Rabu, 21 Mei 2014

Cara Menghitung BEP Usaha Anda



Bagaimana cara menghitung Breakeven Point (BEP) usaha anda ? (002/2011)
Bagaimana cara menghitung Breakeven Point (BEP) usaha anda ? (002/2011)
Ketika anda ingin memulai sebuah usaha, ada tiga hal pokok yang harus anda pertimbangan atau perhitungkan yaitu : Produk, Modal dan Pasar.  Dalam pembahasan kali ini karena judulnya bagaimana cara menghitung BEP, maka pembahasan hanya difokuskan pada modal. Adapun untuk 2 pokok lainnya akan dibahas dalam kesempatan yang lain.
Dengan memiliki modal anda akan dapat membeli peralatan untuk berproduksi, membeli bahan baku, membayar gaji pekerja dan membuat program marketing seperti halnya pemasangan iklan di media massa baik cetak maupun elektronik.
Modal atau untuk lebih membumi, marilah kita sebut modal menjadi uang. Sumber uang bagi anda seorang pengusaha tentunya beragam untuk setiap orang seperti dari simpanan/tabungan, warisan keluarga, pinjaman dari kerabat/sahabat dan pinjaman dari lembaga keuangan. Pada umumnya sumber uang dari selain lembaga keuangan tidak terlalu ribet dengan urusan administrasi dan studi kelayakan usaha, karena anda memiliki hubungan kekerabatan dan emosional yang cukup dekat dengan sumbernya, sehingga mereka akan sangat mempercayai anda.
Sebaliknya pinjaman yang diperoleh dari lembaga keuangan baik itu bank dan non bank, ketika anda mengajukan kredit, anda diwajibkan untuk memaparkan studi kelayakan usaha yang intinya harus dapat menyakinkan pihak kreditor, bahwa usaha anda pantas untuk dibiayai dan memiliki prospek yang positif. Salah satu indicator yang umum digunakan oleh kreditor adalah tingkat Breakeven Point (BEP).
Selanjutnya untuk menyamakan persepsi, mari kita bahas apa sebenarnya disebut dengan BEP. Dalam bahasa umum, BEP dapat disebut juga sebagai Titik Pulang Pokok. Titik Pulang pokok memiliki makna saat/kapan modal yang digunakan akan kembali. Dalam menghitung “saat atau kapan” ini, ada dua metode penghitungan yang dapat kita pilih yaitu saat jumlah produksi mencapai berapa unit dalam hal ini disingkat dengan (Q) ? Atau saat total penjualan mencapai berapa harga berapa rupiah atau disingkat dengan (P)?
Adapun rumus/formula dari dua metode tersebut diatas adalah sebagai berikut :
1.            BEP-Unit              = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)
2.            BEP-Rupiah         = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)
Penjelasan Rumus :
a)                  BEP Unit / Rupiah =  Titik pulang pokok
b)                  Biaya Tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak sedang berproduksi seperti biaya gaji karyawan, biaya penyusutan peratalan usaha, biaya asuransi. Dll.
c)                   Biaya Variable adalah biaya yang jumlahnya akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah produksi. Misalnya bahan baku, bahan bakar, biaya listrik dll
d)                  Harga per unit adalah harga jual barang atau jasa yang dihasilkan.
e)                  Biaya Variable per unit adalah total biaya variable dibagi dengan jumlah unit yang di produksi atau dengan kata lain biaya rata-rata per unit.
f)                   Margin Kontribusi per unit adalah selisih harga jual per unit dengan biaya variable per unit.
Untuk lebih jelasnya marilah kita aplikasikan rumus tersebut dalam contoh kasus dibawah ini :
Sebuah perusahaan yang diberi nama “Usaha Maju” memiliki data-data biaya dan rencana produksi seperti berikut ini :
1)                  Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp.140juta yaitu terdiri dari :
Biaya Gaji Pegawai + Pemilik                                       = Rp.75,000,000
Biaya Penyusutan Mobil Kijang                                  = Rp.  1,500,000
Biaya Asuransi Kesehatan                                            = Rp.15,000,000
Biaya Sewa Gedung Kantor                                         = Rp.18,500,000
Biaya Sewa Pabrik                                                            = Rp.30,000,000
2)                  Biaya Variable per Unit Rp. 75,000.00 yaitu terdiri dari :
Biaya Bahan Baku                                                             = Rp.35,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung                                      = Rp.25,000
Biaya Lain                                                                            = Rp.15,000
3)                  Harga Jual per Unit Rp.95,000.
Sekarang mari kita hitung berapa tingkat BEP usaha tersebut baik dalam unit maupun dalam rupiah :
BEP unit adalah
= Biaya Tetap / (harga per unit – biaya variable per unit)
= Rp.140juta / (Rp.95,000 – Rp.75,000)
= Rp.140juta / Rp.20,000
= 7,000 unit
BEP Rupiah adalah
= Biaya Tetap / (Kontribusi Margin per unit : Harga per unit)
= Rp.140 juta / (Rp.20,000 : Rp. 95,000)
= Rp.140juta  / 0.2105
= Rp.665,083,135
Penjelasan perhitungan BEP :
Untuk dapat beroperasi dalam kondisi BEP yaitu laba nol, perusahaan Usaha Maju Terus harus dapat menghasilkan produk sebanyak 7,000 unit dengan harga Rp.95,000 unit, maka jumlah penjualannya akan menjadi Rp.665,083,135.
Aplikasi BEP untuk penghitungan target laba.
Dengan mengetahui kapan perusahaan melewati tingkat BEP, maka anda sebagai manager atau pemilik Usaha Maju Terus akan dapat menghitung berapa minimal penjualan untuk mendapatkan laba yang anda targetkan, yaitu dengan cara menambahkan laba yang ditargetkan tersebut dengan biaya tetap yang anda miliki.
Misalkan target laba anda sebulan adalah Rp.75 juta, maka minimal penjualan yang anda harus capai adalah sebagai berikut :
BEP – Laba = (Biaya Tetap + Target Laba) / (Harga per unit – Biaya Variable per unit)
BEP – Laba = (Rp.140juta + Rp.75juta) / (Rp.95,000 – Rp.75,000)
BEP – Laba = Rp.215juta / Rp.20,000
BEP – Laba = 10,750 unit atau
BEP – Laba = Rp.1,021,250,000 (10,750 unit x Rp.95,000)
Mari kita buktikan perhitungan tersebut diatas, apakah benar dengan menjual sebanyak 10,750 unit Usaha Maju Terus akan mendapatkan laba sebesar Rp.75,000,000.
A
Penjualan (10,750 unit x Rp.95,000)
Rp.1,021,250,000
B
Dikurangi :



1. Biaya Tetap
Rp.140,000,000


2. Biaya Variable (10,750 x Rp.75,000)
Rp.806,250,000


Total Biaya

Rp.   946,250,000
C
Laba / (Rugi)

Rp.     75,000,000





Terbuktikan…!
Efek perubahan “sales-mix” terhadap BEP
- Sales-mix untuk mencari break-even point dari dua atau lebih produk yang dihasilkan perusahaan.
- Apabila ada perubahan sales-mix, maka BEP-nya secara totalitas akan berubah.
- Perhitungannya dengan cara mencari break-even point satu jenis produk karena adanya variable cost dan harga jual per unit yang berbeda dari masing-masing jenis produk.

Contoh:
Perusahaan “IndoJaya” bergerak dalam bidang produksi “kain batik” dan “stagen” merencanakan perluasan daerah pemasarannya.
Penjualan kain batik direncanakan sebesar 25.000 unit @ Rp 3.500 dan stagen sebesar 15.000 unit @ Rp 1.000.
Variable cost untuk setiap jenis produk adalah Rp 2.000 per unit kain batik, dan Rp 600 per unit stagen.
Fixed cost untuk kedua jenis produk tersebut adalah Rp 28.275.000.

Hitunglah break-even point untuk kedua jenis produk tersebut!
Keterangan                                Kain Batik              Stagen                       Total
Penjualan                                  87.500.000            15.000.000            102.500.000
Fixed Operation Cost                      -                              -                       28.275.000
Variabel Operating cash            50.000.000              9.000.000               59.000.000


28.275.000
(102.500.000-59.000.000)/102.500.000

       = Rp. 66.625.000,- (pembulatan)




Margin of Safety (MoS)
       Margin of Safety adalah batas keamanan yang menyatakan sampai seberapa jauh volume penjualan yang dianggarkan boleh turun agar perusahaan tidak menderita rugi atau dengan kata lain, batas maksimum penurunan volume penjualan yang dianggarkan, yang tidak mengakibatkan kerugian.

       Misalnya margin of safety ditemukan 30%, artinya realisasi penjualan dipertahankan jangan sampai turun lebih dari 30%. Apabila realisasi penjualan turun lebih dari 30%, maka perusahaan akan menderita kerugian, sedang bila penurunan sampai 30% perusahaan dalam kondisi Break even yang digunakan untuk mencari tingkat keamanan atau MoS adalah sebagai berikut.
1.penjualan MoS yang direncanakan
MoS = Penjualan per budget      x 100
            Penjualan per titik impas

2. Penjualan MoS
MoS = penjualan per budget – penjualan per titik impas  x 100
                               penjualan per budget


Mencari Margin of safety :
sales budget/rencana penjualan = 50 juta
penjualan per BEP = 37,5 juta
= 133,33 %
Hal ini berarti bahwa tingkat penjualan perusahaan tersebut tidak boleh turun lebih dari 33,33 % dari penjualan break even.
33,33 % X Rp 37 500 000= Rp 12.500.000,-
Realisasi penjualan tidak boleh turun lebih dari Rp. 12.500.000,- dari penjualan yang direncanakan.

Atau bisa juga dihitung :
(sales budget-sales BE)/sales budget
(Rp 50 juta- Rp 37,50 juta)/Rp 50 juta= 25 %
Artinya penjualan tidak boleh turun lebih dari 25 % penjualan yang direncanakan.
25 % X Rp 50 juta = Rp 12 500 000,-
Realisasi penjualan tidak boleh turun lebih dari Rp. 12.500.000,- dari penjualan yang direncanakan.


Degree of Operating Leverage (DOL)
       Financial Leverage adalah kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar pengaruh perubahan EBIT terhadap perubahan EPS, sehingga dapat disimpulkan maksud dari analisis financial leverage adalah serangkaian proses perhitungan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mengguanakan dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar pengaruh perubahan EBIT terhadap perubahan EPS. Semakin besar dana yang berasal dari luar yang disertai dengan beban keuangan tetap, maka akan semakin besar pula beban keuangan yang harus dibayar.

Menurut Warsono (2003:217) ada 2 macam biaya keuangan tetap yang dapat ditemukan dalam perusahaan, yaitu :
1.Bunga atas utang, dan
2.Dividen saham preferen.
Kedua biaya tersebut harus tetap dibayar tanpa menghiraukan jumlah EBIT yang tersedia untuk membayarnya.

Leverage operasi
       Menurut warsono (2003:213) operating leverage dapat didefinisikan sebagai penggunaan potensial biaya-biaya operasi untuk memperbesar pengaruh perubahan dalam penjualan terhadap laba sebelum bunga dan pajak perusahaan. Berarti, analisis leverage operasi digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menggunakan biaya operasi tetap untuk memperbesar pengaruh perubahan volume penjualan terhadap EBIT.

Masalah Finansial Leverage
       Masalah financial leverage baru timbul setelah perusahaan meggunakan dana dengan beban tetap, seperti halnya masalah operating leverage baru timbul setelah perusahaan dalam operasinya mempunyai biaya tetap. Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban tetap dikatakan menghasilkan leverage yang menguntungkan (favorable financial leverage) .

Rasio Leverage
Rasio leverage ada 2 macam :
1. Rasio utang terhadap ekuitas
       Untuk menilai sejauh mana perusahaan menggunakan uang yang dipinjam, kita dapat menggunakan beberapa rasio utang (debt ratio) yang berbeda. Rasio utang terhadap ekuitas dapat dihitung dengan membagi total hutang perusahaan (termasuk kewajiban jangka pendek) dengan ekuitas pemegang saham. Rumus :
Rasio hutang terhadap ekuitas = total hutang : ekuitas pemegang saham

2. Rasio hutang terhadap total aktiva
       Rasio hutang terhadap total aktiva didapat dari membagi total hutang dalam perusahaan dengan total aktivanya. Rumus :
Rasio hutang terhadap total aktiva = total hutang : total aktiva

Perhitungan Tingkat Leverage operasi secara aljabar
Tingkat leverage operasi = perubahan presentase laba operasi
perubahan % unit yang terjual
atau pendapatan total
Contoh Soal :
      Diketahui
                                             Mesin A                                 Mesin B               
Penjualan                             2.500.000                             2.500.000
Biaya Variabel                      2.500.000                             2.500.000
Kontribusi Margin                2.000.000                             1.500.000
Biaya Tetap                            500.000                             1.000.000
EBIT                                     100.000                                 500.000

1. Berapakah degree of operating leverage (DOL) Cv. Sekar Adina untuk mesin A?
Jawab :
     Degree of Operating Leverage (DOL)
     DOL     =     S-BV        =      Qx(P-V)                           Dimana:
                        S-BV-T             Qx(P-V)-BT                    Q= jumlah unit produk
                                                                                          P= harga jual per unit
                                                                                          V= biaya variabel per unit
                                                                                          T= biaya tetap

Pemecahan:
DOL  =   S-BV        =     Qx(P-V)   
               S-BV-T         Qx(P-V)-BT

DOL  =  00x(5000-4000)                              = 1,25
             5000x(5000-4000)-100.000

2. Berapakah degree of operating (DOL) Cv. Sekar Adina untuk mesin B?
Jawab :

     Degree of Operation Leverage (DOL)
     DOL   =     S-BV      =         Qx(P-V)                                 Dimana:
                      S-BV-T           Qx(P-V)-BT                             Q= jumlah unit produk
                                                                                               P= harga jual per unit
                                                                                               V= biaya variabel per unit
                                                                                               T= biaya tetap

Pemecahan:
DOL   =      S-BV       =       Qx(P-V)   
                 S-BV-T            Qx(P-V)-BT

DOL   =         _500x(5000-3000)             = 2
               5000x(5000-3000)-500.000

3. Berapakah Degree of Financial Leverage (DFL) Cv. Sekar Adina untuk mesin A, bila diketahui mesin A menanggung biaya bunga sebesar Rp. 100.000 dan beban pajak 40%?
Jawab :

     Degree of Financial Leverage (DFL)                 Dimana:
     DFL  =    EBIT    =    Qx(P-V)-BT                  Q= jumlah unit produk
                   EBIT-I        Qx(P-V)-BT-I                 P= harga jual per unit
                                                                             V= biaya variabel per unit
                                                                             T= biaya tetap                                                     
                                                                             I= biaya bunga

4. Berapakah Degree of Financial Leverage (DFL) Cv.Sekar Adina untuk mesin A, bila diketahui mesin A menanggung biaya bunga sebesar Rp. 300.000 dan beban pajak 40%?
Jawab :
     Degree of Financial Leverage (DFL)
     DFL   =      EBIT     =         Qx(P-V)-BT                   Dimana:
                      EBIT-I              Qx(P-V)-BT-I                 Q= jumlah unit produk
                                                                                       P= harga jual per unit
                                                                                      V= biaya variabel per unit
                                                                                      T= biaya tetap
                                                                                       I= biaya bunga

                                                 Mesin A
Penjualan                                 2.500.000
Biaya variabel                          1.500.000
Kontribusi margin                     1.000.000
Biaya tetap                                  500.000
EBIT                                           500.000                                    
Biaya bunga                                 300.000
EBT                                            200.000
Pajak 40%                                    80.000
EAT                                            120.000

Pemecahan:
DFL     =     EBIT    =    Qx(P-V)-BT 
                  EBIT-I        Qx(P-V)-BT-I

DFL     =   _500.000                = 2,5
               500.000-300.000


3 komentar:

  1. _500x(5000-3000) = 2
    5000x(5000-3000)-500.000
    Dapet dr mana ya

    BalasHapus
  2. _500x(5000-3000) = 2
    5000x(5000-3000)-500.000
    Dapet dr mana ya

    BalasHapus
  3. _500x(5000-3000) = 2
    5000x(5000-3000)-500.000
    Dapet dr mana ya

    BalasHapus