendiri. Sebelum kita bertemu Kristus kita melakukan hal itu. Itulah satu-satunya cara hidup dunia. Mereka tidak tidak pernah berpikir melakukan kehendak Tuhan. Mereka melakukan apa yang disukai, “menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat.”146 Setan ingin kembali ke gaya hidup seperti ini, yaitu “melakukan keinginan kita”. Dan dia mencoba mendorong kita menjadi sama dengan dunia melalui serangan dari luar dan dalam kita.
Satu hal, setan menggunakan ketidakdewasaan emosi kita dan kekurangan dalam kepribadian kita untuk menghalangi komitmen kita pada Kristus dan membingungan pengertian kita akan kehendakNya. Seorang psikiatris Kristen yang menulis tentang kehendak Tuhan, menjelaskan bagaimana konflik saat kecil yang tidak terselesaikan akan terkubur dalam ketidaksadaran dan mempengaruhi keputusan kita.147 Sesuatu seperti keinginan yang tidak terpenuhi untuk kasih sayang orangtua bisa menyebabkan perkawinan yang tidak bijaksana. Atau kebencian terhadap orang tua bisa menghasilkan seorang menutup diri dengan orang lain, tanpa kita tahu kenapa dia melakukannya.
Reflek bertahan menolong kita membenarkan cara berpikir kita yang salah dan kekanak-kanakan, sehingga kita membodohi diri kita dengan pecaya bahwa yang kita lakukan adalah kehendak Tuhan. Kita butuh pertolongan professional untuk mengangkat konflik yang tidak disadari. Tapi kebanyakan kasus penyerahan diri yang tulus kepada Tuhan melalui firmannya akan menyingkapkan kebohongan diri, dan penyerahan diri kepada Kristus akan menjauhkan kita dari pembenaran diri dan menolong kita menghadapinya dengan cara Tuhan daripada cara kita.
Tapi cobaan untuk melakukan keinginan kita merupakan pertempuran sehari-hari. Setan melihat itu. Selain ketidakdewasaan ini, senjatanya termasuk motivasi kedagingan yang coba membujuk kita jauh dari kehendak Tuhan. Uang salah satu senjata favoritnya. Kita berkata itu tidak mempengaruhi keputusan kita, tapi sebenarnya mempengaruhi. “seorang pria harus memenuhi kebutuhan keluarganya,” protes kita. Itu pasti! Alkitab menegakkan prinsip ini.148 Tapi masalah utamanya adalah Tuhan ingin kita lakukan bukan berapa banyaknya uang. Jika kita melakukan apa yang diinginkanNya, kita akan melihat kebutuhan kita terpenuhi.
Salah satu pertimbangan adalah kedudukan yang baik, atau kemungkinan diangkat, atau bisa dipuji dan disarankan, atau hanya untuk kenyamanan dan keuntungan pribadi. Keinginan untuk lari dari keadaan yang tidak enak bisa mempengaruhi kita. Bahkan cuaca bisa menjadi factor yang menentukan. Cuaca penting bagi orang tidak percaya saat mereka mempertimbangkan relokasi, dan orang Kristen membiarkan hal itu mempengaruhi mereka juga.
“Tapi kita saling mengasihi,” mungkin pembenaran terbesar dari semua berkaitan dengan perkawinan. Ketertarikan hormone yang sering disesatkan dengan kata kasih sejati telah digunakan untuk membenarkan banyak perkawinan yang tidak sepadan sehingga mempermalukan Tuhan. Tapi itulah dasar kerja dunia, dan kita jangan terbawa. Tuhan tahu apakah kita memiliki kasih yang sejati, yang akan hidup dengan bahagia, atau hanya nafsu, yang hanya mencari kepuasan sendiri. Dan dia bisa menolong kita menentukan yang mana itu jika kita ingin tahu. “Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.”149
Mungkin kita harus mengusahakan kebiasaan bertanya pada diri sendiri kenapa kita melakukan hal itu, dan kemudian daftarkan alasannya. Kita mungkin terkejut melihat banyak alasan kita sama dengan yang dunia berikan. Tuhan berkata, “berhenti menjadi serupa dengan dunia ini.”
Sangat mudah melihat pembenaran diri dalam diri orang Kristen lain, tapi sulit melihat itu dalam diri kita. Tapi pertolongan Tuhan tersedia. Bersama pemazmur kita berdoa, “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!.”150
Selain menyerang dari dalam, setan dengan tidak henti-hentinya menyerang kita dari luar dengan filosofi dunia dalam pikiran kita. Dia menggunakan semua cara untuk mencapai tujuan—television, radio, surat kabar, majalah, buku, film, musik, teman yang tidak percaya, orang yang dikasihi, rekan kerja. Sering dia menggunakan orang Kristen, terutama orang Kristen jasmani. Kita mendengar begitu banyak yang berlawanan dengan Firman Tuhan sehingga kita mulai menerima standar dunia dan meragukan Tuhan.
Sebagai contoh, dunia berkata anda bisa menceraikan pasangan anda kalau perkawinan tidak berjalan baik. Pesan itu diulang terus sampai kita percaya. Orang tua Kristen bahkan mengatakan itu: “ceraikan dia; dia hanya sampah.” Demikianlah, tanpa dasar Alkitab orang Kristen mencari jalan keluar yang mudah. Lebih mudah dari mengusahakan perkawinan, menyerahkan hak pribadi, menelan kesombongan, dan memberikan diri untuk kebaikan pasangannya dan perkawinan.
Sekali lagi, dunia terus mengatakan tentang hidup bersama tanpa perkawinan. Mereka terus mengatakan itu sampai orang muda Kristen mulai berpikir Tuhan tidak serius dengan apa yang dikatakanNya dalam Alkitab. Mereka mulai berpikir firman Tuhan sudah kuno dan tidak relevan lagi. Jadi mereka masuk kedalam hubungan yang berdosa dimana Tuhan sudah peringatkan akan meninggalkan cacat dalam jiwa dan menghancurkan hidup mereka dimasa depan. Jika kita ingin menemukan rencana Tuhan dalam hidup, kita harus berhenti menjadi sama dengan dunia.

    Keluar dari Kepompong Anda

Paulus berbalik dari larangan negatef kepermohonan untuk transformasi: “tapi berubahlah,” nasehatnya. Kata yang digunakannya berarti “berubah kebentuk yang lain.” Kata metamorfosis berasal dari kata itu. Tuhan ingin kita melakukan suatu metamorfosis sempurna terhadap karakter didalam kita yang terlihat dari tindakan kita, seperti ulat berubah menjadi kupu-kupu indah. Dan kata disini menunjukan suatu proses yang terus menerus. Hari demi hari mengalami perubahan yang terus meneru yang membawa kita keserupaan dengan Kristus.151
Hidup orang Kristen harus berbeda! Itu harus ditandai oleh ketaatan pada Firman Tuhan. Kita tidak bisa mengetahui tuntunan Tuhan terpisah dari transformasi hidup ini. Kenapa Tuhan harus menyatakan kehendaknya pada kita saat kita sedikit tertarik mentaati apa yang sudah dinyatakan? Tidak adil jika kita meminta tuntunannya disatu sisi sedang kita dengan sadar menolak tuntunannya yang lain..
Kita berdoa, “Tuhan, tunjukanlah kehendakmu.” Tapi dia sudah menunjukan itu pada kita sementara kita menolaknya. Dan kita tidak bisa menemukan langkah berikut dari rencananya dalam hidup kita sampai kita menunjukan ketulusan melalui ketaatan terhadap hal yang sudah kita ketahui. Kunci mengetahui kehendak Tuhan bukan hanya penyerahan diri, tapi hidup sehari-hari dalam ketaatan.
Kita punya kecenderungan mencari kehendak Tuhan hanya untuk keputusan besar dalam hidup seperti sekolah, perkawinan, pekerjaan atau penempatan kerja dilokasi baru, tapi menolak dia dalam hal kecil lain dalam firmannya. Ini menunjukan bahwa motivasi kita bukan untuk menyenangakan dia, tapi hanya menghindari ketidaknyamanan yang muncul saat kesalahan besar terjadi.
Seseorang bertanya pada teman Kristennya untuk mendoakan dia mengenai pekerjaan baru yang ditawarkan. Dia ingin mengetahui kehendak Tuhan. Kemudian diketahui kalau dia setiap pulang kerja memasukan barang kekantongnya dan membawa itu kerumahnya. Dia tidak ingin melakukan kehendak Tuhan sama sekali, setidaknya menyenangkan Tuhan. Dia tidak ingin terjebak dalam pekerjaan baru karena lebih buruk dari yang lama. Motivasinya egois.
Orang itu tidak mengetahui tentang transformasi hidup. Tuhan berkata, “Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi.”152 Jika orang itu ingin melakukan kehendak Tuhan dia akan berhenti mencuri, mengakui dosanya dan mengganti semua yang sudah diambilnya. Untuk meminta bimbingan ilahi mengenai tawaran kerja sebelumnya hanyalah kemunafikan.
Orang Kristen diperintahkan untuk “berjalan dalam terang,”153 yang artinya berjalan dalam ketaatan pada firman Tuhan. Paulus berkata, “hiduplah sebagai anak-anak terang …..dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.”154 Cukup menarik, kalau kata membuktikan dan berkenan disini sama dengan kata Yunani dalam Romans 12:2 tentang kehendak Tuhan. Paulus meneguhkan bahwa kita harus berjalan dalam terang firman Tuhan jika kita ingin mengerti kehendak Tuhan.
Apakah anda pernah tersesat ditempat asing dan mencoba mengikuti pimpinan seorang dalam gelap? Itu hampir tidak mungkin. Demikian juga kegelapan selubung dosa menghalangi kemampuan kita mengerti pimpinan Tuhan. Kita harus hidup dalam ketaatan pada firman Tuhan.
Sebagian orang menjadi kecil hati. “Bagaiman saya bisa mengetahui rencana Tuhan dalam hidup saya jika pertama kali saya harus mentaati semua yang dikatakan firman, saya bahkan tidak mengerti kata-katanya, atau apa harapan Tuhan bagi saya.” Jangan kecil hati. Orang lain juga tidak bisa. Kita semua masih belajar, dan Tuhan tidak mengharapkan manusia mengetahui semuanya. Saat kita belajar kebenaran dari Firman, kita mendapat kasih karunia dan mentaatinya serta membawa itu menjadi bagian hidup sehari-hari kita. Kemudian kita belajar kebenaran berikut dan menjadikan itu pola hidup kita. Itulah pertumbuhan rohani, dan dengan proses itu hidup kita bertahap ditransformasi.
Apakah anda mulai melihat jawaban pertanyaan Sharon diatas? Bagaimana kita bisa yakin kita ingin melakukan kehendaknya? Dengan melakukan apa yang sudah kita ketahui sebagai kehendaknya! Pertanyaan penting lainnya bukanlah, “apa yang Tuhan lakukan dengan masa depan kita?” tapi “apakah saya hidup sudah seperti keinginan Tuhan sekarang ini?” Saat melakukannya hari ini, kita bisa istirahat dengan keyakinan bahwa Tuhan akan membimbing kita besok.

    Memrogram ulang Komputer

Jika transformasi hidup merupakan kunci pengenalan kehendak Tuhan, maka kita perlu mengetahui bagaimana kita bisa berubah. Berikutnya Paulus membagikan rencana Tuhan untuk transformasi kita. Dengan memperbaharui pikiran kita.
Ilmu kedokteran mengatakan otak manusia seperti computer besar. Hasil yang diharapkan berasal dari apa yang dimasukan. Jika kita ingin hidup secara berbeda, kita perlu memprogram ulang komputernya, memperbaharui pikiran degnan memasukan informasi yang baru sehingga kita bisa memproses keputusan hidup kita. Informasi baru itu tentunya Firman Tuhan. Nasihat dari Rasul Petrua: “Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.”155
Hal ini memerlukan program sistematis mengingat ayat Alkitab. Kita tidak bisa mendapat keluaran yang baik tanpa informasi yang ada dalam penyimpanan computer. Mendengar firman tidak cukup. Sebagian kita cepat lupa. Kita harus belajar Firman, masuk kedalam jiwa kita.
Tapi menghafal firman tidak mencukupi. Kita bisa mengetahui Alkitab tanpa pembaharuan pikiran dan transformasi hidup. Kita harus belajar menempatkan semua itu dalam hidup kita, menyelidiki relevansinya dalam hidup sehari – hari, dan kemudia mengaplikasikan kedalam peristiwa yang terjadi.
Sebagian orang Kristen telah membaca Alkitab dan mendengar kotbah selama bertahun-tahun sehingga menjadi terbiasa. Mereka tidak pernah dengan jujur mengaplikasikan kebenaran kedalam prilaku kehidupan mereka. Mereka pada dasarnya orang yang beretika dan bermoral. Mereka melakukan kehendak Tuhan karena itulah yang diajarkan pada mereka dan itulah cara hidup mereka. Tapi mereka tidak bertumbuh. Dihari-hari yang lain mereka tetap serupa dengan dunia karena mereka tidak membiarkan Tuhan memprogram ulang pikiran mereka dengan firmanNya.
Setiap hari kita menghadapi banyak pilihan sesuai dengan pikiran kita. Mari kita umpamakan, seorang muda masuk ketoko obat mengambil pasta gigi. Matanya melihat majalah dengan gadis telanjang didepannya. Apakah dia akan melihat terus pada godaan itu atau menolaknya dengan kuasa Roh Tuhan? Jika pikirannya terprogram oleh cara hidup dunia, dia akan terus melihatnya. Lagi pula, dia tidak menyakiti siapapun? Tidak ada yang melihatnya. Tapi jika dia deprogram oleh cara pandang Tuhan, dia akan menolaknya, karena Yesus berkata setiap orang yang melihat seorang wanita dengan berahi telah berzinah dengan hatinya.156
Atau mungkin para gadis disekolah dengan pakaian yang minim. Nama seorang “teman” muncul dalam pekerjaan dan informasi yang tidak baik muncul. Anda kebetulan memiliki sesuatu tentang gadis itu yang bisa menambah keasikan pembicaraan itu. Apakah anda akan membagikannya atau anda akan meminta kasih karunia dari Tuhan untuk mengubah pembicaraan kearah yang lebih berguna? Jika anda deprogram dengan cara dunia, anda pasti mengatakannya. Tapi jika Firman Tuhan memenuhi pikiran anda, anda akan mengalihkan percakapan kearah yang lebih baik. “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.”157
Mungkin anda seorang pekerja keras datang kerumah yang dipenuhi dengan kesulitan berurusan dengan orang lain. Tidak ada hal lain yang anda inginkan selain beristirahat danmenonton TV. Tapi anda menemukan istri anda tidak suka dan tertekan. “sayang” katanya, “aku membutuhkan pertolonganmu malam ini. Bisakah memberikan waktu bercakap-cakap bersama? Saya hanya perlu bercakap-cakap. Jika anda deprogram oleh dunia ini anda akan berkata “jangan bercanda, jangan malam ini! Hari ini ada pertandingan penting. Kamu bisa menahan itu.” Tapi jika anda deprogram dengan Firman Tuhan anda akan melihat itu seperti Kristus melihat gerejanya.,158 reaksi anda akan berbeda. Anda mungkin berkata seperti ini, “saya ingin menolong, mari duduk dan bicara. Engkau lebih penting dari pertandingan bola.”
Atau mungkin anda masuk kesupermarket dan anda melihat lampu yang indah. “Oh, seperti yang saya cari. Sangat cocok dengan ruang tamuku.” Tapi itu harganya sangat mahal sehingga jika anda membelinya anda perlu memotong persembahan buat Tuhan bulan ini, dan anda mungkin tidak bisa membayar orang yang memperbaiki lemari es anda. Jika anda deprogram dengan cara dunia ini anda akan membeli lampu itu dan berkata pada diri anda kalau Tuhan akan menemukan orang lain mendukung pekerjaan Tuhan bulan ini, dan tukang itu bisa menunggu sebulan untuk dibayar. Anda mungkin membelinya dengan kredit kard dan menambah tagihan. Tapi jika anda deprogram oleh “Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga,”159 dan “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita,”160 anda mungkin pergi tanpa lampu itu. Anda tidak benar-benar membutuhkannya.
Firman Tuhan menyentuh setiap sisi kehidupan. Jika kita benar-benar serius tentang mengetahui dan melakukan kehendak Tuhan, maka kita akan sungguh-sungguh memprogram ulang pikiran kita dengan firman Tuhan dan menghadapi setiap situasi hidup dengan firman. Cara hidup seperti itu akan menyiapkan kita mengerti rencana Tuhan bagi hidup kita selangkah demi selangkah. “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”161

94 Amsal 3:5, 6 (Berk.)
95 Ibrani 11:6
96 Yoh 17:3 (NIV)
97 Bilangan 13:33
98 Bilangan 14:8, 9 (TLB)
99 Keluaran 14:13 (NASB)
100 Mazmur 46:10 (KJV)
101 J. I. Packer, Knowing God, (InterVarsity Press, 1973), p. 19
102 Mazmur 18:2 (KJV)
103 Mazmur 27:1 (KJV)
104 Mazmur 46:1 (KJV)
105 Mazmur 139:7-12
106 Mazmur 147:5
107 Yesaya 46:10
108 Yeremia 32:17
109 Yoh 4:16
110 Mazmur 119:68
111 Lamentations 3:23
112 Yoh 10:27 (KJV)
113 Yoh 5:39, 40 (NIV)
114 Matius 4:4; 2 Timothy 3:16
115 Packer, op. cit., p. 27
116 Hosea 6:3 (TLB)
117 Mazmur 32:9 (NASB)
118 Roma 12:1, 2 (NIV)
119 Yakobus 4:17
120 Yoh 7:17 (NASB)
121 Mazmur 25:9 (KJV)
122 Mazmur 25:12 (NASB)
123 Kejadian 28:20-22 (TLB)
124 Cf. Kejadian 32:24-32
125 Yeremia 42:3 (TLB)
126 Yeremia 42:6 (TLB)
127 Yeremia 43:2 (TLB)
128 Yeremia 43:4 (TLB)
129 Bilangan 22:12
130 Bilangan 22:19 (TLB)
131 Amsal 16:25 (TLB)
132 Yoh 5:30 (NASB)
133 Luke 22:42 (NIV)
134 Cf. 1 Petrus 2:21
135 Luke 22:42 (NIV)
136 Cf. Roma 8:32; Yakobus 1:17
137 Mazmur 37:4
138 Yeremia 29:11 (TLB)
139 Mazmur 25:10 (TLB)
140 Philippians 2:13 (NASB)
141 Roma 12:2 (KJV)
142 Yoh 4:34
143 Yesaya 6:8 (KJV)
144 Cf. verse 9 ff.
145 Roma 12:2 (NIV)
146 Efesus 2:3 (KJV)
147 Marion H. Nelson, How to Know God's Will (Moody Press, 1963), pp. 24-35.
148 1 Timothy 5:8
149 Amsal 16:2 (NASB)
150 Mazmur 139:23, 24 (TLB)
151 Cf. 2 Corinthians 3:18 where this same word is used.
152 Efesus 4:28 (NIV)
153 Yoh 1:7
154 Efesus 5:8, 10 (KJV)
155 1 Petrus 2:2 (NASB)
156 Matius 5:28 (NIV)
157 Efesus 4:29 (NIV)
158 Efesus 5:25
159 Roma 13:8 (KJV)
160 2 Corinthians 9:7 (NIV)
161 Roma 12:2 (NIV)
Taxonomy upgrade extras: 
Biblical Topics: 
Ad Category: 

BAGIAN KETIGA: PERSYARATAN UTAMA TUHAN

Bab 8:
Diperlengkapi Untuk Perjalanan

Pembahasan kita tentang kehendak Tuhan telah membawa kita kepada firman Tuhan, alat yang hidup dan berkuasa yang digunakan Tuhan untuk mentransformasi hidup kita dan menyiapkan kita menjalankan rencanaNya yang sempurna. Kita tidak mungkin meragukan Firman dalam pembahasan kita. Firman Tuhan merupakan syarat utama dalam mengarahkan kita kejalur yang sudah dipilihNya. Itu merupakan peralatan dasar yang kita butuhkan untuk mengikuti rencanaNya.
Penulis kitab Ibrani menyebutkan tentang perlengkapan yang berhubungan dengan kehendak Tuhan. “Maka Allah damai sejahtera….memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus….”162 Mari kita bahas mengenai peralatannya.
Kita memerlukan peralatan dihampir semua tindakan kita dalam hidup. Untuk memperbaiki mesin mobil kita membutuhkan seperangkat alat. Untuk mengganti pintu yang rusak kita membutuhkan perangkat alat yang lain. Untuk bermain tennis kita membutuhkan alat tertentu. Untuk mendaki gunung kita memerlukan alat berbeda. Dan ketika kita pergi berlibur kita membawa semua peralatan yang kita perlukan saat liburan. Demikian juga, jika kita ingin melakukan kehendak Tuhan dalam perjalanan hidup ini, kita memerlukan peralatan yang tepat. Kita perlu membawa peralatan yang tepat bersama kita.
Divine Outfitters, Inc.
Rasul Paulus menggambarkan peralatan yang kita butuhkan saat dia berkata, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”163 “setiap pekerjaan baik tidak lain dari kehendak Tuhan dalam hidup kita (seperti dalam 2:10). Dan apa yang memperlengkapi kita untuk melakukan pekerjaan baik ini? Semuanya Alkitab!
Alkitab menyediakan semua yang dibutuhkan untuk menolong kita melakukan kehendak Tuhan dalam hidup ini. Itu mengajarkan kita apa yang benar. Itu menegur kita; yaitu, menunjukan dimana kesalahan kita. Mengkoreksi kita; yaitu, mengembalikan kita kejalur yang benar saat kita tersesat. Dan melatih kita; yaitu, mendisiplin kita untuk hidup dalam kebenaran. Alkitab itu sendiri, yang menjadi perlengkapan kita, sepenuhnya menyediakan kita, untuk melakukan kehendak Tuhan.
Pemazmur menyatakan prinsip ini. “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”164 Kita telah membahas bagaimana terang lampu menerangi jalan didepan kita, selangkah demi selangkah. Lampu itu melambangkan firman Tuhan, yang sangat penting dalam mencari kehendak Tuhan. Kita tidak bisa berharap mendapatkannya diluar firman. Sangat diragukan Tuhan akan bicara secara langsung dimasa ini. Dia berbicara dalam firmannya, yang memuat semua keinginanNya agar diketahui oleh kita sekarang. Jika kita ingin mendengar suaranya dan mengetahui kehendakNya, kita perlu melihat firmannya.
Ketika ahli matematika ingin menemukan suatu kuantitas yang tidak diketahui, dia menggunakan factor untuk melakukan itu. Jika X tidak diketahui, tapi dia mengetahui 3 kali X sama dengan 6, maka dia bisa mendapatkan X sama dengan 2. Faktor yang diketahui menolong dia menemukan yang tidak diketahui. Jika kita ingin menemukan apa yang Tuhan ingin kita perbuat, kita perlu semua informasi yang bisa kita kumpulkan. Firman merupakan satu-satunya factor yang kita ketahui secara pasti, satu-satunya sumber kebenaran mutlak. Jadi kita harus memenuhi pikiran kita dengan firman itu. Pemazmur menulis, “Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.”165 Orang bodoh adalah mereka yang tidak sepenuhnya mengerti, yang tetap memerlukan bimbingan rohani agar tidak tersesat. Itu temasuk kita semua, dan firman Tuhan menyediakan bimbingan yang kita perlukan.
Bimbingan Tuhan selalu sejalan dengan firman Tuhan. Semakin banyak firman yang kita tahu, semakitan kuat informasi yang kita bawa untuk mengambil keputusan. Jelas, firman Tuhan tidak mengatakan kepada kita secara spesifik apa yang harus kita lakukan disituasi tertentu. Itu tidak mengatakan kita harus menikahi siapa, atau pekerjaan apa yang harus diambil, atau kemana keluarga harus berlibur tahun ini. Tapi itu memberikan informasi yang berkaitan langsung dengan pertanyaan diatas, dan disetiap keputusan yang harus kita hadapi.
Waktu kita sudah mengarahkan diri pada Firman dan pikiran kita dipenuhi dengan Firman, maka kita sudah diperlengkapi untuk mengetahui pimpinan Tuhan. Itu berjalan seperti: saat kita lebih mengenal Firma, kita bertumbuh untuk berpikir seperti Tuhan berpikir, kita belajar melihat setiap hal dalam cara pandanNya. Prilaku kita, pendapat, tujuan, cita-cita, dan nilai-nilai kita menjadi mirip seperti Dia. Saat kita menghadapi keputusan yang besar kita mampu mengevaluasinya dengan pikiran Kristus daripada duniawi.166 Dalam banyak hal kita secara otomatis mengetahui apa yang Tuhan ingin kita lakukan, dan melakukan keinginanNya menjadi gaya hidup kita sehari-hari dan pola hidup sehari-hari.
Firman Tuhan merupakan kunci seluruh bimbingan ilahi. Ingat kembali apa yang sudah kita pelajari. Kita melihat Firman meyakinkan kita bahwa Tuhan memiliki rencana disetiap detil kehidupan kita, dan dia ingin menyatakan itu kepada kita selangkah demi selangkah. Kita melihat bahwa kita mengenal Dia dan percaya padaNya melalui Firman. Kita mengetahui bahwa pikiran kita diperbaharui dan hidup kita ditransformasi melalui Firman, sehingga kita bisa dipersiapkan untuk mengerti dan melakukan kehendakNya. Dan sekarang kita belajar bahwa arahan itu sendiri berasal dari Firman. G. Christian Weiss meringkasnya dengan indah: “Tidak ada bimbingan yang berlawanan dengan Firman; tidak ada bimbingan yang terlepas dari Firman. Bimbingan Ilahi. Bimbingan Ilahi harus selaras dan sesuai dengan Firman Tuhan yang tertulis. Selain dari itu bukan bimbingan ilahi.”167

    Instruksi Penggunaan

Tapi bagaimana Tuhan membimbing melalui Firman? Saat kita membeli seperangkat peralatan baru kita umumnya membutuhkan instruksi penggunaannya. Mungkin kita membutuhkan beberapa petunjuk bagaimana menggunakan alat Ilahi yaitu Firman Tuhan dalam hidup kita.
Ada 4 cara dasar dimana Tuhan menyatakan kehendakNya melalui Firman. Pertama, ada pernyataan kehendakNya—pernyataan dimana kalimat kehendak Tuhan atau yang seperti itu digunakan dalam bagian Alkitab. Kedua, ada perintah positif atau negative yang mengatakan pada kita harapan Tuhan. Ketiga, ada prinsip umum yang berkaitan dengan keputusan kita. Dan akhirnya, ada kesan kuat dalam pikiran kita saat kita membaca Firman.
Kita ingin menyelidiki setiap hal diatas secara rinci, tapi pertama kita perlu membuat beberapa aturan. Ada cara yang benar dan salah dalam mendekati Alkitab. Cara yang salah adalah dengan memperlakukan itu seperti peralatan sihir, dimana pencarian bimbingannya seperti orang mencarinya dari kartu ramal. Sebagian orang Kristen berpikir Alkitab seperti hal diatas. Saat mereka ada pertanyaan atau keputusan yang tidak bisa dijawab, menutup mata mereka, mengosongkan pikiran mereka dari pengetahuan tentang firman yang sudah mereka ketahui sebelumnya, membuka Alkitab secara random, menunjuk suatu teks, dan menerima bagian itu sebagai bimbingan Tuhan. Atau mungkin mereka menggunakan hal lain seperti itu untuk mendapat jawaban atas masalah mereka.
Banyak orang Kristen secara menyedihkan kecewa dengan hasil yang mereka dapat dari metode itu. Sebagian marah terhadap Tuhan karena mengecewakan mereka, dan iman mereka sangat terguncang. Walau Tuhan bisa membimbing manusia seperti itu dibeberapa kejadian sebelum FirmanNya lengkap, tidak ada indikasi kita harus melakukan metode itu pada masa sekarang.
Saya tidak menolak kalau Tuhan menggunakan ayat tertentu untuk membawa penghiburan, dorongan dan bimbingan; dan bahwa beberapa bagian Alkitab menjadi sangat jelas disuatu momen dalam pengambilan keputusan. Dia telah melakukan itu kepada saya, dalam beberapa keadaan kritis dalam hidup saya. Tapi dia tidak memberikan Firmannya seperti pelayanan keadaan darurat. Dia memberikan itu untuk menyatakan pikirannya dan memberntuk kembali hidup kita. Itu membutuhkan waktu dan penyelidikan untuk belajar dan berubah.
Saat seorang menerima surat dari pacarnya, dia tidak mengambil sebagian kata-kata ditengah paragraph, dan membuang sisa isi surat lainnya. Dia ingin mengetahui keseluruhan surat, dan mengerti hubungan antar paragrafnya sesuai konteks. Bagaimana kita mempertaruhkan suatu keputusan diatas suatu ayat seperti kartu undian, atau seperti kata Alan Redpath suatu “keberuntungan” dalam kotak janji?168 Kita perlu membiasakan diri kita dengan keseluruhan pernyataan Allah.
Tambahan terhadap peringatan tentang penyalah gunaan Firman, ada atauran tertentu yang harus diikuti waktu kita mendekati Firman untuk bimbingan. Untuk satu hal, kita perlu mengerti firman dalam arti biasanya. Jangan melihat atau mencari suatu yang dalam, tersemubunya. Tuhan telah menyatakan firmanNya secara jelas, tidak menyembunyikan sesuatu dari kita. Dan ketika kata symbol muncul, symbol itu digunakan untuk mengajar kebenaran secara literal. Kata-kata yang biasa dipilih penulis umumnya ditujukan untuk dimengerti secara umum.
Kedua, aplikasikan aturan struktur kata umum kedalam bacaan anda. Jangan mencoba membuat arti semau anda atau seperti kata seseorang. Selidiki arti kata sebenarnya dalam hubungan struktur katanya.
Ketiga, mengerti bacaan anda dalam konteks sebenarnya. Jika pernyataan itu bisa dimengerti dalam berbagai cara, pilih interpretasi yang sesuai dengan subjek paragraph dan dengan tema serta tujuan seluruh kitab. Kita bisa menemukan pembenaran dalam Alkitab untuk semua tindakan kita dengan mengangkat satu ayat keluar dari konteks. Itu bukan bimbingan Ilahi.
Keempat, terbiasa dengan budaya dan latar belakang sejarah pembaca asli, dan usahakan mengerti bagian Alkitab itu seperti mereka mengerti bagian itu. Kebiasaan yang berbeda bisa berdampak pada aplikasinya dalam situasi kita. Kamus Alkitab yang baik, Ensiklopedia Alkitab, dan buku tentang latar belakang Alkitab sangat menolong.
Akhirnya, pastikan kepada siapa bagian ini ditulis. Walau kita mendapat keuntungan dari setiap bagian Alkitab, itu tidak ditulis untuk mengatur hidup orang Kristen masa kini. Sebagai contoh, Tuhan memerintahkan orang Israel untuk melempar batu pada orang yang ketahuan mengumpulkan kayu hari sabat.169 Jelas itu bukan kehendak Tuhan bagi kita sekarang ini. Walau seluruh Alkitab menguntungkan, walau prinsip hidup yang berkenan pada Tuhan ditemukan dalam keseluruhan halamannya, tuntunan khusus bagi kita terutama ada dalam PB.

    Mari Kita Mulai

Jika kita ingin mengetahui kehendak Tuhan, dan jika Alkitab merupakan sumber tertinggi tuntunan itu, maka kita perlu mulai memperlengkapi diri kita untuk perjalanan hidup ini. Seperti kata Yesus. “selidikilah Alkitab.”170 Ikutilah teladan orang Berea yang “menyelidiki Firman setiap hari.”171Ambil setiap kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kebenaran Tuhan. Saat pintu gereja terbuka dan Firman diajarkan, datanglah.172 Bawa catatan dan tulis apa yang Tuhan katakana secara pribadi kepada anda melalui eksposisi Firman, perubahan apa yang diinginkanya dari anda, bagaimana dia ingin anda hidup. Terlibatlah dalam kelas Alkitab dengan guru yang baik. Dengar kaset dari pengajar Alkitab yang terkenal.
Luangkan waktu terhadap Firman secara pribadi setiap hari. Baca pelan dan renungkan, satu paragraph demi paragraph, pensil ditangan. Lihat informasi tentang Tuhan sendiri, apa keinginannya, perasaannya, tujuan dan prioritasnya, nilai dan standarNya. Tuliskan itu semua. Tanyakan pada diri anda bagaimana bagian itu diaplikasikan dalam hidup anda sehari-hari. Tuliskan. Anda akan membangun kebenaran Ilahi dalam hidup anda sehingga bisa menolong anda menilai keputusan dari sudut pandang Tuhan.
Pertimbangkan menggunakan liburan anda di pertemuan Alkitab atau kamp Kristen dimana anda tidak hanya rekreasi tapi menambah pengetahuan anda tentang Firman. Pertimbangkan mengambil kursus Alkitab atau kelas di sekolah Alkitab. Apapun yang anda rencanakan dengan hidup anda, sangat berguna menyediakan waktu setidaknya satu tahun disekolah Alkitab untuk meneguhkan dasar firman Tuhan. Pengertian terhadap Alkitab tidak datang dalam satu malam. Itu membutuhkan waktu dan disiplin. Tapi saat anda mendekati Firman dengan hati terbuka setiap hari, mencari kehendak Tuhan, dia berjanji akan mengarahkan jalanmu.
Alan Redpath menceritakan bagaimana Tuhan menggunakan Firman membawa dia keluar dari bisnis kepelayanan. Pertama, dia menulis disecarik kertas alasannya tetap dibisinis. Kemudian dia menulis semua alasan masuk kepelayanan. Dia mengambil kertas setiap pagi saat bertemu Tuhan, ingin melakukan petunjuk Tuhan, Saat dia mempelajari Firman setiap hari, Tuhan mulai memberikan dia ayat yang menjawab pertanyaannya untuk tetap tinggal dibisnis. Itu menghabiskan waktu lebih dari satu tahun, tapi Tuhan menyingkirkan semua alasan bisnis sehingga yang tinggal hanya masuk kepelayanan. Dia membuat keputusan atas dasar prioritas Tuhan yang dinyatakan melalui Firman. Itulah penggunaan yang benar dalam menemukan kehendak Tuhan.173
Bukankah saatnya kita serius mempelajari Firman Tuhan? Itu suatu kitab yang besar, dan tidak ada yang bisa menguasai seluruhnya dalam hidup ini; tapi itu bukan alasan. Apa yang kita pelajari hari ini bisa menolong kita menghadapi keputusan hari esok. Mari kita mulai.

Bab 9:
Inilah Kehendak Tuhan

Kita sebagai orang Kristen memiliki keuntungan lebih dari yang tidak percaya dalam menghadapi keputusan. Kita tidak hanya mengetahui bahwa Tuhan kita sudah merencanakan hal terbaik bagi kita, tapi kita memiliki informasi yang mutlak tentang prioritasNya yang akan menolong kita mengikuti rencanaNya. Kita memiliki Firman Tuhan. Dan Tuhan secara khusus menyebut 6 hal dari Firmannya yang menjadi bagian dari hidup kita. Sebenarnya Dia ingin berkata, “Inilah kehendakKu untuk kamu.” Enam hal ini berdampak lansung pada banyak keputusan hidup. Mari kita lihat.

    First Things First

Prioritas Tuhan yang pertama adalah memuliakan diriNya melalui keselamatan manusia dari dosa. Dia ingin setiap orang selamat, dan dia mengatakannya berulang kali. Dia berkata, “yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.”174 Dia berkata bahwa “Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”175 Dan dia juga berkata “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”176
Tujuan pertama dari rencana Tuhan dalam hidupmu adalah keselamatanmu. Anda harus mulai dari disitu jika anda berharap mengenal kehendak Tuhan yang lain. Akui dosamu. Akui bahwa tidak ada suatu halpun yang bisa anda lakukan sehingga anda layak dihadapan Tuhan yang benar. Percayalah bahwa Yesus Kristus mati menggantikan kamu dan untuk dosamu. Kemudian letakan kepercayaanmu kepadaNya sebagai penanggung dosamu dan juruselamatmu. Tuhan akan mengampuni dosamu, meyakinkan kamu bahwa sorga adalah tujuanmu, dan mengarahkan engkau kejalan kedamaian serta tujuan anda disini sekarang.
Jika Tuhan ingin setiap orang diselamatkan, maka keselamatanmu hanya permulaan. Sekarang dia ingin menggunakan anda untuk membawa kepada yang lain pengetahuan kebenaran. “seperti Bapa mengutus Aku demikian Aku mengutus kamu,” kata Tuhan Yesus.177 Tujuan kita dalam dunia sebagai orang Kristen adalah menjadi serupa dengan Kristus—menjadi alat Tuhan mengabarkan keselamatan bagi yang terhilang. Setiap orang Kristen diperintahkan untuk membagikan kabar baik keselamatan dalam Kristus. Dan jika itu menjadi prioritas pertama Tuhan, itu juga harus menjadi prioritas pertama kita. Setiap keputusan yang kita hadapi harus dilihat dalam terang bagaimana itu berdampak pada kemampuan kita membagikan Kristus dalam dunia yang terhilang.
Prioritas bersaksi ini mungkin mempengaruhi keputusan anda untuk menikah. Apakah anda melihat diri anda lebih efektif bersaksi bagi Kristus kalau anda menikah daripadan tidak? Jika tidak, mungkin Tuhan ingin anda tetap single. Prioritas bersaksi harus berdampak pada pilihan pekerjaan. Dalam pekerjaan apa anda paling baik menghadirkan Kristus pada yang terhilang?
Bagi sebagian orang itu berarti karir sebagai pelayan full time. Sebagian besar orang muda tidak pernah dengan serius mempertimbangkan pekerjaan misi, atau pekerjaan pelayanan lain, karena mereka tidak yakin apakah mereka dipanggil. Jadi mereka memilih profesi lain yang dihadapan mereka. Itu sangat tidak konsisten. Kita harus merasakan panggilan Tuhan diladang manapun kita masuki. Kita seharusnya memiliki keyakinan kalau itu kehendak Tuhan. Dan setiap orang Kristen muda setidaknya harus berdoa tentang kemungkinan pekerjaan sebagai pelayan Kristen.
Sebagian mungkin dengan jujur mengetahui kemampuan mereka, dalam bidang sekuler, dan berhubungan degan orang yang belum datang pada Kristus. Dan tentu saja pelayanan injil bagi mereka yang berkarir sebagai hamba Tuhan membutuhkan dukungan dari pekerjaan sekuler. Tapi pekerjaan apapun yang kita pilih dalam hidup ini, pernyataan Tuhan tentang keselamatan bagi yang terhilang harus dilaksanakan.
Tuhan ingi membawa yang terhilang kepada Kristus melalui kita dan juga menolong orang muda memilih sekolahnya. Sekolah sekuler benar-benar membutuhkan kesaksian orang Kristen. Seperti sekolah Kristen memiliki peran melatih pekerja Kristen untuk pelayanan. Hanya Tuhan bisa mengatakan pada anda yang terbaik, tapi pernyataan dasar Tuhan ini harus menjadi pertimbangan saat anda membuat pilihan.
Prioritas kesaksian bisa menolong anda memutuskan dilingkungan mana anda akan tinggal, atau dimana meletakan batas antara kemewahan dan kecukupan dalam membentuk gaya hidup. Tetangga merupakan subjek utama penginjilan, dan kebutuhan uang yang besar dalam dunia penginjilan bisa menolong kita memilih gaya hidup yang sedang-sedang saja dan meletakan prioritas tinggi terhadap persembahan.
Orang Kristen memiliki kecenderungan untuk membuat keputusan tanpa mempertimbangkan kehendak Tuhan, Seorang muda menolak pergi kesekolah Kristen untuk belajar Firman karena dia tidak yakin akan kehendak Tuhan. Kemudian dia berputar-putar dan menghabiskan tabungannya untuk mobil sport baru tanpa berpikir kehendak Tuhan. Itu tidak baik. Sepasang suami istri menolak kesempatan misi jangka pendek dimana mereka mampu untuk itu karena mereka tidak yakin itu kehendak Tuhan. Kemudian mereka pergi dan membeli rumah yang bagus dilingkungan yang baik dan kemudian mengakui bahwa mereka tidak pernah bertanya pada Tuhan tentang hal itu semua. Itu tidak jujur. Tuhan ingin kita mengetahui kehendakNya dalam setiap sisi kehidupan kita dengan mengaplikasikan prinsip Alkitab secara adil.
Setiap orang Kristen bisa mengaplikasikan prinsip pertama ini dalam situasi yang berbeda, tapi setiap orang Kristen harus mempertimbangkan itu. Seperti kata Bill Bright, “Setiap orang Kristen harus mengambil persediaan rohani harus menanyakan hal ini: apakah waktu saya dihabiskan dalam cara yang bisa membawa orang banyak kepada Kristus? Apakah talenta saya digunakan sepenuhnya untuk memperkenalkan Kristus pada orang banyak? Apakah uang saya, harta saya sudah digunakan untuk memperkenalkan Kristus pada orang banyak?”178Seberapa tinggi penginjilan dalam daftar prioritas anda?

    Pusat Kontrol

“Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh.”179 Inilah pernyataan kedua dari kehendak Tuhan.
Para sarjana sepertinya setuju bahwa kata “dan” yang menghubungkan 2 kalimat menyediakan transisi dari nasihat umum ke hal yang khusus. Dengan kata lain, jangan mabuk merupakan contoh utama dari kebodohan, dan dipenuhi oleh Roh merupakan contoh utama kehendak Tuhan. Tuhan ingin kita dipenuhi dengan Roh. Jadi kita perlu tahu apa itu dipenuh dengan Roh dan bagaimana hubungannya dengan keputusan kita.
Analogi Alkitab antara mabuk dan dipenuhi dengan Roh sangat penting. Itu tidak menunjukan bahwa kita akan bertindak tidak rasional saat kita dipenuhi dengan Roh, tapi hal itu menunjukan konsep control. Saat seorang mabuk dia tidak dalam control dirinya. Sesuatu yang lain yang mengontrolnya—alcohol. Saat seorang dipenuhi dengan Roh, sesuatu yang lain mengontrol dia—Roh Tuhan.
Tapi bagaimana kita bisa meletakan diri kita dibawah kontrolnya? Pertama, kita harus mengetahui hal-hal yang menjaukan dia mengontrol kita. Dalam Alkitab ini disebut pengakuan dosa. Kita mengaku pada Tuhan hal-hal dalam hidup kita yang berlawanan dengan kehendakNya, baik prilaku dan tindakan, hal yang seharusnya tidak dilakukan dan yang seharusnya dilakukan.180
Kedua, kita harus mau menyerahkan diri kita kedalam kontrolNya, Inilah persembahan tubuh yang kita bahas sebelumnya.181 Saat kita memberikan hak untuk menjalankan hidup kita dan meletakan diri kita dibawah pangaturanNya, maka kita ada dalam kontrolnya. Tapi jika ingin Roh Tuhan tetap dalam control, kita harus mengembangkan kesadaran akan kehadiran dan ketergantungan pada kuasannya.
Ini sebagian besar dicapai dengan menyatukan pikiran kita dengan firmanNya. Paulus berkata pada jemaat Efesus, “dipenuhilah dengan Roh,” dan kepada jemaat Kolose, “biarlah firman Kristus berdiam dalam kamu dengan berlimpah.”182 Saat kita mempelajari setiap konteks kita menemukan bahwa pada dasarnya hal yang sama mengikuti setiap perintah. Untuk dipenuhi dengan Roh dan dipenuhi dengan Firman suatu yang parallel. Saat kita merenungkan Firman Tuhan, hati kita mendekat pada Kristus. Hal rohani menjadi penting bagi kita dan mulai memenuhi hidup kita. Kita mulai bertindak dalam kesadaran ketergantungan pada kuasanya daripada kekuatan kita. Kita didominasi atau dikontrol oleh Roh seperti kehendakNya, dan saat kita dalam kondisi seperti itu, dia bebas memimpin kita.
Hal ini dengan indah digambarkan dalam permulaan pelayanan Tuhan Yesus didunia. “Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.”183 Dia dipenuhi dengan Roh dan dibawa oleh Roh. Dan jika kita ingin memastikan bahwa jalur yang kita pertimbangkan mengarah pada Tuhan, kita juga harus yakin bahwa RohNya mengontrol hidup kita.
Saat mengetahui bahwa hidup yang dipenuhi dengan Roh merupakan kehendak Tuhan bagi kita, akan berdampak pada pengambilan keputusan kita setiap hari. “Kemana kita pergi kencan nanti malam?” singkirkan semua pertimbangan yang akan mengacaukan pikiran kita akan Kristus dan melemahkan dominasi Roh dalam hidup kita. “Apakah kita akan mengirim anak kita kesekolah umum atau swasta?” Itu suatu keputusan yang kompleks dan beberapa factor dalam Alkitab harus diperhatikan seperti tingkat kerohanian yang disediakan dirumah, kehidupan rohani anak, kebutuhan bersaksi disekolah umum, kemampuan anak kita atau ketidakmampuan memberikan kesaksian, dan apa yang menjadi hal terbaik dalam menginvestasikan uang kita. Beberapa hal mungkin mengimbangi yang lain, jadi kita butuh membangun prioritas dari cara pandang Alkitab. Tapi satu factor penting dalam daftar kita adalah kita percaya sekolah umum akan mengacaukan pikiran anak kepada Kristus dan melemahkan control Roh akan hidup mereka.

    100% MURNI

“Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan.”184 Itulah kehendak Tuhan agar kita tetap kudus. Kata pengudusan berarti kekudusan, kesucian, dedikasi pada Tuhan, Dalam ayat ini kata itu jelas menunjuk pada kemurnian kehidupan fisik kita, yaitu tidak terlibat dalam dosa seksual. Firman Tuhan menjelaskan bahwa menjalin hubungan seksual diluar ikatan pernikahan merupakan suatu yang tidak murni, dan orang Kristen harus menjauhi praktek seperti itu. Orang Kristen tidak pernah bertanya apakah Tuhan mengijinkan dia atau tidak melakukan hubungan seksual dengan pacarnya. Tuhan sudah memberitahu hal itu. Dia selalu menginginkan kemurnian.
Sebagian orang muda mencoba memutuskan apakah ada dari lawan jenis yang merupakan pilihan Tuhan untuk menjadi pasangannya; tapi saat mereka bersama mereka terlalu bebas dengan tubuh mereka. Godaan yang timbul tidak bisa mereka hadapi. Saya bisa yakin atas dasar otoritas Tuhan bahwa mereka tidak ditentukan bersama, setidaknya saat mereka berhubugan secara fisik. Alkitab berkata, “jauhi percabulan.”185 Lebih dari itu, “jauhi nafsu anak muda.”186 Jika seorang menjadu sumber cobaan seksual bagi anda, maka kehendak Tuhan adalah secepatnya anda menjauhi itu. Jauhi hubungan itu. Itu bukan bagian dari rencana Tuhan bagi hidup anda. Tuhan merencanakan kemurnian.

    Tindakan Bersyukur

“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”187 Ini merupakan pernyataan kehendak Tuhan yang sulit diterima banyak orang Kristen. Mereka tahu mereka harus berterima kasih padanya untuk hal baik yang terjadi pada mereka, tapi mereka tidak berterima kasih saat ada masalah. Mereka yakin bahwa sebagian keadaan mereka berhak ngomel, komplain. Mereka mungkin mencoba membenarkan diri mereka dengan berkeras bahwa ayat ini hanya menunjuk pada ucapan terima kasih dalam setiap hal tapi tidak untuk semua hal. “saya tetap berterima kasih untuk hal baik yang Tuhan lakukan pada saya, bahkan dalam situasi yang menyedihkan,” kata mereka.
Paulus menjelaskan kalau dalam konteks yang sama dengan kehendak Tuhan agar kita dipenuhi dengan Roh. Ayat berikutnya, dia mendaftar 4 ciri hidup yang dipenuhi Roh, salah satunya: “Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita . . .”188 Tuhan ingin kita bersyukur untuk semua hal tidak hanya dalam semua hal. Menurut saya Paulus tidak bermaksud kita harus berteriak “puji Tuhan” saat orang yang kita kasihi meninggal. Itu lucu. Tapi kita bisa dengan tulus bersyukur dalam hati kita untuk tragedy itu, mengetahui bahwa itu semua merupakan rencana Tuhan yang sempurna untuk memperkaya rohani kita.
Kapanpun kita menghadapi keadaan yang merugikan kita cenderung bertanya, “Apa yang Tuhan ingin aku lakukan?” maksud kita, “apa yang harus saya lakukan untuk mengangkat beban ini?” remaja yang orang tuanya kasar ingin mengetahui apa yang harus dia lakukan. Orang yang bosnya mengambil kesempatan terhadapnya ingin tahu apa yang harus dilakukan. Wanita yang kurang diperhatikan suami ingin suatu nasihat.
Hal pertama yang Tuhan ingin setiap kita lakukan adalah berterima kasih dengan tulus untuk masalah itu, dan berterima kasih untuk suatu kesempatan bisa bertumbuh secara rohani dan belajar lebih lagi tentang kasih karuniaNya. Semangat untuk mengucapsyukur itu mungkin menjadi hal yang digunakan Tuhan untuk menenangkan ketegangan dan membuat situasi lebih baik. Apakah anda mau mengetahui kehendak Tuhan untuk hidup anda? Bersyukurlah senantiasa, dalam setiap situasi, untuk semua hal.

    Keteraturan

“Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.”189 Kehendak Tuhan bagi kita adalah tunduk pada hukum. Inilah salah satu cara dia menutup mulut mereka yang menentang injil.
Kita kadang bermain dengan keputusan yang berkaitan dengan melawan hukum. Sebagai contoh, umpamanya saya berlari terlambat kepertemuan dimana saya menjadi pembicara dan saya harus melayani Kristus. Saya tahu bahwa pemimpin pertemuan akan khawatir dan banyak orang akan menjadi tidak nyaman. Apakah dibenarkan kalau saya memacu mobil saya diluar batas aturan? Saya sangat ragu penjaga lalu lintas akan percaya Kristus setelah saya memberikan alasan saya melanggar hal ini kepadanya.
Apa yang harus kita lakukan dengan hukum yang menyedihkan ini? Kita bisa mengusahakan untuk mengubahnya, tapi selama mereka dibuku, Tuhan ingin kita mentaatinya. Satu-satunya pengecualian untuk hal itu ketika hukum manusia berlawanan dengan perintah Tuhan. Saat itu kita harus taat pada Tuhan daripada manusia, seperti Petrus dan Yohanes saat Sidang Sanhedrin menyuruh mereka berhenti berkata-kata dalam nama Yesus.190
Kehendak Tuhan untuk tunduk pada otoritas termasuk prilaku kita terhadap pemerintah. Bawahan harus tunduk pada atasan.191 Istri harus tunduk pada suami.192 Orang percaya umumnya diminta tunduk pada pemimpin rohani digerejanya.193 Sebenarnya setiap kita harus membangun roh yang tunduk terhadap sesama.194 Jika anda bertanya apakah Tuhan ingin kita mempertahankan hak kita, atau menyatakan pendapat kita, atau berkeras melakukan suatu hal menurut cara anda, anda sudah dijawab. Tuhan ingin anda tunduk.

    Batu di Jalan

Ini mungkin suatu kejutan bagi sebagian orang, tapi Tuhan ingin kita untuk menderita. Dua kali, Petru menyebut penderitaan sesuai dengan kehendak Tuhan. Disatu tempat dia berkata, “Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat.”195 Ditempat lain dia berkata, “Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.”196 Ayat ini tidak mengatakan bahwa Tuhan berkehendak semua orang Kristen menderita, tapi hanya menunjukan kalau itu akan terjadi. Dan jika kita menderita, sebaiknya menderita karena berbuat baik daripada karena dosa.197
Dua bagian Alkitab dari Paulus selaras dengan dua bagian dari Petrus. Satu bagian berkata, “Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.”198 Bagian yang lain berkata, “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.”199 Ungkapan “kehendak Tuhan” tidak muncul dalam ayat ini, tapi kebenarannya terbukti dalam perkataan Petrus.
Jika kita hidup dalam Tuhan dalam dunia ini, kita akan mengalami perlawanan. Itulah kehendak Tuhan, karena dia tahu kalau itu bisa membuat kita lebih dekat padaNya, membuat kita lebih menghargaiNya, bergantung padaNya lebih lagi, dan menguatkan kehidupan rohani kita. Jika kita hidup bersukacita tanpa tanggapan dari orang dunia, satu dari dua hal yang terjadi—apakah engkau hidup dalam Tuhan, atau mereka tidak melihatnya. Jika mereka melihatnya, sebagian dari mereka akan melawan kita dan membuat kita dalam masalah. Itu kata Tuhan.
Saya tidak bicara tentang permusuhan yang bisa kita munculkan dengan kekasaran, atau kerohanian yang tinggi. Saya tidak bicara tentang menakuti orang dengan keanehan kita untuk membuktikan kerohanian kita. Itu hanya menghancurkan peluang untuk Kristus. Saya menunjuk pada kehidupan dalam Tuhan, membiarkan orang lain tahu kita milik Kristus, dan kemudian mereka dengan sukacita menerima apapun yang terjadi—apapun dari penolakan orang sampai penyiksaan tubuh.
Kita perlu mempertimbangkan kepastian adanya penderitaan saat kita menghadapi keputusan hidup, dan jangan membuat keputusan hanya berdasar atas pelarian. Bahwa tetangga akan membenci kita karena kita menolak bergabung bersama mereka untuk menipu pemerintah bukan alasan baik untuk pindah rumah. Bahwa suatu bangsa yang tidak ramah terhadap injil bukan alasan bagus untuk mencoretnya dari daftar tempat pelayanan kita. Yesus berkata, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”200
Inilah 6 pernyataan kehendak Tuhan bagi hidup kita. Tuhan ingin kita diselamatkan, dipenuhi Roh, Kemurnian, bersyukur, tunduk, dan siap menderita. Carilah hikmat Tuhan dan aplikasikan itu dipengambilan keputusan berikut yang harus anda hadapi.

Bab 10:
Menentukan Arah

Tugas seorang Navigator adalah menggerakan kapal dengan baik dari satu titik ke titik lain. Alat dasar yang digunakannya selama berabad-abad adalah peta, tiruan keadaan bumi. Dengan bantuan peta dia bisa menentukan arah sehingga kapal bisa sampai ketujuan.
Peta navigasi buat perjalanan kehidupan orang Kristen adalah Firman Tuhan. Firman itu memuat kenyataan yang dibutuhkan untuk menentukan arah yang benar bagi hidup anda. Kita harus mempertimbangkan beberapa pernyataan Firman tentang kehendakNya. Sekarang kita mau menentukan bagaimana perintah dan prinsip Firman berhubungan dalam mencari kehendak Tuhan.

    Ini Kapten yang Bicara

Saat Tuhan menyuruh melakukan sesuatu atau tidak, itu merupakan kehendakNya bagi kita apakah ungkapan “kehendak Tuhan” muncul dalam bagian itu atau tidak. Saat Dia berbicara dengan jelas tentang suatu masalah, kita tidak perlu bantuan lain. Kita hanya perlu taat. Dan ada ratusan petunjuk dalam Alkitab yang menunjuk langsung kehidup kita. Kita perlu membaca Alkitab dengan pikiran terbuka terhadap perintah positif atau negative ini.
Seseorang mungkin tidak setuju kalau memenuhi pikiran kita dengan aturan akan membuat kita legalistic. Benar. Tapi konsep Alkitab bukan sesuatu seperti mengisi pikiran kita dengan aturan. Sebaliknya, kita mengisi pikiran kita tentang Tuhan, dan semakin kita mengenalNya dan mengasihiNya, semakin kita ingin menyenangkanNya. Karena dia menyatakan dengan jelas apa yang menyenangkannya, maka sangat bodoh kalau tidak melakukannya. Dia sendiri berkata, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.”201
Kita jelas tidak bisa membahas semua perintahnya disini tapi kita bisa mengilustrasikan sebagian dari mereka yang bisa mempengaruhi keputusan anda. Kemudian kita mulai melihat perintah lain saat kita mempelajari Firman itu sendiri. Ini ada beberapa contoh.
Orang-orang pernah bertanya pada saya tentang apakah yang harus mereka perbuat kalau orang percaya lain bersalah pada mereka. Sering mreka memiliki pemikiran mereka sendiri, seperti katakan pada pastor, atau pada seseorang yang dekat dengan yang bersalah yang mungkin bisa memperlihatkan kesalahan orang itu. Tapi pendekatan manusia sering menambah masalah. Kenapa bersandar pada pemikiran manusia saat kita memiliki pembimbing ilahi? Yesus jelas berkata, “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.”202
Apakah anda melihat kepada siapa anda harus bicara tentang masalah itu? Dengan orang yang bersalah padamu. Hanya anda dan dia saja. Tidak ada yang lain! Memberitahu orang lain adalah seperti menyerang orang yang bersalah padamu dan itu melanggar perintah Alkitab: “Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah!.”203 Memberitahu orang lain sama dengan memberikan pemberitaan buruk terhadap orang lain, dan pemberitaan itu melanggar nasihat untuk berkata baik tentang sesama.204
Jika kita pergi kesaudara yang bersalah dengan roh lemah lembut dan sabar205 dan dia berespon baik, masalahnya terselesaikan dan keharmonisan kembali lagi. Jika dia menolak usaha kita, maka kita bisa memanggil satu atau dua saksi untuk menyaksikan usaha tulus kita untuk berdamai dan melihat responnya.206 Jika dia menolak untuk mendengar dorongan mereka, maka kita bisa mengatakannya pada gereja. Jika gereja setuju kalau dia sudah melanggar, tapi tetap menolak mendengar dan mengakui kesalahannya, maka kata Kristus dia harus diperlakukan seperti orang tidak percaya atau pemungut cukai, yang berarti dia dipisahkan dari persekutuan sampai dia mengakuinya.207 Prosedur ilahi ini menolong mengurangi gossip dalam gereja, menghancurkan pembatas-pembatas dan perselisihan, dan mengurangi kekerasan hati diantara orang Kristen.
Ini satu contoh lagi. Seorang wanita mengatakan pada saya tentang hal menakutkan yang dilakukan suaminya terhadap mereka, dan bertanya, “Apakah menurut anda saya harus menceraikan dia?” Alkitab menjawab. “Kepada orang-orang yang telah kawin aku--tidak, bukan aku, tetapi Tuhan--perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya.”208
Kata “berpisah dari” secara literal berarti “terbagi” Disini artinya perceraian jelas dari ayat berikutnya, yang menyatakan bahwa perempuan itu tetap tidak menikah jika dia berpisah. Tuhan membenci perceraian.209 Itu bukan kehendakNya. Dia dengan jelas memerintahkan agar istri tidak menceraikan suaminya, dan sebaliknya, bahwa suami tidak menceraikan istrinya.210 Tuhan akan selalu senang dengan pasangan yang selalu bersama, mencari nasihat, dan bersama mengusahakan perkawinan mereka berhasil.
Kemudian kenapa Paulus membahas perpisahan istri ? (Dia berkata, “Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya.”211) Paulus membahas perceraian karena dia melihat kalau sebagian tidak taat perintah Kristus untuk berbagai alasan. Jika demikian, maka kehendak Tuhan bagi mereka adalah tetap tidak menikah atau berdamai dengan pasangan sebelumnya.
Paulus tidak membahas perzinahan, yang merupakan pengecualian Tuhan terhadap aturan ini.212 Dia tidak mengatakan apa yang dilakukan jika anda sudah bercerai dan pasangan sebelumnya menikah kembali, sehingga membuat perdamaian menjadi tidak mungkin. Tapi dia memastikan tentang keputusan yang harus diambil jika anda sekarang sudah menikah dan pasangan anda melakukan hubungan diluar nikah. Tetap menikah! Itulah rencana Tuhan bagi anda saat anda menentukan arah masa depan anda.
Berbicara tentang perkawinan, kita tidak bisa melewatkan perintah terjelas dalam Alkitab tentang siapa yang harus anda nikahi, atau lebih jelasnya, siapa yang tidak boleh anda nikahi. “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya.”213 Perintah tertulis ini melarang orang percaya berpasangan dengan orang tidak percaya. Kesepadanan bisa menunjuk pada banyak hal, tapi itu pasti menunjuk pada perkawinan, ikatan terdekat dalam hidup. Tuhan tidak pernah menghendaki orang Kristen tahu dan mau menikahi seorang yang belum percaya. Paulus menegaskan kembali hal ini saat dia memberikan ijin janda untuk kawin kembali, dengan menambahkan “hanya kalau didalam Tuhan.”214
Prinsip ini juga menolong seorang pria atau wanita yang ingin memutuskan untuk kencan atau tidak. Akan sangat menguntungkan membawa orang yang belum percaya kegereja dengan doa semoga dia bisa mengenal Kristus melalui pelayanan Firman dimuka umum, tapi kencan lainnya bisa membawa kepada keterlibatan emosional, cobaan merasionalisasikan perintah Tuhan mengenai pernikahan dan melangkah diluar kehendakNya.
Sisi positifnya, ada banyak bagian Alkitab yang menolong kita mengetahui siapa yang harus kita nikahi atau kencani. Saat kita membaca Alkitab, kita menemukan banyak kualitas yang harus dimiliki seorang anak Tuhan. Baik sekali untuk mendaftar mereka saat kita belajar Firman, dan kemudian mengevaluasi calon kita dengan standar itu daripada standar manusia.
Saya ditanya oleh seorang yang berkonseling apakah mereka harus mengambil pekerjaan yang terbuka saat itu atau menganggur. Alkitab memiliki perintah yang jelas mengenai keputusan itu: “Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.’”215 Jika suatu pekerjaan ditawarkan dan orang itu mampu, dia memiliki tanggung jawab untuk bekerja.
Sebagian beralasan dengan mengatakan bahwa pekerjaan itu tidak cocok dengan keahlian mereka, atau itu dibawah gengsi mereka, atau mereka tidak dibayar cukup. Jadi mereka menjadi pengangguran. Tapi bekerja merupakan cara utama Tuhan untuk menyediakan kebutuhan kita. Itu merupakan bagian yang penting dalam hidup, dan mereka yang menghindarinya akan menjadi masalah bagi yang lain disekitar mereka. Itulah yang terjadi di Tesalonika.” Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.”216
Dan karena kita membahas pekerjaan, mari kita bahas tentang pindah kerja. Itu suatu keputusan yang diambil seseorang sesekali selama hidupnya. Pertanyaan yang penting adalah, “kenapa anda mau mengubah pekerjaan?” Apakah untuk menyediakan pendidikan anakmu? Apakah untuk pekerjaan Tuhan ? atau hanya untuk membeli barang yang anda idamkan?
Penulis Ibrani memberikan kita suatu perintah yang mempengaruhi keputusan ini. “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.”217 Saya yakin sebagian orang berpindah pekerjaan karena alasan seperti diatas. Mereka selalu berharap pekerjaan berikut akan memberikan kesempatan untuk kaya. Tapi tidak bertanggung jawabnya dan tidak stabilnya mereka bisa merintangi mereka untuk menyediakan kebutuhan dan keamanan keluarga mereka. Untuk beberapa kasus itu membelokan mereka dari pemenuhan kebutuhan dasar hidup. Tuhan menyuruh kita untuk mencukupi diri. Tidak lesu atau malas, tapi cukup. Kecukupan mendorong kita untuk setia pada tanggung jawab kita dan ketaatan diberikan oleh Tuhan.218
Bicara pekerjaan membawa pemikiran liburan bagi sebagian orang. Apa yang harus kita lakukan dengan liburan kita tahun ini? Tuhan juga memiliki petunjuk yang mempengaruhi keputusan itu. “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.”219 Liburan harusnya menenangkan dan menyegarkan, tapi harus berarti dan produktif. Tidak ada waktu yang terbuang. Orang dunia terhilang dan mati tanpa Kristus. Hari-hari kita memenangkan mereka terbatas.
Bahkan liburan bersenang-senang pun harus ada waktu untuk membangun kekuatan rohani dan meremajakan kembali kita untuk panggilan pekerajaan Tuhan. Dan dalam liburan itu kita harus peka terhadap setiap kesempatan untuk membagikan kabar baik keselamatan dalam Kristus. Tidak ada liburan seperti itu bagi Tuhan. Orang Kristen yang mencoba mengambil liburan seperti itu merasakan kehidupan rohaninya melemah.
Ini hanya beberapa ilustrasi tentang bagaimana perintah Alkitab bisa menolong anda membuat keputusan yang tepat. Lihat perintah lainnya saat anda membaca Firman, kemudian pikirkan dampaknya bagi hidup anda. Itu mungkin menghilangkan awan kebingungan saat anda menentukan arah tujuan masa depan anda.

    Hanya pada Prinsip Umum

Prinsip umum dalam Alkitab semuanya penting dalam menentukan kehendak Tuhan seperti perintah yang spesifik. Prinsip hanyalah suatu pernyataan fakta, tapi fakta yang membawa kita tentang bagaimana Tuhan ingin kita hidup.
Biar saya ilustrasikan dengan membahas tentang bagaimana kita membelanjakan uang kita. Prinsip dasar Firman adalah Tuhan sumber segala kekayaan. Musa mengatakan pada umatnya bahwa Tuhanlah yang memberikan mereka kekuatan dan kekayaan.220 Daud setuju: “Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu,” katanya. “Ya TUHAN, Allah kami, segala kelimpahan bahan-bahan yang kami sediakan ini untuk mendirikan bagi-Mu rumah bagi nama-Mu yang kudus adalah dari tangan-Mu sendiri dan punya-Mulah segala-galanya.”221 Paulus setuju saat dia berkata kalau Tuhan yang memberi kekayaan untuk kita nikmati.222
Jika semua kekayaan datang dari Tuhan dan itu milikNya, maka dia memiliki hak untuk menyuruh kita bagaimana menghabiskannya, tidak hanya bagian kecil saja yang kita berikan untuk pekerjaannya. Dia bahkan ingin menolong kita dalam membeli, menentukan rumah, mobil atau mesin cuci mana yang harus dibeli. Ada benarnya pepatah ini, “yang kamu bayar itu yang kamu dapat,” tapi yang harus kita tanyakan saat membeli adalah, “apakah kita benar-benar membutuhkan semua yang akan kita beli ini?” Beberapa pengeluaran ekstra mungkin meningkatkan hidup, atau ekonomi, tapi yang lainnya hanya kemewahan belaka dan memboroskan uang Tuhan.
Mungkin kita harus membeli seperti Tuhan ada disamping kita mengatakan apa yang dibutuhkan kalau dia yang membeli. Seringkali kita melakukannya dengan asumsi yang salah bahwa kita membutuhkan hal yang lebih besar dan lebih baik dari orang lain yang memiliki uang lebih sedikit dari kita. Kenapa kita harus berasumsi bahwa menghasilkan uang lebih banyak mendongkrak kita ketingkatan hidup yang lebih tinggi? Saat pemilik semua kekayaan dibumi masih berjalan didunia praktis tidak memiliki apa-apa. Tuhan mungkin mengijinkan kita mendapat uang lebih banyak agar kita bisa menginvestasikannya kedunia penginjilan, tidak hanya untuk hidup lebih enak. Kesadaran akan prinsip kepemilikan Tuhan atas semua hal bisa menolong kita mendapatkan kebutuhan kita dan keinginan kita disaring berdasarkan prioritasnya.
Satu hari seorang wanita datang kekantor saya untuk bertanya apa yang harus dilakukan terhadap saudara laki-lakinya yang menipu dia dalam hal warisan. Seorang bertanya pada Yesus tentang hal yang sama, dan Dia menegakan suatu prinsip yang menolong teman saya mengetahui kehendak Tuhan menghadapi masalah itu. “Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku. Tetapi Yesus berkata kepadanya: Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu? Kata-Nya lagi kepada mereka: Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.”223
Prinsipnya adalah—ada banyak hal penting lainnya daripada hal yang bisa dibeli dengan uang. Mengerti prinsip ini bisa memberikan kita kebebasan dan kedamaian. Tidak ada barang apapun yang bisa mengganti kerusakan hubungan dia dengan saudaranya kalau dia menuntut saudaranya karena warisan keluarga.
Sebagian orang mencoba memutuskan gereja mana yang Tuhan kehendaki untuknya. Prinsip Alkitab juga bisa membimbing mereka. Singkatnya, Paulus menyebut gereja “tiang penopang dan dasar kebenaran.”224 Yesus mengatakan dia adalah kebenaran225 dan Firman Tuhan adalah kebenaran,226 Gereja PB adalah untuk memuliakan Tuhan Yesus Kristus dan menekankan pengajaran Firman. Kita bisa menggunakan prinsip ini utuk menilai setiap gereja yang kita kunjungi, dan kita akan tersesat jika kita menyandarkan dukungan kita pada suatu yang menyimpang dari pola Alkitab.
Dalam keadaan lain, seorang pelajar sekolah mencoba menentukan apakah Tuhan ingin dia pergi atau tidak atau tidak untuk olahraga. Apakah ada prinsip dalam Alkitab untuk keputusan seperti itu ? Dengarkan Paulus kembali: “Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.”227 Keuntungan bisa didapat dari atletik, tapi ada hal lain yang perlu dipertimbangkan juga. Bagaimana waktu yang dihabiskan dalam latihan berdampak pada waktunya dengan Tuhan? Bagaimana pengaruh hal itu terhadap hubungannya dengan Tuhan? Saat seorang mulai meletakan olahraga didepan Tuhan, maka dia sudah meninggalkan rencana Tuhan bagi hidupnya. Jika dia jujur ingin melakukan prinsip ini, Tuhan akan membimbing dia.
Satu pertanyaan besar dalam pikiran banyak orang Kristen adalah apa yang kita sebut hal meragukan—kegiatan yang sebagian orang Kristen katakana boleh, tapi yang lain pikir itu berdosa. Apakah kita boleh melakukannya atau tidak? Beberapa prinsip Alkitab bisa menolong kita untuk memutuskan. Apa yang kita bingungkan? Apakah itu akan membawa orang Kristen yang lemah kepada dosa?228 Apakah itu akan menjadi tuan kita?229 Apakah itu akan merusak tubuh?230 Apakah itu akan membangun secara rohani?231 Apakah itu akan memuliakan Tuhan?232 Apakah saya melakukan itu dengan kesadaran penuh? Prinsip Alkitab adalah “Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.”233 Dengan kata lain, jika saya tidak bisa melakukan itu sebagai anak Tuhan yang sudah ditebus dalam keselamatan, maka itu dosa, dan itu pasti menghalangi pekerjaan Tuhan dalam hidup saya.
Biarkan saya menyebut satu dilemma yang sering dihadapi orang Kristen. Haruskah kita membagi kesakitan kita, pergumulan kita, dan kelemahan kita dengan orang percaya lain, atau haruskah kita menyimpannya sendiri? Sebagian dari kita merasa bahwa reputasi kita sebagai orang Kristen dan pengaruh untuk Kristus akan hancur jika seorang tahu seperti apa kita sebenarnya. Tapi prinsip Alkitab membangun gereja sebagai Tubuh Kristus akan menolong kita melihat masalah ini dari sudut pandang Tuhan. “Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.”234 “Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.”235
Bagaimana kita bisa bersimpati pada seorang yang terluka kalau kita tidak tahu dimana lukanya? Bagaimana kita bisa mendukung dia dihadapan tahta kasih karunia Tuhan jika kita tidak mengetahui dimana kebutuhannya? Bagaimana kita bisa menanggung beban bersama jika kita tidak tahu beban apa?236 Saya tidak bermaksud bahwa kita harus mengumumkan semua kesalahan kita pada setiap orang agar diketahui. Tapi maksud praktis dari prinsip ini adalah tuntutan keterbukaan yang lebih besar dengan sesama orang percaya dari sebelumnya. Pengakuan kekurangan kita kepada teman Kristen terdekat kita akan menjadi penghiburan bagi mereka. Mereka akan tahu bahwa mereka tidak sendiri dalam kelemahan. Itu akan menjadi berkat bagi kita saat mereka berdoa, menguatkan, dan memperhatikan perkembangan kita. Aplikasi yang tepat dari prinsip ini akan membawa kepada pertumbuhan rohani.
Ini hanya contoh kecil tentang bagaimana menemukan bimbingan melalui Firman. Biarlah itu menjadi tantangan bagi anda untuk menyelidiki Alkitab baik perintah maupun prinsip yang akan menolong anda mengerti kehendak Tuhan untuk tujuan masa depan anda.

Bab 11:
Tapi Saya Merasa Dipimpin

Siapa dari kita dalam kehidupan sebagai orang Kristen pernah merasakan dorongan kuat untuk melakukan suatu tindakan yang kita percaya adalah bimbingan dari Tuhan ? Ada saat didalam pelayanan, saya merasa ingin menelepon seseorang atau berhenti dirumah seseorang, dan menemukan orang itu sedang bingung dan butuh bicara dengan saya tepat disaat itu juga. Perasaan itu terasa bukan kebetulan.
Pengalaman seperti itu seharusnya biasa bagi anak Tuhan. Roh Tuhan melakukan sedikit dorongan pada roh seorang yang berserah, membebani hatinya dengan kebutuhan tertentu dan memimpin dia dengan meletakan kesan tertentu dalam pikirannya.
Tapi bimbingan Tuhan didalam Roh Tuhan tidak bisa dipisahkan dari pengertian yang tepat akan Firman Tuhan. Mencoba untuk memisahkan hal yang ada didalam diri dari yang tertulis sama dengan membuka diri terhadap berbagai bahaya. Kita telah membahas tempat Firman dalam bimbingan ilahi. Kita telah melihat pernyataan tertentu tentang kehendak Tuhan dalam Firman. Kita telah menyelidiki banyak hal tentang perintah Tuhan yang bisa menolong kita menentukan mana yang keinginan Tuhan. Kita telah memperhatikan bagaimana prinsip umum dalam Firman bisa menerangi keputusan kita. Sekarang kita menyelidiki hubungan antara Firman Tuhan dan Roh Kudus.

    Hak Mutlak Kita

Anak Tuhan memiliki hak untuk dibimbing oleh Roh Tuhan, dan bimbingan itu datang melalui komunikasi langsung dari Roh Kudus dengan jiwa orang percaya. Dipimpin oleh Roh merupakan salah satu tanda utama anak Tuhan yang sejati. Rasul Paulus menulis, “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.”237 Makna dipimpin dalam bagian ini terutama kearah kehidupan baru yang benar dengan mematikan kebiasaan dosa dari manusia lama.238 Tapi apapun tujuan pimpinan Roh, kepastian tentang hal itu jelas ada dalam ayat ini. Dan dengan jelas dinyatakan dalam bagian ini kesaksian Roh secara langsung bersaksi dalam diri orang Kristen. Paulus melanjutkan, “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.”239
Sebagian orang akan menolak kalau Tuhan bisa meletakan pikiran dalam pikiran kita, atau mengontrol pikiran kita. Karena dia mengontrol keadaan yang bisa mempengaruhi cara pikir kita, dan dia mengontrol mekanisme fungsi otak kita, dia pasti bisa mengarahkan pemikiran kita.
Salomo setuju. “Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.”240 Tuhan Yesus membuat janji pada muridnya yang mengandung prinsip ini juga. Para murid tidak perlu khawatir ketika dituduh oleh otoritas karena iman mereka, karena Roh Kudus akan mengajar mereka apa yang perlu dikatakan saat itu.241 Dengan kata lain, dia meletakan pikiran dalam otak mereka.
Rasul Yohanes, dalam penglihatannya melihat contoh dramatis dari prinsip ini dalam hidup orang tidak percaya juga. Tentang 10 raja yang ingin suatu hari menggabungkan kekuatan dengan pemimpin dunia masa depan, dia berkata, “Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk melakukan kehendak-Nya.”242 Jika Tuha bisa meletakan rencananya kedalam pikiran orang tidak percaya, dia pasti bisa melakukannya pada orang Kristen. Kita tidak masalah menerima kenyataan bahwa Roh Tuhan bisa menyatakan kehendaknya langsung kedalam pikiran orang percaya.

    Perhatikan Dia Melakukannya

Perhatikan seluruh kitab Kisah Para Rasul dan perhatikan bagaimana Roh Tuhan secara pribadi memimpin pelayannya. Dia berbicara pada pelayan bernama Filipus dan menyuruh dia mendekati kereta kuda dimana disitu ada sida-sida Etiopia membuka injil.243 Dia berbicara pada rasul Petrus dan menyuruh dia menemani 3 orang yang datang dari Caesarea untuk menemui dia.244 Petrus taat, dan menemukan prajurit Roma bernama Cornelius lapar akan kebenaran Tuhan. Saat dia menceritakan ini semua pada teman-temannya di Yerusalem, dia berkata, “Lalu kata Roh kepadaku: Pergi bersama mereka dengan tidak bimbang! Dan keenam saudara ini menyertai aku. Kami masuk ke dalam rumah orang itu.”245
Saat sekelompok nabi dan pengajar digereja antiokia berpuasa dan berdoa, “berkatalah Roh Kudus: Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’”246 Kemudian, saat Paulus melakukan pekerjaan itu, dia ingin masuk ke Bitinia untuk mengabarkan injil, tapi Roh Kudus kembali berbicara dan menyuruh dia untuk tidak pergi kesana.247 Saat dia kembali dari perjalanan misinya, dia mengatakan pada tua-tua diEfesus bahwa walau kesukaran menantinya, Roh mengharuskan dia pergi ke Yerusalem.248
Buktinya sangat banyak. Roh Tuhan berkomunikasi secara langsung dengan mereka. Sebagian murid sekolah Alkitab percaya bahwa dia berbicara dalam suara yang terdengar telinga, tapi kemungkinan terbesar dia hanya memberi perasaan kuat dalam pikiran mereka. Dan bimbingan seperti itu tidak terbatas pada orang dalam PB. Itu bisa terjadi pada masa sekarang.
Zac Poonen menceritakan tentang seorang pengkhotbah Amerika yang dipimpin Roh untuk tinggal dikamp yang sudah ditinggalkan. Dia sangat yakin pada pimpinan ilahi sehingga dia masuk kedalamnya dan memberitakan injil. Bertahun-tahun kemudian seorang pria mendekati dia di London dan mengingatkan dia tentang hal itu. Dia sedang memasak dikamp itu dan saat itu hanya dia yang ada. Dia bersembunyi diluar jendela, mendengar kotbah itu, kemudian percaya Kristus sebagai Juruselamatnya, dan pergi melayani Tuhan.249
G. Christian Weiss menceritakan tentang seorang misionaris di Amerika Selatan yang menerima perasaan kuat bahwa dia harus melakukan perjalanan kedalam rimba. Saat malam, setelah perjalanan yang jauh dia sampai disebuah gubuk dimana dia menemukan seorang Indian tua ditempat tidurnya hampir mati. “dimana bukunya?” kata Indian tua itu, setelah menceritakan kalau malam sebelumnya dia menangis minta pertolongan Tuhan dan bermimpi tentang seorang pembawa pesan membawa sebuah buku. Dia diberitahu dalam mimpi untuk percaya pada pesan dalam buku itu dan dia akan diselamatkan. Tidak berkata-kata lagi, saat misionaris mengambil Alkitabnya dan membagikan pesan keselamatan, Indian tua itu percaya pada Kristus. Tuhan pasti membimbing dia sampai kegubug itu.250 Ilustrasi seperti ini sangat banyak. Roh Tuhan bisa menyatakan keinginannya dalam pikiran kita.

    Suara lainnya

Tapi ada masalah. Kesan dapat datang dari sumber selain Roh Tuhan. Seperti, kita bisa mendapat kesan kuat bahwa hal itu sebenarnya datang dari keinginan egois kita. Saya ingat seorang ibu muda yang merasakan pimpinan kuat untuk mendapat pekerjaan. Kesan itu bisa dari Tuhan, tapi bisa juga dari keinginan egois untuk melarikan diri dari rutinitas pekerjaan rumah dan perawatan anak, dan untuk menambah daya tarik hidupnya. Dia tidak pernah mempertanyakan sumber kesan itu. Dia langsung mencari kerja. Tindakannya mengakibatkan hasil yang menghancurkan bagi seluruh keluarganya. Saat dia merenungkan hal itu, dia beralasan, “tapi saya merasa dipimpin.” Dengan pernyataan yang sama dia mencoba melepaskan dirinya dari tanggung jawab yang disebabkan penilaiannya yang buruk. Tapi Tuhan tidak menerima dipersalahkan seperti itu. Tidak semua kesan datang dari dia.
Saya ingat seorang muda dengan keluarganya yang merasa dipimpin untuk berhenti dari pekerjaannya dan masuk kepelayanan penuh waktu. Dia tidak memiliki pelatihan bagi pelayanan yang ingin dia masuki, dia khususnya tidak cocok dengan pekerjaan yang ingin dia lakukan, dan tidak ada kesempatan yang ditawarkan dalam pelayanan. Saat saya bertanya padanya, hal itu menjadi jelas bahwa motivasi utama masuk jadi penuh waktu bukan panggilan Tuhan, tapi pekerjaan yang tidak enak dimana dia tidak melihat ada jalan keluar lain.
Kesan kita tidak hanya terpengaruh oleh keinginan kita untuk meningkatkan hidup atau melepaskan diri dari kesulitan, tapi juga dengan hal-hal sederhana seperti jumlah waktu tidur kita, kondisi kesehatan, tingkat kepercayaan diri dan penerimaan diri, pengalaman masa lalu yang tidak bisa kita hapus dari ingatan kita, ketakutan kita, atau tekanan emosional..
Lebih rumit dari itu adalah kecenderungan memuaskan keinginan nafsu kita. Kita bisa meyakinkan diri kita terhadap hampir semua hal untuk memuaskan daging kita. James Dobson bercerita tentang suatu pasangan yang merasa dipimpin untuk melakukan hubungan seksual sebelum kawin karena mereka sudah saling mengasihi. Mereka berkata bahwa mereka telah berdoa dan menerima kepastian dari Tuhan bahwa itu tidak apa-apa.251 Itu suatu penipuan diri.
Kesan bisa datang dari pengaruh orang lain—teman dekat yang kita percayai, kepribadian yang menarik yang bagi kita itu tidak bisa salah, atau mungkin hanya pendapat umum orang disekitar kita. Itu juga bisa dari pendapat orang Kristen lain dalam persekutuan, itu bisa benar atau salah. Atau mungkin dari pendapat duniawi yang memasuki pikiran kita melalui media atau melalui orang tidak percaya yang berhubungan dengan kita.
Dan kemudian pengaruh paling tersembunyi dari semua—yaitu penipu besar. Apakah anda tahu setan bisa menaruh pikirannya dalma otak orang percaya? Itu terdengar menakutkan, tapi itu benar. Setan membuat dirinya seperti malaikat terang,252 yaitu, seorang yang mengaku memiliki informasi yang akurat dan menyediakan nasihat yang kompeten. Kenyataannya dia pangeran kegelapan, dan melalui penipuannya dia mencari keuntungan dari kita.253
Dia melakukannya pada orang yang baru percaya bernama Ananias, dengan meyakinkan dia bahwa tidak apa-apa memberikan sebagian uangnya untuk pekerjaan Tuhan tapi mengatakan sudah semuanya. Dengar kata Petrus: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?”254 sumber penipuan kesan dalam pikiran ananias panah musuh umat Tuhan, bapa pembohong, setan sendiri.255
Pikiran setan mungkin mengejutkan, seperti seorang gadis yang merasa yakin Tuhan memimpin dia untuk menikah dengan orang yang tidak percaya. Dia menggambarkan itu dalam detil yang tidak biasa, hampir mirip mujizat, keadaan yang terjadi sehingga mereka bertemu. Kejadian yang luar biasa, katanya, pasti dari Tuhan. Tapi setan juga bisa melakukan mujizat untuk meyakinkan kita akan kebohongannya.256 Kesan dari setan bisa sangat kuat, hampir seperti gangguan pikiran.
Kekuatan suatu kesan tidak langsung menjadi kebenaran. Sangat sulit bagi kita untuk mengakui bahwa kesan itu tidak datang dari Tuhan. Kita ingin percaya bahwa Tuhan melakukan suatu yang isitimewa bagi kita. Kita ingin mengatakan pada teman kita tentang bimbingan yang tidak biasa yang kita terima. Dan kebanggaan diri kita membuat kita lebih rentan terhadap hal ini.
Dengan banyaknya sumber kesan yang salah, seharunya kita tidak mempercayai semua pikiran yang datang kepada kita. Dengan mengosongkan pikiran kita dari semua gangguan dan mempercayai semua yang masuk sebagai kehendak Tuhan, seperti yang disarankan sebagian orang, merupakan tindakan yang sangat berbahaya. Ketika pikiran kosong, setan bebas menanamkan pikirannya. Dan tidak ada lain yang dilakukannya selain membuat kita mendengarkan pikirannya dalam otak kita sebagai suara Tuhan.257 Paulus berkata pada kita untuk menguji semua hal dan hanya berpegang pada yang baik.258 Tapi bagaimana kita bisa melakukan itu?

    Pembuktian

Ada banyak cara untuk memeriksa hal ini, dan akan kita bahas di akhir pelajaran kita. Tapi yang cara yang paling penting adalah melalui Firman Tuhan. Yesaya menyatakannya dengan baik saat dia memperingatkan orang dimasanya tentang hal ini “Carilah pengajaran dan kesaksian! Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.”259 Setiap kesan yang datang dari Tuhan selaras dengan FirmanNya. Tidak ada satupun yang berlawanan dengan FirmanNya. Tuhan tidak bisa berlawanan dengan dirinya.
Jadi ukurlah kecenderungan anda terhadap Firman—apakah itu pernyataan kehendak Tuhan, perintah positif atau negative, prinsip umum. Roh Tuhan menggunakan Firman Tuhan untuk memimpin kita, dan semakin banyak Firman yang kita tahu, semakin mampu kita menguji sumber pikiran itu. Keterbukaan pada Firman tidak hanya menolong kita membedakan suara Gembala dari suara yang lain, itu juga menolong kita mengetahui motivasi egois yang menghasilkan kesan itu. Penulis Ibrani menyebutnya “ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”260
Jika ibu muda telah menyelidiki tanggungjawabnya berdasar Alkitab terhadap anaknya dan membiarkan Firman Tuhan menerangi motivasinya, dia mungkin tidak akan kerja saat itu. Jika orang yang berhenti kerja itu melihat tanggung jawabnya memenuhi kebutuhan keluarganya, dia tidak akan meninggalkan pekerjaannya saat itu. Jika pasangan yang ingin berhubungan seksual sebelum nikah menyerahkan diri pada standar Tuhan, mereka tidak akan mengijinkan hal itu terjadi. Jika gadis yang ingin menikahi orang tidak percaya mendengar kata Tuhan, dia akan tahu bahwa dia tidak diarahkan untuk itu.
Tapi bahkan setelah mempertimbangkan semua kata Firman mengenai masalah itu, kita tetap bingung apa yang harus dilakukan. Kemana kita harus berpaling? Ada satu cara yang digunakan Roh Tuhan dalam membimbing kita yaitu melalui suaranya kedalam pikiran kita.
Saya tidak mengatakan kalau perkataan itu meloncat keluar dari Alkitab dan mengatakan apa yang seharusnya kita lakukan. Itu terjadi kadang saja, tapi itu suatu pengecualian daripada aturan. Maksud saya Tuhan memberikan pikirannya dalam otak kita saat kita membaca Firman dengan hati yang terbuka dan berserah pada kehendaknya. Tema utama atau penekanan suatu bagian Alkitab bisa menarik kita tentang Tuhan, atau keputusan yang tepat.
Saya merasakan pikiran Tuhan tentang kesempatan pelayanan baru yang terbuka bagi saya di Escondido, California, beberapa hal terus terpikir seperti berkat Tuhan dalam pelayanan dimana saya terlibat, hal yang harus saya tinggalkan, ketakutan tentang keadaan yang baru, tidak percaya pada kemampuan sendiri atas pekerjaan baru itu, dan beberapa hal yang tidak menguntungkan ditempat baru. Tapi saat saya bersama dengan Tuhan dalam suatu jangka waktu dan membaca kitab Yesaya, Tuhan sepertinya memberikan suatu terang dalam pikiran saya, pemikiran itu dinyatakan dalam bagian ini: “firman-Nya: Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala!Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.”261 Walau berlawanan dengan keinginan saya saat itu, saya taat dan melangkah. Dan ditempat Tuhan tempatkan banyak hal indah terjadi dan merupakan pelayanan paling berbuah dalam hidup saya.
Tuhan mungkin tidak akan memimpin saya dengan cara seperti itu lagi, dan dia mungkin tidak akan memimpin anda seperti itu. Tapi jika kita hanya ingin melakukan kehendak Tuhan dalam hidup anda, apapun yang harus anda korbankan, dan jika kita terbuka terhadap Firman untuk melihat apa yang dia katakana daripadan kemauan kita, kita bisa berharap dia berbicara melaluinya. Dia berjanji kalau Firmannya akan menjadi terang bagi jalan kita.

162 Ibrani 13:20, 21 (NASB)
163 2 Timothy 3:16, 17 (NIV)
164 Mazmur 119:105 (Amp.)
165 Mazmur 119:130 (Amp.)
166 Cf. 1 Corinthians 2:15, 16
167 Christian Weiss, The Perfect Will of God, Moody Press, 1950, p. 80.
168 Alan Redpath, Getting to Know the Will of God, InterVarsity Press, 1954, p. 13.
169 Bilangan 15:32-36
170 Yoh 5:39
171 Kisah 17:11
172 Ibrani 10:25
173 Redpath, op. cit., pp. 13, 14
174 1 Timothy 2:4 (KJV)
175 2 Petrus 3:9 (KJV); cf. also Matius 18:14; Yoh 6:39, 40
176 Luke 19:10
177 Yoh 20:21 (KJV)
178 Bill Bright, Paul Brown Letter, Campus Crusade for Christ, 1963.
179 Efesus 5:17, 18 (NASB)
180 1 Yoh 1:9
181 Roma 12:1
182 Colossians 3:16 (KJV)
183 Luke 4:1 (NIV)
184 1 Thessalonians 4:3 (NASB)
185 1 Corinthians 6:18 (KJV)
186 2 Timothy 2:22 (KJV)
187 1 Thessalonians 5:18 (NASB)
188 Efesus 5:20 (KJV)
189 1 Petrus 2:13-15 (NIV)
190 Kisah 4:18-20; 5:28,29
191 Efesus 6:5, 6; 1 Petrus 2:18
192 Efesus 5:22; 1 Petrus 3:1
193 Ibrani 13:17
194 Efesus 5:21
195 1 Petrus 3:17 (NIV)
196 1 Petrus 4:19 (NIV)
197 Cf. also 1 Petrus 4:14-16
198 Philippians 1:29 (KJV)
199 2 Timothy 3:12 (KJV)
200 Yoh 16:33 (NIV)
201 Yoh 14:15 (NIV); cf. also Yoh 14:21; 15:10; 1 Yoh 5:3; 2 Yoh 6
202 Matius 18:15 (NIV)
203 Yakobus 4:11 (NASB)
204 Philippians 4:8
205 Galatians 6:1
206 Matius 18:16
207 Matius 18:17
208 1 Corinthians 7:10 (NIV)
209 Malachi 2:16
210 1 Corinthians 7:11
211 1 Corinthians 7:11 (NASB)
212 Matius 5:32; 19:9
213 2 Corinthians 6:14 (KJV)
214 1 Corinthians 7:39 (KJV)
215 2 Thessalonians 3:10 (NIV)
216 2 Thessalonians 3:11, 12 (NIV)
217 Ibrani 13:5 (NIV)
218 Cf. Matius 25:21, 23; 1 Corinthians 4:2
219 Efesus 5:15, 16 (NASB)
220 Deuteronomy 8:18
221 1 Chronicles 29:12, 16 (TLB)
222 1 Timothy 6:17
223 Luke 12:13-15 (NIV)
224 1 Timothy 3:15
225 Yoh 14:6
226 Yoh 17:17
227 1 Timothy 4:8 (NIV)
228 Roma 14:21
229 1 Corinthians 6:12
230 1 Corinthians 6:19
231 1 Corinthians 10:23
232 1 Corinthians 10:31
233 Roma 14:23 (NASB)
234 1 Corinthians 12:12 (NIV)
235 1 Corinthians 12:26 (NIV)
236 Galatians 6:2
237 Roma 8:14 (NASB)
238 Cf. v.13
239 Roma 8:16 (NASB)
240 Proverbs 21:1 (NASB)
241 Luke 12:12
242 Revelation 17:17 (TLB)
243 Kisah 8:29
244 Kisah 10:19, 20
245 Kisah 11:12 (NASB)
246 Kisah 13:2 (NASB)
247 Kisah 16:7
248 Kisah 20:22, 23
249 Zac Poonen, Where Do I Go from Here, God? Tyndale House, 1971, p. 46
250 G. Christian Weiss, The Perfect Will of God, Moody Press, 1950, p. 86.
251 Yakobus Dobson, Talks About God’s Will, G/L Publications, 1975, p. 9.
252 2 Corinthians 11:14
253 2 Corinthians 2:11
254 Kisah 5:3 (NASB)
255 Cf. Yoh 8:44
256 Cf. 2 Thessalonians 2:9
257 1 Yoh 4:1
258 1 Thessalonians 5:21
259 Isaiah 8:20 (KJV)
260 Ibrani 4:12 (KJV)
261 Isaiah 43:18,19 (NASB)
Taxonomy upgrade extras: 
Biblical Topics: 
Ad Category: 

BAGIAN KEEMPAT: PRINSIP PRAKTIS LAINNYA

Bab 12:
Tanya Tuhan

Tempat peperangan semua pengambilan keputusan kita ada dipikiran. Itulah tempat kita bergumul dengan untung dan rugi, dampak keputusan yang kita ambil. Pertimbangan paling berat dan lama ada dalam pikiran biasanya itulah yang menentukan jalur tindakan yang akan kita ambil. Apa yang terjadi didalam pikiran sangat penting!
Itulah kenapa kita harus yakin kalau pikiran kita dikontrol oleh Roh Tuhan. Ingat nasehat Paulus pada jemaat di Efesus? “jangan bodoh,” atau “gunakanlah pikiranmu.” Dan pada ayat berikutnya dia menyuruh, “tapi dipenuhilah dengan Roh.”262 Kita tidak bisa mempercayai perasaan kita jika keinginan kita tidak terlalu berserah pada Roh Kudus sehingga dia bisa mendominasi pikiran kita. Tapi saat dia yang mengontrol, pikiran kita menjadi sama dengan pikiranNya.
Karena pikiran tempat pusat perintah dimana semua keputusan dibuat, itu harus dikontrol oleh Roh, tapi juga deprogram dengan Firman. Kita sudah membahas prinsip itu secara luas. Seperti kata Paulus, “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar.”263
Tapi ada hal ketiga yang sangat penting mempengaruhi pikiran saat memutuskan sesuatu. Itu harus terhubung dengan Tuhan. Jika kita ingin dia meletakan kepercayaannya dalam pikiran kita, maka kita harus menjadi gelombangnya, dan garis komunikasi harus terus terbuka. Jika kita ingin memastikan bahwa perasaan pikiran kita dari dia dan bukan dari yang lain, maka kita perlu berbicara dengannya tentang hal itu. Pembahasan kita adalah doa.

    Tanya saja

Rasul Yakobus mengatakannya dengan indah: “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.”264 Hikmat—itulah yang kita butuhkan saat kita berada dipersimpangan hidup dan ingin memutuskan kemana kita akan melangkah. Hikmat dari atas—kita mendapatkannya dengan meminta pada Tuhan.
Tema utama dalam konteks ayat ini adalah penderitaan dalam hidup orang percaya.265 Yakobus menulis kitab ini kepada orang Kristen Yahudi yang dikeluarkan dari rumah mereka dan tersebar diantara bangsa-bangsa. Pada saat itu mereka ditindas karena iman mereka, dan itu berarti ada keputusan yang harus dibuat. Pencobaan selalu menghadapkan kita dengan masalah. Kemana kita harus pergi? Apa yang harus kita lakukan? Dengan siapa saya harus bicara tentang masalah ini? Bagaimana kita mencari pertolongan? Bersama dengan pertanyaan diatas muncul pertanyaan kenapa Tuhan mengijinkan pencobaan itu ada. Kenapa dia mengijinkan orang yang tidak bertuhan tidak menderita sedangkan umatnya sangat menderita?
Dimana kita bisa menemukan hikmat untuk mengatasi kebingungan seperti ini? Minta pada Tuhan. Tanya Tuhan untuk hal itu!
Bagaimana kita bisa mengetahui apa yang harus dilakukan saat Tuhan mengambil seorang yang kita kasihi, atau saat kita menghadapi penyakit yang lama dalam keluarga, atau saat kita kehilangan pekerjaan, atau saat kecelakaan mobil, atau saat bayi jadi sakit, atau tetangga menjadi lekas marah, atau uang kita tidak datang tepat waktu? Kita minta pada hikmat pada Tuhan. Jika kita ingin tahu kehendaknya, kita perlu menanyakannya.
Walau ayat ini konteksnya menunjuk pada pencobaan, ini menyatakan prinsip yang mendasar dan luas yang berhubungan dengan setiap pengambilan keputusan dalam hidup—prinsip yang bisa ditemukan dibagian Alkitab manapun. Yesus berkata, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”266 Baik itu suatu keputusan besar dalam hidupmu seperti pemilihan pekerjaan atau pasangan hidup atau hal yang lebih kecil seperti dimana kita pergi makan siang atau harus masak apa malam ini, kita mengundang Tuhan untuk minta hikmatNya.
Yesus melakukan itu. Melihat Dia saat menghadapi keputusan paling penting dalam hidupnya. Ada sekelompok orang diantara banyak murid, tapi dia hanya perlu 12 diantaranya untuk bersama dia terus menerus dan untuk menerima pelatihan intensif untuk melanjutkan pelayanannya saat dia sudah naik. Siapa yang dipilih? Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul.”267 Jika Yesus membutuhkan waktu sebanyak itu dihadapan BapaNya saat dia menghadapi keputusan penting, betapa kita juga harus seperti itu.
Baca Mazmur dan dengar tangisan Raja Daud meminta pimpina Tuhan. “TUHAN, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu karena seteruku; ratakanlah jalan-Mu di depanku.”268 “Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.”269 “Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku.”270
Daud pasti mengetahui bahaya melaksanakan rencananya tanpa berkonsultasi dengan Tuhan. Dan itu tidak mengherankan. Ada pelajaran yang sangat jelas akan bahaya itu dalam sejarah awal Israel, dan Daud mungkin sudah biasa dengan sejarah itu. Saat Yosua memimpin Israel dalam menaklukan tanah perjanjian, penghuni Gibeon menipu mereka dengan membuat perjanjian. Perjanjian itu akan membawa kepedihan ditahun-tahun mendatang, dan Alkitab menceritakan apa yang terjadi: “Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan TUHAN.”271 Kita tidak boleh melakukan kesalahan seperti itu lagi jika kita ingin hidup kita berarti bagi Kristus.
Paul Little mengatakan suatu cerita tentang hari kelulusannya saat dia mencari kehendak Tuhan dalam hidupnya. Dia bertemu, bicara dengan orang-orang, membaca buku, dan mencoba mencari formula ajaib yang bisa memunculkan kehendak Tuhan. Kemudian saat di pertemuan Urbana seorang pembicara bertanya, “Berapa banyak dari anda yang ingin mencari kehendak Tuhan menyisihkan waktu 5 menit untuk bertanya dalam doa tentang hal itu?” Kebenaran itu menghantam dia dan dia langsung berdoa.272
Anda juga harus bertanya seperti itu. Apakah anda mencari kehendak Tuhan untuk suatu hal ? apakah anda mau memberikan setidaknya 5 menit setiap hari untuk berbicara denganNya? Itu mungkin hal yang sangat diinginkanNya.
Mungkin anda menghadapi keputusan yang penting dalam hidup anda sekarang. Anda mungkin sibuk mencari bimbingan. Anda merasa diri anda semakin khawatir dan bimbang tentang hal itu. Kekhawatiran anda tidak hanya menghalangi komunikasi anda dengan Tuhan, tapi juga mengurangi kemampuan anda untuk berpikir jernih tentang pilihan anda. Kenapa tidak mendengarkan nasihat Paulus? “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”273 Bicarakan dengan Tuhan mengenai keputusan itu. Bagikan perasaan dan pikiran anda dengannya. Berterima kasih padanya untuk janji pimpinannya, dan nikmati kedamaian pikiran yang hanya dia yang bisa ber.
Karena doa merupakan elemen penting dalam mengetahui kehendak Tuhan, kita juga harus berdoa dengan iman untuk sesama saat kita menghadapi keputusan hidup. Doa seperti itu diilustrasikan Paulus dalam hubungannya dengan jemaat di Kolose. Saat dia mendengar betapa mereka telah bertumbuh dalam Kristus, dia menulis, “Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna.”274 Dan dia meyakinkan mereka bahwa temannya Efapras telah bergabung dengannya atas permintaanya. “yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.”275
Bimbingan merupakan suatu yang berarti untuk saling memohon. Kita harus mengikuti teladan Paulus dan Efapras yang saling mendoakan saat kita mencari kehendaknya. Doa yang mendukung teman anda. Saat anda berdoa, ingat keputusan yang harus kita ambil.

    Tapi Kenapa?

Mungkin sebagian orang bertanya kenapa doa sangat penting, saat Tuhan berjanji memimpin kita. Satu-satunya jawaban yang kita tawarkan adalah Dia menyuruh kita berdoa. Dan umat Tuhan taat. Tapi mungkin ada banyak alasan kenapa dia mensyaratkan itu. Salah satunya, doa merupakan suatu pengakuan kebutuhan. Tuhan ingin memastikan kita mengerti betapa tidak berdayanya kita dengan hikmat kita. Selama kita tidak meminta bimbingannya kita menunjukan kalau kita tahu yang terbaik untuk hidup kita dan bahwa kita bisa menghadapi keputusan kita tanpa pertolongannya. Tapi pengertian manusia saja jauh dari cukup untuk menghadapi besarnya keputusan yang kita hadapi disepanjang hidup.
Salomo menjelsakannya saat dia dia menetapkan dasar bimbingan ilahi: “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.276 Dengan kata lain, saat kita meminta Tuhan untuk memimpin kita, kita mengakui bahwa kita tidak mampu mengarahkan masa depan kita dan kita butuh pertolongan. Itulah yang diinginkannya—sadar bahwa jauh dari dia kita tidak bisa lakukan apapun.277
Tuhan mungkin memiliki alasan lain dalam meminta kita berdoa. Doa merupakan tempat bertemunya hati kita dengan dia, saat pikiran kita terpusat padanya. Waktu mana lagi dimana dia bisa meletakan pemikirannya kepikiran kita dari saat perenungan kita dihadapannya? Sebagian orang Kristen sulit mendengar suara Tuhan saat Tuhan ingin bicara pada mereka. Mereka bergerak kearah berlawanan. Mereka jarang memberikan waktu bicara dengan dia. Mereka tidak mempedulikannya berhari-hari. Mereka hidup jauh dari persekutuan dengannya. Tapi saat kita membangun kesadaran akan kehadirannya, kita menjadi lebih peka akan suaranya dalam roh kita.
Tuhan mungkin menyatakan kehendaknya saat kita berdoa. Keyakinan mulai terbentuk, masalah mulai terselesaikan, dan kabut mulai terangkat saat kehendak Tuhan menjadi jelas. Jika kita telah mendaftar keuntungan dan kerugian pilihan tertentu, atau alasan kenapa kita ingin pergi kesuatu arah, Tuhan mungkin mengatur kembali prioritas kita atau mentransformasi keinginan kita saat kita berdoa. Walau bimbingan ilhi pada Petrus untuk ke rumah Kornelius datang dalam bentuk penglihatan daripada kesan dalam hati, tapi itu datang saat dia sedang berdoa.278 Dan tidak diragukan lagi itu datangnya dari Tuhan.
Perasaan yang Tuhan letakan dalam pikiran kita melalui doa bukan perasaan yang membawa kita berlari kesuatu tujuan hari ini dan besoknya kearah lain. Mereka merupakan suatu rasa keyakinan kuat yang terbentuk dalam jiwa kita saat kita berkomunikasi dengan Tuhan. Dan jika itu benar-benar dari Tuhan, itu akan menjadi lebih dalam dan lebih kuat saat kita terus menanti dalam doa.

    Cara yang Benar Melakukannya

Tuhan memang menetapkan satu kondisi penting dalam mendoakan kehendaknya, dan kita perlu membahasnya. Setelah nasihat untuk meminta hikmat pada Tuhan, Yakobus menambahkan: “Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.”279 Kondisi yang diperlukan adalah iman. Itu juga merupakan kondisi utama Salomo dalam menikmati bimbingan ilahi—“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu.”280
Satu hal yang perlu kita percaya adalah Tuhan pasti menjawab doa kita dan memimpin langkah kita. Cobaan untuk meragukannya ada jika Tuhan menunda, tapi menarik untuk memperhatikan kata yang digunakan Yakobus dalam nasihatnya untuk berdoa. Dia berkata secara literal, “tetaplah meminta.”281 Tuhan tahu waktu terbaik untuk menyatakan kehendaknya, tapi dia ingin kita tetap meminta sampai saat itu datang. Desakan Kristus sama : “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”282 Kita tidak boleh menyerah karena kita tidak menerima jawaban secepat sangkaan kita. Iman membutuhkan kegigihan.
Maka kita harus percaya bahwa Tuhan bekerja dalam kita, mengubah keinginan kita dan membentuknya sesuai dengan kehendaknya. Itu mungkin sulit untuk dipercaya. Sebagian besar dari kita telah belajar melihat keinginan kita yang egois dan berdosa. Dan dengan alasan yang baik. Kita mengenal hati kita. Kita menyelidiki berapa banyak waktu yang kita habiskan dalam melakukan keegoisan itu. Dan kita mengingat peringatan Tuhan melalui Yesaya bahwa rancangan kita bukan rancangan Tuhan.283 Tapi itu tidak perlu terus menerus terjadi, “karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.”284 Kita perlu percaya bahwa Tuhan menggunakan kuasanya dalam hidup kita, menolong kita mengingkan hal yang sama dengan dia.
Apakah anda menyerahkan keinginan anda kepadanya? Apakah anda dengan tulus menginginkan kehendaknya diatas yang lain? Maka, apa yang ingin anda lakukan? Secara mental dimana anda? Apa yang sedang anda pikirkan? Itu mungkin hal yang diinginkan Tuhan dari anda. Percayalah saat anda berdoa meminta hikmatnya.
Tentu saja kita tetap ragu akan ketulusan penyerahan diri kita. Apakah kita benar-benar ingin kehendak Tuhan lebih dari kehendak kita? Apakah kita sungguh-sungguh saat kita menyerahkan diri kita padanya ? buatlah hal itu dalam doa. Akui pada Tuhan bahwa anda memiliki keinginan dan hal yang tidak disukai; katakana padanya tentang keinginan anda dan kehendak anda. Kemudian berdoa lagi seperti doa Yesus di taman, dan buat itu jadi doa anda: “tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.”285 Kemudian percayalah bahwa dia akan meletakan kehendaknya dalam hatimu. Dan saat keyakinan akan kehendak Tuhan ada, jangan biarkan setan menghancurkannya dengan keraguan. Tuhan berjanji akan memimpin. Percayalah itu, dan dengan sukacita melakukan kehendaknya.

    Doa dan Puasa

Dalam Alkitab Puasa sering dihubungkan dengan doa. Apakah puasa berkaitan dengan doa untuk mencari kehendak Tuhan? Itu benar saat Roh Tuhan mengatakan pada para nabi dan pengajar di Antiokia untuk mengkuduskan Paulus dan Barnabas untuk tugas khusus. Arahan itu diberikan, “Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa.”286
Puasa juga berperan dalam pernyataan kehendak Tuhan pada Daniel. Dia sedang mempelajari nubuat Yeremia, mencari rencana Tuhan bagi bangsa Israel, tapi dia tidak bisa mengerti sepenuhnya. Jadi dia mencari Tuhan “dengan doa dan permohonan serta berpuasa.”287 Sementara berdoa, Tuhan mengirim Gabriel yang berkata, “Daniel, sekarang aku datang untuk memberi akal budi kepadamu untuk mengerti.”288 Hasil doa dan puasa Daniel merupakan nubuat tentang 70 minggu Israel, garis besar masa depan bangsa itu untuk tahun-tahun kedepan.
Orang percaya sekarang tidak diperintahkan berpuasa, karena itu tidak membuat kita layak dihadapan Tuhan. Tapi saat ingin mengenal kehendak Tuhan sangat penting bagi kita berserah penuh pada Firman dan berdoa tanpa makan, itu menunjukan bahwa kita sangat serius. Dan Tuhan menghargai hal itu.
Puasa juga menolong menjaga pikiran kita tetap pada tujuan. Itu tidak dengan menghilangkan semua makanan. Saya bisa meyakinkan hal itu dari pengalaman saya. Saat saya berpuasa, rasa perut saya membuat saya berpikir untuk makan. Tapi setiap itu terjadi mengingatkan saya kenapa saya berpuasa—untuk memastikan arah yang ditentukan Tuhan bagi saya. Hal itu menolong saya tetap mengingat tujuannya.
Tapi yang paling penting, puasa menjernihkan pikiran kita untuk bisa bebas merenungkan hal tentang Kristus. Darah yang umumnya dibutuhkan untuk mengunyah makanan kita tersedia untuk menajamkan pikiran kita dan meningkatkan keefektifan proses berpikir. Jika anda ingin sepenuhnya bersekutu denganNya saat menghadapi keputusan penting, berdoa dan berpuasa. Itu bukan sihir yang menyediakan jawaban yang cepat dan mudah. Itu bukan pengganti dalam persiapan hati atau pengetahuan Firman. Tapi Roh Tuhan bisa menggunakannya untuk bisa mengerti kehendakNya.

Bab 13:
Cahaya Lampu dan Bunyi Lonceng

Hadiah bagi metode terpopuler dalam mencoba mengerti bimbingan ilahi diantara orang Kristen sekarang ini mungkin melalui penggunaan situasi. Saya mengenal banyak orang Kristen yang mencoba mencari tahu apa yang dikatakan Tuhan melalui peristiwa disekitar mereka atau melalui situasi hidup mereka. Penyelidikan akan kehendak Tuhan tidak lengkap tanpa membahas mengenai perkataan Alkitab tentang situasi.

    Tangan yang Mengatur Dunia

Alkitab mengajar bahwa Tuhan itu berdaulat. Itu berarti dia berada pada kedudukan yang tinggi, berkuasa, dan tidak terbatas. Dia melakukan apa yang dikehendakinya. Yesaya mengatakan bahwa tujuannya tetap dan dia melakukan apa yang dikehendakinya.289 Daud berkata bahwa dia mengatur segala sesuatu.290 Paulus berkata bahwa mengerjakan sesuatu sesuai dengan keputusan kehendaknya.291 Itulah kedaulatan.
Tuhan yang berdaulat jelas berdampak pada keadaan kita jika dia ingin begitu, dan Alkitab menegaskan hal itu. Dia mungkin secara aktif menyebabkan hal yang terjadi untuk mengarahkan hidup kita. Kelihatannya hal-hal yang terjadi merupakan suatu kebetulan, atau orang lain telah menyebabkan suatu situasi terjadi, tapi disetiap saat Tuhan bekerja mengarahkan langkah kita.
Sebagai contoh, kecemburuan saudara Yusuf dan menjual dia menjadi budak dimesir. Mungkin awalnya dia berpikir telah menjadi korban tindakan jahat mereka, tapi bertahun-tahun kemudian dia mengerti kenapa itu terjadi. Dia berkata pada saudaranya, “Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.”292 Tuhanlah yang mengatur keadaan itu.
Satu hari seorang suku Benyamin bernama Kish menyadari bahwa keledainya hilang, jadi dia mengirim anaknya Saul untuk menemukannya. Saul mungkin mengira itu hanya peristiwa tidak menyenangkan didalam keseharian dia saat dia mencarinya tanpa disadari dia mengarah ketempat dimana Samuel sedang melayani. Tapi sehari sebelumnya, Tuhan berkata pada Samuel, “Besok kira-kira waktu ini Aku akan menyuruh kepadamu seorang laki-laki dari tanah Benyamin; engkau akan mengurapi dia menjadi raja atas umat-Ku Israel dan ia akan menyelamatkan umat-Ku dari tangan orang Filistin. Sebab Aku telah memperhatikan sengsara umat-Ku itu, karena teriakannya telah sampai kepada-Ku.”293 Tuhan yang mengatur peristiwa itu.
Dimasa gereja awal, penindasan sangat kuat terhadap orang percaya di Yerusalem, memaksa mereka keluar dari rumah mereka dan menyebarkan mereka keseluruh Yudea dan Samaria.294 Tapi dimanapun mereka pergi mereka mengabarkan kabar baik keselamatan dalam Kristus,295 dan demikiannya perintah Yesus dipenuhi sesaat sebelum kenaikannya kesurga.296 Kita harus mengartikan kalau Tuhan yang mengatur keadaan itu untuk mencapai tujuannya.
Dan dia bisa melakukan hal yang sama kepada kita. Keadaan hidup kita mungkin terlihat kebetulan. Sebagai contoh, seorang pria yang memiliki pekerjaan baik dikota lain merasa tidak enak dengan perpindahannya. Maka, tidak diharapkan, dia bertemu seorang percaya dari kota itu yang mengatakan padanya tentang suatu gereja yang membutuhkan sesuatu yang bisa dia penuhi. Kejadian itu merupakan cara Tuhan membuka pikirannya tentang kemungkinan perpindahan.
Sebaliknya, misalkan bosnya mengatakan padanya kalau mereka harus menutup cabangnya dan itu mengharuskan dia pindah kekota lain. Dia menyerahkan dirinya pada berita itu tanpa pikir panjang. Tapi besoknya seorang teman menelepon dia, memberitahunya tentang lowongan pekerjaan yang sesuai dengan dia dikotanya yang sekarang. Itu bisa jadi merupakan cara Tuhan membuka pikiran kita tentang kemungkinan perpindahan perusahaan daripada pindah tempat. Tuhan kadang melakukan hal seperti itu bagi kita.
Kita sering melihat pimpinan Tuhan melalui keadaan seperti pintu yang terbuka dan tertutup. Itu konsep Alkitab. Yohanes melihat Yesus sebagai seorang yang memegang kunci setiap pintu kesempatan dan pelayanan. “apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.”297 Paulus bicara tentang pintu yang terbuka untuk pelayanan keduanya dalam surat.298 Satu kali dia meminta jemaat Kolose untuk berdoa agar Tuhan membuka pintu untuk pesan yang dibawanya.299
Cukup beralasan untuk menduga bahwa Tuhan akan membuka pintu bagi kita untuk terus dalam arah yang telah ditentukan. Dan itu jelas dia bisa menutup pintunya jika dia mau. Dia menutup beberapa pintu bagi Paulus dan rekannya. Seperti yang kita lihat, mereka mencoba masuk ke Asia, tapi Roh Kudus melarang mereka. Kemudian mereka mencoba masuk keBitinia, dan Roh Kudus juga tidak mengijinkannya.300 Alasannya akhirnya terbukti. Tuhan membuka pintu pelayanan yang lebih luas, dan injil masuk kedaratan Eropa untuk pertama kali.
Tuhan bisa melakukan hal yang sama bagi anda. Dengan penolakan aplikasi yang anda kirim kesuatu sekolah untuk tidak lagi jadi pertimbangan. Penolakan atau diterimanya visa, menunjukan pada anda Negara mana yang Dia ingin anda masuki untuk pelayanan misi. Saat istri saya masih remaja dia pikir Tuhan ingin dia jadi misionaris ke Cina, tapi komunis mengambil alih Negara itu sehingga jadi jelas dia tidak bisa melakukannya. Keadaan itu merupakan salah satu factor yang membantu dia memilih untuk menikah dengan saya. Tuhan kita yang berdaulat bekerja dengan cara yang misterius untuk melakukan pekerjaannya yang ajaib. Dan keadaan atau situasi sering memainkan peranan yang penting.

    Tapi Apa Maksud Mereka?

Setelah semua diatas, saya ingin mengatakan bahwa situasi atau keadaan merupakan petunjuk yang tidak pasti. Walau Tuhan mengatur setiap peristiwa dalam hidup kita, sebagian besar peristiwa bisa diartikan macam-macam.
Anda mungkin telah mendengar cerita tentang 2 misionaris baru diatas kapal dengan semua milik mereka, siap berlayar ketempat pelayanan. Sebelum kapal meninggalkan pelabuhan, terjadi kebakaran dan semua milik mereka hancur. Misionaris yang satu mengartikan itu sebagai tanda dari Tuhan kalau mereka harus tetap dirumah dan mengajar disekolah Alkitab—suatu pilihan yang dipilihnya sebelum memutuskan menjadi misionaris. Misionaris yang satunya lagi mengartikan itu sebagai gangguan dari setan, dan kemudian mencari uang untuk peralatan baru dan kembali berlayar ketempat pelayanan beberapa bulan kemudian.
Yang mana yang benar? Keduanya dipakai Tuhan dengan luar biasa ditahun-tahun kemudian. Mungkin keduanya benar. Tapi harus ada factor lain yang terlibat dalam keputusan itu. Keadaan itu sendiri tidak menentukan, karena sangat subjektif oleh berbagai tafsiran.
Berbagai maslaah bisa berdampak pada cara kita melihat keadaan kita. Tekanan dunia, keinginan harta yang menurut kita diperlukan, keegoisan dalam memilih cuaca atau tempat, paksaan dari dalam, belaskasihan yang salah, atau berbagai hal lain yang membuat kita rentan dalam mengartikan keadaan yang cocok dengan kita, dan mencoba menggunakannya untuk membuktikan kalau kita mengikuti pimpinan Tuhan.
Kita harus menganggap kemungkinan bahwa setan bisa memanipulasi keadaan. Tuhan mengijinkan setan melakukan hal itu. Sebagai contoh, Paulus percaya Tuhan ingin dia mengunjungi Tesalonikan, tapi melalui Roh Kudus ditunjukan kalau setan menghalangi dia.301 Setan bisa menghalangi kita melakukan kehendak Tuhan. Dia mungkin bertanggung jawab untuk beberapa hambatan dalam langkah kita, dan kita tidak tahu apakah pintu tertutup itu oleh Tuhan atau halangan setan.
Jika Tuhan yang memimpin, dia pasti membuka semua pintu dan menghilangkan semua halangan. Setiap keadaan pasti mengikuti rencananya. Kita tidak perlu mendobrak pintu atau meminta orang lain melakukan tawarannya. Saat kita bergumul menghancurkan halangan dengan kekuatan kita, kita bisa yakin kalau kita melakukan jalan kita daripada mengikuti jalan Tuhan. Dia ingin mengingatkan kita supaya sabar sampai dia membersihkan jalan dihadapan kita sesuai waktu Tuhan jika kita berjalan dijalurnya. Jika pintu tetap tertutup, Tuhan mungkin ingin kita mengubah jalur kita, atau pergi sejauh mungkin dan tetap mengetuk serta bersabar menantinya. Situasi itu sendiri tidak menyatakan hal itu secara jelas pada kita.
Kadang kebingungan datang dari banyaknya pintu yang terbuka. Jika anda telah diterima di 3 sekolah berbeda, atau anda memiliki tawaran 3 pekerjaan, anda pasti tidak bisa mengambil semunya. Dan tidak ada kepastian yang mana kehendak Tuhan. Setiap pintu yang terbuka mungkin bukan kehendak Tuhan dalam hidup kita.
Hal yang sama dengan kebutuhan kita—situasi yang lain. Sebagian orang berkata bahwa kebutuhan terdiri dari panggilan akan pelayanan tertentu. Tapi ada banyak kebutuhan lain yang kita temui, kebutuhan sangat berbeda-beda disetiap belahan dunia. Jika setiap kebutuhan merupakan pernyataan kehendak Tuhan, kita perlu mengubah arah setiap kebutuhan baru muncul, dan itu akan menghasilkan keputusasaan. Kita tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan pelayanan yang ada, dan Tuhan juga tidak minta itu. Dia mungkin memimpin anda dengan membebani hatimu akan suatu kebutuhan tertentu, tapi dia tidak ingin anda menghabiskan seluruh tenagamu dengan mengikuti setiap situasi yang ada. Rencananya untuk setiap kita termasuk penggunaan waktu yang tepat, dan tugas kita adalah menggunakan waktu kita sesuai perintahnya, menyelesaikan keinginannya, bukan keinginan orang lain. Untuk mengetahui prioritasnya bagi kita sebagai individu, kita perlu sendiri bersama dia, jauh dari tekanan orang dan situasi.
Sebagian orang Kristen merasa bahwa ada berkat Tuhan atau kekurangan berkata merupakan elemen penting adanya pimpinan Tuhan. Tapi untuk digunakan Tuhan tidak selalu berarti dia ingin kita terus melakukannya terus menerus. Tidak untuk Filipus. Dia telah melakukan penginjilan yang berhasil di Samaria302 saat Tuhan menyuruh dia pergi kepadang dan bertemu dengan seorang sida-sida Etiopia.303 Walau Tuhan telah memanggil kita kesuatu pekerjaan atau tempat pelayanan, dia mungkin tidak menginginkan hal itu selamanya. Di Alkitab serign Dia memindahkan orang dari satu tempat ketempat lain, dan dia melakukan hal yang sama saat ini.
Sebaliknya, kekurangan berkat atau tidak enaknya tugas tidak berarti Tuhan ingin kita pindah. Pastor sering merasa Tuhan memimpin mereka pergi ketempat lain saat sebagian orang mulai tidak setuju dengan dia. Tapi bahkan penindasan tidak memindahkan para rasul dimasa gereja awal.304 Walau yang lain lari dari Yerusalem, para rasul tinggal.305 Dan beberapa pelayan Tuhan yang setia melarikan diri karena selama bertahun-tahun berusaha keras tanpa hasil. Janji Tuhan inilah yang membuat mereka tetap tinggal: “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.”306 Dan Tuhan setia pada janjinya.
Pimpinan Tuhan kepada suatu situasi tidak berarti dia ingin kita melakukan hal yang sama disituasi yang sama. Musa mengira karena Tuhan pernah memerintahkan dia memukul batu satu kali untuk mendapatkan air, maka untuk peristiwa yang sama berikutnya dia bisa memukulnya 2 kali. Tapi dia gagal masuk ketanah perjanjian karena asumsinya yang salah.307 Kita perlu mencari pikiran Tuhan dalam setiap keadaan hidup dan jangan percaya begitu saja.
Situasi itu sendiri bisa berarti apa yang Tuhan ingin kita lakukan. Itu mungkin membuka pikiran kita akan kemungkinan yang belum kita pertimbangkan. Itu mungkin membuat arahan umum untuk dicapai. Itu mungkin menegaskan suatu keputusan baik atau salah. Tapi setiap situasi harus sesuai dengan Firman Tuhan, dengan doa, dengan kepekaan kesaksian Roh Tuhan, dan dalam komitmen penuh mengikuti rencanaNya..
Tuhan tidak meminta kita mengerti arti setiap situasi. “Langkah orang ditentukan oleh TUHAN, tetapi bagaimanakah manusia dapat mengerti jalan hidupnya?”308 sebagian jalan Tuhan tidak dimengerti309 Walau kita diminta untuk tetap waspada, kita tidak perlu terus bertanya, “kenapa ini terjadi?” atau “apa yang Tuhan ingin katakan dengan itu?” Kita hanya perlu percaya.

    Tunjukan Pada Saya

Hal percaya membawa kita ketingkatan lain dari pembahasan ini—mencari tanda dari Tuhan. Sebagian orang Kristen mencari Tuhan melalui fenomena supernatural—dari kilat dan guntur, suara dari surga, kejadian ajaib, atau penglihatan. Tuhan memang melakukan hal luar biasa dalam Alkitab. Umat Israel mengikuti awan disiang hari dan api dimalam hari.310 Imam besar mendapat jawaban dari Tuhan dengan menggunakan Urim danThummim.311 Samuel muda mendengar suara yang memberi dia perintah.312 Yusuf mendapat mimpi untuk menikahi Maria.313 Tuhan membimbing pemimpin gereja mula-mula melalui pengundian.314 Saulus dari Tarsus melihat sinar yang besar.315 Petru mendapat penglihatan.316 Apakah Tuhan masih melakukan hal seperti ini dimasa sekarang?
Mungkin tanda yang kita cari tidak terlalu luar biasa. Kita hanya meminta Tuhan sedikit bukti pimpinannya. Pelayan Abraham melakukan itu saat dia mencari pasangan buat Isak. Dia berdiri dekat sumur di Nahor dan berdoa. “Kiranya terjadilah begini: anak gadis, kepada siapa aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku minum, dan yang menjawab: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum--dialah kiranya yang Kautentukan bagi hamba-Mu, Ishak; maka dengan begitu akan kuketahui, bahwa Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu kepada tuanku itu.317
Yonatan juga melakukan itu saat dia bingung apakah menyerang Filistin atau tidak dengan senjata ditangannya. “Apabila kata mereka kepada kita begini: Berhentilah, sampai kami datang padamu, maka kita tinggal berdiri di tempat kita dan tidak naik mendapatkan mereka, tetapi apabila kata mereka begini: Naiklah ke mari, maka kita akan naik, sebab kalau demikian TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tangan kita. Itulah tandanya bagi kita.”318 Haruskah kita mencari kepastian kehendak Tuhan seperti itu?
Cerita bulu Gideon sering digunakan untuk membenarkan pencarian tanda. Tuhan mengatakan pada Gideon bahwa Israel akan diselamatkan dari penindasan Midian melalui kepemimpinannya, tapi dia tidak percaya. “Kemudian berkatalah Gideon kepada Allah: Jika Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan itu, maka aku membentangkan guntingan bulu domba di tempat pengirikan; apabila hanya di atas guntingan bulu itu ada embun, tetapi seluruh tanah di situ tinggal kering, maka tahulah aku, bahwa Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan.”319 Tuhan mau memenuhi permintaan Gideon, tapi dia tetap tidak percaya. Hal yang diminta berikutnya adalah bulu tetap kering sementara tanah basah.
Dan dengan cerita diatas, orang Kristen meminta bermacam tanda dari Tuhan. “Tuhan, jika engkau ingin aku bicara kepada orang itu tentang Kristus, bawalah mereka kerumahku malam ini.” “Tuhan, jika engkau mau saya memberikan uang kegereja, berikanlah saya minggu yang baik dalam bisnis saya.” “Tuhan, jika engkau ingin saya memberikan waktu dihadapanmu, bangunkan aku besok pagi.” Tuhan bisa menggunakan peristiwa seperti ini untuk membuat kita mengerti kehendaknya, tapi cerita Gideon tidak membenarkan kita untuk menuntuk itu.
Biar saya mengingatkan anda bahwa bulu Gideon tidak ada hubungannya dengan kepastian kehendak Tuhan. Dia sudah mengetahui apa yang diinginkan Tuhan untuk dilakukan, dan dia mengakuinya sendiri, “jika engkau ingin menggunakan aku menyelamatkan Israel seperti janjimu . . . ”320 Permintaan untuk suatu tanda merupakan bukti ketidakpercayaannya pada Firman Tuhan. Yesus berkata, “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda.”321 Orang Kristen harus berjalan dalam iman bukan karena melihat,322 dan mencari tanda merupakan berjalan karena melihat.
Alkitab tidak menunjukan ada orang percaya yang mencari kehendak Tuhan melalui tanda setelah hari Pentakosta. Sekarang kita memiliki Roh Kudus dan Firman yang komplit. Kita tidak butuh tanda. Meminta tanda dan menuntunya pada Tuhan adalah mengurangi pembentukan Tuhan, keserupaan dengan Dia. Biarlah Tuhan jadi Tuhan! Dia harus bebas memperlakukan kita sesukanya.
Saya taku sebagian orang Kristen mencari tanda untuk membebaskan diri mereka dari tanggungg jawab tindakan mereka. “Tuhan tidak melakukan apa yang saya minta, jadi pasti dia tidak ingin saya melakukan . . .” Tapi Tuhan tidak selalu menyetujui, pengertian rohani kita yang kurang, atau ketidakpercayaan kita, atau tuntutan kedagingan kita. Dia tidak mengijinkan hubungan pribadi kita dengan dia menjadi seperti mesin dimana kita menekan tombol, jawaban kehendaknya muncul. Dia ingin kita berjalan dalam hubungan dengandia, mengenalnya dengan dekat, dan kemudian percaya pada pimpinannya apapun cara yang digunakannya.
Dia mungkin melakukan suatu yang tidak biasa untuk menegaskan kehendaknya. Itu kelihatannya terjadi pada orang yang baru percaya yang batinnya masih berkembang, yang pengetahuan akan Firman masih kurang, dan yang imannya masih perlu dikuatkan. Tapi umumnya kita tidak perlu meminta tanda atau menunggunya. Kita harus percaya pada Tuhan dan taat pada Firmannya.

    Anda sedang Bermimpi

Mimpi merupakan suatu jenis tanda yang sering ditanyakan orang Kristen. Walau kita tidak menginginkanya atau memintanya. Itu terjadi begitu saja. Bisakah itu dari Tuhan? Dalam Alkitab, Roh Tuhan menyatakan sering menyatakan kehendaknya melalui mimpi dalam tidur, dan melalui penglihatan saat sadar. Bisakah Tuhan menggunakan itu dimasa sekarang?
Dia pasti bisa. Hanya sedikit yang menolak pendapat itu. Dan dia sudah melakukannya. Sebagian telah dibawa keinjil melalui mimpi. Tapi mimpi sangat sulit menjadi petunjuk yang pasti. Para ahli mengatakan bahwa mimpi merupakan ekspresi pikiran kita yang tertanam dibawah sadar, umumnya hasil dari penglihatan atau yang kita pelajari dari prose salami. Dr. James Dobson menulis, “dari cara pandang psikologi, mimpi memiliki 2 tujuan: mencerminkan pemenuhan keinginan, memberikan cermin hal yang sudah lama kita inginkan, dan kedua, mengeluarkan kekhawatiran dan stress yang kita alami selama sadar. Dari cara pandang psikologi, mimpi juga membuat kita tetap tertidur saat kita dibawa kearah kesadaran.”323 Jika mimpin mencerminkan keinginan kita atau kekhawatiran kita, kita pasti tidak ingin menerima itu mentah-mentah sebagai bimbingan Tuhan.
Bahkan jika hal dalam mimpi kita terjadi, itu tidak berarti itu dari Tuhan. Ada banyak yang harus dipelajari tentang mekanisme itu. Bahkan sebelum Roh Tuhan mulai pelayanan dalam diri kita dan sebelum Firman Tuhan komplit, Tuhan sudah memperingatkan tentang mempercayai mimpi. “Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN!”324 Letakan kepercayaanmu dalam Firman Tuhan, bukan pada mimpi.

Bab 14:
Gunakan Kepala Anda

Firman Tuhan sangat penting dalam bimbingan Ilahi. Dan kesaksian Roh, dinyatakan melalui doa dan diteguhkan dalam situasi, tanpa kecuali berkontribusi terhadap pengertian kita akan rencana Tuhan. Tapi beberapa factor juga mempengeruhi keputusan kita. Sebagian masuk kedalam kategori “jelas terlihat”. Menurut anda apa yang inginkan anda perbuat? Tanyakan pada diri anda pertanyaan itu.

    Apakah Ini Masuk Akal?

Saya tahu bahwa sebagian besar bagian Alkitab yang terkenal tentang perintah Tuhan yang melarang kita untuk bersandar pada pengertian kita sendiri.325 Tapi Salomo tidak menyuruh kita menetralkan sel otak kita kenetral sebelum membuat keputusan. Itu akan sangat bertentangan dengan kebenaran Alkitab. Dibeberapa peristiwa, penulis PB menggunakan kata kerja sophroneo, yang berarti “terdengar masuk akal.” Petrus menggunakannya saat dia berkata, “Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.”326 Dengan kata lain, gunakan akal sehat.
Paulus menggunakan bentuk kata sifat saat dia mengatakan kalau tua-tua harus “menguasai diri”327 atau secara literal, “memakai otak.” Dia juga menggunakan bentuk itu saat dia mengungkapkan kalau kasih karunia Tuhan mengajar kita untuk “hidup bijaksana.”328 Kita bisa mengharapkan hidup bijaksana karena “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”329 Pikiran yang tertib merupakan pikiran manusia yang telah diterangi dan dikuduskan oleh Roh Kudus. Kita tidak boleh bergantung pada hikmat manusia, dan itulah dampak perkataan Salomo. Tapi saat kita bersandar pada Roh Tuhan, dia menolong kita berpikir dengan jelas dan masuk akal, dan itulah yang seharusnya kita lakukan.
Tuhan memberikan kita otak, suatu yang kita perlukan untuk membuat penilaian yang adil, dan dia tidak ingin itu tidak digunakan. Dia mengharapkan kita menggunakan hal itu. Keputusan tertentu benar karena terdengar masuk akal. Sebagai contoh, jika anda mencoba memutuskan apakah mau pergi kepiknik atau tidak, akan masuk akal kalau melihat ramalan cuaca dan tetap dirumah kalau hujan. Jika anda harus bangun pagi untuk bekerja besok, akan bijaksana kalau pergi tidur lebih awal, dan tidak menonton TV terlalu malam.
Misalkan anak anda mendapat penyakit yang aneh dan hanya ada satu tempat didunia ini untuk mengobatinya. Akan bijaksana untuk pergi kesana agar mendapat perawatan yang dibutuhkan. Jika keuangan menghalangi anda, bicara pada Tuhan tentangitu dan minta dukungan dari orang Kristen yang lain.
Tuhan akan menyingkirkan semua halangan yang menghalangi kita untuk melakukan kehendakNya. Dia melakukan hal-hal yang kita tidak bisa lakukan, tapi dia mengharapkan kita untuk bijaksana terhadap hal yang sudah diberikan. Saat Tuhan menyelamatkan Petrus dari penjara, malaikan secara supernatural memutuskan rantai dan membimbing dia melewati 2 penjaga, kemudian secara ajaib membuka pintu besi dihadapannya. Tapi saat mereka sudah diluar, malaikan pergi dan meninggalkan Petrus sendiri untuk menggunakan otaknya.330 Tuhan tidak akan melakukan hal yang seharusnya bisa kita lakukan sendiri.
Dia mungkin ingin kita mengumpulkan fakta sehingga kita bisa membuat keputusan yang bijak, atau daftarkan berbagai alternative. Singkatnya, jika anda mencoba memutuskan untuk masuk universitas yang mana, anda perlu mengumpulkan beberapa data. Berapa banyak uang yang tersedia? Universitas mana yang sesuai budget anda? Anda tertarik dibidang apa? Sekolah apa yang terbaik dalam bidang itu? Kita harus percaya Tuhan membimbing kita, tapi kita harus bertanggung jawab membuat pilihan yang pintar atas dasar informasi yang kita kumpulkan. Nyatakan dengan jelas alasan anda memutuskan hal itu.
Saat kita pindah ke California, anak tertua saya telah diSMA, ditawarkan masuk kecollege yang berada di Tennessee. Baik nilai SMU dan ujian masuk college menunjukan kemampuannya mengatasi pekerjaan itu dimasa mudanya. Itu merupakan tawaran paling menarik bagi dia sejak dia diijinkan tinggal dekat kami saat dia tumbuh dan untuk menghindari ketidaknyamanan masuk sekolah baru. Tapi saya enggan membiarkan dia pergi. Saya ingin dia bersama keluarga kami selama tahun pertama di tempat pelayanan kami yang baru..
Saya minta padanya untuk bersama dengan Tuhan berdoa membuat daftar alasan kenapa Tuhan ingin dia menerima tawaran itu. Sekitar satu jam kemudian dia datang dengan suatu daftar. Itu termasuk beberapa alasan manusiawi yang sudah saya perkiraan, tapi diantaranya ada beberapa yang bijaksana, merupakan pikiran yang rohani. Pikiran itu, juga janji pertolongan keuangan yang datang dengan tidak terduga hari itu juga, meyakinkan saya bahwa dia telah dibimbing Tuhan untuk masuk college, dan kita mengijinkannya. Peristiwa yang terjadi menyatakan keputusannya benar, tapi itu keputusan yang didasarkan semata atas rasa masuk akal..
Ingat, pikiran manusia bisa salah. Kita tidak bisa yakin bahwa kita sudah mendapat semua fakta, juga sudah mengartikannya dengan benar. Selain itu, Tuhan mungkin menghendaki kita melakukan suatu yang sama sekali berlawanan dengan pikiran manusia. Dia menyuruh Abraham untuk meninggalkan rumahnya, bisnisnya, dan teman-temannya tanpa tahu kemana dia pergi. Itu tidak masuk akal, secara manusia; tapi itu adalah kehendak Tuhan.331
Itu tidak masuk akal bagi orangtua yang belum percaya bahwa anak mereka harus meletakan bisnis keluarga untuk masuk kepelayanan Kristen yang bergaji rendah. Tapi itu mungkin kehendak Tuhan. Itu tidak masuk akal bagi beberapa orang ahli bahasa untuk menghabiskan hidup bekerja di hutan suku Indian primitive. Itu mungkin kehendak Tuhan. Jika keputusan dibuat dengan prinsip Firman Tuhan, itu melebihi hikmat manusia. Semua akal sehat harus tunduk pada pemeriksaan teliti Firman Tuhan.

    Apakah Ini yang Harus Saya Lakukan?

Alkitab mengajarkan nilai dasar moral ada dalam jiwa setiap manusia. Nilai itu bisa berbeda dari orang ke orang atau dari budaya ke budaya, tapi dalam setiap pribadi ada yang disebut kesadaran, yang mengevaluasi prilakunya yang menuduh dia serta membela dia.332 Tuhan bisa menggunakan itu untuk memimpin kita.
Benar bahwa suatu kesadaran bisa hancur karena dosa.333 Itu terjadi saat kita terus menerus tidak memperhatikan peringatannya. Suatu kesadaran bisa menjadi sangat sensitive dan membatasi, melarang hal yang Tuhan ijinkan.334 Itu biasanya hasil dari terlalu terkekang saat masa kecil. Ada juga bahaya dari tercemarnya kesadaran.335 Kurangnya disiplin dimasa kecil bisa mengacaukan kesadarannya sehingga membiarkan hal yang Tuhan larang. Setiap kesadaran seseorang dikondisikan oleh pengetahuan, pengalaman, dan pelatihan jadi itu harus selalu diukur dengan Firman Tuhan.
Tapi didalamnya ada pengekangan. “Saya harus menolong orang buta itu menyebrang jalan.” “Saya tidak boleh makan terlalu banyak saat makan malam. Tubuh saya tidak membutuhkannya.” “Saya harus meluangkan lebih banyak waktu dengan anak saya.” Dengan berdoa perhatikan suara hati. Itu mungkin menyatakan kehendak Tuhan.
Sangat dekat dengan kesadaran adalah rasa tanggung jawab. Untuk hal tertentu itu jelas merupakan kehendak Tuhan karena itu memang benar. Seperti kata Yakobus, “Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.”336 Jika anda ada ujian besok dan anda tidak belajar, anda tidak perlu bergumul dengan apakah anda pergi dengan teman atau belajar. Anda memiliki tanggung jawab moral pada orang yang menyekolahkan anda sehingga anda harus belajar sebaik mungkin. Anda bahkan tidak perlu berdoa untuk itu. Langsung saja belajar.
Menurut sebuah buku oleh J. Sidlow Baxter, berdoa minta “bimbingan” saat tugasnya jelas bisa membawa pada dosa yang menyedihkan, delusi, dan penyesalan yang menyedihkan.337 Balak merupakan contoh klasik tentang hal itu. Tuhan sudah menyuruh dia untuk tidak pergi untuk mengutuhk Israel, tapi dia tidak bisa menolak uang. Jadi kita melihat dia kembali bertanya pada Tuhan bertanya apa yang harus dilakukan.338 Tuhan akhirnya membiarkan dia pergi walau itu bertentangan dengan kehendaknya, tapi Balak akibatnya kehilangan uang dan hidupnya. Jika anda sudah tahu keinginan Tuhan, lakukan! Minta maaf pada orang yang anda sudah bersalah. Bagikan injil dengan teman yang hatinya sudah terbuka, perbaiki keran air yang bocor yang sudah disuruh istri anda. Kembalikan uang yang anda pinjam. Anda tidak perlu berdoa bertanya hal itu. Itu sudah tugas anda.
Melakukan tugas kita juga ada aplikasi lain yang didapat. Saat anda menghadapi pilihan sulit dan dengan jujur tidak bisa memutuskan, lakukanlah hal berikut yang harus anda lakukan yang jadi bagian dari tanggung jawab anda. Bimbingan bisa datang dan kesempatan yang lebih besar mungkin terbuka saat anda melakukan tanggung jawab anda itu.
Dalam perumpamaannya, Yesus mengingatkan kita bahwa kesetiaan pada hal-hal kecil akan membuka pelayanan yang lebih besar. Mereka yang dengan setia menginvestasikan 5 talenta dan 2 talenta, dikatakan tuannya, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu”339 Cara untuk digunakan Tuhan sesuai kapasitas kita, dan menikmati kepastian dia akan menjaga kita dalam pusat kehendaknya adalah dengan tegar dan bergantung pada hal yang sudah dia berikan pada kita untuk dilakukan. Tetap lakukan tugas anda, dan lakukan itu dengan bauk sampai petunjuk baru datang.

    Apakah Saya Layak Untuk Ini?

Tuhan tidak pernah memanggil kita untuk melakukan suatu pekerjaan dimana kita tidak diperlengkapi untuk itu. Sangat meragukan, kalau dia memanggil engkau untuk pelayanan musik jika anda tidak bisa mencari nada yang tepat. Dia mungkin memanggil anda kepekerjaan sudah melalui penilaian yang cermat tentang ketertarikan anda, karunia, kemampuan, pendidikan, atau pelatihan. Setiap kita memiliki kombinasi keahlian yang unik dan karakteristik pribadi, total keseluruhan pengalaman masa lalu kita, cocok dengan peran yang Tuhan ingin kita isi. Setiap kita memiliki potensi tertentu dari Tuhan, dan kita perlu menemukan apa itu.
Kita mungkin ingin menemui seorang konselor yang bisa melayani bimbingan pekerjaan untuk mengetahui keuntungan apa yang bisa didapat. Kemudian kita ingin mencoba hal berbeda saat kesempatan baru datang. Saya tidak menyarankan seorang berganti-ganti pekerjaan dengan tidak bertanggung jawab untuk mencari pekerjaan yang “sempurna”. Tuhan tidak dimuliakan saat kita menghindari tanggung jawab rutin kita karena itu terlalu monoton. Saya bicara tentang pekerjaan sebagai pelayanan.
Dengan mencoba berbagai hal berbeda, kita mungkin menemukan dimana talenta kita dan dimana kita bisa paling efektif digunakan Tuhan. Tapi tolong lakukan sesuatu! Panggilan Tuhan diberikan untuk dilakukan, bukan diam. Seperti dinyatakan oleh sebagian besar orang, lebih mudah mengemudikan kendaraan yang bergerak daripada yang diam. Selidiki sejarah hubungan Tuhan dengan manusia dalam Firmannya dan anda akan menemukan kalau dia hampir selalu meletakan tanganNya keatas orang yang sudah terlibat dalam kegiatan yang berarti.
Tapi menarik untuk diperhatikan bahwa dia tidak selalu memanggil mereka untuk pelayanan yang sama seperti yang mereka sudah kerjakan sekarang. Sebagian dipanggil untuk tugas yang baru dimana mereka merasa layak. Musa berargumentasi dengan Tuhan tentang memimpin Israel keluar dari perbudakan Mesir. “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.”340 Dengar jawaban dari Tuhan: “Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN? Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan.”341 Dia bisa menolong kita melakukan apa yang kita tidak mampu lakukan.
Analisa terakhir, tidak terlalu penting apakah kita bisa atau tidak. Hal yang paling penting adalah apakah yang Tuhan kita lakukan dengan hidup kita dan bagaimana dia ingin kita melayani yang lain. Dia bisa menyediakan pelatihan tambahan jika kita memerlukan itu, dan dia bisa memberikan karunia dan kemapuan baru jika dia pikir kita memerlukan itu. Dia bisa mentransformasi kita menjadi apapun yang dia mau. Kita tidak bisa mencapai apapun yang menguntungkan dikekekalan melalui kamampuan kita sendiri. Itu semua harud digerakan dan dilakukan melalui kuasanya. “Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.”342
Tuhan mungkin menggunakan pelatihan kita yang lalu jika dia inginkan. Tapi dia mungkin juga memimpin kita kearah yang sama sekali berbeda dengan pelatihan kita yang lalu. Selidiki kelas-kelas diseminari dan lihat keragaman latar belakang orang yang dipersiapkan untuk pelayanan. Disana ada akuntan, ahli kimia, atlit, dokter, sales, dan berbagai perwakilan profesi. Tuhan lebih tertarik dengan penyerahan diri kita kepadanya daripada pendidikan atau pengalaman kita yang lalu.

    Apa yang Dipikirkan Orang Lain?

Seseorang menyarankan bahwa jika anda hanya seorang diri yang berpikir suatu jalur tindakan yang benar, lebih baik anda berhenti dan lebih banyak berdoa tentang hal itu. Itu tidak berarti orang itu salah kalau kebanyakan tidak setuju dengan dia. Tapi itu menunjukan kebenaran komunitas Kristen, bahwa Tuhan telah menjadikan kita satu tubuh sehingga kita bisa melayani satu sama lain.
Kitab Amsal memberikan pernyataan yang keras untuk menasihati yang lain. “Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada.”343 “Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.”344 “Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak.”345 “Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.”346
Penulis PB setuju dengan itu. Paulus menasihati kita untuk saling menegur satu sama lain.347 Kata itu secara literal berarti “saling mengingatkan,” maka, “menegur satu sama lain.” Penulis Ibrani berkata supaya kita saling menasihati satu sama lain. Kata itu berarti “meneguhkan, mendorong atau menghibur.”348
Orang lain yang tidak terlibat dalam situasi kita bisa melihat itu lebih objektif dari kita. Mereka mungkin memiliki pengalaman yang lebih luas dari kita, atau mereka mungkin bisa melihat hal yang terlewat oleh kita. Mereka mungkin memiliki pengertian Alkitab yang lebih dalam atau pengertian tentang nature manusia yang lebih dalam. Jadi carilah nasihat dari teman Kristen yang lebih dewasa—pastors, tua-tua, guru, dan dalam hal orang muda, sponsor muda, ibu, dan ayah. Tuhan menempatkan orang tertentu untuk bertanggung jawab menolong anda, dan suatu kebodohan menolak saran mereka.
Dan hati-hati, jangan membuat kesalahan seperti Ahab, mencari nasihat dari orang yang mengatakan hal yang ingin anda dengar. Saat ingin memutuskan untuk pergi perang atau tidak dengan orang Siria, Yosafat bertanya pada Ahab apakah ada nabi yang benar dari Tuhan dimana mereka bisa minta nasehat selain dari 400 orang Ahab yang selalu berkata “ya” Saat itu dia mengakui, “Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia, sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan malapetaka. Orang itu ialah Mikha bin Yimla.”349 Kita cenderung menolak nasihat orang yang tidak setuju dengan kita, tapi jika mereka orang yang mengenal Firman, kita baik mendengar mereka.
Sebagian orang menolak mencari nasihat karena mereka pikir itu suatu kelemahan atau ketidakdewasaan, atau kurangnya kerohanian atau kepintaran. Mereka ingin membuktikan bahwa mereka bisa mengatasi masalah mereka sendiri tanpa bantuan orang lain. Tapi itu pada dasarnya adalah kesombongan. Untuk mengakui bahwa kita memiliki masalah yang tidak bisa kita selesaikan, dan mencari pertolongan, jauh lebih pintar dan dewasa.
Dengan membicarakannya dengan orang lain bisa menolong kita menyelesaikan masalah dalam pikiran kita. Tapi selain itu, Tuhan mungkin menggunakan penasihat untuk membawa pandangan baru atas situasi atau menunjukan beberapa kebenaran Alkitab yang berkaitan dengan keputusan kita. Tuhan juga bisa menasihati kita melalui tulisan orang suci dari masa lalu. Membaca bagaimana Tuhan berhubungan dengan mereka. Itu mungkin bisa menolong anda mengerti bagaimana dia behubungan dengan anda.
Itu tidak berarti bahwa nasihat dari orang lain tidak bisa salah. Tidak ada orang yang tahu segalanya, dan setiap orang rentan terhadap kesalahan dan subjektifitas. Timbang semua nasihat yang anda terima dengan cermat dengan Firman Tuhan. Jangan terlalu tergantung pada nasihat orang lain. Kita terutama bertanggung jawab akan pilihan kita, dan kita harus mempertanggung jawabkan apa yang sudah kita putuskan.
Dalam beberapa hal kita wajib minta nasihat orang lain. Orang yang saya maksud adalah orang yang punya otoritas atas kita. Tuhan telah membangun tingkatan otoritas dalam hidup. Terhadap gereja dia berkata, “Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka.”350 PB mengidentifikasikan pemimpin gereja sebagai tua-tua.351 Tuhan tidak memimpin kita untuk melayani dalam kerangka bergereja dengan cara yang berlawanan dengan kehendak tua-tua. Kita harus tunduk pada mereka. Mereka ada dikedudukan untuk mengevaluasi kita dan mereka bisa melihat keterbatasan kita lebih dari kita. Sebaliknya, jika tua-tua ingin kita mempraktekan karuni rohani kita dalam pelayanan tertentu, kita harus mempertimbangkan itu secara serius dengan berdoa.
Prinsip yang sama berlaku untuk misionaris yang tunduk pada dewan misi. Selama dia menjadi bagian dari organisasi, dia bertanggung jawab melakukan apa yang dikatakan pimpinannya. Dia bisa berdebat secara baik dengan mereka jika dia merasa mereka melakukan kesalahan. Dan jika mereka meminta dia melakukan sesuatu yang berlawanan dengan keyakinan Alkitabnya, dia bisa mengundurkan diri dan mencari organisasi misi baru yang sejalan dengan pandangan Alkitabnya. Selama dia dibawa otoritas mereka, dia memiliki kewajiban untuk tunduk pada mereka..
Tuhan telah menempatkan istri dibawah otoritas suami.352 Kehendak Tuhan bagi istri adalah sebagai penolong suami. Seorang suami yang baik akan minta nasihat istri, mempertimbangkan pendapatnya, dan bertindak tidak egois untuk kepentingan istri. Tapi istri menemukan sukacita terbesar dengan tunduk pada suami.
Saat Tuhan memimpin saya untuk menerima pelayanan di California, sangat sulit bagi istri saya untuk menyesuaikan diri dengan hal itu. Dia merasa kita seharusnya tidak pindah, dan saat saya membagikan alasan yang saya percaya pimpinan Tuhan bagi kita untuk pindah, dia diam dan tidak berjanji. Hari berikut, saat dia melakukan kegiatan sehari-hari, dia terus berdoa dalam hatinya, “Tuhan, tunjukan kehendakmu.”
Tiba-tiba dia menyadari kalau doanya berbeda dari yang sebelumnya. Selama seminggu mendoakan lain dari sebelumnya, “Tuhan, tunjukan Richard kehendakmu.” Saat itu dia sadar Tuhan telah menyatakan kehendaknya, dan kehendaknya adalah dia pergi bersama saya. Sejak itu kami berdua mendapat kedamaian tentang hal itu, dan roh kesatuan menyatukan kita.
Saat seorang suami meminta istri melakukan suatu yang berlawanan dengan Firman Tuhan, istri memiliki hak untuk menolak dengan hormat.353 Sebaliknya, Tuhan ingin istri percaya bahwa Tuhan akan bekerja melalui suaminya melakuka apa yang terbaik bagi istri. Sangat masuk akal hidup sesuai perintah Tuhan.

Bab 15:
Damai seperti Sungai

Umat Tuhan dimasa Yesaya menjadi makmur, sombong, egois, dan memuaskan diri sendiri. Mereka mengaku memuji Tuhan, tapi mereka melakukan itu “bukan dengan sungguh-sungguh dan dengan tulus hati.”354 Hidup mereka bergelimang dosa dan hati mereka keras dan memberontak.
Yesaya dengan setia memanggil mereka untuk bertobat dan mengingatkan mereka akan pembuangan yang sedang mendekat diBabilon. Dengar seruannya: “Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh. Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti.”355
Dalam pesan nabi berusia 2,700 tahun ini terdapat kebenaran yang berkaitan dengan kehendak Tuhan bagi orang percaya masa kini. Pelajarannya sederhana, Tuhan ingin memimpin kita, dia menunjukan jalannya pada kita, dan saat kita mengikuti arahannya kita menikmati kedamaian dan kepastian dalam seluruh kepenuhannya, dan kemantapan aliran sungai yang dalam.
Dengan kata lain, konfirmasi bahwa kita berjalan dalam kehendak Tuhan adalah kedamaian. Kita tidak pernah bisa tahu kedamaian sejati kalau kita mengikuti jalan kita. Seperti kata nabi, “Tidak ada damai sejahtera bagi orang-orang fasik.”356 Tapi kalau kita mengikuti jalan Tuhan, ada kedamaian didalamnya.

    Strike One!

Rasul Paulus mengajarkan kebenaran yang sama kepada jemaat Kolose beratus tahun kemudian. Dia mengatakan kepada mereka bagaimana mereka harus hidup, menyebutkan hal-hal yang harus mereka buang dari kehidupan mereka dan hal-hal yang harus mereka ambil kedalam hidup mereka. Tapi ada beberapa kali mereka tidak tahu apa keinginan Tuhan terhadap mereka. Bagaimana mereka memutuskan hal itu? “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu.357 Kata memerintah sebenarnya berarti “bertindak seperti wasit, mendamaikan, memutuskan.” Disini Paulus menggunakan istilah teknis dari arena olahraga untuk menolong kita menentukan mana kehendak Tuhan. Dia berkata bahwa seorang wasit yang membawa damai akan membuat keputusan akhir.
Bisakah anda bayangkan liga baseball dunia tanpa seorang wasit? 50 ribu penggemar menontong, pemain dilapangan, dan pukulan pertama berhasil. Penangkap mengatakan itu sah. Penangkap dan pemain lain setuju. Pemain lain mengatakan itu tidak sah. Semua yang ada disamping lapangan mendukung itu tidak sah. Penggemar terbagi dan stadium menjadi berantakan. Sebuah pertandingan tidak bisa berjalan dengan kebingungan seperti itu. Tapi saat wasit memutuskan itu sah ketidakpastian hilang dan kekacauan terhindari. Tidak setiap orang bisa memutuskan, dan mungkin ada sedikit perbedaan pendapat tentang hal itu, tapi itu tidak lama, karena pemain ingin tetap bermain sampai akhir.
Demikian juga, Tuhan telah menyediakan wasit untuk mengakhiri ketidakpastian, menyelesaikan pertengkaran, dan menghindari kebingungan hidup. Saat kita mengejar jalur yang kita pilih, kedamaian dalam diri akan menunjukannya. Suatu keyakinan dari dalam akan bersama kita. Kita akan merasa damai dengan pilihan kita. Pikiran kita tenang. Seperti kata Yesaya damai seperti sungai.
Tapi jika, sebaliknya, gangguan dan ketidaktenangan pikiran menekan kita, itu mungkin tanda dari Tuhan untuk kembali dan memikirkan ulang keputusan kita, kembali kepada Firman, dan kembali berlutut berdoa. Kita mungkin kembali menyelidiki hati dan memeriksa ketulusan penyerahan diri kita.
Misalkan, anda mempertimbangkan suatu perkawinan, tapi ada pertengkaran besar terjadi belakangan ini diantara anda berdua. Pria yang rencananya akan jadi suami anda tidak memperlakukan anda secara baik dan kasih. Atau wanita yang sudah bertunangan dengan anda terus menerus mengganggu anda dengan hal-hal bodoh. Anda mulai merasa tidak nyaman dan tertekan dalam melangsungkan perkawinan ini. Tuhan mungkin menginginkan anda berdua mendapat beberapa nasihat, mengubah kebiasaan pribadi anda, dan menumbuhkan kasih karunianya sedikit sebelum menikah. Tapi perasaan tidak tenang itu juga bisa berarti anda sudah mengikuti jalan anda daripada jalan Tuhan, dan melakukan itu bisa menghasilkan tahun-tahun yang tidak bahagia.
Itu sangat menyakitkan dan memalukan untuk memutuskan pertunangan. Tapi sakit itu kecil dibanding penderitaan seumur hidup dengan orang yang tidak diperuntukan Tuhan bagi anda. Kebanyakan orang memiliki sedikit keraguan sebelum acara. Itu normal. Tapi suatu ketidakpastian yang mendalam tidak boleh dikesampingkan. Tuhan mungkin mencoba menyatakan sesuatu.
Tuhan menggunakan wasuk kedamaian untuk membimbing seorang teman saya menuju gereja baru. Dia sudah pernah berkotbah digereja itu saat dia ada urusan dikota itu. Walau dia tidak ada pikiran untuk mengubah pelayanan atau apa yang diinginkan orang, mereka memilih dia untuk menjadi pastor mereka. Dia dan istrinya berdoa sungguh-sungguh untuk keputusan itu dan mengikuti setiap prinsip bimbingan ilahi yang sudah mereka pelajari, tapi mereka tetap tidak yakin apa yang Tuhan inginkan mereka lakukan. Mereka digunakan Tuhan dengan baik disini, dan tidak ingin pindah. Satu pagi dia bangun dan berkata pada istrinya, “Tuhan tidak menghendaki kita melakukan apa yang tidak ingin kita lakukan bukan?” Istrinya setuju, dan mereka memutuskan untuk tetap melayani ditempat semula.
Dia berangkat kekantor, menulis surat penolakan dimejanya, dan pergi mengajar sebuah kelas digereja. Tapi pikirannya bergolak. Dia bergumul dalam pikiran saat dia melewati kelas-kelas itu, sehingga dia tidak bisa mengajar. “Tuhan,” dia berdoa, “Saya pikir akan mendapat kedamaian kalau saya mengerti kehendakmu. Dimana kedamaian itu?”
Akhirnya, dalam tekanan itu, dia tidak mengajar (muridnya sangat senang), kembali kekantor, merobek surat itu, dan menuliskan yang baru—surat pengunduran diri dari gerejanya. “Tiba-tiba kesadaran indah akan kedamaian Kristus melanda saya,” katanya pada saya. Dan Tuhan segera memberikan dia dan istrinya sukacita besar saat mereka menerima pelayanan baru mereka. Wasit kedamaian telah membuat keputusan akhir.

    Bisakah Kita Mempercayai Perasaan Kita?

Saat saya membagikan pemikiran ini dengan sekelompok murid, seorang muda protes, “bukankah itu terbawa oleh perasaan? Bagaimana kita bisa yakin perasaan itu dari Tuhan?” Itu pertanyaan yang benar dan perlu dijawab.
Jika perasaan damai hanya satu-satunya petunjuk, maka pencarian kehendak Tuhan hanyalah suatu subjektifitas. Tapi kita berasumsi kalau hal yang semestinya sudah dilakukan. Pertama kita sudah melakukan persiapan yang tepat—kita tahu Pembimbingnya; kita telah menyerahkan kehendak kita padanya; dan hidup kita sudah ditransformasi oleh kasih karunianya. Kedua, kita hidup dalam Firmannya, melakukan prinsip kekal terhadap semua masalah yang kita hadapi. Sebagian orang berkata mereka memiliki kedamaian saat mereka melanggar Firman Tuhan. Tapi Tuhan tidak pernah memberikan damainya untuk hal yang berlawanan dengan Firmannya. Perasaan damai harus selalu diuji oleh Firman.
Ketiga, kita membangun hubungan yang mendalam dengan Tuhan melalui doa, meminta pimpinannya. Keempat, dengan akal sehat yang sudah dikuduskan kita menghevaluasi keadaan kita, karunia dan kemampuan kita, dan nasihat dari orang lain. Jika kita telah setia dengan cara ini, kita bisa yakin kalau itu kedamaian dari Tuhan yang ada dalam jiwa anda daripada rasa puas diri. Dia menjanjikan hal itu pada kita!358
Tapi apakah tidak mungkin bagi seseorang atau hal lain, selain Tuhan bisa mengganggu kedamaian yang dia ingin kita rasakan, dan membelokan kita dari rencana hidup buat kita? Ya. Bahkan saat saya sudah yakin akan kehendak Tuhan, saya merasa tidak nyaman karena saya pikir saya akan mendapat pekerjaan yang rendah dan memalukan diri saya. Kesombongan saya menghancurkan kedamaian itu. Disaat lain, kemungkinan pengorbanan diri yang besar, kerja keras, takut akan bahaya fisik—semua hal itu bisa mengganggu kita, dan kita mungkin tidak sadar apa yang menyebabkan hilangnya kedamaian itu.
Bagaimana kita bisa bergantung pada kedamaian sebagai wasit yang baik dalam hal ini ? Seperti kita ketahui sebelumnya, jalan tidak selalu mulus dalam pusat kehendak Tuhan, dan hal yang mengancam kedamaian anda merupakan salah satu masalah yang kita hadapi. Jadi mari kita bahas masalah yang berkaitan dengan kehendak Tuhan.

    Laut yang Bergelora

Bagaimana kita bisa melupakan suatu siang dimana Yesus menyuruh muridnya kekapal menyebrang laut Galilea sementara dia naik kegunung berdoa?359 “Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.”360 Para murid ada disana oleh paksaan ilahi. Mereka ada dalam kehendak Tuhan, tapi hidup mereka dalam bahaya. Itu menunjukan bahwa angin rebut dan badai laut tidaklah membuktikan kalau kita ada diluar kehendak Tuhan. Mereka mungkin memaksa kita menyelidiki alasan dari jalan yang kita jalani, tapi itu tidak akan mengubanya.
Kita bisa mengharapkan cobaan, kesulitan, pengorbanan dalam kehendak Tuhan. Jangan tenggelam karena itu. Mereka bagian dari rencananya untuk membawa kita kepada kedewasaan. Kenyataannya, saat kita menerima mereka dengan semangat yang tepat, mereka bisa meningkatkan keinginan kita untuk melakukan kehendak Tuhan. Petrus berkata, “karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.”361 Pemazmur menyelidiki, “Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu.”362
Ilustrasi Alkitab sangat banyak. Sebagai contoh, Tuhan mengirim Yusuf ke Mesir untuk dipenjara sehingga dimasa itu dia bisa menyelamatkan bangsa Israel. Kemudian, Tuhan memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir kepadang gurun sehingga dia bisa membawa mereka ketanah perjanjian. Dia mengirim Paulus ke Filipi dimana dia dipukuli dan dipenjara, dan kemudian mengirimnya keYerusalem, mengingatkan dia kalau penderitaan sedang menunggu dia disana. Dan dia mengirim Anaknya kesalib untuk menderita agar dosa kita ditebus.
Kita juga akan menghadapi penderitaan saat kita mengikuti pimpinan Tuhan. Satu hari Yesus sedang berjalan, seorang pria berlari kepadanya dan berkata, “Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi. Yesus berkata kepadanya: Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”363 Dia memberikan kita peringatan yang adil. Untuk menjadi pengikutnya kita harus mau menyerahkan semua milik kita.364 Dan kita bisa melihat harga yang harus ditanggung sebelum dengan sukarela mengikuti kehendaknya.365
Tapi misalkan kita sudah memperhitungkan harganya, memberi dia semuanya, mencari pimpinannya, mendapat kehendaknya, dan sekarang kita dengan sukacita mengikutinya, tapi kemudian masalah datang dan mengganggu kedamaian kita. Bagaimana kita mengatasi itu? Kita harus kembali pada prinsip Salomo tentang bimbingan ilahi: “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu.”366 Jika pimpinan Tuhan jelas saat matahari bersinar, jangan ragukan dia saat badai datang. Percaya bahwa masalah itu sendiri bagian dari rencananya. Tujukan matamu pada Pembimbing daripada halangan, dan melangkahlah dengan iman. Kemudian itu akan mengenyahkan ketidaknyamanan dan mengembalikan kedamaian.
Sebanyak apapun kepercayaan tidak bisa mengembalikan kedamaian dalam hati orang Kristen jika dia dengan sengaja melanggar jalan yang Tuhan pilih. Ketidaknyamanan merupakan cara Tuhan menyatakan padanya kalau dia sudah mengambil jalan yang salah. Itu juga bagian dari cara Tuhan memanggil dia kembali kejalan yang benar. Tapi saat kita berjalan dalam kehendak Tuhan, akan meneguhkan kepercayaannya atas kedaulatan dan pemeliharaannya, kedamaian akan memenuhi hati kita walau seluruh dunia hancur disekeliling kita. Dan maju terus dengan keyakinan dan ketekunan dalam penderitaan sehingga membawa upah yang besar. “Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.”367

    Tidak ada Jawaban

Masalah lain yang sering mengganggu kedamaian orang percaya yang mencari pimpinan Tuhan adalah penundaan dalam mendapat jawaban. Mereka ingin melakukan kehendak Tuhan; mereka telah menyiapkan hati mereka, menyelidiki Firman, an mencari Tuhan, tapi tidak ada yang terjadi. Itu seperti menelepon telepon darurat, hanya mendengar bunyi saja tanpa jawaban. Kita menjadi khawatir dan gelisah melihat apa yang terjadi. Dan kita sering seperti itu saat Tuhan tidak menjawab permintaan kita untuk pimpinannya. Itu sering terjadi terhadap mahasiswa tingkat akhir yang belum mengetahui apa yang harus mereka lakukan setelah lulus. Daripada berdiam dengan tenang dalam janji pimpinan Tuhan dan dengan cermat melihat kesempatan yang terbuka bagi mereka, mereka jadi panic dan mulai menerima apapun.
Sebagian besar dari kita tidak suka menunggu. Kita ingin jawabannya sekarang. Kita ingin melakukannya sekarang juga. Jika ada yang menghibur anda, Pemazmur juga tidak suka menunggu. “Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?”368 “Kepada-Mu, ya TUHAN, gunung batuku, aku berseru, janganlah berdiam diri terhadap aku, sebab, jika Engkau tetap membisu terhadap aku, aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur.”369 Ayub juga punya masalah dengan menunggu. “Ah, semoga aku tahu mendapatkan Dia, dan boleh datang ke tempat Ia bersemayam. Sesungguhnya, kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana; atau ke barat, tidak kudapati Dia.”370
Kesalahan kita yang terbesar dalam hidup umumnya disebabkan oleh ketidaksabaran kita menunggu waktu Tuhan. Itulah yang terjadi pada bangsa Israel di Kadesh-Barnea. Saat Tuhan menyatakan pada mereka kalau mereka tidak diijinkan masuk ketanah perjanjian karena ketidakpercayaan mereka, sebagian dari mereka marah karena hal itu. Penundaan lebih dari yang bisa kita hadapi. Mereka pikir karena mereka sudah mengakui dosa mereka mereka bisa langsung melakukannya, disamping peringatan Tuhan. Tapi mereka kehilangan nyawa mereka dalam percobaan itu.371
Penolakan Raja Saul untuk menunggu juga menghancurkan dia. Tuhan ingin menunggu waktunya sampai Samuel datang mengorbankan korban untuk persiapan perang dengan Filistin. Tapi Saul tidak bisa menunggu. Dia melakukan tugas imam, mengorbankan korban sendiri, dan akibatnya kehilangan kerajaannya.372
Kita juga melakukan hal itu. Kita melakukan pilihan yang bodoh dan terburu-buru yang akan kita sesali kemudian karena kita tidak sabar menunggu Tuhan menunjukan kehendakNya. Mungkin tidak ada keputusan lebih penting daripada keputusan untuk menikah. Sebagian orang berpikir mereka tidak akan mendapat kesempatan lagi jika mereka melewatkan yang satu ini. Jadi mereka melakukannya dalam hubungan yang tidak bijak sehingga membawa sakit hati dan kepedihan seumur hidup. Orang lain berhenti bekerja karena alasan yang rapuh, menghabiskan uang dengan tidak bijak, menjual rumah dan pindah kota tanpa pimpinan yang jelas, atau bercerai tanpa pikir panjang akibat atau perkataan Tuhan tentang hal itu dalam Firmannya. Alkitab berkata, “orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.”373 Saat kita terburu-buru, kita sering melakukan kesalahan.
Kenapa Tuhan menunda saat kita sangat menginginkannya? Yesaya berpendapat. “Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia.”374 Makin lama dia menunggu dan makin kita membutuhkannya, makin kuat dan berkuasa keselamatannya dan semakin kemuliaannya ditinggikan. Dia menunggu supaya kita bisa menyatakan belas kasihannya lebih dramatis untuk memuliakan dirinya. Penundaan yang lama sering diikuti oleh jawaban yang luar biasa.
Masa penantian bisa menjadi saat pertumbuhan rohani, saat iman kita diperkuat, saat kita semakin mengenal Tuhan. Baxter berpendapat bahwa melalui penundaan Tuhan mencoba mengajarkan kita suatu yang lebih baik daripada jawaban itu sendiri.375 Penundaannya selalu memiliki tujuan. Walau kita tidak tahu tujuan itu, dia meminta kita untuk percaya dan menunggu.
Ketidaksabaran kita biasanya berasal dari ketidakpercayaan kita, dan kita kembali lagi kemasa Yesaya untuk melihat hal itu diilistrasikan. Yehuda sedang terancam oleh Asiria. Orang mencari tempat berlindung, atau sekutu seperti Mesir untuk melawan mereka. “Jangan hanya berdiam dan dihancurkan; mari lakukan sesuatu,” itulah mereka. Inilah perkataan Yesaya dari Tuhan: “Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah.”376
Itulah nubuat kedatangan Mesias, tapi itu juga mengingatkan orang-orang itu kalau Tuhan yang mereka sembah di Zion adalah dasar mereka. Jika mereka mau percaya, jika mereka mau meletakan iman mereka padanya, mereka tidak perlu takut dan frustrasi dan membuat perjanjian yang bodoh atau mencari sekutu. Kepercayaan merupakan benteng satu-satunya daripada keputusan yang terburu-buru. Masa kini, satu-satunya cara kita mampu sabar dan tenang menanti pimpinan Tuhan adalah percaya padanya, percaya bahwa jawabannya akan datang saat dibutuhkan.
Kita tidak boleh menentukan waktu bagi Tuhan. Dia tidak selalu bekerja dengan jadwal kita. Kita tidak bisa membuatnya terburu-buru. Orang mungkin berteriak pada kita untuk melakukan sesuatu. Setang mungkin mendesak kita melakukan hal yang bodoh sehingga menghancurkan hidup kita. Kedagingan ingin mengambil alih secepatnya dan melakukan sesuatu yang hebat dan berani sehingga bisa membuktikan kemampuannya mengatasi setiap situasi. Tapi Tuhan berkata, “Percaya saja, dan tunggu.”
Daud mengatakan hal itu seperti ini: “Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!.”377 Dan sepertinya dia melakukan nasihatnya sendiri; karena dia bisa bersaksi: “Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku, Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.”378
Apakah beberapa keputusan menyebabkan anda menjadi tidak sabar? Percayakan itu pada Tuhan. Katakan padanya anda percaya kalau dia memimpin anda sesuai waktunya. Tanya Tuhan untuk menolong anda bersabar. Dan nikmati kedamaian dari Tuhan.

Bab 16:
Ditempat Anda Berada

Mungkin anda berpikir, “jika saja saya tahu tentang hal ini dimasa lalu, hidup saya akan berbeda. Tapi itu sudah terlambat, dan sudah terlambat mengubah arah.” Saya sudah mendengat hal itu dari orang yang percaya kalau mereka sudah menikahi orang yang salah, atau yang gagal kecollege saat ada kesempatan, atau yang sekarang berpikir mereka mengejar karir yang salah selama ini, atau yang sudah lama telah menutup telinga rohani mereka saat Tuhan memanggil mereka untuk pelayanan. Apa yang terjadi saat mereka melewati kehendak Tuhan?
Kita bisa melewatkan itu. Tuhan menciptakan kita dengan kehendak, dan kita mampu menggunakan kehendak itu berlawanan dengan kehendakNya. Kita bisa membuang rencananya bagi hidup kita. Kita bisa mengikuti jalan kita.

    Keluar Jalur

Alkitab jelas mengatakan pada kita tetnang orang yang menolak kehendak Tuhan. Nyatanya, orang pertama yang kita temukan melakukan hal yang sama. Tuhan menciptakan Adam dan Hawa untuk memuliakan dirinya melalui pujian, persekutuan, dan ketaatan. Tapi mereka memutuskan mengikuti jalan mereka, jadi mereka mempraktekan kehendak mereka yang berlawanan dengan kehendak Tuhan. Keturunan mereka mengikuti jalan mereka sejak saat itu.
Manusia menyatakan kehendak mereka dengan berbagai cara. Abraham mengambil budak istrinya dan mendapat anak dan dia pikir itu baik. Dia ingin seorang anak, dan Tuhan menjanjikan untuk memberikannya, jadi dia pikir Tuhan menjanjikannya melalui Hagar. Tapi dia tidak berpikir untuk menyakannya pada Tuhan.379 Itulah hikmat manusia, alasan kedagingan. Dan kita juga bisa salah jalan karena mendengar hikmat dunia daripada suara Tuhan. Seperti yang diakui seseorang, “Saya pikir Tuhan membutuhkan uang saya lebih dari dia membutuhkan saya. Jadi saya memilih bisnis saat dia memanggil saya kedalam pelayanan, dan sekarang bisnis saya gagal, Tuhan tidak mendapatkan keduanya baik saya maupun uang saya.”
Daud melakukan perzinahan dan membunuh suami perempuan itu. Kedua dosa itu menempatkan dia jauh dari persekutuannya dengan Tuhan. Dan itu semua bermula saat dia gagal memenuhi tanggung jawabnya. Dia seharusnya pergi dengan tentaranya, menyediakan dukungan dan kepemimpinan bagi mereka. Tapi sebaliknya dia berdiri diatas istana.380 Kita juga bisa tergelincir saat kita melalaikan kewajiban yang diberikan Tuhan pada kita. Saya berpikir seperti seorang pria yang gagal menunjukan kasih sayang pada istrinya dimana Tuhan menghendari semua suami Kristen harus melakukannya. Respon negative dari istri membuat dia membenarkan diri untuk bersama dengan wanita lain dan pengalaman berdosanya membawa dia kepada ketidabergunaan.
Yunus melarikan diri dari Tuhan dan merupakan kasus kekerasan hati. Dia tidak ingin melakukan perintah Tuhan. Tuhan telah memerintahkan dia pergi keNiniwe dan berseru melawan kejahatan. Yunus berkata, “Tidak Tuhan, saya ingin keTarsis.” Dan sebagaian dari kita pernah lari dari Tuhan karena kita tidak ingin melakukan apa yang diperintahkan Tuhan.
Petrus menyangkal Tuhannya 3 kali, tapi karena doa permohonan Kristus dia selamat. Itu hasil dari kelemahan manusia—kesombongannya, kebergantungan terhadap diri sendiri. Dia dengan menyedihkan berkeras, “Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau.”381 Tapi dia menyangkalnya. Kelemahan kita mungkin berbeda dengan Petrus, tapi selain kita mengakuinya dan percaya pada kemenangan Kristus, itu semua bisa membawa kita keluar jalur kehendakNya.
Dua pria lainnya yang bersama dengan Yesus melewatkan rencanaNya bagi hidup mereka karena kelengahan mereka. Yesus ingin mereka mengikutinya dan menjadi muridnya. Satu orang ingin menunggu sampai bapaknya meninggal. Pria satunya lagi ingin pulang dan mengatur semuanya dan kembali kalau sudah selesai.382 Sebagian dari kita sudah meletakan kehendak Tuhan sangat lama sehingga kita yakin itu semua sudah terlambat untuk mengikuti pimpinannya.
Apakah itu berkaitan dengan alasan manusiawi, atau tidak dipenuhinya tanggung jawab kita, atau kekerasan hati, atau kelengahan, atau hal lainnya, ada akibat tertentu dari melalaikan kehendak Tuhan.

    Kesenangan—Untuk Sementara

Cukup mengejutkan, kita awalnya senang dengan hal itu. Abraham mendapat anaknya dengan cara ini, yang kemudian diberi nama Ismail. Daud melakukan itu dengan wanita cantik. Yunus melarikan diri dari pekerjaan yang tidak disetujuinya. Petrus pergi melihat apa yang mereka lakukan terhadap Yesus tanpa membuka identitasnya. Dan 2 orang yang pulang sesuai keinginan mereka.
Kita mungkin sudah mendapatkan semua hal yang kita cari—saat kita mempertimbangkan jalan Tuhan tapi melakukan jalan kita. Kita mungkin memiliki uang, harta benda, status, keamanan, kesenangan fisik, menikah dengan orang yang kita inginkan, atau hal lain yang kita pikir penting. Penulis Ibrani mengakui bahwa ada kesenangan dalam dosa sesaat, dan secara spesifik bicara tentang hal indah yang dilepaskan Musa untuk melakukan kehendak Tuhan—menjadi penting karena ada dalam keluarga istana, dan kekayaan Mesir.383
Anda mungkin memiliki itu. Semua hal yang mendukung keinginan anda. Dan anda senang dengan hal itu. “aku melakukan keinginanku dan berjalan dengan baik. Kenapa saya harus berserah pada kehendak Tuhan?” Biarlah saya mengingatkan anda bahwa permainan belum selesai. Prinsip Alkitab lain berlaku disini, dan itu bisa dimulai kapan saja. Itu adalah prinsip menabur dan menuai. “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.”384
Untuk satu hal kita akan menuai rasa bersalah, dan rasa malu, seperti Petrus saat dia keluar dan menangis dengan sangat. Kemudian kita akan menuai akibat dari dosa kita. Dalam kasus Abraham, Sarah dan budaknya menjadi iri hati; pergolakan masuk kadalam rumah Abraham yang sebelumnya bahagia. Kemudian, Isak lahir dari Sarah, perselisihan mencuat diantara kedua anak—perseteruan yang berlangsung sampai saat ini dalam konflik Arab-Israel. Itu suatu dampak yang berlangsung lama dari tindakan kedagingan seseorang. Beberapa dari anak Daud mengikuti contoh menyedihkan ayahnya dan membawa sakit hati dan penderitaan dalam keluarganya.
Berkeras melakukan kehendak kita sering menghasilkan dampak merusak dalam hidup kita. Tuhan membangun prinsip dasar hidup berhasil. Setelah kita melanggar hal itu kita menyesalinya. Ibu dan bapak, sebagai contoh, yang mengabaikan anak mereka dalam mengejar karir mereka, akhirnya menderita penderitaan batin atas anak mereka. Suami atau istri yang meninggalkan pasangan mereka untuk orang lain sering terperangkap dalam kekusutan jaring yang mereka tinggalkan. Inilah beberapa dampak dari dosa, dan tidak ada cara yang bisa menghapus tanda yang ditinggalkan mereka dalam hidup ini.
Kadang Tuhan secara langsung turut campur dengan mendisiplin mereka seperti yang dia lakukan terhadap Yunus saat dia mengirim badai besar, menetapkan undian para pelaut, menunjuk Yunus sebagai penyebab bencana ini dan menyiapkan ikan besar untuk menelan dia.
Tuhan bisa mengatur suatu tragedy seperti itu untuk menghentikan kita dari jalur dan mengembalikan kita kearah yang benar. Dan dia melakukan itu karena kasihnya pada kita.385 Dia tahu kalau kita bisa bahagia hanya dalam melakukan kehendakNya, dan dia ingin kita mendapat kepenuhan sukacita itu. Tapi disiplin itu sendiri bukan pengalaman yang menyenangkan. “Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita, penulis Ibrani mengingatkan kita.386 Berkeras pada cara kita membawa kehancuran.

    Suatu yang Indah

Mungkin anda berkata, “itu benar – saya diluar kehendak Tuhan, dibawa tangan disiplinnya, dan merasa sengsara karena itu. Saya tidak tahan lagi. Apa yang bisa aku lakukan?” Untuk itu anda perlu yakin bahwa kesalahan anda tidak mengejutkan Tuhan. Dia mahatahu! Dan dia tahu dari kekekalan bahwa anda akan melanggarnya dan mengikuti jalan anda, jadi dia sudah siap untuk itu. Dia tahu Adam dan Hawa akan berdosa sebelum dia menciptakan mereka, dan sebelum dia menciptakan dunia tempat mereka hidup dimana dia sudah punya rencana untuk menyelamatkan mereka dan keturunan mereka.387 Itu cara terbaik menyatakan kemuliaan kasih karunianya.
Dia Tuhan seperti itu. Dia tahu tentang keberdosaan kita sebelum dia membuat kita hidup. Dan dia mampu mengampuni dosa kita yang lalu dan kesalahan masa depan kita sehingga akan memuliakan dirinya. Seperti kata pemazmur, “Sesungguhnya panas hati manusia akan menjadi syukur bagi-Mu.”388 Semua yang terjadi diijinkan oleh Tuhan. Dan dia menjanjikan untuk menggunakan semuanya agar tujuannya tercapai. Itulah maksud Paulus saat dia berkata bahwa semua bekerja menurut keputusan kehendakNya.389 “semua hal” termasuk dosa kita dan segalanya. Tuhan bisa membuat dosa kita untuk memuji dia.
Apakah anda pernah bermain suatu permainan dimana seorang mencoret-coret beberapa garis dikertas, kemudian orang lain menggambar disekitarnya, menggunakan coret-coretan itu sebagai bagian dari gambar? Tuhan merupakan pemilik semua itu! Dia penyadur yang agung. Sebelum kita dilahirkan, dia sudah mengantisipasi semua kekacauan yang akan kita buat dalam hidup kita, dan merencanakan rencana alternative sehingga ketidaktaatan kita akhirnya menghasilkan tujuannya.
Kristus bisa menggunakan hidup yang berantakan dan memperbaharuinya kebentuk yang indah. Kenyataannya, kesalahan dan kegagalan kita bisa membuat kita melihat betapa lemah dan berdosanya kita, dan hanya saat kita mengakui kelemahan kita, kita bisa mengenal kuasa Kristus.390
Jadi tidak ada perbedaannya darimana anda berasal atau dimana anda sekarang. Tuhan memiliki rencana bagi anda dari saat ini, dan itu rencana terbaik yang bisa anda dapat. Itu juga meliputi apa yang Tuhan inginkan anda perbuat pada awalnya, seperti yang dia lakukan pada Yunus, yang akhirnya pergi keNiniwe, dimana Tuhan memberkati pelayanannya.
Tapi jika tidak mungkin lagi bagi anda untuk kembali dan mulai dari awal, Tuhan memiliki alternative lain bagi anda. Saya tidak ingin mengatakan itu “terbaik kedua” seperti yang dilakukan beberapa orang, karena saat ini hal terbaiklah yang bisa anda lakukan. Anda mungkin telah kehilangan kesempatan dan sukacita yang tidak pernah datang kembali. Tapi Tuhan memiliki rencana bagi anda sejak saat ini dan itu sempurna. Itu harus begitu, karena rencananya sempurna.
Jadi jangan lihat kebelakang dengan penyesalan. Memenuhi pikiran dengan kesalahan masa lalu hanya akan membawa kegagalan dimasa depan. Jangan biarkan masa lalu menghancurkan anda dari berkata saat ini. Ikuti teladan Paulus: “aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”391
Tapi bagaimana kita bisa melupakan masa lalu yang sudah terbuang? Bagaimana kita bisa melupakan perselisihan dan sakit hati yang ditinggalkan? Hanya ada satu jalan, yaitu mengakui dosa kita pada Tuhan, sungguh-sungguh melupakannya, dan menerima anugrah pengampunan yang ditawarkan. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”392 Dia mengatakan bahwa dia akan membuang dosa kita sejauh timur dari barat.393 Dia berkata kalau dia tidak akan mengingat dosa kita lagi.394 Dia bekata kalau dia akan membuangnya kekedalaman laut.395 Jika Tuhan ingin mengampuni dan melupakan, setidaknya yang bisa kita lakukan adalah menerimanya dan mulai dari baru lagi.
Itulah yang dilakukan Daud. Dosanya dengan Betsyeba membuat dia sengsara, “sampai” katanya “Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku, dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku.”396 Dan Tuhan senang menyelamatkan hidupnya dan memberkati dia. Dia melakukan hal yang sama kepada Yunus dan Petrus, dan dia ingin melakukan itu pada anda. Jika anda mau mengakui dosa anda, anda bisa menikmati kepastian pengampunannya. Jika anda mau menyerahkan diri anda, dia akan membawa anda ditempat seharusnya, membuat hal indah bagi anda, dan mulai menggunakan anda untuk kemuliaannya. Tidak ada kata terlambat dalam melakukan kehendak Tuhan.
Kenapa Pusing!
Mungkin beberapa orang berpikir, “yah, jika Tuhan bisa menyelamatkan hidup saya kapanpun dan menggunakan saya untuk kemuliaannya, biarlah saya terus melakukan cara saya lebih lama lagi. Dia bisa menyelesaikan masalah yang saya timbulkan dan anugrahnya lebih dinyatakan dari sebelumnya.” Rasul Paulus takut kita akan berpikir seperti itu, jadi dia mengatakan sesuatu dalam surat Roma. “Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?”397
Orang percaya sejati berbagi dalam kematian Kristus, dan dia mati untuk menyelamatkan mereka dari dominasi manusia lama mereka. Sangat sulit dimengerti seorang yang sudah diselamatkan berkata, “saya akan melakukan dosa lagi agar anugrah Tuhan menjadi lebih nyata.” Prilaku seperti itu memberikan keraguan akan keselamatannya. Suatu keinginan melakukan kehendak Tuhan merupakan bukti utama keselamatan sejati. Saat keinginan itu nyata, itu membawa kepastian; waktu itu tidak ada, itu menyebabkan keraguan. Dan salah satu alasan orang Kristen memiliki banyak keraguan tentang keselamatan mereka adalah mereka melakukan kehendak mereka sendiri daripada kehendak Tuhan.
Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.”398 Diwaktu lain dia menyatakan bahwa hanya mereka yang melakukan kehendak Tuhan berasal dari dia.399 Rasul Yohanes menambahkan, “Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”400 Ayat ini tidak mengatakan bahwa melakukan kehendak Tuhan bisa menyelamatkan kita, tapi itu menunjukan kalau kita sudah selamat memperoleh hidup kekal dengan bukti melakukan apa yang Tuhan inginkan. Salah satu keuntungan mengikuti rencana Tuhan, adalah berkat jaminan keselamatan kalau kita milik dia. “Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh.”401

    Pemenang dan Pecundang

Motivasi kuat lainnya yang dinyatakan oleh Paulus: “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.”402 Kata itu berarti “untuk dinyatakan” Suatu hari setiap orang Kristen akan berdiri dihadapan Kristus. Disana kualitas hidup akan dibuka. Apa yang dibuka saat itu akan menjadi dasar pemberian upah. Orang yang sudah melakukan kehendak Tuhan melalui kuasa Roh Kudus dan untuk kemuliaan Tuhan akan menerima upahnya.403 Orang yang hidup untuk diri sendiri dan masuk dalam hidup yang tidak bernilai kekal akan kehilangan,404 hadiah.
Seorang pernah berkata, “saya tidak peduli dengan hadiah. Jika saya sudah disana; itu yang penting bagi saya.” Apakah anda sadar artinya ini? Pikirkan sebentar. Apakah anda menikmati pujian dan penghargaan ? Bukankah sangat berarti bagi anda saat seorang berkata hal yang baik, atau hal yang menyenangkan ? Sama sekali tidak adanya pujian merupakan suatu penderitaan yang tidak terkira. Mereka ingin pujian. Hidup tanpa pujian bisa membawa depresi dan putus asa.
Bisakah anda bayangkan apa yang terjadi ditahta penghakiman Kristus, saat Tuhan Yesus, mengevaluasi hidup kita? “baik dan setia hambaku ini!” dia mengatakannya didepan orang disekitar kita. “Inilah upahmu.” Satu persatu pelayan Tuhan yang setia akan dipuji dan disalami. Dan kemudian giliran anda. Apa yang akan Tuhan katakana? Masalahnya bukan pada apakah anda sudah kegereja setiap minggu atau telah memberikan persepuluhan. Itu masalah apakah kehendak anda sudah diserahkan sepenuhnya pada Tuhan. Apakah anda bersedia melakukan perintahnya? Apakah hidup anda “melakukan kehendak Tuhan dari hati”?405
Yohanes menyatakan bahwa mungkin itu suatu yang memalukan bagi yang lain. “Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.”406 Malu! Suatu pikiran yang menakutkan—berdiri dihadapan Tuhan Yesus Kristus dengan malu, malu karena seluruh hidup disalah gunakan, salah arah, terbuang. Ketakutan itu harus menakutkan hati kita dan membuat kita melakuakan kehendak Tuhan. Itulah apa yang dikatakan Paulus saat berkata, “Kami tahu apa artinya takut akan Tuhan, karena itu kami berusaha meyakinkan orang.”407
Paulus membawa kita kestadium. “Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.”408
Dalam pertandingan Olimpiade, tidak semua pelari menang dan menerima medali. Hanya 3 pemenang setiap pertandingan. Tapi pertandingan orang Kristen berbeda. Setiap orang bisa menang jika dia mau. Kenyataannya, satu-satunya cara untuk kalah adalah dengan memutuskan untuk kalah dengan menolak kehendak Tuhan. Kenapa jadi pecundang kalau anda bisa jadi pemenang dan menerima hadiah? Hadiah itu sendiri janganlah jadi motivasi utama kita, tapi Alkitab mengatakan pada kita tentang itu dan mendorong kita untuk lari begitu rupa sehingga memperolehnya.
Itu merupakan hal yang indah jika datang akhir hidup kita dan kita bisa berkata seperti Paulus, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.”409

    Terbaik dari Semua

Tapi ada satu motivasi utama melakukan kehendak Tuhan. Dan sekali lagi Paulus yang menyatakannya: “Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.”410 Kasih Kristus! Diatas segalanya, kasihnyalah yang membungkus kita dan membuat kita hidup untuk dia.
Kasihnyalah yang membawa dia dari kemuliaannya disorga kedunia berdosa ini yang kemudian menghina dan mempermalukan dia. Kasihnyalah yang membawa dia ke Kalvari, dimana dia menanggung murka Tuhan yang menakutkan mengganti tempat kita. Kasihnyalah yang menyebabkan dia menawarkan pengampunan dan hidup saat kita patut dihukum. Dan saat kita menangkap luasnya kasih itu, kita tidak lagi hidup untuk diri kita sendiri, tapi untuk dia yang benar-benar mengasihi kita.
Melakukan kehendak Tuhan bukan masalah mengatakan: “jika saya harus melakukannya, saya harus melakukan itu!” Tapi memikirkan Dia yang memberikan segalanya untuk memastikan berkat kekekalan dan kemudian meresponnya dengan sukacita padanya. Dia mengasihi anda, sebagaimana anda ada, dengan semua keberdosaan dan kegagalan anda. Dia siap menerima anda saat anda memberikan tubuh anda sebagai persembahan yang hidup. Dia ingin mentransformasi anda, menggunakan anda, untuk mencapai tujuan kekekalannya. Serahkan diri anda padanya. Kemudian anda bisa berkata dengan keyakinan seperti pemazmur, “aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku.”411

262 Efesus 5:17,18
263 Colossians 3:16 (NIV)
264 James 1:5 (NIV)
265 Cf. v. 2
266 Matius 7:7 (NIV)
267 Luke 6:12, 13 (NASB)
268 Mazmur 5:8 (TLB)
269 Mazmur 25:4, 5 (TLB)
270 Mazmur 27:11 (TLB); cf. also Mazmur 31:3; 43:3; 139:24; 143:10
271 Joshua 9:14 (NASB); cf. 2 Samuel 21:1-9
272 Paul E. Little, Affirming the Will of God, InterVarsity Press, 1971, p. 17.
273 Philippians 4:6, 7 (NASB)
274 Colossians 1:9 (NIV)
275 Colossians 4:12 (NIV)
276 Amsal 3:5 (NASB)
277 Cf. Yohanes 15:5
278 Kisah 10:9
279 James 1:6, 7 (NIV)
280 Amsal 3:5
281 James 1:5
282 Matius 7:7
283 Isaiah 55:8, 9
284 Philippians 2:13 (NASB)
285 Luke 22:42 (KJV)
286 Kisah 13:2 (NASB)
287 Daniel 9:3
288 Daniel 9:22 (NASB)
289 Isaiah 46:10
290 Mazmur 103:19
291 Efesus 1:11
292 Kejadian 45:5 (NASB)
293 1 Samuel 9:16 (NASB)
294 Kisah 8:1
295 Kisah 8:4
296 Kisah 1:8
297 Wahyu 3:7 (NIV)
298 1 Corinthians 16:9; 2 Corinthians 2:12
299 Colossians 4:3
300 Kisah 16:6, 7
301 1 Thessalonians 2:18
302 Kisah 8:5-8
303 Kisah 8:26
304 Cf. Kisah 4:1-31; 5:17-42
305 Kisah 8:1
306 Galatians 6:9 (NIV)
307 Keluaran 17:6; Bilangan 20:7-12
308 Amsal 20:24 (KJV)
309 Romans 11:33 (NIV)
310 Keluaran 13:21
311 Keluaran 28:30; Bilangan 27:21
312 1 Samuel 3:1-10
313 Matius 1:20
314 Kisah 1:23-26; cf. Amsal 16:33
315 Kisah 9:3
316 Kisah 10:10, 11, 17
317 Kejadian 24:14 (NASB)
318 1 Samuel 14:9, 10 (NASB)
319 Judges 6:36, 37 (TLB)
320 Cf. Judges 6:12, 14, 16, 23
321 Matius 12:39 (NASB)
322 2 Corinthians 5:7
323 Dr. James Dobson Talks About God’s Will, G/L Publication, 1975, p. 11.
324 Jeremiah 23:28 (TLB)
325 Amsal 3:5, 6
326 1 Petrus 4:7 (NASB)
327 Titus 1:8 (NASB)
328 Titus 2:12 (NASB)
329 2 Timothy 1:7 (Amp.)
330 Kisah 12:5-19
331 Kejadian 12:1
332 Romans 2:14, 15
333 1 Timothy 4:1, 2
334 Romans 14:1, 2; 1 Corinthians 8:12
335 Titus 1:15
336 James 4:17 (NIV)
337 J. Sidlow Baxter, Does God Still Guide? Zondervan, 1968, p. 35.
338 Bilangan 22:19
339 Matius 25:21, 23 (NIV)
340 Keluaran 4:10 (NASB)
341 Keluaran 4:11, 12 (NASB)
342 2 Corinthians 3:5 (NASB)
343 Amsal 11:14 (KJV); cf. also Amsal 24:6
344 Amsal 12:15 (TLB)
345 Amsal 15:22 (NASB)
346 Amsal 19:20 (TLB)
347 Colossians 3:16
348 Ibrani 10:25
349 1 Kings 22:8 (TLB)
350 Ibrani 13:17 (NIV)
351 Cf. Kisah 20:17, 28; 1 Timothy 3:5; 5:17; 1 Petrus 5:1-3
352 Efesus 5:22, 24; Colossians 3:18; Titus 2:5; 1 Petrus 3:1, 5
353 Cf. Kisah 5:29
354 Isaiah 48:1 (Berk.)
355 Isaiah 48:17,18 (Berk.)
356 Isaiah 48:22 (Berk.)
357 Colossians 3:15 (NIV)
358 Cf. Philippians 4:6, 7
359 Matius 14:22, 23
360 Matius 14:23, 24 (NIV)
361 1 Petrus 4:1, 2 (NIV)
362 Mazmur 34:19 (KJV)
363 Luke 9:57, 58 (NIV)
364 Luke 14:33
365 Luke 14:28
366 Amsal 3:5 (NASB)
367 Ibrani 10:35, 36 (NIV)
368 Mazmur 10:1 (TLB)
369 Mazmur 28:1 (TLB)
370 Job 23:3, 8 (TLB)
371 Bilangan 14:39-45
372 1 Samuel 13:8-14
373 Amsal 19:2 (RSV)
374 Isaiah 30:18 (KJV)
375 J. Sidlow Baxter, Does God Still Guide? Zondervan, 1968, p. 134.
376 Isaiah 28:16 (Berk.)
377 Mazmur 27:14 (KJV)
378 Mazmur 40:1-3 (TLB)
379 Kejadian 16:14, 15
380 2 Samuel 11:1, 2
381 Markus 14:31 (NIV)
382 Luke 9:59-61
383 Ibrani 11:24-26
384 Galatians 6:7 (NIV)
385 Ibrani 12:6
386 Ibrani 12:11 (NIV)
387 1 Petrus 1:18-20
388 Mazmur 76:10 (KJV)
389 Efesus 1:11
390 2 Corinthians 12:10
391 Philippians 3:13, 14 (NIV)
392 1 Yohanes 1:9 (NIV)
393 Mazmur 103:12
394 Jeremiah 31:34
395 Micah 7:19
396 Mazmur 32:5 (TLB)
397 Romans 6:1, 2 (NIV)
398 Matius 7:21 (NIV)
399 Markus 3:35
400 1 Yohanes 2:17 (NIV)
401 2 Petrus 1:10 (NASB)
402 2 Corinthians 5:10 (NIV)
403 1 Corinthians 3:14
404 1 Corinthians 3:15
405 Efesus 6:6
406 1 Yohanes 2:28 (KJV)
407 2 Corinthians 5:11 (NASB)
408 1 Corinthians 9:24, 25 (NIV)
409 2 Timothy 4:7, 8 (NASB)
410 2 Corinthians 5:14, 15 (NIV)
411 Mazmur 40:8 (KJV)