REPUBLIKA.CO.ID, Salam kenal Pak Hari. Apakah pengelolaan uang
selalu terkait dengan motivasi diri kita? Jika iya, seperti apa
sebenarnya Motivasi Keuangan itu? Terima kasih atas jawabannya.
Broto
Balikpapan
Jawaban WF 19
Salam kenal juga Mas Broto. Senang mendapat pertanyaan esensial dari
Anda. Motivation is reason for doing something, Motivasi adalah alasan
seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam bahasa agama disebut niat.
Misalnya, ketika Mas Broto ingin pergi ke Hotel Pasific di Gunung
Sari Balikpapan dari Bandara Sepinggan, maka tentunya ada alasan yang
mendasarinya. Dasar inilah disebut niat. Begitupun ketika Anda punya
uang dan mau pergi ke sebuah mall, maka membelanjakan sesuatu adalah
sebuah motivasi yang terkait dengan uang.
Dalam ilmu Motivasi Keuangan, peran uang terbagi dua :
1. Persentase pertama, 30% adalah bicara angka-angka
Anda punya uang cash Rp. 10.000,- ingin membeli 5 macam barang
seharga masing-masing Rp 2.000, maka Anda tinggal membagi uang Anda yang
Rp 10 ribu dengan 5 macam barang. Sangat sederhana.
2. Persentase kedua, 70% adalah bicara psikologi angka/duit
Anda bawa uang cash Rp 10.000 ke sebuah mal, tetapi di dompet Anda
masih tersedia kartu debit dengan uang di dalamnya Rp 5 juta dan kartu
kredit dengan plafon Rp 10 juta, saat itu yang bermain bukanlah
angka-angka lagi, tetapi keinginan untuk meluaskan hasrat membeli.
Apalagi di samping Anda ada saudara, teman ataupun calon mertua Anda,
maka uang cash Rp 10.000 pasti tidak akan cukup membeli keinginan Anda.
Yang berjalan bukan lagi logika angka, tetapi perasaanlah yang lebih
dominan bermain. Dan di sinilah bahayanya, Anda bisa bokek (bangkrut)
seketika karena terlalu menonjolkan ‘superioritas’ keuangan Anda.
Jadi yang kita perlukan dalam Motivasi Keuangan, selain niat yang
benar dalam pengelolaan keuangan kita, juga Perencanaan Keuangan yang
terstruktur Insya Allah bisa meminimalisasi kesalahan dalam penggunaan
uang.
Jika saya analogikan seperti sebuah tangga, maka Motivasi Keuangan
adalah gabungan pengalaman dari tangga-tangga menuju puncak tujuan
keuangan Anda.
Hal ini terkait dengan mentalitas seseorang dalam mempersepsikan
uang, dimulai dari tangga nomor satu (1), tangga paling rendah dalam
Motivasi Keuangan, lanjut ke 2,3, dan tangga puncak, tangga nomor 4
(empat).
1. Latah Uang
Latah atau ikut-ikutan dalam mencari uang. Uang dipersepsikan
sebagai sebuah alat untuk memenuhi keinginan semata. Dalam mencari
uang, orang yang latah mengikuti arus. Dimana banyak teman-temannya,
maka disanalah dia datang. Tanpa melihat apakah hal ini sesuai dengan
talent & passion-nya.
2. Takut Uang
Takut terhadap uang. Jika Anda pada posisi ini, Anda akan melihat
masa depan Anda akan suram jika Anda tidak punya uang, apalagi menjelang
pensiun. Ketakutan ini ada yang alamiah dan ada yang direkayasa.
Alamiah ketika Anda sudah berjalan pada koridor keuangan, tetapi di
tengah jalan terjadi sesuatu di luar kehendak kita. Tetapi jika yang
non alamiah, ini bisa disiasati dengan perencanaan keuangan yang
dijalankan secara setahap demi setahap, sesuai dengan pertumbuhan waktu
dan kedewasaan Anda dalam melihat uang.
3. Bangga Uang
Anda merasa bangga, dihargai ketika Anda punya banyak uang. Anda
membeli kemewahan padahal fundamental ekonomi Anda belum kokoh. Ini
yang terjadi dengan banyak karyawan atau pegawai. Waktu level staf
dengan gaji terbatas Insya Allah cukup, tetapi ketika naik jabatan
sebagai pengawas atau supervisor atau manajer menjadi kurang. Ini yang
disebut fenomena gaya hidup (life style), bukan wealth style (hidup yang
sejahtera).
Padahal seharusnya mendahulukan kebutuhan ketimbang keinginan.
4. Syukur Uang
Ini adalah puncak tertinggi dari motivasi keuangan, syukur ketika
mendapatkan uang, baik besar maupun kecil. Mentalitas bersyukur dengan
rezeki yang ada, meletakkan uang di tangan, bukan di hati serta selalu
berfikir agar “Uang yang bekerja keras buat Anda” dan uang tersebut bisa
membeli kemewahan yang benar-benar Anda butuhkan serta bisa
didistribusikan untuk sesama dalam sebuah kemanfaatan maksimal.
Terakhir agar Motivasi Keuangan Anda benar, lakukan 2 hal berikut :
a. Tuliskan apa yang Anda pikirkan
b. Lakukan apa yang Anda tuliskan
Walk of talk dalam pengelolaan keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar