Senin, 14 Desember 2015

Dana untuk bermusik

Musik bukan sekadar sarana hiburan yang mengisi saat sepi atau memberi semangat. Ada banyak manfaat yang diperoleh melalui musik. Penelitian menyebutkan belajar musik akan meningkatkan kemapuan otak kanan anak sehingga lebih cerdas dalam menangkap harmoni dan keindahan dalam bentuk suara atau lainnya. Kecerdasan estetik tersebut banyak bermanfaat buat anak-anak sehingga lebih peka dalam menangkap nilai-nilai kehidupan. Di sisi lain, kini bermusik bisa menjadi ladang pendapatan yang juga menjanjikan. Meski popularitasnya tidak secepat penyanyi, pemusik memiliki ruang yang juga cukup lebar dalam mengembangkan profesi. Dari sekadar arranger, hingga menjadi komposer atau memimpin orkestra. Banyak bisnis di dunia hiburan yang bisa diperoleh berbekal kemampuan bermusik.

Banyak orang tua mulai memperkenalkan musik pada anak-anaknya dengan mengikutkan les sejak kecil. Jika kebetulan anakya memang memiliki minat dan bakat, les musik menjadi jalan yang bagus buat mengasah kemampuan itu. Tapi ada juga orang tua yang ingin agar anaknya tumbuh seimbang antara otak kanan dan kiri. Keseimbangan tersebut memang lebih bagus dalam pertumbuhan pribadi anak dibandingkan hanya fokus pada salah satu otak.

Komposer dan CEO Purwa Caraka Music Studio Purwa Tjaraka menuturkan, dalam menentukan keberhasilan anak dalam menggeluti musik bukan saja fakor talenta yang dimiliki juga edukasi. “Bila memiliki talenta terus diedukasi, hasilnya dahsyat,” ujarnya kepada Investor belum lama ini. Menurutnya, sekarang para pemusik bisa hidup secara baik karena secara finansial, pendapatan yang diperoleh dari mengajar musik atau bermain musik terbilang lumayan. Karenanya, jika seorang anak ingin diajarkan bermusik sebaiknya di bawah usia 8 tahun, karena pada rentang usia tersebut merupakan masa pembentukan karakter seorang anak. Bagi Purwa, tidak ada alasan belajar musik dapat menganggu pendidikan formal. Tidak sedikit juga orang yang bisa sukses dalam karier pendidikan formal, juga sukses atau piawai bermusik sehingga berprofesi ganda.

Dalam alokasi keuangan keluarga, biaya pendidikan biasanya hanya difokuskan untuk kebutuhan pendidikan reguler (formal). Padahal dengan adanya aktivitas untuk pengembangan bakat bermusik tersebut tentu menambah biaya pengeluaran untuk pendidikan anak. Bagaimana menyiapkan dana pendidikan untuk itu?

Perencana Keuangan dari One Shildt Financial Consulting Pandji Harsanto mengatakan, anggaran pendidikan untuk ekstra kurikuler yang masih dalam lingkup sekolah biasanya sudah dimasukkan dalam perhitungan biaya pendidikan formal, namun untuk ekstra kurikuler di luar sekolah harus dianggarkan tersendiri. “Untuk kebutuhan current (biaya ekstra kurikuler saat ini) seperti belajar musik, memang tidak ada aturan baku berapa persen yang bisa dikeluarkan. Selama biaya-biaya lain seperti kebutuhan rutin, cicilan utang, investasi, sudah aman berapapun anggaran yang diperlukan untuk belajar musik tidak menjadi persoalan, tergantung kemampuan orang tua,” tuturnya.

Namun, jika keinginan itu sudah dipersiapkan untuk jangka panjang atau ke depan sementara anak masih kecil bisa ditempatkan dalam beberapa instrumen investasi. Pandji menyebut bila jangka pendek sebaiknya tabungan, menengah atau 3-5 tahun bisa ke reksa dana, dan di atas 5 tahun bisa pilih reksa dana saham. Selain skema tersebut kini ada juga produk asuransi yang menawarkan meng-cover biaya pendidikan plus biaya ekstra kurikulernya seperti belajar musik. Namun, Pandji menyarankan sebaiknya memilih produk asuransi term life karena bisa optimal dana perlindungan untuk risiko orang tuanya

Jika kondisi keuangan memang terbatas, alternatifnya dengan mencari tempat belajar yang berbiaya rendah. Pandji pun menyarankan sebaiknya ada alokasi lain yang disiapkan dalam kurun tertentu untuk mengikutkan anak pada kontes atau kompetisi. “Jika memungkinkan memang mencari beasiswa dari aktivitas tersebut atau untuk aktivitas tersebut,” ujarnya.
Purwa Tjaraka juga menilai, kompetisi penting diikuti para peserta untuk menunjukkan kemampuan dan membuka peluang untuk mengorbit. Dengan mengikuti kompetisi, apalagi mampu menjuarai kesempatan untuk memasuki level aktivitas yang lebih tinggi bakal terbuka seperti digaet grup musik, mengisi acara, bintang iklan hingga rekaman.
TIPS Ekskul musik
  • Sebaiknya mengarahkan anak belajar musik saat di bawah usia 8 tahun karena lebih mudah dibentuk.
  • Persiapkan dana untuk kebutuhan belajar tersebut di luar dana pendidikan reguler.
  • Jika waktu masih cukup lama, dana yang disiapkan bisa disimpan di instrumen investasi reksa dana, tapi bila dalam waktu dekat bisa gunakan tabungan.
  • Ada pilihan lain dengan menggunakan asuransi yang meng-cover kebutuhan tersebut, sehingga bila orang tua meninggal dana belajar musik tetap ada.
  • Apabila kebutuhan keuangan lainnya sudah terpenuhi tidak ada aturan baku berapa besar dana yang bisa dikeluarkan untuk belajar musik tersebut.
  • Siapkan pula dana untuk mengikuti kontes atau lomba, sebab ajang ini bisa jadi peluang meningkatkan kemampuan dan karier bermusik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar