7 Kesalahan Terbesar di Usia 20-an
- Bagi35
Inilah
7 Kesalahan Terbesar di Usia 20-an yang Biasanya Anda Lakukan. Kalau Ingin Jadi
Pebisnis, Segera Hentikan Kebiasaan Tersebut!
Ah, usia 20. Selamat, Anda kini
memasuki babak baru di dalam hidup Anda. Segala macam kekhawatiran mulai
menghantui. Terutama soal masa depan. Itu wajar, dan itu bagus. Artinya, Anda
bukan lagi anak kemarin sore. Anda sadar bahwa Anda punya masa depan, apalagi
kalau ingin menjadi pebisnis. Namun, sayangnya seringkali kebiasaan lama masih
terbawa. Ada beberapa hal yang harusnya sudah tidak lagi kita lakukan di babak
baru kehidupan kita. Apa saja?
Merasa tidak perlu untuk mulai
menabung.
Darmin Nasution, mantan gubernur BI
menyebut bahwa hanya 50% masyarakat indonesia yang pernah berurusan dengan
lembaga keuangan formal. Belum lagi pola belanja masyarakat Indonesia yang
konsumtif dan cenderung boros. Di usia muda, Anda merasa sehat dan produktif.
Masa pensiun Anda juga mungkin kelihatannya masih jauh. Tapi, semakin dini Anda
mulai menabung, semakin baik. Anda tidak akan pernah tahu kapan Anda mendadak
akan membutuhkannya untuk keperluan darurat. Tabungan akan membuat Anda jauh
dari jeratan hutang.
Kesehatan urusan belakangan.
Anda merasa prima sehingga Anda
mengabaikan pola hidup sehat. Anda nongkrong atau kerja sampai larut, merokok,
makan junkfood, makanan berlemak, atau bahkan diet secara ekstrim. Semua
aktivitas ini mungkin tidak akan berdampak di tubuh Anda, sekarang. Namun Anda
perlu tahu bahwa apapun yang sekarang Anda lakukan, akan menuai dampak di masa
depan. Terutama ketika Anda sudah mencapai usia dimana daya tahan tubuh Anda
tidak seprima saat ini.
#YOLO.
You Only Live Once. Anda cuma hidup sekali. Inilah pola pikir hedon yang
seringkali membuat kita merasa bahwa melanggar norma dan tradisi adalah hal
yang wajar. Salah besar. Setiap perbuatan yang Anda lakukan saat ini akan
menuai dampak di masa depan. Jangan sampai Anda mengambil keputusan irasional
yang akan Anda sesali di masa depan. Fokuskan setiap kegiatan Anda terhadap
cita-cita, jalur karir, dan masa depan. Jika Anda tidak tahu, maka lebih baik
Anda mulai mencari tahu sekarang juga.
Terjebak di pusaran dunia digital.
Di manapun. Di dalam bus, ketika
dosen mengajar di kelas, ketika berkumpul dengan teman-teman Anda, dan lain
sebagainya, kepala Anda selalu menunduk menatap layar smartphone. Mungkin saja
ada orang yang menyukai foto Anda di Facebook, mungkin saja ada yang retweet
status lucu Anda, atau teman Anda sedang membuat status BBM baru. Sah-sah saja
Anda gunakan teknologi semaksimal mungkin. Tetapi, pelajari juga
batasan-batasan yang wajar sehingga Anda dapat menggunakan waktu Anda untuk
hal-hal yang lebih bermanfaat.
Persahabatan yang kekal abadi.
Anda saat ini mungkin hidup dalam
sebuah geng. Anda punya teman-teman kampus yang Anda pikir akan bersama Anda
selamanya. Anda merasa nyaman dengan kondisi saat ini sehingga Anda merasa
tidak perlu untuk meluaskan jaringan persahabatan Anda. Ketahuilah, sahabat
Anda tidak akan selamanya bersama Anda. Beberapa mungkin masih akan keep in
touch hingga usia 40-an, namun sebagian besar akan menjalani hidup mereka
masing-masing. Maka, kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mampu
menantang ide-ide dan memotivasi Anda untuk sukses.
Berpikir bahwa kerja itu untuk uang.
Ada baiknya Anda melihat jauh ke
depan sehingga kompensasi langsung tidak jadi tujuan utama Anda. Artinya, Anda
bekerja untuk membangun impian, bukan untuk uang. Usia Anda saat ini adalah
usia yang paling tepat untuk mulai menantang diri dan membangun impian Anda
sendiri, bukan untuk membangun impian orang lain.
Mempertahankan pekerjaan yang tidak
mengajarkan Anda apa-apa.
Pekerjaan yang tidak Anda cintai
sama seperti sebuah hubungan yang tidak sehat. Anda mempertahankannya hanya
karena itu adalah pilihan yang paling aman dan gampang. Itu adalah zona nyaman
Anda. Skenario terakhir yang Anda inginkan adalah menjadi karyawan usia
40-an yang terjebak pada pekerjaan yang tidak ia cintai. Anda harus berani
keluar dan mencoba mendirikan bisnis sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar