Banyak cara meraup untung dari dunia
maya. Jika jeli, ada beragam model bisnis online yang sudah jalan dan
sebagian bisa ditiru dengan sedikit perubahan, atau sekadar menjiplak.
Meski semuanya menjanjikan keuntungan, belum tentu realisasinya semudah
itu.
Berikut ini garis besar tiga model bisnis online yang sudah sering digunakan dan sebagian sukses dan bertahan.
Jualan produk
Bisnis paling jamak di dunia maya
adalah berjualan. Produknya terserah Anda, mulai buku elektronik,
aplikasi perangkat lunak (software), produk elektronik, hingga barang
bekas. Prinsipnya, Anda harus jeli melihat kebutuhan pasar. Paling
gampang memang meniru jenis yang sudah sukses. Tapi, Anda juga bisa
membidik ceruk pasar yang belum tergarap pemain lain. RajaGPS.com
contohnya. Menurut Arianto Furiady, Direktur RajaGPS.com, saat
mendirikan bersama beberapa teman sekitar tahun 2008, modalnya hanya Rp
500.000 untuk membuat situs penjualan alat navigasi GPS (global
positioning system) buatan China. "Tantangannya merawat dan merapikan
toko serta rajin mengunggah foto barang baru dan info lengkapnya,"
ujarnya.
Jika ingin lebih murah lagi, tak
perlu membuat situs khusus. Anda bisa memanfaatkan beberapa situs mal
online seperti BliBli.com, Ebay.com, Plasa.com, atau beberapa situs
jejaring sosial seperti Multiply.com. Beberapa dari mereka mematok fee
transaksi ke anggotanya. Tapi, ada juga yang gratis. Mau lebih murah
atau tanpa biaya lagi? Coba manfaatkan modal memiliki jaringan seperti
Facebook, Twitter, atau komunitas (Yahoogroups.com), Anda juga bisa
memulai bisnis ini dengan modal kecil. Targetnya sudah jelas, Anda juga
sudah dikenal atau dipercaya.
Bisnis iklan
Model bisnis online yang cukup marak
juga adalah mengincar pengiklan. Beberapa yang terkenal antara lain
model iklan baris, paid to click (PTC), paid per click (PPC), paid to
survey (PTS), affiliate marketing, dan paid to review (PTR).
Selain harus bermodal situs, entah
blog atau website dengan nama domain khusus, Anda juga harus memastikan
pengunjung situs cukup banyak. Beberapa situs jejaring sosial seperti
Multiplay dan mal online seperti TokoBagus.com mendongkrak jumlah
pengunjung untuk mengincar pengiklan besar. "Saingan utama kami adalah
Kaskus.us dan Tokobagus.com," ujar Daniel Tumiwa, Country Manager
Multiply Indonesia.
Pendapatan dari model bisnis PTC,
PPC, PTS, dan PTR didapat dari jumlah klik iklan dalam situs. Di PTC dan
PPC, pengiklan akan membayar Anda sesuai jumlah klik, Anda juga harus
membayarkan sebagian lagi ke pengeklik. Tarif PTC di Indonesia sekitar
Rp 10–Rp 300 untuk tiap klik iklan.
Affiliate marketing juga hampir
mirip. Bedanya, inti sistem ini membantu memasarkan suatu produk tanpa
harus membeli produk tersebut. Anda berdiri di tengah-tengah antara
penjual dan pelanggan.
Sementara mekanisme PTS dan PTR,
Anda seperti punya toko jasa survei dan review (ulasan) produk. Anda
membayar setiap pelanggan yang memberikan ulasan atau survei dari form
Anda sediakan. Keuntungan jasa ini biasanya datang dari mitra atau
perusahaan penebar survei dan pemilik merek besar. Anda bisa menetapkan
fee setiap survei atau review dari pemasangan iklan.
Unggah dan unduh
Belakangan juga marak model bisnis
online yang menyediakan fasilitas unggah dan unduh data, termasuk
penyimpanan fail (file) atau dokumen. Contohnya, 4Shared, Rapidshare,
dan Ziddu.com.
Fitur standar memang digratiskan.
Tapi, jika ada pelanggan yang ingin lebih, ada tarif yang harus dibayar.
Ada produk premium jasa penyimpanan file yang mematok tarif US$ 6,5
sampai US$ 90 per bulan selama satu tahun atau tergantung dari lamanya
berlangganan.
Selain modalnya besar lantaran harus
menyewa server, saat ini, model bisnis ini sedang tertekan oleh aksi
melawan pembajakan. Situs seperti ini dianggap pendukung pembajakan.
Memegang prinsip bisnis
Meski model bisnis online beragam,
ada beberapa prinsip yang benar-benar harus Anda pegang saat memulai.
Pertama, tak melanggar etika atau hukum. Kedua, apa pun bisnisnya, jika
Anda serius, harus ada modal. Bisnis online tak harus bermodal besar.
"Tetapi jika Anda berpikir mau berbisnis tanpa modal, itu tidak bagus,"
ujar Daniel Tumiwa.
Ketiga, keseriusan dan keuletan.
Ketekunan dalam mengelola dan membesarkan bisnis sifatnya wajib. Bisnis
tak bisa besar sendiri. Anda harus membesarkan dan merawatnya. Keempat,
gunakan semua bentuk pemasaran alias platform dalam berbisnis, mulai
jejaring sosial, aplikasi telepon genggam, hingga media cetak atau
televisi.
Pendiri sekaligus orang nomor satu
di TokoBagus.com Arnold Sebastian Egg menambahkan, jika ingin sukses di
bisnis ini, ada tiga hal penting lain yang harus diperhatikan.
"Mendengarkan user, menampung keinginan user, dan menjaga hubungan
dengan user," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar