Rabu, 19 Juli 2017

Ditanggung or Tunjangan PPH ?


Salah satu kewajiban perusahaan atau pemberi kerja adalah memotong dan menyetorkan PPh Pasal 21 atas gaji dan penghasilan lainnya yang mereka bayarkan kepada pegawai atau karyawannya. Dalam hal ini ada pilihan bagi para pemberi kerja tersebut, memotong langsung dari gaji karyawan atau membantu karyawan dan pegawainya dengan cara menanggung PPh Pasal 21 yang terutang. Tinggal pilih, mana yang menguntungkan…
Dalam kacamata UU PPh, menanggung PPh tersebut dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan memberikan tunjangan pajak (Tunjangan PPh) seperti layaknya memberikan tunjangan transport, tunjangan makan, tunjangan jabatan, dlsb, atau dengan cara kedua yaitu menanggung PPh tanpa memberikan tunjangan pajak.
Jika dilihat secara kasat mata, kedua cara ini sebenarnya sama saja karena PPh Pasal 21 yang terutang tidak dibebankan kepada karyawan (tidak dipotong dari gaji atau penghasilan karyawan) melainkan ditanggung sendiri oleh perusahaan atau pemberi kerja. Tetapi jika dilihat dari sisi UU dan ketentuan peraturan PPh, masing-masing mendapat perlakuan perpajakan yang berbeda.
Tunjangan PPh & Efeknya di PPh Pemberi Kerja
Cara menanggung PPh Pasal 21 yang pertama adalah dengan seolah-olah memberikan tunjangan pajak (Tunjangan PPh) kepada karyawan seperti layaknya memberikan Tunjangan Transport, Tunjangan Makan, Tunjangan Jabatan, dan tunjangan lainnya.
Dengan cara ini, PPh Pasal 21 yang sebenarnya ditanggung oleh perusahaan pemberi kerja dimasukkan terlebih dahulu ke dalam unsur gaji dan tunjangan kepada karyawan saat penghitungan PPh Pasal 21 dilakukan (Tunjangan PPh Pasal 21 ikut dihitung PPh Pasal 21-nya). Jadi seolah-olah karyawan menerima uang Tunjangan PPh tadi terlebih dahulu dan dihitung pula PPh Pasal 21-nya, baru kemudian dipotong kembali oleh perusahaan pemberi kerja.
Besarnya Tunjangan PPh dapat disesuaikan dengan kebijakan perusahaan pemberi kerja masing-masing. Perusahaan atau pemberi kerja bisa saja menerapkan kebijakan untuk memberikan tunjangan pajak sebesar 100% dari jumlah PPh Pasal 21 yang terutang. Kebijakan ini lebih dikenal dengan istilah gross-up (lihat contoh perhitungan di bawah ini).
Contoh Perhitungan Gross-Up
Tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang (salah satunya Tunjangan PPh) merupakan salah satu biaya atau pengeluaran yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pemberi kerja [Pasal 6 ayat (1) huruf a angka 2 UU PPh]. Artinya, perusahaan atau pemberi kerja boleh membiayakannya di SPT Tahunan PPh mereka. Dan untuk mempertegas treatment atau perlakuan pembiayaannya ini, sebaiknya pemberi kerja memasukkan akun Tunjangan PPh ke dalam slip gaji karyawannya.
PPh Ditanggung & Efeknya di PPh Pemberi Kerja
Cara menanggung PPh Pasal 21 yang kedua (menanggung PPh tanpa memberikan tunjangan pajak) dalam istilah peraturan pajak disebut dengan PPh Ditanggung Pemberi Kerja. Dengan cara ini, PPh Pasal 21 yang terutang atas gaji karyawan dibayar sendiri oleh pemberi kerja dan PPh Pasal 21 yang dibayar (ditanggung) oleh si pemberi kerja itu tidak dimasukkan sebagai unsur penghasilan karyawan.
Sebagai contoh, misalkan Budi bekerja sebagai pegawai di PT Megah dengan gaji Rp 5.000.000,-. Seandainya dari gaji tersebut PPh Pasal 21 yang terutang sebesar Rp 250.000,- dan PPh Pasal 21 tersebut ditanggung oleh PT Megah, maka gaji yang diterima Budi adalah Rp 5.000.000,-.
PPh Pasal 21 sebesar Rp 250.000,- yang ditanggung oleh PT Megah dalam contoh di atas, tidak dimasukkan sebagai tunjangan (penghasilan) bagi Budi saat penghitungan PPh Pasal 21 dilakukan. Ini dikarenakan menurut Pasal 4 ayat (3) huruf d UU PPh, pajak atas gaji Budi yang tidak dipotong dari gaji melainkan ditanggung sendiri oleh PT Megah tersebut dikategorikan sebagai imbalan dalam bentuk kenikmatan (fasilitas) atau yang biasa kita sebut dengan benefit in kind.
Sebagai konsekuensinya, PT Megah juga tidak boleh membiayakan PPh Pasal 21 yang ditanggung tadi dalam SPT Tahunan PPh Badannya. Sebab biaya-biaya yang berupa imbalan atau penggantian dalam bentuk kenikmatan tidak diperkenankan dikurangkan dari penghasilan bruto pemberi kerja saat menghitung penghasilan kena pajak.
Tax Planning Sederhana
Seperti telah diuraikan di atas, antara Tunjangan PPh Pasal 21 dengan PPh Pasal 21 Ditanggung mendapat perlakuan (treatment) perpajakan yang berbeda, baik dari sisi penghitungan PPh Pasal 21 maupun PPh Pemberi Kerja.
Tunjangan PPh Pasal 21 merupakan objek PPh Pasal 21 yang harus ditambahkan ke dalam penghasilan karyawan saat penghitungan PPh Pasal 21. Perlakuannya sama seperti tunjangan-tunjangan lainnya seperti Tunjangan Transport, Tunjangan Makan, Tunjangan Jabatan atau lainnya. Namun di sisi PPh Pemberi Kerja, Tunjangan PPh Pasal 21 ini dapat dibiayakan (deductible expense) sehingga akan mengurangi penghasilan bruto dan otomatis akan mengurangi PPh Pemberi Kerja.
PPh Pasal 21 Ditanggung, di sisi lain, bukan merupakan objek PPh Pasal 21 dan tidak perlu dimasukkan ke dalam tunjangan atau penghasilan karyawan pada saat menghitung PPh Pasal 21. Akan tetapi, sebagai konsekuensinya, perusahaan atau pemberi kerja tidak boleh membiayakan PPh Pasal 21 Ditanggung tersebut saat menghitung PPh pemberi kerja karena PPh Pasal 21 Ditanggung adalah salah satu biaya yang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan atau pemberi kerja (non deductible expense).
Perlu diingatkan bahwa ketentuan mengenai deductible maupun non deductible expense tersebut di atas tidak berlaku bagi perusahaan atau pemberi kerja yang penghasilannya sudah dikenakan PPh bersifat final. Artinya, jika perusahaan atau pemberi kerja merupakan Wajib Pajak yang penghasilannya sudah dikenakan PPh bersifat final, kebijakan apapun yang dipilih, memberikan tunjangan PPh Pasal 21 atau tidak, maka kebijakan itu tetap non-deductible expense. Sebab bagi perusahaan atau pemberi kerja yang penghasilannya sudah dikenakan PPh bersifat final, biaya apapun yang dikeluarkan tidak lagi diperhitungkan dalam penghitungan PPh atas penghasilan usahanya.
Contoh perusahaan atau pemberi kerja yang penghasilannya dikenakan PPh bersifat final misalnya: perusahaan konstruksi, perusahaan persewaan tanah/bangunan, perusahaan pelayaran dalam negeri, dan beberapa perusahaan lain yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah.
Dengan memperhatikan treatment perpajakan atas kedua kebijakan tersebut, sebenarnya perusahaan atau pemberi kerja bisa melakukan tax planning sederhana untuk menghemat atau meminimalisir pembayaran pajak, baik PPh Pasal 21 maupun PPh Badan/Pemberi Kerja.
Tanpa Kompensasi Kerugian
Misalkan, PT Megah memperoleh omset Rp 500.000.000,- dengan total biaya sebesar Rp 350.000.000,-. Katakanlah PT Megah memiliki kewajiban untuk memotong dan menyetor PPh Pasal 21 sebesar Rp 25.000.000,- maka dalam hal ini PT Megah dapat memilih apakah PPh Pasal 21 tersebut akan ditanggung perusahaan dengan cara memberikan Tunjangan PPh Pasal 21 atau tidak. Atau dengan kata lain, apakah PT Megah ingin agar PPh Pasal 21 sebesar Rp 25.000.000,- itu dibiayakan juga atau tidak?
Jika PT Megah ingin agar PPh Pasal 21 sebesar Rp 25.000.000,- tersebut juga bisa dibiayakan, maka PT Megah dapat memberikan Tunjangan PPh Pasal 21. Dengan demikian, total biaya usaha menjadi Rp 375.000.000,- (Rp 350.000.000,- + Rp 25.000.000,-) dan laba neto usaha turun menjadi Rp 125.000.000,-. Sehingga PPh Badan yang harus dibayar adalah Rp 125.000.000,- x 12,5% = Rp 15.625.000,-.
Akan tetapi, karena memberikan Tunjangan PPh Pasal 21 sebesar Rp 25.000.000,- maka atas Tunjangan PPh Pasal 21 tersebut juga harus diperhitungkan dan disetorkan PPh Pasal 21.
Dengan asumsi bahwa atas Rp 25.000.000,- dikenakan tarif rata-rata 5%, maka tambahan PPh Pasal 21 yang harus disetor adalah 5% x Rp 25.000.000,- = Rp 1.250.000,-. Dengan demikian, total pajak yang harus dibayar oleh PT Megah adalah = PPh Badan (Rp 15.625.000,-) ditambah dengan PPh Pasal 21 (Rp 25.000.000,- + Rp 1.250.000,-) atau Rp 41. 875.000,-
Apabila PT Megah memilih tidak memberikan Tunjangan PPh Pasal 21 (artinya PPh Pasal 21 yang semula Rp 25.000.000,- ditanggung sendiri tanpa memberikan tunjangan pajak), maka PPh Badan menjadi = Rp 500.000.000,- (-) Rp 350.000.000,- (x) 12,5% = Rp 18. 750.000,-. Sedangkan PPh Pasal 21 yang harus disetor tetap sebesar Rp 25.000.000,- sehingga total pajak yang harus dibayar PT Megah ke Kas Negara adalah Rp 18.750.000,- (+) Rp 25.000.000,- = Rp 43.750.000,-.
Jadi dengan analisa angka-angka tersebut, jelas kelihatan bahwa bagi PT Megah memberikan Tunjangan PPh Pasal 21 akan lebih menghemat pajak yang harus dibayar ke negara.
Ada Hak Kompensasi Kerugian
Bagaimana jika PT Megah masih memiliki hak kompensasi kerugian fiskal tahun-tahun sebelumnya? Apakah kebijakan memberikan Tunjangan PPh Pasal 21 masih tetap menguntungkan (menghemat pajak)?
Dalam kondisi di mana jumlah kompensasi kerugian fiskal tersebut masih lebih besar dari pada penghasilan neto tahun berjalan, sehingga PPh Badan masih nihil, maka kebijakan menanggung PPh Pasal 21 tanpa memberikan tunjangan PPh Pasal 21 merupakan alternatif yang menguntungkan. Sebab dengan demikian tidak ada tambahan PPh Pasal 21 yang harus dipotong atau disetor ke kas negara.
Misalkan dalam contoh sebelumnya PT Megah memiliki kompensasi kerugian tahun sebelumnya Rp 200.000.000,-. Jika PT Megah memilih tidak memberikan tunjangan PPh Pasal 21, berarti total biaya usaha tetap Rp 350.000.000,- dan laba usaha tetap Rp 150.000.000,-. Karena kompensasi rugi tahun sebelumnya (Rp 200.000.000,-) masih lebih besar dari pada laba usaha (Rp 150.000.000,-), berarti PPh Badan PT Megah masih Rp 0,-. Dan karena PPh Pasal 21 ditanggung tanpa memberikan tunjangan PPh Pasal 21, berarti PPh Pasal 21 yang harus disetor tetap Rp 25.000.000,-.
Tetapi jika PT Megah memutuskan untuk memberikan tunjangan PPh Pasal 21, maka akan ada tambahan PPh Pasal 21 yang harus disetor yaitu Rp 1.250.000,- (Rp 25.000.000,- x 5%) sehingga total PPh Pasal 21 yang harus disetor Rp 26.250.000,-. Sementara di PPh Badan masih tetap nihil (Rp 0) karena laba usaha masih lebih kecil jumlahnya dari pada kompensasi kerugian.

Minggu, 19 Februari 2017

REALISTIS

Realistis
Jadi teringat cerita lama. Ketika papa mengajak kami bersaudara ke Restoran Padang terkenal, ia berkata, "Pilih satu-satu lauknya ya..", dan kami pun memilih satu dari sekian banyak lauk enak yang terhidang di meja. Yang dibanyakin cuman kuahnya.
Kami tahu bahwa kami bukan orang kaya. Kami juga tahu bahwa papa masih berusaha membahagiakan kami bersaudara dengan mimpi indah, makan di restoran.
Meski begitu, kami juga tahu bahwa ia mengajarkan kami untuk realistis. Sesuai apa yang ada, tidak perlu berlebih jika memang tidak ada.
Realistis, itulah yang diajarkan kepada kami dan itulah yang banyak hilang sekarang ini. Banyak orang tertipu janji manis dengan menanam uang di sebuah koperasi yang menjanjikan pendapatan 30 persen sebulan. Orang menjual semua hartanya hanya untuk sebuah mimpi dan akhirnya mereka terpuruk bermandikan hutang dan janji manis.
Ada lagi yang tertipu dengan pakaian agama, menjanjikan keuntungan dunia berlipat ganda. Janji manis ditambah aksesori agamis, membuat banyak orang kembali lupa diri. Akhirnya mereka menangis kembali terperosok dalam lubang hitam kebangkrutan dan hutang yang sulit ditanggung anak istrinya.
Semakin kesini, semakin banyak ulama yang menjanjikan surga. Seakan cukup dengan ritual, banyak orang terperdaya memborong ayat yang dijual. Sehingga mereka mabuk dan lupa bahwa Nabinya diturunkan untuk memperbaiki ahlak manusia. Seluruh manusia, bukan hanya mereka yang seiman.
Kita sudah lupa arti kata realistis. Melihat sesuatu dengan apa adanya dan mengembangkan apa yang sudah kita punya.
Puluhan tahun kita mengalami banyak calon pejabat mengumbar janji manis, bahkan lebih manis dari sesendok bubuk kopi ditambah seember gula. Banyak orang yang percaya, dan sampai sekarang mereka masih hidup begitu-begitu saja.
Yang di pinggiran kali, masih berkutat dengan taik mengambang dan malaria. Yang tinggal di pinggiran rel kereta, bermimpi indah karena rumah kardus mereka mau dicat warna-warna.
Mereka selama ini lebih baik membeli mimpi dengan menjual suara, karena berfikir realistis bahwa tidak akan ada orang yang bisa memperbaiki taraf hidup mereka.
Sampai disini banyak yang bingung, "Apakah saya realistis atau apatis?".
Dan lucunya, ketika ada seseorang yang realistis yang ingin membantu memperbaiki taraf hidup mereka, mengangkat harkat dan derajat mereka sebagai manusia, mereka menolak. Alasannya sederhana, karena tidak seagama.
Mereka kembali pada pekerjaan lama, menelan janji-janji manis dan mimpi yang melambung bahwa satu waktu akan ada yang menolong mereka. Tuhan harus menyediakan orang yang seiman dengan mereka. Kalau tidak bisa, paksa Dia.
Aku mengambil lauk yang kusuka, sepotong rendang dan kubanjiri dengan kuah gule ayam yang terlihat nikmat. Mata kecilku menatap wajah ayahku yang tersenyum senang karena kami semua mengerti.
Aku berjanji saat itu, "Satu saat nanti, jika aku besar dan mapan nanti, papa boleh mengambil semua lauk di meja.." Dan ketika aku besar dan mapan, kuajak ayahku yang sudah menua makan di tempat yang sama, dan ia hanya mengambil satu lauk saja.

Ah, aku rindu kau jadinya, pa. Terimakasih sudah mengajarkan kepada kami tentang konsep realistis sehingga tidak mudah terbuai janji manis. Kami jadi tahu mana yang benar dan mana yang salah, dengan menilai sesuatu lebih luas. Lama aku tidak ke kuburmu. Tunggu aku, ya pa. Kita cerita-cerita yang banyak nantinya

Selasa, 24 Januari 2017

Effect Dollar VS Gold

Data Keuangan AS yang Berpengaruh terhadap Pergerakan Harga Emas
Harga emas mempunyai korelasi negatif terhadap pergerakan USD. Demikian juga dengan hampir semua komoditas yang mempunyai denominasi dalam dollar. Jika dollar menguat, maka sebaliknya emas akan tertekan.
Pergerakan dollar sendiri dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain supply & demand, sentimen dan psikologi pasar, serta faktor teknis. Yang termasuk sentimen dan psikologi pasar adalah sikap pasar terhadap laporan keuangan AS yang baru di release, diantaranya yaitu:
1. Nonfarm Payroll
Laporan ini dikeluarkan oleh U.S. Department of Labor Bureau of Labor Statistics yang menunjukkan pengurangan dan penambahan jumlah lapangan kerja setiap bulannya pada akhir pekan. Data ini merupakan indicator yang ditunggu oleh the Fed terkait kesehatan pasar tenaga kerja untuk meningkatkan suku bunga. Jika suku bunga tinggi artinya menarik untuk investor sehingga permintaan terhadap dollar meningkat dan artinya bearish terhadap emas.
2. Trade Balance
Laporan ini dikeluarkan bulanan oleh Bureau of Economic Analysis dan US Census Bureau, menunjukkan aktivitas ekspor dan impor. Jika impor melebihi ekspor, maka dikatakan neraca defisit atau sebaliknya jika ekspor lebih dari impor maka disebut surplus. Kondisi defisit tidak menguntungkan bagi dollar karena permintaan terhadap barang impor lebih tinggi, demikian juga dengan permintaan mata uang asing.
3. Gross Domestic Product
Adalah data produk dan layanan jasa yang dihasilkan suatu wilayah selama periode waktu tertentu sebagai ukuran kemakmuran. Laporan ini dikeluarkan oleh The Bureau of Economic Analysis pada akhir bulan. Jika GDP meningkat, suku bunga akan cenderung meningkat sehingga menguatkan dollar dan menekan emas.
4. Retail Sales
Merupakan ukuran aggregate penjualan barang-barang retail selama jangka waktu tertentu. Tingkat penjualan tinggi menunjukkan ekonomi dan dollar yang kuat demikian juga jika sebaliknya. Laporan ini dikeluarkan setiap pertengahan bulan oleh Census Bureau and the Department of Commerce
Volatilitas dollar karena laporan tersebutu juga akan tercermin pada pergerakan harga emas pada arah yang berlawanan, misal dalam bentuk spike yang sifatnya short term. Sedangkan untuk jangka panjang lebih dipengaruhi oleh faktor fundamental lainnya.

Jumat, 06 Januari 2017

Pengusir Tikus

Masalahnya, hewan pengerat ini suka hidup di lingkungan yang banyak air dan makanan yang cukup. Jadi tak heran bila ia sering muncul di got, loteng, karung, basement, pipa, lemari dapur, dekat pohon, semak, dan gudang.
Untuk mengusir tikus juga bukan perkara mudah. Ia cerdik dan tahu benar bagaimana perangkap bisa membunuhnya. Tapi apa Anda tahu, ada beberapa cara mudah sebenarnya untuk mengusir tikus tanpa racun. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti dilansir Homeremedyhacks, Rabu (19/10/2016):
1. Kamper
Kamper atau kapur barus sangat ampuh mengusir tikus. Kamper juga mudah ditemui di warung atau supermarket. Tempatkan saja beberapa kamper di tempat yang sering didatangi tikus. Hindari menyentuh kamper dengan tangan kosong.
2. Amonia 
Campur dua sendok deterjen, seperempat gelas air dan dua cangkir amonia. Tempatkan cairan ini di tempat yang sering disinggahi tikus. Karena bau amonia yang menyengat, tikus biasanya tidak tahan.
3. Minyak Peppermint
Minyak peppermint dapat digunakan untuk mengusir tikus karena mereka tidak tahan bau yang menyengat. Yang harus Anda lakukan adalah mencelupkan beberapa bola kapas dalam minyak peppermint dan menempatkan mereka di daerah rawan tikus. Anda juga bisa menggunakan serai atau minyak jarak.
4. Bulu burung hantu atau ular plastik
Bulu burung hantu akan menakut-nakuti tikus dan memaksa mereka pergi. Cobalah menempatkan bulu beberapa burung hantu di dalam lubang tikus. Atau, jika Anda tidak dapat menemukan satu, taruh beberapa ular plastik di kebun Anda untuk menyingkirkan tikus di halaman.

5. Lada
Bau menyengat lada bukan hanya bisa membuat hidung manusia gatal, tapi juga ampuh mengusir tikus. Cukup taburkan sedikit lada di sekitar sudut-sudut dan lubang-lubang di mana mereka tinggal. Anda akan melihat hasilnya.
6. Daun salam
Tikus itu suka makan apa pun, termasuk daun salam. Tapi ketika mereka memakannya, hal itu benar-benar membunuh mereka. Taruh saja beberapa daun salam di daerah tikus. Terus ulangi proses ini sampai semua tikus pergi.
7. Bawang
Bawang sangat efektif untuk menyingkirkan tikus secara alami. Bau bawang ini dianggap tikus sangat menjijikkan. Yang perlu Anda lakukan hanya mengiris bawang dan menyimpannya di dalam atau dekat lubang mereka.
8. Membuat perangkap sendiri
Membuat perangkap adalah salah satu cara terbaik untuk menyingkirkan tikus dengan cepat. Anda bisa menggunakan selai kacang dan keju yang menjadi favorit tikus.
9. Ular kering atau kotoran kucing
Anda bisa membeli beberapa sampah ular kering dari toko hewan peliharaan atau kebun binatang. Dijamin, tikus tidak akan datang ke tempat Anda lagi karena dia takut ular.
Anda juga bisa menggunakan kotoran kucing untuk mengusir tikus.


10. Rambut manusia
Ini mungkin terdengar aneh, tapi tikus tidak bisa tahan melihat dari rambut manusia. Taruh saja beberapa helai rambut dan taruh di dalam lubang tikus. Tak lama, dia tikus akan makan rambut dan mereka akan mati.
11. Kotoran sapi
Baunya mungkin menyengat tapi kotoran sapi merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah hewan pengerat tersebut masuk ke rumah. Ambil saja beberapa kotoran sapi dan menyebarkannya area rumah.
12. Suara bising
Suara saja mungkin terdengar tidak akan menyakiti mereka, tetapi suara tertentu bisa membuat telinga mereka berdarah.
13. Bedak bayi
Meskipun metode ini tidak terlalu efektif, namun Anda dapat mencobanya sesekali. Taburkan bedak bayi di sudut-sudut dan di sekitar wilayah tikus. Bedak bayi ternyata dapat membunuh tikus.
14. Steel Wool
Ingin menyingkirkan tikus di dinding rumah Anda? Coba ciptakan hambatan menggunakan steel wool. Steel wool merupakan lilitan besi yang sering digunakan untuk mencuci piring.

Selasa, 03 Januari 2017

Perencana Keuangan Generasi X

Anda termasuk ke dalam generasi X dan Y? Welcome!! Berarti saat ini anda kemungkinan besar sudah atau sedang menuju suatu posisi penting baik di pekerjaan maupun dalam kehidupan pribadi anda. Sebelum kita lanjutkan bagaimana sih seharusnya bentuk keuangan dan perencanaan keuangan bagi anda yang ada di generasi X dan Y ini ada baiknya kita bahas dulu apa itu generasi X dan Y.

Kalau kita tanya ke mbah Google banyak informasi seputar generasi X dan Y ini. Yang pasti generasi sebelum X adalah generasi yang dikenal dengan nama Baby Boomer, yaitu mereka yang lahir dari zaman setelah Perang Dunia ke-II sampai dengan awal tahun 1960an (ada yang bilang 1963 ada yang bilang 1964, kita pakai 1964 saja ya). Nah kalau begitu yang disebut dengan Generasi X (di US dulu disebut dengan Baby Bust atau Baby Buster) adalah mereka yang lahir setelah itu, yaitu antara tahun 1965 sampai dengan 1980. Setelah itu disambung dengan Generasi Y yang lahir antara tahun 1981 sampai dengan tahun 1994.

Baru kemudian Generasi Z yang lahir di tahun 1995-2010 kemarin. Khusus untuk kombinasi Generasi Y dan Z ini yang kemudian ramai-ramai dikenal dengan Generasi Milenials (Karena telah melewati tahun millennium '2000').

So, kita tidak akan membahas spesifik generasi Milenials tapi lebih fokus ke generasi X dan Y early yang saat ini sudah berada di usia pekerja dan kebanyakan sudah berumah tangga sampai pada usia 40 tahunan. Di mana letak mereka secara keuangan?

Bagi anda Generasi X, sebenarnya sudah tidak ada alasan lagi untuk anda tidak bisa mengatur keuangan. Bila anda lahir di tahun 1965-1975an, berarti anda sudah berada pada usia 40an saat ini, sementara antara 1975-80an berarti anda sudah berada di usia 35an, sehingga tidak ada alasan anda tidak bisa mencari informasi tentang bagaimana cara mengatur keuangan. Apalagi ketika anda mendekat usia 40 tahunan, kata-kata pensiun sudah di depan mata (meskipun kelihatannya masih 10-15 tahun lagi). Lalu di mana letak posisi keuangan yang harus anda miliki? Apa yang wajib anda miliki bagi anda yang masuk Generasi X?

1. Utang Konsumtif Lunas
Anda yang generasi X, sudah selesai masanya anda bersenang-senang. Sudah selesai masanya anda gesek kartu kredit atau pun utang lainnya yang bersifat konsumtif. It's time to get serious. Segala hal yang berhubungan dengan utang terutama utang konsumtif dan kartu kredit harus dan wajib sudah dilunasi bagi anda generasi X, terutama yang masuk di usia 40 tahunan atau menjelang 40 tahun. Cicilan anda sudah harus berbentuk aset produktif dan fokus pada cicilan produktif saja.

2. Dana Darurat Lengkap
Ketika anda masih lebih muda, sudah pasti banyak keperluan-keperluan yang membutuhkan banyak dana. Akibatnya banyak dari anak muda dan keluarga muda yang belum tentu sanggup memenuhi Dana Darurat mereka secara lengkap. Ingat bagi anda yang berkeluarga dan punya tanggungan sampai dengan 2 orang anda membutuhkan dana darurat sebesar 6 bulan pengeluaran. Sementara anda yang mempunyai tanggungan lebih dari 2, berarti anda membutuhkan minimum 12 bulan kebutuhan bulanan.

Nah, anda generasi X, di saat memasuki usia 40an sudah tidak ada alasan lagi kalau dana darurat anda belum lengkap sejumlah minimum yang dibutuhkan. Bahkan lebih baik bila bisa lebih besar lagi dari yang dipersyaratkan. Jangan lupa dana darurat itu adalah sebesar pengeluaran tahunan kita, dan pengeluaran tahunan setiap tahun pasti naik. So pastikan anda sudah menghitung ulang pengeluaran tahunan anda dan membuat perhitungan ulang atas dana darurat anda.

3. Dana Pensiun
Di Indonesia usia pensiun standar adalah 55 tahun atau 56 tahun. Beberapa institusi sudah menaikkan menjadi 58 tahun, akan tetapi tetap masih kurang. Di negara maju seperti di Amerika Serikat usia pensiun adalah 65 tahun. Generasi X hanya punya waktu 10-20 tahun lagi waktu tersisa untuk mempersiapkan dana pensiun mereka. Dan waktu 10-20 tahun itu adalah waktu yang tidak lama lagi.

Bagi generasi X tidak ada alasan anda tidak punya dana pensiun atau belum mempersiapkan dana pensiun anda. Ini adalah momen-momen terakhir anda untuk mempersiapkan dana pensiun. Menunda 1-5 tahun lagi akan berakibat fatal dan menyebabkan investasi bulanan untuk dana pensiun anda menjadi sangat tinggi.

4. Mengerti Cara Mengelola Bujet Bulanan
Generasi X, ketika anda menuju dan memasuki usia 40an, sudah tidak ada alasan lagi bila anda tidak mengerti bagaimana cara membuat dan mengelola bujet bulanan anda. Pengelolaan bujet yang baik dan benar akan menentukan apakah anda bisa mencapai tujuan keuangan anda dan keluarga.

5. Mengerti Berapa Besar Yang Harus Ditabung & Investasi
Generasi X harus sudah tahu berapa besar yang wajib di tabungan dan investasikan dari penghasilan setiap bulannya. Jawabanya adalah sebesar minimum 20% dari penghasilan bulanan. Ingat rumusan 50/30/20 dari pengeluaran anda? Di mana 50% dari penghasilan dipakai untuk biaya hidup sehari-hari termasuk juga untuk transportasi, sekolah anak, bahkan kebutuhan tertier seperti makan di luar dan lain sebagainya. Sementara 30% dipakai untuk membayar utang-utang anda termasuk KPR, utang kendaraan, utang konsumtif, dan lain sebagainya. Pastikan ada sisa 20% yang bisa anda tabungan dan investasikan untuk masa depan anda (dana pensiun, dana pendidikan dll).

6. Tahu Besaran Kekayaan Bersih Anda
Anda pasti sudah paham dong apa itu kekayaan bersih dan cara menghitungnya? Kekayaan bersih didapatkan dari perhitungan neraca keuangan pribadi. Diperhitungkan dari total aset dikurangi utang-utang yang anda miliki. Informasi ini adalah cara tercepat untuk mengetahui kondisi dan posisi keuangan anda. Ketika anda sudah berusia di atas 35 tahun, sudah sewajarnya anda mengetahui berapa besar kekayaan bersih anda dan apa saja komposisi portfolionya. Dari situ anda bisa melihat mana di antara aset anda yang memberikan return paling positif dan tinggi.

7. Tahu Berapa Penghasilan dan Pengeluaran Anda
Kedengarannya mudah kan? Meskipun terdengar mudah ternyata banyak lho orang yang tidak tahu dan tidak paham perhitungan dari mana penghasilan mereka (beserta jumlahnya) dan ke mana uang mereka dibelanjakan. Padahal di sinilah kunci keberhasilan finansial anda. Anda yang masuk kategori generasi X dan menikah di usia 25 tahunan, maka saat ini harusnya pengeluaran anda untuk keluarga tidak sebesar sebelumnya (secara persentase) dan mulai lebih banyak melakukan investasi.

8. Keluar dari Jebakan Utang
Lihat ulasan saya di atas, di saat usia anda sudah di atas 35 tahunan, maka anda sudah harus mulai lebih banyak menempatkan uang anda untuk tabungan dan investasi, daripada membayar cicilan bulanan anda. Secepatnya lunasi utang konsumtif anda, dan bila anda masih membayar cicilan pastikan cicilan tersebut adalah utang produktif atau berupa aset untuk investasi.

9. BI Checking
Orang mungkin banyak tidak paham, tidak mengerti apa sih fungsi dari sebuah BI Checking atau dikenal dengan istilah Sistem Informasi Debitur (SID). Dengan terintergrasi sistem keuangan dan data keuangan di Indonesia, semakin ke sini semakin sulit bagi orang-orang yang 'nakal' untuk melakukan tindakan kejahatan, Karena semuanya tercatat dalam SID kita.

Itulah sebabnya menjadi sangat penting sekarang dan ke depannya untuk menjaga SID ini. Bagi anda generasi X, dengan melakukan cicilan rutin untuk rumah (KPR), kendaraan dan kartu kredit yang dikelola dengan baik, maka dapat dipastikan BI Checking anda juga memperoleh penilaian yang baik.

Bagi anda generasi X dan belum mempunyai SID alias BI Checkingnya masih nol, sudah seharusnya anda cepat-cepat mengumpulkan score ini agar memudahkan anda mendapatkan pinjaman di kemudian hari.

10. Anda Seharusnya Sudah Punya Aset
Generasi X dan Y awal, diusia sekarang harusnya secara keuangan sudah lebih stabil, sehingga sudah sewajarnya memiliki aset terutama rumah tinggal, atau KPR. Dengan kredit rekor/BIC Checking yang bagus anda sudah seharusnya memiliki pinjaman tersebut (liat tulisan tentang BI Checking di artikel sebelum ini).

11. Anda Seharusnya Sudah Bisa Membedakan Mana Yang Darurat
Belanja menyenangkan, apalagi belanja barang-barang yang kita sukai. Beli baju, sepatu, tas, ganti kendaraan, pasang aksesories dan lain-lain. Well, kalau anda melalukan hal tersebut di usia 20 tahunan, mungkin masih wajar ya. Tapi ketika generasi X dan Y awal sudah memasuki usia 30an bahkan menuju 40an, anda sudah seharusnya bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan dan mana yang benar-benar darurat.

12. Anda Seharusnya Sudah Tahu Berapa Biaya Pensiun Ideal.
Yakin anda sudah tahu berapa biaya pensiun yang ideal untuk anda dan keluarga? Sudah pernah menghitung angkanya? Sudah tahu apakah anda tersebut cukup untuk biaya pensiun anda nanti? Apakah anda kaget lihat angkanya? Apabila belum, banyak cara yang bisa anda lakukan untuk mulai memperhitungkan berapa besar biaya yang dibutuhkan.

13. Berapa Yang Sudah Anda Simpan Untuk Pensiun Anda?
Well, keliatannya anda sudah mengerti kalau anda harus punya cukup dana untuk pensiun, benar kan? Pertanyaan berikutnya adalah berapa besar yang sudah anda alokasikan, simpan, investasi untuk dana pensiun anda? Sudahkan anda berhitung nominal jumlahnya akan berapa? Apakah nominal jumlah tersebut kira-kira dapat mencukupi biaya hidup ketika anda pensiun nanti? Bila tidak, apa saja alternative yang harus anda persiapkan? Banyak yaaaaa… sebagai Generasi X dan Y awal anda harus paham itu.

14. Semakin Anda Berumur, Semakin Kompleks Keuangan Anda
Banyak klien saya yang masih usia muda berkata, "Saya pasti bisa menabung dan investasi lebih banyak kalau nanti punya penghasilan lebih besar". Sebenarnya yang terjadi adalah dengan naiknya penghasilan anda maka kebutuhan keuangan andapun juga semakin meningkat dan kompleks. Sebagai contoh, apabila anda masih single dan baru menikah masih mau tinggal di apartemen kecil, ketika sudah mempunyai anak 1 atau 2 anda akan berfikir untuk pindah ke rumah tinggal yang lebih besar, dan lain sebagainya.

15. Bagaimana Pasangan Anda Mengatur Keuangan
Anda sudah di usia 30an menuju 40an, menikah dan punya anak. Saat ini seharusnya anda sudah tau apa kebiasaan dari pasangan anda yang berhubungan dengan keuangan, baik itu kebiasaan baik maupun kebiasaan buruk. Apakah pasangan anda bisa menjadi tim dari anda untuk mengurus keuangan keluarga? Ataukah pasangan anda justru berlawan cara dengan anda dalam mengatur keuangan keluarga?

16. Bagaimana Kondisi Keuangan Orang Tua Anda (dan pasangan)
Ketika anda masih muda anda dan pasangan pasti disupport oleh orang tua. Nah ketika sekarang anda memasuki usia 30an menuju 40an, kemungkinan besar orang tua anda sudah pensiun. Bagaimana kondisi keuangan mereka? Apakah mereka bisa bertahan dengan aset dan dana pensiun yang dimiliki? Ataukah harus bergantung hidup dari anda juga? Generasi X dan Y awal termasuk kedalam kegarasi Sandwich dimana mereka terjepit harus membiayai pensiun orang tua disaat yang bersamaan membiayai anak yang belum mandiri.

17. Anda Mengerti Dasar-dasar Dari Berinvestasi
Tidak ada alasan lagi untuk tidak mengerti dan tahu dasar-dasar dari mengelola keuangan terutama berinvestasi. Di usia yang ke 30an memasuki 40an Anda seharusnya sudah paham bagaimana investasi dan bursa itu bekerja. Apabila anda belum memahami, sebaiknya secepatnya belajar dari sekarang Karena waktu anda yang tersisa sudah tidak lama lagi sampai pensiun. Jangan berfikir anda bisa langsung berinvestasi tanpa mengetahui dasar-dasar investasi tersebut terlebih dahulu.

18. Ketahui Total Paket Kompensasi Anda
Semua orang pasti bersyukur bisa mendapatkan pekerjaan dan penghasilan. Tapi banyak dari anda yang mungkin tidak paham sebenarnya paket kompensasi yang anda terima apa saja? Apakah anda mendapatkan asuransi secara penuh? Apakah ada dana pensiun dari kantor atau menggunakan DPLK? Apakah ada jamsostek yang lama atau menggunakan BPJS yang baru? Apakah anda dapat fasilitas mobil kantor, dan masih banyak lagi fasilitas lainnya. Penting bagi anda untuk mengetahui totak paket kompensasi yang anda dapatkan dari tempat bekerja anda sehingga bisa anda maksimalisasikan.

19. Siapa Orang Yang Akan Anda Tunjuk?
Kedengarannya aneh ya? Maksudnya begini lho. Di usia yang sudah semakin bertambah, maka resiko-resiko apapun baik pekerjaan, kesehatan, catat, ataupun kematian bisa terjadi kapanpun. Nah, bila hal tersebut terjadi apakah anda sudah memutuskan siapa yang nanti akan menjadi orang yang anda tunjuk untuk mengurus aset anda? Atau sesimpel bila terjadi hal yang bersifat emergency siapakah orang yang akan dihubungi? Bila anda belum memilikinya, berarti sudah saatnya sekarang anda persiapkan.

20. Merasa Tidak Pernah Cukup Punya Uang
Dari pengalaman menjadi perencana keuangan sedemikian lama, jarang sekali ditemukan orang yang merasa sudah cukup banyak punya uang. Mengapa? Karena sepertinya pengeluaran kita akan terus bertambah seiring dengan naiknya penghasilan kita. So, jangan menunda-nunda lagi, mulai persiapkan keuangan anda dari sekarang.

21. Anda Mungkin Tidak Pernah Tahu Keuangan Seseorang Sesungguhnya
Rekan kerja di kantor anda yang ngantor dengan pakaian keren dan necis mungkin realitas sebenarnya malah sedang kesulitan keuangan dan bermasalahan dengan keuangan. Atau mungkin saja tetangga anda terpaksa harus menjual rumahnya. Intinya, apa yang terlihat di depan mata belum tentu apa yang sebenarnya terjadi, sehingga tidak bagus untuk membandingkan keuangan anda dengan orang lain.

22. Apa Yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Ketika Membeli Rumah Baru
Kita semua suka sekali renovasi rumah. Tapi yang harus diingat adalah, anda tidak dalam posisi untuk selalu renovasi rumah seperti di dalam acara-acara TV itu. Ingat, proyek besar untuk merenovasi rumah pasti akan membutuhkan biaya yang besar.

23. Bagaimana Bisa Berpenampilan Keren Tapi Dana Terbatas
Menghambur-hamburkan uang untuk pakaian terbaru bukanlah tindakan yang tepat, tapi tetap mungkin untuk bisa dilakukan. Banyak cara anda bisa berpenampilan kece dengan dana terbatas. Setiap tanggal merah maupun liburan, tengah tahun ataupun akhir tahun seperti saat ini, toko dan departement store biasanya menyelenggarakan diskon yang lumayan besar. Anda bisa memanfaatkan kesempatan tersebut. Yang penting belanja sesuai bujet dan tidak berlebihan.

24. Apa Yang Dimaksud Dengan 'rebalancing'
Ketika anda masih lebih muda dari sekarang, investasi anda mungkin bisa saja agresif dengan banyak pilihan produk keuangan. Dengan semakin bertambahnya usia, profil risiko anda semakin hari semakin menurun, anda harus mengatur ulang portofolio keuangan anda agar sesuai dengan kondisi sekarang.

25. Kenapa Asuransi Jiwa Menjadi Sangat Penting
Meskipun anda tidak punya anak atau tanggungan, mungkin saja anda masih memerlukan asuransi jiwa untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Jangan lupa asuransi jiwa murah selama anda membelinya ketika masih usia muda.

26. Sadar Kalau Pengeluaran Kecil Bisa Berbahaya
Generasi X harusnya sudah menyadari bahwa pengeluaran Rp 50 ribu sehari untuk hal-hal yang tidak penting justru bila dijumlah bisa berbahaya untuk keuangan anda. Padahal uang sebesar itu kalau dikumpulkan setiap bulan bisa membantu anda untuk mencapai tujuan keuangan.

27. Makanan Favorit di Bawah Rp 30 ribu
OK anda bisa makan di restoran mewah, tapi anda juga harus punya lima jenis makanan favorit yang bisa dimakan setiap hari dengan harga di bawah Rp 30 ribu. Dan yang penting makanan tersebut tidak membuat kantong anda bolong.

28. Jangan Lupa Untuk Negosiasi Gaji
Setuju bahwa anda harus mengurangi pengeluaran dan lebih banyak menabung. Tapi ada cara yang lebih cepat lagi, yaitu negosiasi untuk naik gaji. Yes, ketika anda sudah bekerja dengan baik dan atau berprestasi dalam pekerjaan, maka anda bisa negosiasi untuk naik gaji. Setidaknya anda tahu bagaimana perusahaan anda menghargai anda.

29. Apa Itu Wasiat dan Kenapa Anda Membutuhkannya
Dalam posisi saat ini di kehidupan anda, sudah sewajarnya anda mempunyai wasiat. Anda tidak mau dong, aset yang sudah anda kumpulkan bertahun-tahun untuk keluarga dan orang yang anda cintai (pasangan dan anak) justru malah ke orang lain? Jaga aset anda dengan wasiat.

30. Tahu Perbedaan Perhitungan Bunga
Ada perhitungan bunga yang disebut Simple interest, Diskonto, sama Compound interest alias bunga ber bunga. Anda harus sudah tahu bedanya dan mana yang bisa memberikan dan mengembangan kekayaan anda dan keluarga.

31. Ilmu Berbagi
Pintarlah dalam memilih tempat berbagi rezeki dan ilmu, anda bisa mendapatkan kebagiaan dunia akhirat. Pintar dalam memilih produk keuangan dan investasi yang cocok, akan membuat aset dan keuangan anda berkembang.

32. Merencanakan Keuangan
Generasi X bila sampai saat ini masih belum bisa merencanakan keuangan, anda bisa jadi akan bermasalah dengan keuangan anda di masa yang akan datang, bahkan sampai masa pensiun anda. Belajar keuangan yang baik dan benar dari sekarang, bila anda merasa 'buntu' ada bagusnya menggunakan jasa konsultan perencana keuangan.






Rabu, 21 Desember 2016

Cara Mencari di Mesin Google

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Mesin pencari google merupakan salah satu produk unggulan dari raksasa internet Google, selain mesin pencari google juga mempunyai banyak produk unggulan diantaranya email, google plus, youtube, google terjemahan, google book dan masih banyak lagi produk - produk yang bisa sobat komputer pergunakan, tentunya kualitas dari layanan perusahaan ini yang boleh dibilang sangat dan amat berkualitas.
Apabila sobat komputer menginginkan penggunaan mesin pencari google supaya bisa optimal ada beberapa kode - kode yang harus sobat ketahui, oke langsung aja kita bahas satu persatu.

1. Site:URL

Contoh penggunaan " site:https://www.utopicomputers.com "
Fungsi dari kode diatas untuk menampilkan hasil pencarian dari halaman - halaman situs yang sobat maksut itu saja,  sobat tidak akan menemukan situs - situs lainya pada tiap halaman pencarian google.

2. Intitle dan allintitle

Contoh penggunaan " intitle:Aplikasi Editing Gambar Gratis " atau " allintitle:Aplikasi Smartphone Android "
Fungsi dari kode diatas untuk memfilter pencarian berdasarkan judul artikel pada halaman website berdasarkan kata kunci yang sobat ketikan dan ditambah intitle atau allintitle pada awal kata kunci.

3. Inurl dan allinurl

Contoh penggunaan " inurl:Pengertian Processor " atau " allinurl:Resseter Canon IP 2770 "
Fungsi dari kode diatas adalah untuk mencari kata pada URL

4. Define

Contoh Penggunaan " define:PDF "
Fungsi dari kode diatas adalah untuk menemukan halaman - halaman situs yang berisi penjelasan mengenai kata kunci yang diketikan pada kotak mesin pencari diikuti kata define pada awal kata.

5. Filetype

Contoh Penggunaan " filetype:Doc " atau " filetype:Totorial Komputer.PDF "
Fungsi dari kode diatas adalah menampilkan hasil pencarian berdasarkan type file tertentu, misalnya apabila sobat komputer ingin mencari file dalam bentuk PDF,DOC,EXL, dan lain sebagainya

Beberapa contoh type file yang biasa digunakan adalah :

1. XLS yaitu untuk Excel (table)
2. TXT yaitu untuk Text
3. LWP yaitu untuk Lotus Wordpro
4. PPT yaitu untuk Power point
5. RTF yaitu untuk Rich Text Format
6. PS yaitu untuk Adobe Postscript
7. SWF yaitu untuk Shockwave
8. MW yaitu untuk Mac Write
Sobat juga bisa menggabungkan kode diatas misalnya dengan cara mengetikan " filetype:PDF or filetype:doc " agar supaya hasil pencarian akan muncul halaman dengan bertype pdf dan doc.

6. Menggunakan tanda kutip ( "...." )

Cara penggunaan "Jenis Processor"
Fungsi dari kode diatas adalah sobat komputer akan menemukan halaman situs yang berjudul Jenis Processor pada urutan atas dan jenis processsor murah atau judul yang agak menyimpang akan di tampilkan diurutan bawah.

7. Menggunakan tanda + dan -

Cara menggunakan " Aplikasi + Android "
Fungsi dari kode diatas adalah digunakan untuk mengikutsertakan atau menambah sebuah istilah dalam pencarian.
sebaliknya apabila menggunakan " Aplikasi -Android " pencarian akan menyingkirkan hasil pencarian Android.

8. Info:Domain

Contoh Penggunaan " Info:utopicomputers.com "
Fungsi dari kode diatas adalah untuk mengetahui informasi mengenai situs yang akan dicari

Jumat, 11 November 2016

Contoh Merger badan usaha

Kasus 1 : Merger Bank Lippo dan Bank Niaga
Perusahaan yang melakukan Merger adalah antara Bank Lippo dengan Bank Niaga... pada tahun 2008. Ingat.. sifat dari merger adalah penggabungan antara dua perusahaan yang mana yang satu mempunyai ukuran yang relatif lebih kecil daripada yang lainya... Antara Bank Lippo dan Bank Niaga.. Keduanya bergabung untuk memperkuat posisinya di kancah persaingan global.
Mereka Menyetujui untuk menggabungkan perusahaan dengan kriteria Merger. Dari Merger kali ini Perusahaan yang relative lebih kecil ukuranya adalah Bank Lippo.. sehingga bank Lippo merelakan untuk diganti saham yang beredar dengan saham Bank Niaga...  Dengan demikian dengan harga tertentu yang telah disepakati mereka berdua.. tiap saham Bank Lippo dihargai dengan harga tertentu sehingga mendapatkan nilai yang cocok untuk dibeli oleh Bank Niaga.. Sehingga saham Bank Lippo berganti nama dengan Saham Bank Niaga..
Setelah kesepakatan keduanya.. Kedua Bank ini menyetujui untuk mengubah nama mereka after merger menjadi Bank CIMB Niaga..
Nah inilah hasil yang diharapkan dari Merger kali ini.. yaitu Leverage (Pengungkit) kekuatan kedua Bank untuk menjadi satu dengan kekuatan yang baru serta more creating value bagi CIMB Niaga. Kalau kita ingin mengetahui bagaimana kinerja mereka after (setelah) Merger, maka kita dapat menggunakan beberapa metode yang sudah umum dikalangan manajer perusahaan
  • Dinilai dengan Metode Earning perusahaan Setelah Merger. (EPS/ Earning Per Share)
  • Dihitung Market Share nya.. ini merupakan pekerjaan khusus bagi manajer pemasaran untuk menghitung perluasan pasar setelah melakukan merger
  • Menghitung Kapitalisasi Pasarnya.. atau Economic Gain nya..
Kasus 2. Bank Danamon Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara Tbk, PT Bank Nusa Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT Jayabank International dan PT Bank Risjad Salim Internasional.

Sejarah Bank Danamon Sebelum Merger
Danamon didirikan pada tahun 1956 dengan nama Bank Kopra Indonesia. Nama ini kemudian berubah menjadi  PT Bank Danamon Indonesia pada tahun 1976 sampai sekarang. Pada tahun 1988, Danamon menjadi bank devisa dan setahun kemudian adalah publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

Dalam membangun dari krisis keuangan Asia pada tahun 1998, Danamon ditempatkan di bawah pengawasan Indonesia Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai Bank Take Over (BTO). Pada tahun 1999, Pemerintah Indonesia, melalui BPPN merekapitalisasi Danamon dengan Rp 32,2 triliun obligasi pemerintah. Dalam tahun yang sama (1999) PT Bank PDFCI, BTO yang lain, digabung dengan Danamon sebagai bagian dari program restrukturisasi BPPN.

Sebagai bagian dari paket merger, Danamon menerima rekapitalisasi kedua dari Pemerintah melalui injeksi modal sebesar Rp 28,9 triliun. sebagai surviving entity, Danamon muncul dari merger sebagai salah satu bank swasta terbesar di Indonesia.
MetodeEPS
EPS Bank Danamon meningkat 29,48 menjadi Rp 38,66 pada tahun 2000. Dengan melihat hasil tersebut dapat dikatakan bahwa perusahaan meningkatkan laba dari 29,48 menjadi 38,66 per lembar sahamnya. Hal ini menandai kenaikan nilai perusahaan.
Laba bersih Bank Danamon pasca merger melambung tinggi.
2.Konsolidasi
Kasus 1 :
  • BBD (Bank Bumi Daya)
  • Bank Bapindo
  • Bank Dagang Negara
  • Bank Exim
 Mereka berempat melakukan konsolidasi dan berubah menjadi Bank Mandiri. Keempat Bank tersebut mengalami kesulitan dalam mengentaskan permasalahan rumah tangga perusahaanya saat krisis ekonomi melanda Indonesia. Untuk menghentikan usahanya yang selama ini mereka bangun pun merupakan hal yang sayang untuk dilakukan.. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk dapat melakukan protect terhadap kemungkinan yang terjadi akibat krisis adalah bersatu padu dengan bank yang lain dengan melakukan kerjama dalam bentuk konsolidasi. Kerjasama dalam bentuk konsolidasi ini bisa terjadi ketika sekelompok perusahaan yang mempunyai motif yang sama dalam meraih kehidupan baru bersama di masa akan datang.

Konsolidasi keempat perusahaan ini terbukti berhasil dengan membuahkan Bank Mandiri yang menjadi salah satu Bank besar di Indonesia yaitu Bank Mandiri.
Kasus 2 :

Semen Gresik Group alias PT Semen Gresik Tbk baru saja mendirikan pabrik baru Tuban IV yang beroperasi pada Mei lalu. Selain itu, tahun 2012 ini menandai Semen Gresik melebarkan sayap menjadi pemain regional. Bagaimana prospek dan target bisnisnya ke depan? Berikut wawancara jurnalis KONTAN Andri Indradie dengan Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Semen Gresik Tbk, Selasa (29/5) lalu.
Sepanjang sejarah, ada satu titik penting yang membuat SG (PT Semen Gresik Tbk) Group maju seperti sekarang. Saya melihat, SG Group berhasil mengajak tiga perusahaan yang pada September 1995 berkonsolidasi, yaitu SG sendiri, PT Semen Padang, dan PT Semen Tonasa.
Sebab, memang kelemahan kami di masa lalu adalah tidak adanya sinergi di grup ini. Saat saya ditunjuk sebagai direktur utama pada 2005, saya minta kepada pemerintah selaku pemegang saham agar good corporate governance (GCG) di SG Group sebagai sebuah korporasi diterapkan. Lantas, SG sebagai induk grup diberi kewenangan lebih besar untuk mengoordinasi Semen Padang dan Semen Tonasa. Saat ini SG sudah bisa mengoordinasikan semuanya.
Sebab, kelemahan selama ini ada dua hal. Pertama, masih kuatnya pemikiran-pemikiran kelompok di dalam sumber daya manusia (SDM). Jadi, ada kelompok, misalnya saya orang Padang, saya orang Tonasa, saya orang Semen Gresik, dan sebagainya. Selain itu, rasa kedaerahan juga masih kuat. Jadi, ada semacam kelompok-kelompok berdasarkan rasa kedaerahan tersebut.
Kedua, masih adanya pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi semangat kedaerahan dan kepentingan kelompok tadi, sehingga grup susah bersinergi. Itu kendalanya. Kalau masing-masing punya backing-backing-an, punya back up-back up secara politis, sangat susah mengajak orang-orang itu bersinergi.
Syukurlah, kami sudah bisa membangun sinergi ini. Manakala sinergi terbangun, seperti sekarang yang juga sudah kelihatan, hasilnya luar biasa. SG sebagai grup mendapatkan hasil yang mungkin tidak pernah kami bayangkan sebelumnya. Investor pun barangkali tidak bisa membayangkan.
Dalam enam tahun, kami bisa membuat kapitalisasi pasar, yang saat itu masih Rp 10 triliun, sekarang sudah menjadi sekitar Rp 80 triliun. Dalam sejarah finansial grup, baru pertama kali ini di Tuban itu bisa dibangun pabrik baru yang 100% biayanya atau sekitar Rp 3,5 triliun berasal dari kas internal. Tidak ada sama sekali kami menarik pinjaman.
Angka itu sudah di luar komitmen kami pada pemegang saham untuk menyetor dividen. Jadi, pembangunan pabrik dari kas internal itu bisa terlaksana walaupun kami punya dividend pay-out policy sekitar 50% dari laba. Di luar itu, kami juga masih punya kekuatan kas untuk mencapai target tahun ini.
Empat pilar bisnis
Selama ini, secara garis besar, kami membuat fokus bisnis berdasarkan empat pilar yang kami jadikan arah. Pertama, capacity management. Kedua, cost management. Ketiga, revenue management. Keempat, competitive advantage atau daya saing.
Pertama, dari sisi capacity management, kami sudah menyelesaikan dua proyek besar tahun ini, yaitu selesainya proyek Tonasa Prima dan yang paling baru proyek pabrik Tuban IV yang beroperasi di bulan Mei tahun ini.
Dengan adanya tambahan pabrik baru, kapasitas produksi kami juga meningkat dari 19,8 juta ton pada tahun kemarin menjadi 22,5 juta ton tahun ini. Jadi, ada peningkatan produksi kira-kira 3 juta ton. Kalau dihitung persentase, kira-kira kenaikan 15%–20%.
Kedua, dari sisi cost management atau biaya. Kami sudah mengonversi bahan bakar dari batubara berkalori tinggi ke batubara berkalori rendah. Sehingga, akhir tahun ini, efek terhadap keuangan sudah bisa dinikmati. Kita tahu, peralihan kalori tinggi ke rendah ini akan meningkatkan efisiensi, terutama di biaya bahan bakar pada pengolahan berkaitan proses produksi. Bahan bakar merupakan komponen biaya paling besar, sekitar 30% dari total cost.
Selain peralihan kalori, kami juga akan meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif. Kami berharap, bahan bakar alternatif, yang penggunaannya masih di bawah 5%, tahun ini sudah bisa mencapai 10%.
Ketiga, revenue management. Dengan peningkatan kapasitas produksi dan efisiensi inilah, kami berharap ada peningkatan pula terhadap revenue. Akhir tahun ini, kami menargetkan revenue bisa meningkat 15%–20%.
Keempat, daya saing. Untuk tumbuh dan mampu menghadapi kompetisi, SG Group juga harus berdaya saing. Misalnya, tahun ini, SG Group menargetkan mampu berdaya saing dan menjadi perusahaan berkelas internasional, terutama kelas regional Asia Tenggara.
Bagian ini juga sudah masuk dalam road map kami hingga 2030. Road map ini dibagi beberapa tahapan target strategi bisnis hingga tahun 2030, lima tahun setiap tahapannya.
Masuk pasar regional
Dalam bagian road map ini ada dua hal terpenting yang bisa kami katakan terlaksana di tahun ini, yaitu SG tidak lagi hanya bermain di domestik. Tetapi, juga harus bisa bermain dalam skala bisnis regional.
Salah satunya, SG masuk ke Myanmar, entah melalui pendirian pabrik baru atau akuisisi. Tapi, sepertinya kemungkinannya mendirikan pabrik baru karena di sana, pabrik semen masih kecil-kecil dan belum ada yang punya efisiensi tinggi. Kami berharap tahun 2012-2013, SG sudah bisa masuk ke sana.
Kenapa Myanmar? Selama ini hubungan antara pemerintah Myanmar dan Indonesia sangat baik. Pemerintah Indonesia juga sudah melakukan investasi politis dalam membantu Myanmar merdeka dan berkembang.
Nah, saat ini Myanmar sudah berupaya membuka diri. Oleh karena itu, sebagai pelaku ekonomi, SG Group memanfaatkan hubungan dekat dan investasi politis pemerintah itu untuk berekspansi. Di luar Myanmar, sebenarnya ada beberapa negara lain, tetapi belum bisa saya katakan sekarang.
Selain ekspansi secara regional, di dalam road map, kami juga menargetkan dari sisi ukuran harus tumbuh jauh lebih besar, baik dari kapasitas produksi, finansial, maupun kapitalisasi pasar.
Dalam lima tahun pertama hingga 2015 ini, kami ingin mencapai kapasitas produksi semen hingga di atas 30 juta ton. Ini ekspansi secara organik. Ditambah ekspansi anorganik, kami berharap kapasitas bisa mencapai 34 juta ton atau 35 juta ton.
Langkah menaikkan produksi itu juga termasuk bagian dari strategi daya saing kami. Namun, sembari melebarkan sayap ke wilayah regional, kami juga tetap harus menjaga daya saing di tingkat pasar domestik. Sebab, kami harus mewaspadai beberapa kompetitor yang belakangan ini cukup ekspansif.
Saya kira, dua kompetitor saat ini yang perlu diwaspadai adalah Indocement dan Holcim. Holcim punya strategi yang memang sedang dikembangkan di Eropa, yaitu pengembangan di bidang hilir melalui “Solusi Rumah”. Ini semacam komoditi setelah semen.
Mewaspadai kompetitor ini bisa sampai rencana 2 tahun–3 tahun ke depan. Tetapi, kita berpikir juga jangka panjang. Perusahaan semen bernama Siam Cement sudah mengakuisisi perusahaan di Indonesia. Artinya, mereka juga akan membangun pabrik baru. Belum lagi, jika Wilmar jadi masuk ke industri semen. Aksi Wilmar ini akan lebih kami antisipasi karena dia berangkat bukan dari sebuah perusahaan pemain semen. Ini yang agak susah memprediksi karena sangat mungkin akan muncul banyak kejutan dari Wilmar.
Yang jelas, SG Group ini punya dua tuntutan. Selain harus ekspansif dalam bisnis, SG juga harus mendukung program pemerintah, khususnya mendukung sektor infrastruktur. Indonesia ini kan masih lemah infrastrukturnya. Kalau industri semen bagus, tentu infrastruktur juga bakal sukses.
3.Akuisisi


KASUS 1 : Perluasan Unilever Indonesia
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.
Kasus 2 : PT. HM Sampoerna yang diakusisi oleh Philip Morris
Sampoerna tetap melakukan kegiatan operasionalnya sendiri di Pabriknya yang ada di Surabaya.. dan PM pun juga seperti itu. Tetapi Manajemen perusahaan Sampoerna dikendalikan oleh PM sebagai konsekuensi dari akuisisi yang dilakukan. PM mengganti Saham yang beredar Sampoerna dengan suatu harga dan menggantinya dengan saham PM.

Smprn dan PM
 Sampoerna Strategic Group melalui PT Sampoerna Investama resmi memiliki 85 persen saham PT Bank Dipo Internasional (Bank Dipo) yang ditandai dengan penandatanganan Akta Akuisisi pada 9 Mei 2011.
Sementara PT Pahalamas Sejahtera memiliki 15 persen saham Bank Dipo. Proses akuisisi ini telah mendapatkan persetujuan resmi dari Bank Indonesia pada 13 April 2011.

Akuisisi Bank Dipo menjadi bagian dari upaya Sampoerna Strategic Group untuk berkontribusi dalam program penyehatan bank di Indonesia, khususnya memperkuat struktur permodalan bank.

"Kami berharap dengan akuisisi ini, Bank Dipo dapat terus dikembangkan menjadi bank yang sehat, dengan struktur permodalan yang kuat sehingga dapat menjadi salah satu pemain terdepan di segmen mikro dan kecil," ujar CEO Sampoerna Strategic, Michael Sampoerna, dalam keterangan tertulisnya kepada okezone, Selasa (10/5/2011).
Menurutnya, akuisisi ini meningkatkan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG), mendukung pengelolaan Bank Dipo secara profesional dan independen dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Selain itu, penerapan manajemen risiko dan kepatuhan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku akan menjadi acuan pengembangan Bank Dipo, di samping memperkaya portofolio bisnis Bank Dipo melalui segmen mikro dan kecil.

Pihaknya pun berharap bisa menjangkau masyarakat kecil di Indonesia lebih luas lagi dengan layanan-layanan perbankan dan pengelolaan sistem perbankan yang sehat.

Adapun rencana pengembangan Bank Dipo akan diperkaya dengan layanan syariah yang saat ini sedang dikaji dan dipelajari secara seksama, mengingat adanya kesamaan filosofi antara bisnis mikro dan UKM dengan bisnis syariah yang mengedepankan prinsip kemitraan dan pemberdayaan.

Pemberdayaan masyarakat kecil sendiri selalu menjadi fokus Sampoerna Strategic Group, di mana dukungan dari para pemangku kepentingan menjadi hal utama guna merealisasikan komitmen Sampoerna Strategic Group untuk berkontribusi dalam memajukan perbankan nasional serta pengembangan sektor mikro dan UKM di Indonesia.

Dengan diakuisisinya Bank Dipo yang fokus bisnisnya di segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), diharapkan aspirasi tersebut dapat terus ditingkatkan dengan menyediakan akses finansial kepada masyarakat yang unbanked dan sekaligus
memberdayakan mereka untuk menjadi pengusaha yang lebih sukses.