Selasa, 11 Oktober 2022

Analisa Laporan Keuangan

Di setiap perusahaan pasti melakukan yang namanya analisis laporan keuangan. Hal tersebut dikarenakan karena analisis laporan keuangan sangat penting untuk dijadikan dasar saat ingin mengambil keputusan strategis di perusahaan. Tak hanya itu, laporan keuangan juga dapat memberikan gambaran akan stabilitas arus kas suatu perusahaan, lho. Makanya membuat laporan keuangan tidak bisa asal, dan harus melalui analisa detil dari setiap komponen yang ada. Biasanya, analisis laporan keuangan dilakukan secara berkala, tentunya dengan beragam metode analisa yang berbeda. Nah, di pembahasan kali ini, KoinWorks akan menginformasikan beberapa jenis metode analisis laporan keuangan yang bisa digunakan. Yuk, lihat selengkapnya! Daftar Isi [Tutup] 1. Analisis Tren 2. Analisis Industri 3. Analisis Modal Kerja 4. Analisis Persentase Perubahan 5. Analisis Common Size 6. Analisis Break Even 7. Analisis Rasio Keuangan 1. Analisis Tren Metode analisis laporan keuangan yang pertama adalah analisa tren atau time-series analysis. Biasanya metode ini digunakan untuk melihat bagaimana kinerja keuangan perusahaan dari satu waktu ke waktu lainnya. Makanya, untuk melakukan analisis ini akan menggunakan history data dari sebuah laporan keuangan. Cara melakukan anlisis ini, biasanya dengan membandingkan rasio dari laporan keuangan di periode tahun-tahun sebelumnya. Nantinya, hasil analisa bisa dinyatakan dalam persentase atau indeks jika menggunakan lebih dari dua periode. Dengan menjalankan analisis tren, perusahaan akan mengetahui kecenderungan dari posisi keuangan dan performa suatu perusahaan. Hal tersebut digunakan sebagai langkah antisipasi untuk ke depannya. BACA JUGA: Jenis Laporan Keuangan dan Fungsinya Cara Menilai Perusahaan Dari Laporan Keuangannya 2. Analisis Industri Metode analisis laporan keuangan selanjutnya adalah analisi industri. Biasanya, analisa ini akan menggunakan perbandingan kondisi perusahaan dengan kompetitor atau perusahaan lain dengan industri yang sama. Dengan melakukan analisa ini, kamu dapat mengetahui cara perusahaan melakukan perencanaan finansial dibandingkan dengan perusahaan lain. Hasilnya, kamu sebagai pemilik perusahaan bisa memutuskan strategi atau perubahan rencana finansial yang mungkin perlu dilakukan. Cara melakukan analisis ini adalah dengan teknik penghitungan rasio dalam melakukan perbandingan. Jadi, kamu harus mengetahui rasio rata-rata sebuah perusahaan lain sebagai perbandingan. 3. Analisis Modal Kerja Analisis ini digunakan jika ingin mengetahui sumber atau alokasi modal perusahaan melalui laporan keuangan. Tak hanya itu, kamu juga bisa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan modal tersebut. BACA JUGA: 4 Tips Mendapatkan Sumber Dana Di Luar Negeri untuk Modal Bisnis 4. Analisis Persentase Perubahan Analisis ini akan dilakukan dengan menghitung tingkat pertumbuhan dari setiap komponen laporan keuangan khususnya laporan laba-rugi dan neraca. Bisa dibilang, melakukan analisis ini kompleks dan sedikit lebih sulit, namun melalui hal ini perusahaan bisa mengetahui bagaimana kondisi untung-rugi terhadap aset perusahaan. Maka dari itu, tidak ada salahnya untuk minta bantuan kepada ahlinya agar tidak salah. Setelah melakukan analisis ini, perusahaan dapat melihat juga bagaimana kondisi pertumbuhan dan penurunan dari nilai penjualan. Baca Juga: Laporan Neraca: Pengertian, Komponen, dan Cara Menghitungnya 5. Analisis Common Size Analisa ini digunakan dengan menganalisis persentase neraca dan laporan untung-rugi perusahaan. Cara melakukannya yaitu dengan membagi komponen laba-rugi dibagi dan penjualan, dan disajikan dalam persentase penjualan. Lalu, untuk komponen neraca akan dibandingkan dengan total aset dan juga disajikan dalam bentuk persentase total aset. Perlu diketahui kalau format persentasi akan menggunakan metode perbandingan, dan bunga nilai pasti. Alasannya, karena format tersebut akan lebih mudah dibuat dan dimengerti, sehingga memudahkan para steak holder untuk melihatnya. Melalui analisa ini, perusahaan bisa mengetahui laporan laba-rugi karena disajikan dengan cara yang lebih sederhana. BACA JUGA: Laporan Laba Rugi: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya 6. Analisis Break Even Analisa ini biasanya digunakan untuk menentukan berapa tingkat pendapatan yang harus dicapai sebuah perusahaan. Makanya, metode analisis ini akan sangat membantu perusahaan mengetahui produk atau jasa apa yang harus dijual dan berapa harga yang harus masuk ke dalam perusahaan di satu periode tertentu. Tujuan dari analisis ini untuk membantu perusahaan mengambil keputusan perihal strategi penjualan bisnis supaya bisa mendapatkan keuntungan dan meminimalisir risiko kerugian. 7. Analisis Rasio Keuangan Terakhir, analisis ini digunakan untuk mengetahui dan menilai kinerja perusahaan berdasarkan setiap laporan keuangan di satu periode. Anlisis rasio keuangan akan digunakan sebagai tolak ukur untuk perusahaan dalam mengambil langkah di periode selanjutnya. Adapun, ada empat alat ukut dalam analisis ini, yaitu: Rasio Likuiditas: untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan cara membandingkan kas, efek, piutang dengan utang jangka pendek. Rasio Solvabilitas: untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang dengan cara membandingkan seluruh beban perusahaan (expense) terhadap aset atau modal. Rasio Profitabilitas: untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan yang berkaitan dengan nilai penjualan, aktiva dan modal. Rasio Aktivas: untuk mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan dalam memanfaatkan aset yang dimiliki untuk dikonversi menjadi keuntungan.