Selasa, 20 Mei 2014

Usaha Sembako



Saya punya usaha sembako ukuran 2,5 x 6 meter, setelah 8 bulan omset warung sembako saya per bulan mencapai 18 juta/bulan.
Buat yang ingin buka warung sembako, ini ada 7 tips sukses membuka usaha sembako yang harus Anda perhatikan yaitu :
1. Hal penting dr apa yg saya alami adalah pemilihan lokasi.
Untuk membuka usaha penjualan sembako, anda harus memiliki tempat berjualan yang strategis.
Warung sembako ini cocok dijalani jika kita tinggal di pemukiman yang padat penduduk. Apalagi jika misalnya jalan di depan rumah kita/samping rumah kita banyak dilalui oleh para pemakai jalan.
2. Tidak perlu sedia banyak stok bahan baku, sedikit tetapi komplit toh sembari jalan juga nantinya akan semakin penuh.
Untuk awal-awal bahan pokok yang wajib anda beli adalah beras, gula, telor, minyak, sabun, tepung terigu, gula jawa, mie instan, dan makanan anak-anak
Di warung sembako saya selalu menerapkan sistem buffer stock dari barang yang dijual yang artinya stock barang tidak perlu banyak yang penting barang lengkap.
Rumusnya Jumlah Penjualan/hari X 2.
Contohnya, penjualan rokok merk Y adalah 5 bungkus per hari. Maka Anda tidak perlu menyediakan stock sampai 20 bungkus, cukup 10 bungkus saja, karena jika stok terlalu banyak akan memakan modal usaha kita.
Lebih baik sisa modal usaha bisa diputar untuk berbelanja barang lain untuk melengkapi warung.
Untuk mendapatkan barang ada dua cara, membeli sendiri ke grosir dan ada juga barang yang diantar oleh distributor.
Untuk belanja ke grosir, dilakukan setiap hari, bahkan sehari bisa 2 kali jika keadaan warung sedang ramai. Untuk barang dari distributor biasanya mereka datang satu minggu sekali (rokok, minuman ringan, sabun dll), tetapi ada juga yang setiap 10 hari (air galon dll) dan 14 (es krim, dll) hari sekali.
3. Berikan promosi ke tetangga anda, berikan harga murah untuk beberapa item barang, karena sekalipun misalnya anda memberikan murah, ketika mereka membeli tentunya juga akan membeli bahan pokok lainnya, sehingga perputaran modal anda akan cepat
Bagaimana cara memilih barang dagangan yang laku dijual di warung sembako Anda?
Pilihlah barang dagangan yang banyak diminati yaitu beras, minyak, gula, teh, kopi, rokok, mie instan dan gas LPG. Anda tidak perlu membeli barang per macam dengan jumlah yang banyak, cukup beli 2-3 saja per macam.
Contohnya saja rokok, misalnya saja jumlah merk rokok ada 6 macam yang anda jual, anda hanya perlu membelinya 4 saja per macam, dan mungkin dapat anda lebihkan menjadi 5 atau 6 untuk rokok yang paling banyak diminati.
Anda harus selalu ramah kepada pembeli dan yang paling penting jangan mengambil untung yang terlalu tinggi karena konsumen sangat suka membanding-bandingkan harga barang dengan warung lain.
4. Berikan layanan lebih seperti mau mengantar barang yang dipesan, misalnya beras, minyak, gas 3 kg, dll
5. Di awal membuka usaha sembako yang penting omset anda bisa berputar dengan cepat, cari untung sedikit saja tapi tingkat penjualan bahan pokoknya banyak.
6. Jangan beli barang dari penjual pengecer, usahakan Anda bisa dapatkan dari pemasoknya langsung karena harga bisa lebih murah ketika anda beli dalam jumlah banyak
7. Setiap keuntungan diputar untuk penambahan barang-barang kebutuhan pokok di usaha sembako anda.
Anda tertarik?
God bless u all
by. Gm.Susanto "pedagang kaki online"
Menentukan harga jual merupakan salah satu kunci sukes bisnis toko kelontong. Perlu anda ketahui, Salah Satu Kunci Sukses Menjual Adalah Harga Yang Murah. Lalu bagaimana cara menentukan harga jual agar tidak kemahalan?

Apabila anda pemula, mungkin belum mempunyai gambaran, “Berapa harga ecerannya?” Hal ini sering menjadi pertanyaan umum bagi seorang pemula. Kalau anda bertanya kepada pebisnis toko kelontong yang sudah sukses misalnya, kemungkinan besar tidak akan diberi tahu, sebab ibarat seorang Chef yang selalu merahasiakan resep andalannya. Demikian pula strategi menentukan harga jual ini merupakan rahasia masing-masing pebisnis toko.

Berikut ini ada 10 strategi menentukan harga jual yang patut diperhatikan.

1. Harga Yang Disarankan.

Apabila produsen menyertakan harga yang disarankan di kemasan atau lewat iklan di media, usahakan anda mengikuti harga yang disarankan tersebut.

2. Harga Mengikuti Pecahan Rupiah.

Misalnya 500, 1000, 1500, 2000, 2500 dan seterusnya. Dengan menerapkan harga ini, bisa membantu meningkatkan jumlah penjualan. Misalnya, ketika seseorang membeli suatu barang, awalnya berniat membeli 1 namun karena kembaliannya bisa / pas untuk beli 1 lagi, akhirnya membeli 2 atau pembeli membawa uang Rp 5000 karena harga barangnya Rp 1000, akhirnya sekalian membeli 5.

3. Harga Untuk Barang Yang Cepat Laku, di kisaran 10%.

Apabila anda baru buka toko, tentunya belum tahu apa saja barang-barang yang cepat laku. Dalam hal ini, anda harus berekperimen kira–kira barang apa saja yang banyak dibutuhkan konsumen.

4. Sembako Per Satuan.

Misalnya, per kilo mengambil keuntungan Rp 500, per liter Rp 500, Gas 3 kg per tabung Rp 1000

5. Barang Yang Lakunya Lama,  di kisaran 20-25 %.

Misalnya untuk harga Obat dan Sandal.

6. Alat Tulis, minimal 25%.

Misalnya : Buku tulis, Buku gambar, Kertas folio, Pulpen, Pencil, Lem kertas, Penghapus.

7. Barang Kardusan, di kisaran Rp 1000.

Misalnya : air minum dalam gelas.

8. Minuman Dingin, minimal 25%.

Apabila anda menggunakan showcase.

9. Harga Tanggung.

Strategi ini digunakan khususnya untuk menghadapi persaingan yang ketat. Syaratnya anda harus tahu dulu harga termurah di pasaran berapa atau perkiraan harga termurah di pasaran berapa. Bila harga anda bisa di bawah harga termurah di pasaran (istilahnya Harganya Masuk), silahkan terapkan. Namun bila tidak bisa atau tidak masuk harganya, anda bisa menerapkan harga di atas termurah di pasaran, namun selisih sedikit. Patokannya antara Rp 100 - Rp 300.

Dengan strategi ini, manfaat yang bisa diraih adalah apabila harga anda di bawah harga pasaran akan terkesan lebih murah walaupun sebenarnya beda sedikit atau bila di atas pasaran harga tidak terkesan mahal.

Contoh : Harga beras termurah di pasaran Rp 6500, sedangkan modal beras per liternya Rp 6000, berarti anda bisa menerapkan harga di bawah pasaran. Misalnya Rp 6400 atau Rp 6300 walaupun selisihnya Rp 100 / 200 tapi kesannya harganya murah (apalagi kalau beda angka depannya, misalnya 7000 dengan 6900).

Contoh lagi : Harga minyak goreng dalam kemasan suatu merk, termurah Rp 3500. Karena mungkin dari agen langganan anda harganya mahal atau belinya eceran  sehingga bisa jadi harga tersebut justru harga modal dari agen maka agar harga anda tidak terkesan mahal, anda bisa tentukan harga Rp 3700 atau Rp 3800. 

10. Barang Mainan Anak-anak, 50 - 100%.

Tolak ukur keberhasilan strategi menentukan harga jual ini adalah semakin banyak jumlah pembeli serta jumlah barang yang terjual atau bisa juga banyak pembeli yang sudah pernah membeli barang kemudian membeli lagi barang yang sama serta tidak ada yang komplain harga kemahalan.

Strategi ini bersifat fleksibel tidak harus seperti itu, anda bisa merubahnya sesuai dengan kondisi toko anda.

Untuk lebih memudahkan anda dalam menentukan keuntungan berdasarkan prosentase, berikut ini adalah contoh rumus sederhana yang bisa anda terapkan.

Rumus Menentukan Pengambilan Keuntungan Berdasarkan Prosentase :

PK = M x P / 100
PK = Pengambilan keuntungan dalam Rupiah
M = Modal
P = Prosentase yang diinginkan

Contoh :

Harga modal kecap suatu merk 70 ml Rp 1250, anda ingin mengambil keuntungannya 20%. Berapa Rupiah Keuntungan yang dapat diambil? Berapa harga jualnya?

Dengan memakai rumus di atas berarti  Rp 1250 x 20 / 100 = Rp 250

Berarti Harga jualnya Rp 1250 + Rp 250 = Rp 1500

Mudah-mudahan artikel mengenai 10 Strategi Menentukan Harga Jual ini, bisa membantu anda dalam meraih kesuksesan bisnis toko kelontong anda.

NB :
MH-Com = Murah Harga Computer  :D
Barang :
- Minyak goreng kemasan 1 dus (12kg): Rp. 93.000,-
- Telor 1 peti (15 kg): Rp. 225.000,-
- Beras 1 karung (50 kg) : Rp 410.000,-
- Indomie 5 dus rasa berbeda Rp. 275.000,-
- Kopi sachet 5 renceng : Rp. 40.000,-
- Gula 10 kg : Rp. 120.000,-
- Teh sachet 10 : Rp. 88.000,-
- Sabun mandi 10 : Rp. 20.000,-
- Shampo sachet 5 renceng : Rp.25.000,-
- Rinso sachet 5 renceng : Rp. 24.000,-
Total modal sekitar Rp. 1.320.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar