Kamis, 03 Desember 2015

Investasi Apartment

Bisnis properti di Indonesia kembali menunjukkan tajinya. Dari sekian banyak properti yang bisa dijadikan investasi, apartemen sebaiknya menjadi pilihan utama Anda. Mengapa demikian? Investasi properti mumpuni mendatangkan keuntungan. Pun, saat ini sudah banyak juga masyarakat Indonesia, terutama di kota-kota besar yang beralih ke apartemen sebagai tempat hunian.
Menjadikan apartemen sebagai hunian bukan hanya dilakoni oleh pekerja kantoran saja. Saat ini sudah banyak kaum keluarga yang mulai menjadikan apartemen sebagai tempat tinggal. Tujuannya, selain lebih praktis, tinggal di apartemen tersedia beragam fasilitas. Mau kolam renang, taman bermain anak, tempat makan, hingga jasa laundry, semua ada.
Apabila Anda melihat ke sekeliling, keberadaan apartemen tak lagi berpusat di jantung kota saja. Kini, sudah menjamur pembangunan apartemen yang mulai masuk ke pinggiran kota. Misalnya saja di daerah Tangerang Selatan. Anda bisa menemukan lebih dari lima apartemen yang bercokol. Bangunan apartemen bisa terlihat di wilayah Ciputat, Bintaro hingga Serpong. Hal ini karena masyarakat mulai beralih dan memadati daerah pinggiran Jakarta sebagai pilihan tempat tinggal.
Nah, tren tentang perubahan tempat hunian ini bisa Anda manfaatkan. Caranya? Ya, dengan mulai investasi apartemen. Anda bisa membeli unit apartemen lalu menyewakannya atau menjualnya kembali.  Menurut data dari Colliers International Indonesia  untuk kuartal II-2015, kinerja apartemen sewa, baik servis maupun non-servis, dan apartemen yang disewakan tetap stabil, yakni mencapai 75 persen. Detailnya, performa okupansi apartemen yang disewakan untuk area Jakarta pada kuartal I-2015 hingga II-2015 berada dalam kisaran 75 persen hingga 80 persen, sedangkan apartemen di nonprime area berkisar 69,8 persen hingga 70 persen.
Apabila tertarik untuk menjual kembali unit apartemen yang Anda miliki terdapat potensi keuntungan hingga 80 persen. Untuk unit apartemen  yang dijual kembali sebelum seluruh gedung terbangun, keuntungannya antara 30 persen sampai 50 persen. Sementara, apartemen yang dijual kembali pada kurun waktu dua sampai tiga tahun setelah terbangun, keuntungannya bisa mencapai 50 persen hingga 80 persen.
Sebelum Anda memulai investasi apartemen, baiknya memerhatikan hal-hal berikut. Agar investasi apartemen Anda untung, bukannya buntung.

Cermat Menakar Untung-Rugi

Ada dua metode investasi apartemen yang bisa Anda lakukan untuk meraih keuntungan, yaitu sistem sewa dan jual beli. Pilihan pertama adalah menyewakan apartemen. Ini biasanya dilakukan oleh investor yang mengharapkan keuntungan berkala dari masuknya uang sewa per tahun.
Keuntungan secara optimal dari metode ini dapat Anda peroleh dengan penentuan tarif sewa yang tepat. Anda bisa memulainya dengan menggali informasi di sekitar lokasi apartemen. Misalnya, karakteristik penyewa di area tersebut, kemampuan finansial calon penyewa dan tarif sewa standar di lokasi apartemen Anda berada. Jangan lupa menghitung biaya-biaya yang akan dan sudah dikeluarkan untuk menyewakan apartemen.
Sedangkan untuk Anda yang lebih memilih menjual unit apartemennya ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan untuk meraup keuntungan optimal. Anda harus cermat menghitung besar biaya yang sudah dikeluarkan semenjak proses pembelian unit apartemen. Biaya tersebut meliputi pajak terkait jual beli apartemen, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Biaya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), pajak atas barang mewah, akta jual beli, pertelaan, biaya balik nama, serta biaya perawatan.
Setelah Anda mengakumulasi biaya-biaya tambahan ini dengan harga beli, baru tetapkan harga jualnya.  Jangan sampai merugi karena tak jeli saat menghitung harga.

Membeli Unit Apartemen di Sun Rise Area

Melihat catatan Colliers di atas, performa apartemen, khususnya di area dengan permintaan tinggi dapat dijadikan peluang investasi. Untuk itu, Anda yang mau memulai investasi apartemen, pilih yang berlokasi di sun rise area. Sunrise area adalah sebutan bagi kawasan dengan prospek cerah lima tahun ke depan. Potensi cerah itu ditandai oleh tingkat pertumbuhan harga tanah yang melebihi rata-rata kenaikan harga pada umumnya, atau keberadaan fasilitas lengkap dan akses yang mudah.
Di Jabodetabek, kawasan yang termasuk dalam kategori sunrise area adalah Kebayoran Baru, Tebet, Kemang, Serpong, Permata Hijau dan Simprug. Area tersebut dikatakan sunrise area karena lokasinya berada dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang, terdapat fasilitas publik di sekitar lokasi seperti ruko, restoran dan factory outlet serta menghadirkan efek domino pembangunan berbagai pusat perbelanjaan elite di sana.
Sementara daerah Serpong dan sekitarnya terus mengalami pertumbuhan bisnis. Serpong mulai digemari oleh kalangan profesional, pedagang, mahasiswa hingga eksekutif untuk dijadikan tempat tinggal. Pun, di kawasan ini Anda mudah menemukan fasilitas publik mulai dari stasiun commuter line, rumah sakit, restoran, sekolah, hingga pusat perbelanjaan. Alasan ini juga yang memacu para pengembang berebut menggarapnya.

Performa Pengembang Apartemen

Di balik keuntungan merekah dari investasi apartemen, Anda tetap harus berhati-hati menentukan unit apartemen yang hendak dibeli. Sebaiknya perhatikan dulu performa pengembang. Hal ini karena investasi yang Anda keluarkan tidak bernilai kecil.
Setelah melakukan riset kecil-kecilan mengenai performa pengembang, itu, Anda juga wajib mencari tahu mengenai reputasi mereka. Cara termudahnya adalah melihat jaringan yang telah dibangun oleh mereka. Pengelola dengan reputasi baik  biasanya mempunyai jaminan kesuksesan memasarkan apartemen dan menaikkan nilai investasi di masa depan.

Jeli Membidik Segmen Pasar

Pertimbangan terakhir yang wajib Anda lakukan ialah jeli membidik calon penyewa. Nah, cara ini sekaligus mempermudah investor menentukan dengan tepat lokasi apartemen pilihannya. Kawasan industri dengan banyak pekerja ekspatriat adalah salah satu contoh lokasi apartemen yang berpotensi menjadi lokasi investasi.
Agar meraih keuntungan optimal, investor harus mampu mengukur kemampuan segmen pasar yang dibidik untuk tinggal di lingkungan tertentu. Informasi ini menjadi dasar penentuan harga jual atau sewa yang nantinya dibanderol. Anda bisa melihat sekeliling juga, jika di sekitar apartemen incaran Anda terdapat pasokan rumah tapak namun harganya mahal atau kuantitasnya minim maka segeralah berinvestasi apartemen di daerah tersebut. Apartemen Anda bisa menimbulkan daya tarik bagi segmen pasar yang dibidik.
Memiliki sebuah hunian adalah impian semua orang. Pun hunian atau tempat tinggal merupakan kebutuhan primer. Variasi hunian saat ini sudah merajalela mulai dari apartemen, rumah tapak hingga rumah susun. Masyarakat tinggal memilih manakah hunian untuk investasi yang sesuai kebutuhan serta kemampuan finansial untuk dijadikan investasi. Pun, pada dasarnya hunian dapat dijadikan investasi. Meski begitu, masing-masing jenis hunian tersebut tentu memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing.
Kondisi tanah untuk membangun lahan perumahan yang semakin padat dan harga kian melejit setiap tahun menyurutkan minat masyarakat dalam berinvestasi rumah. Sehingga menjadikan rumah tapak sebagai investasi bisa jadi menguntungkan asal bisa mengelolanya dengan baik. Apartemen juga bisa jadi opsi sebagai sarana investasi karena ada fasilitas yang lengkap. Jadi, keduanya punya sisi positif maupun negatif.
Bagi Anda yang sedang memiliki pergumulan untuk membeli hunian yang akan merangkap sebagai investasi coba telusuri dahulu kekurangan serta kelebihannya. Faktor terpenting jangan sampai Anda membeli tempat hunian yang melebihi kapasitas finansial. Berikut tips-tips memilih tempat hunian , apakah Anda lebih cocok membeli apartemen atau rumah tapak sebagai investasi.

Kelebihan Apartemen

1) Fasilitas lengkap

Umumnya pengembang apartemen ingin memudahkan para penghuninya saat beraktivitas. Baik untuk memenuhi kebutuhan perut hingga kesehatan. Oleh karena itu beberapa apartemen menyediakan mini market, restoran, kolam renang, pusat kebugaran hingga jasa laundry. Sehingga sebagai investor, Anda bisa meyakinkan penyewa bahwa semua kebutuhan yang diperlukan tersedia.

2) Tersedia jasa keamanan dan kebersihan

Pengembang apartemen ingin memanjakan para penghuni agar bisa memperoleh kenyamanan di dalamnya. Untuk itu, rata-rata setiap apartemen dilengkapi dengan jasa keamanan, sistem kebersihan,  pengairan, dan listrik. Semua kelengkapan tersebut sudah termasuk dalam fasilitas yang disediakan oleh pengembang. Ini merupakan salah satu keuntungan saat investasi apartemen.

3) Cocok untuk investasi jangka menengah

Berinvestasi apartemen jauh lebih mudah karena peminatnya banyak. Biasanya unit apartemen akan menguntungkan bila disewakan kembali. Lebih untung lagi jika Anda memiliki apartemen yang berada di lokasi strategis karena harga sewanya bisa jadi lebih tinggi. Misalnya, apartemen di sekitar Sudirman, Kemang, Thamrin akan menuai potensi karena penyewanya mayoritas pekerja lokal dan luar negeri yang bekerja di Indonesia. Di samping itu lokasinya berada di aera Central Business District (CBD).

Kelemahan Apartemen

1) Terdapat peraturan yang wajib dipatuhi

Mayoritas pengembang apartemen memberikan peraturan yang wajib dipatuhi oleh setiap penghuninya. Misalnya, tidak diperkenankan membawa binatang peliharaan, dilarang berkebun dan menanam tanaman di sekitar unit apartemen dan lainnya. Peraturan-peraturan seperti ini membuat penghuni kurang bebas dalam mengekspresikan keinginannya.

2) Hidup individualisme

Para penghuni apartemen akan cenderung hidup individualisme dan interaksi sulit terbentuk karena ruangan yang tertutup. Malahan antara satu penghuni apartemen dengan yang lainnya bisa tak saling mengenal meski berada di satu lantai yang sama. Sehingga Anda hanya menjadikan apartemen sebagai tempat beristirahat saja dan tak bisa bersosialisasi dengan penghuni lain.

Kelebihan Rumah Tapak

1) Investasi jangka panjang

Pada umumnya berinvestasi rumah bertujuan untuk jangka panjang. Periodenya bisa 20-30 tahun. Untuk itu, bagi Anda yang punya rencana mengumpulkan dana masa depan, untuk pensiun misalnya maka investasi rumah tapak sangat menguntungkan. Anda bisa menyewakan kembali atau menjualnya di saat harga tanah sedang tinggi.

2) Harga tanah semakin meningkat

Setiap tahun harga tanah mengalami peningkatan signifikan. Akibatnya, capital gain juga lebih untung ketimbang investasi apartemen. Kembali lagi lokasi juga jadi prioritas. Rumah tapak yang berada di area strategis akan membuat peminat datang berbondong-bondong. Selain itu, rumah yang berada di area bebas banjir juga akan jadi favorit. Lahan yang semakin berkurang dan tingginya permintaan masyarakat akan membuat harga properti semakin tinggi.

3) Dapat diperluas

Sebagai investor tentu Anda harus bisa meyakinkan dan merebut hati calon pembeli terhadap produk yang ditawarkan. Bagi Anda yang lebih memilih rumah tapak sebagai investasi maka katakan pada calon pembeli bahwa rumah dapat diperluas. Rumah dapat dikembangkan secara horizontal bila ada lahan sisa dan secara vertikal alias bertingkat jika tak ada sisa.

Kelemahan Rumah Tapak

1) Perlu waktu lama memasarkannya

Tak seperti apartemen yang lebih mudah terjual atau tersewa. Mencari penyewa atau pembeli rumah tapak lebih sulit dan perlu waktu lama. Sebab, ada banyak pertimbangan dalam menarik calon pembeli, salah satunya adalah tren. Contohnya, ketergantungan pada kebijakan arah pengembangan wilayah. Dengan demikian, dibutuhkan taktik untuk memilih lokasi yang tepat agar investasi Anda bisa menguntungkan.

2) Biaya perawatan besar

Siap-siap merogoh dana lebih jika memilih rumah tapak sebagai investasi. Ketika Anda tak menempatinya dan masih menunggu calon penyewa serta pembeli maka rumah pun memerlukan perawatan lebih, misalnya jika ada kebocoran, cat yang mengelupas, bahkan adanya hama rayap. Anda tentu perlu menjaganya tetap prima agar kualitasnya tak menurunkan harga rumah tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar